Beberapa waktu yang lalu ketika guru pendamping memanggil Quinn untuk keluar dari kelas, anak kecil itu segera membuka tasnya untuk mengambil tablet yang tersimpan di dalam sana. Namun wajahnya terlihat sedih ketika dia tahu kalau semua barang elektroniknya telah dikeluarkan oleh Tiffani dari dalam tas. Kini Quinn kehabisan cara. Anak kecil itu kebingungan untuk membantu ibu kandungnya.
"Quinn, Ibu yakin kalau dua orang yang ada di depan sana memiliki niat jahat terhadapmu dan juga ibumu. Ibu tidak mau menyerahkanmu begitu saja. Ibu sudah menghubungi mamimu dia akan segera ke sini. Dia meminta ibu untuk menahanmu selama setengah jam," jelas Buk Guru tersebut.
"Buk, bolehkah aku meminjam ponsel ibu karena aku ingin menghubungi Mami secara langsung."
Tanpa curiga guru itu segera memberikan ponselnya kepada Quinn lalu ia berpamitan untuk meninggalkan Quinn sejenak karena harus mengurus murid lain. Ketika ibu guru itu pergi Quinn segera beraksi. Dia masih mengingat jelas email pribadi milik Luca. Anak kecil itu segera mengirimkan pesan singkat kepada Luca untuk meminta pria itu datang ke sekolahnya. Apapun yang terjadi tidak peduli pria itu sesibuk apapun karena di dalam pesan itu Quinn menyematkan kalimat ancaman kalau dia berada dalam bahaya seseorang ingin menculiknya dan tentu saja hal itu membuat Luca tidak bisa berpikir dua kali.
***
"Dia Ayah kandungmu?" tanya Nyonya Alessandro.
"Daddy, Mereka ingin menculikku. Mereka mengaku-ngaku kalau mereka adalah nenek dan ayah kandungku. Apa Daddy tidak marah jika anakmu yang cantik ini diakui oleh orang lain?" ucap Quinn sambil tersenyum manis. Justru kali ini ia memperlihatkan sisi positifnya sebagai anak kecil.
Luca menghela napas panjang. Sebenarnya dia tidak mau terlibat dalam masalah seperti ini. Namun mau bagaimana lagi? Dia masih butuh Quinn untuk memperlancar bisnisnya dan dia tidak mau sampai kehilangan aset berharga tersebut.
"Ya, dia putriku. Siapa kalian? Berani-beraninya kalian ingin mengambil putriku. Aku dan ibunya Quinn sedang bertengkar jadi kami tidak terlihat bersama akhir-akhir ini." Luca menahan kalimatnya. Sebenarnya ia tidak tahu harus bicara apalagi karena kebohongan seperti ini sungguh merupakan hal yang konyol baginya.
Dante memandang penampilan Luca dari ujung kaki hingga ujung kepala. Dari penampilan pria itu dia sudah tahu kalau kini pasangan hidup Tiffany yang baru bukan pria biasa dan itu membuat Dante merasa kecewa karena dia tidak memiliki harapan lagi untuk kembali bersama dengan Tiffany yang ia cintai sampai detik ini.
"Tuan, sebaiknya berpikirlah dua kali jika ingin membangun rumah tangga dengan wanita ini. Karena dia sangat licik. Buktinya saja Dia bercerai dengan Putraku. Dia suka sekali mengincar dan menjebak orang-orang kaya. Untuk mendapatkan apa yang dia inginkan," ucap Nyonya Alessandro dengan wajah masam. Wanita itu segera menarik paksa Dante agar masuk ke dalam mobil dan segera meninggalkan tempat itu.
Tiffany masih diam membisu di tempatnya berdiri sambil memandang kepergian mobil yang ditumpangi oleh Nyonya Alessandro dan juga Dante. Setelah mobil itu benar-benar menghilang dari pandangannya Tiffany memandang ke arah Quinn dengan tatapan penuh curiga.
"Quinn, siapa pria ini? Kenapa kau bisa kenal dengannya?"
