Selama satu hari satu malam Aminah berada di kota xx dimana di kota itu Suaminya di makamkan karena suatu penyakit yang menimpa dirinya ketika Dia sedang berdagang.
Karena suatu sakit yang parah akhirnya dula suami dari Aminah menghembuskan nafas terakhirnya di kota xx tanpa bisa melihat dan memeluk istrinya untuk terakhir kali perasaan sedih dan hancur memenuhi hati dan perasaan Aminah yang kala itu berusaha untuk tegar dan sabar dengan cobaan yang dia alami.
Setelah merasa semua lebih baik perasaan sedih kecewa juga perasaan rindu yang amat dalam Sudah terobati meskipun hanya melihat sebuah pusaran dari makanan Suaminya, Aminah beserta dengan Ayah mertua dan kedua kakak iparnya serta sahabat karibnya yaitu Ainun kini mulai berangkat pulang.
Aminah dan Ainun yang tidak ingin tinggal di rumah ayah mertua dari karena mereka memilih pulang ke kota mereka sendiri sehingga Harit dan hamzah mengantar Ainun dan Aminah pulang ke rumahnya.
Perjalanan yang cukup melelahkan Di mana mereka menghabiskan waktu hampir seharian hingga menjelang malam mereka baru tiba di kota xx.
Harit dan Hamzah mengantarkan Aminah pulang ke Rumah nya dan Ainun meminta kepada kedua kakak ipar Aminah Untuk mengantarkan ke rumah Aminah yang mana dia akan bermalam di rumah Aminah, dengan senang hati dan dengan penuh keikhlasan Harit mengantarkan mereka ke rumah Aminah setelah sampai di rumah Aminah dan harit pun pamit undur diri ini tinggallah Aminah bersama Ainun di dalam rumah mereka berdua tampak kelelahan setelah melakukan perjalanan cukup jauh.
"Bagaimana perasaanmu hari ini Minah Apakah kamu sudah lega dan merasa senang setelah kamu bisa pergi ke makam suamimu dan melihat tempat peristirahatannya yang terakhir ,"ucap Ainun memecah kesunyian dan lamunan Ainun yang mulai berkembang.
Aminah mengulum senyum kemudian menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan sangat perlahan seolah-olah Aminah ingin melepaskan semua beban yang ada di dalam hatinya.
" ini sudah lebih baik dan aku rasa aku sudah cukup senang suamiku sudah beristirahat dengan tenang dan kini aku harus menjaga baik-baik janin yang ada di perutku ini karena hanya dia yang diberikan Suamiku pada kepada diriku. "
" Nah seperti itu bagus sekarang ayo kita cuci muka kemudian kita beristirahat , rasanya sangat lelah kan setelah kita melakukan perjalanan yang 1cukup jauh Begitu juga dengan janin yang ada di dalam perutmu dia pasti kelelahan Oh ya aku bikinkan susu hangat sebelum kamu tidur biar janin yang ada di dalam kandunganmu tetap terjaga kesehatannya. "
"Trimakasih, Nun. kamu tidak perlu repot-repot begini aku juga bisa membuatnya, biar aku sendiri yang membuatkan susu untuk janinku kamu beristirahat saja kamu pasti juga sangat lelah karena kamu juga mengikuti aku pergi ke pemakaman Mas Dullah Suamiku. "
tertawa mendengar perkataan Aminah.
" Kamu tenang saja saya tidak masalah karena aku suka melakukannya lagi pula aku juga belum terlalu mengantuk, untuk itu biar Aku semua yang membuatkan kamu tinggal duduk kemudian menikmati apa yang aku berikan, "
Dengan terpaksa akhinya Aminah membiarkan iPhone melakukan apa yang dia mau sementara Aminah pergi membersihkan tubuhnya yang terasa lengket Karena perjalanan yang cukup jauh dan Cukup melelahkan.
di dalam kamar mandi Aminah sesekali menatap wajahnya di cermin, kemudian menatap perutnya yang membuncit sambil membelai-belai dengan kasih sayang.
"Sayang Malang sekali Nasibmu Nak, kamu akan lahir tanpa memiliki seorang ayah kau akan hidup menjadi anak yang yatim di mana anak-anak seusiamu memiliki kasih sayang seorang ayah tapi kamu tidak akan memilikinya, Aku harap kelak kamu Akan menjadi orang yang berguna bagi kehidupan ini dan selalu berbuat dalam kebaikan, Ikutilah jejak dari ayahmu dan juga kakek Mereka berdua adalah orang-orang hebat orang-orang yang pintar dan orang-orang yang penuh dengan kesabaran menghadapi semua tantangan dan cobaan dalam kehidupan ini, " gumam Aminah pada putranya yang masih dalam kandungan.
tidak lama kemudian kurang lebih 25 menit Aminah menyelesaikan ritual mandi yang akhirnya Setelah semua selesai Aminah keluar dari dalam kamar mandi dengan wajah yang sangat segar dan senyum di bibir yang berseri-seri Aminah tidak ingin menunjukkan wajah sedihnya terhadap sahabatnya yang putus sangat baik dan sangat mencemaskan dirinya entah bagaimana nasibnya di kota itu apabila dia tidak mengenal sahabatnya yang bernama Ainun sahabatnya yang bernama Ain sungguh sangat berarti mulia di mana dia rela dan bersedia menemani dirinya meskipun menemani dirinya tidak mendapatkan apa-apa.