Quinn turun dari gendongan Luca. Anak kecil itu menunduk sambil memikirkan jawaban yang tepat agar Tiffany tidak curiga kepadanya.
Luca melirik ke arah Quinn sejenak sebelum ke arah Tiffany. Tiba-tiba saja pria itu mulai merasakan hal yang aneh. Dia tidak suka ketika Tiffany memandang Quinn dengan tatapan marah seperti itu. Di dalam hatinya Luca merasa tidak terima jika ada seseorang yang ingin memarahi Quinn meskipun ia sendiri tahu kalau Quinn bukan siapa-siapa baginya.
"Quinn anak yang baik. Kami pernah bertemu sekali. Saat itu Quinn sedang menolong saya," dusta Luca berharap Tiffany tidak lagi memiliki niat untuk memarahi Quinn.
Tiffany diam sejenak lalu memperhatikan wajah Luca dengan serius. Tiba-tiba saja wanita itu merasa kalau Luca adalah orang yang tidak asing. Namun ia tidak berhasil mengingat kapan dan di mana mereka pernah bertemu.
"Quinn, jika sudah seperti ini kau tidak perlu lagi sekolah sekarang. Ayo ikut dengan Mami. Kau harus pulang dengan Mami. Mami akan menghukummu di rumah. Akhir-akhir ini kau sudah banyak membohongi mami!"
Tiffany memegang tangan Quinn dan ingin menariknya untuk pergi. Namun dengan cepat Luca memegang tangan Quinn dan menahan anak kecil itu. "Jangan memarahinya. Dia sama sekali tidak bersalah. Akulah yang bersalah di sini."
"Mami, jangan salahkan Paman Luca. Paman Luca sudah meninggalkan pekerjaannya hanya untuk membantu kita agar terbebas dari nenek sihir tadi." Ternyata anak kecil itu juga tidak tega jika Luca dimarahin oleh ibu kandungnya.
Tiffany berusaha untuk mengontrol emosinya. Wanita itu melepas tangan Quinn lalu memalingkan pandangannya. "Ya, saya akui kalau anda sudah datang di waktu yang tepat. Anda telah berhasil menolong kami berdua. Tapi saya mohon jangan pernah lagi temui putri saya. Apa untungnya bagi anda jika anda dekat-dekat dengan putri saya? Dia juga masih sangat kecil dan bisanya hanya menyusahkan orang saja. Saya tahu kalau Kami adalah orang yang serba kekurangan. Tapi bukan berarti membuat kami menjadi penjilat bagi orang-orang kaya. Saya ingin putri saya terbiasa dengan kehidupan saya yang sekarang. Saya tidak mau ia terhanyut dengan kekayaan yang anda miliki hingga akhirnya memiliki pemikiran untuk memiliki hal-hal yang tidak seharusnya dia miliki. Permisi!"
Tiffany berjalan pergi meninggalkan Luca. Secara otomatis Quinn segera berlari mengejar Tiffany dari belakang. Bahkan anak kecil itu tidak lagi memiliki kesempatan untuk berpamitan dengan Luca karena dia terlalu mengkhawatirkan perasaan ibu kandungnya.
Luca menaikkan alisnya mendengar penjelasan yang dikatakan oleh Tiffany. "Sepertinya dia tidak tahu kalau putrinya adalah anak yang jenius. Jika dia sampai mengurung Quinn untuk tidak keluar maka ini akan jadi masalah bagiku karena aku tidak bisa meminta bantuan Quinn lagi. Sekarang aku harus memikirkan cara agar wanita itu bisa membebaskan Quinn seperti biasa."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
C2nunik987
Tiffany sampe kpn km bodoh ....ga peka peka klo anakmu genius 😭😭😭😭
2025-02-24
0
Evy
kadang mommy kadang Mami...
2024-07-12
0
Darsiti Bu
Tifani terlalu sibuk kerja sehingga tak mengetahui bahwa putrinya sangat genius
2023-10-25
1