"Wah sudah selesai mandinya Kamu benar-benar terlihat cantik dan segar Mina ini suusunya sudah aku buatkan Kamu duduk kemudian minumlah tunggu setelah agak dingin baru di minum, aku tinggal mandi dulu rasanya juga sangat lelah karena seharian kita selalu dalam perjalanan dan saat ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan ritual mandi, karena seluruh tubuh ku rasanya sangat lengket dan dan berdebu. "
"Pergilah Nun, kalau kamu ingin mandi dengan air hangat aku akan membuatkan air hangat untukmu Apakah malam ini kamu mau dengan air hangat biar aku buatkan, "
"Tidak Minah tidak perlu Aku tidak terlalu suka Mandi dengan Air hangat Aku lebih suka mandi dengan Air dingin."
"Baiklah Kalau begitu cepatlah mandi Nanti keburu semakin malam dan Airnya akan semakin dingin. "
Ainun menganggukkan kepala kemudian bergegas berjalan menuju ke kamar mandi sementara Aminah duduk dengan santai kemudian setelah suusu yang ada di atas meja sudah sedikit dingin yang mana sudah tidak terlalu panas Aminah mulai meminumnya.
hari berganti waktu berlalu kini usia kandungan Aminah sudah memasuki bulan ke- 8 di mana Sebentar lagi Aminah akan melahirkan dan sudah menjadi janji dari ayahnya untuk datang ke rumah Aminah dikarenakan usia kandungan Aminah sudah sangat tua yang mana Sebentar lagi dia akan segera melahirkan untuk itu Ayahnya tidak akan membiarkan Aminah di rumah seorang diri karena dia akan datang untuk menemani.
Aminah sangat senang dan bahagia karena kini dia bisa berkumpul dengan sang ayah tercinta di mana ayahnya kini ikut tinggal bersama dirinya dimana sang ayah selalu memberikan penjelasan kepadanya, agar selalu berbuat kebaikan agar ketika dia melahirkan dia akan mendapatkan anugerah dengan diberikannya Putra yang sangat tampan dan baik tentunya.
Hari yang di tunggu telah tiba dimana hari ini, Aminah akan melahirkan yang mana dia akan dibantu oleh beberapa orang pintar yang ada di kota itu, Aminah menatap haru dan bahagia ketika Ayahnya masih selalu setia mendampingi dan menemani dirinya terlebih di saat-saat yang sangat menegangkan ini, saat di mana sangat mendebarkan karena Aminah akan melahirkan Putra pertamanya dan sahabat baiknya yaitu Ainun masih juga berada di rumah Aminah di mana Ainun menjadi salah satu sahabat yang harus bolak-balik pulang dan pergi dari rumahnya ke rumah Aminah hanya sekedar untuk melihat kondisi dan keadaan Aminah serta memberikan semangat serta dukungan kepada Aminah agar dia bisa melahirkan dengan lancar.
tepat pukul 11.00 malam akhirnya Aminah melahirkan Putra pertamanya yang mana bayi itu diberi nama Ahmad.
suara kebahagiaan terbanyak jelas di wajah Aminah dan juga seluruh keluarga Aminah termasuk ayah mertua Aminah yang juga datang jauh-jauh dari kota yang menuju Desa tempat di mana Aminah tinggal mereka sangat bergembira sehingga kehadiran bayi mungil yang bernama Ahmad dia bawa berlari ke luar rumah dan mengangkatnya tinggi-tinggi di depan semua warga yang ada di kota itu sehingga mereka semua bisa melihat bayi tampan dan lucu milik Aminah.
" dengar saudaraku telah lahir bayi yang sangat tampan dan bayi ini diberi nama Ahmad semoga kelak pagi ini akan berguna bagi kehidupan bangsa ini dan dia bisa bersikap adil baik dan jujur, untuk menyambut kedatangan dari bayi ini maka aku persilahkan pada kalian semua untuk berpesta karena hari ini aku akan menyembelih beberapa untuk untuk kita bagikan kepada kalian semua."
Sorak sorai dan kebahagiaan menggema, mereka semua berbahagia karena hari ini telah lahir bayi yang sangat ditunggu-tunggu kehadirannya terlebih bayi ini berjenis kelamin laki-laki untuk itu semua menjadi bahagia.
suatu keberuntungan Aminah melahirkan seorang bayi laki-laki dikarenakan jika Aminah melahirkan seorang bayi perempuan maka kehidupan di kota itu memerintahkan agar bayi perempuan dimusnahkan Karena bayi perempuan dianggap memalukan dan tidak diberikan kesempatan untuk bisa menikmati indahnya dunia, dikarenakan bayi perempuan dianggap bayi yang hanya membawa sial dan petaka untuk itu semua sedang bahagia dan bersorak-sorai senang ketika Aminah melahirkan bayi laki-laki yang mana bayi inilah yang ditunggu-tunggu semua orang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments