Bab. 12. SEDIH

Malam yang dingin dengan hujan yang rintik-rintik gini mulai berganti pagi di mana hujan mulu sudah mulai berhenti dan sinar mentari pun mulai muncul dari ufuk timur Aminah yang hari ini akan kedatangan sang suami sudah bangun lebih pagi Setelah membersihkan dan membereskan semua yang ada di dalam rumah Aminah duduk sambil menunggu kedatangan sang suami meskipun Aminah tahu jika suaminya tidak akan datang sepagi ini akan tetapi Aminah sudah bersiap dari pagi.

Bahkan untuk menyambut kedatangan sang suami Aminah sudah membuatkan satu masakan yang cukup digemari oleh suaminya, di mana masakan itu suaminya sangat suka sekali dan menjadi favorit keluarga mereka selama menikah, makanan yang tidak terlalu istimewa akan tetapi berasa nikmat dan indah.

dengan duduk santai di depan teras rumah Aminah menatap lurus ke depan di mana Di jalan itulah nanti suaminya akan lewat serasa ada perasaan tidak sabar dan juga perasaan bahagia serta resah karena sang suami belum juga datang.

"Mungkin Aku terlalu pagi menunggu sehingga berasa lama, Baiklah aku masuk ke dalam rumah dulu aku akan membereskan jemuran yang belum aku jemur setelah itu aku akan menunggunya kembali, "

Aminah segera masuk kedalam Rumah dan mulai menjemur bajunya.

Sesekali Aminah menoleh ke jalan berharap melihat bayangan Suaminya sudah datang.

Hari berlalu dengan cepat pagi ke siang dan kini hari mulai sore tapi Dullah sangat Suami belum juga pulang.

hati Aminah semakin resah dan gusar yang mana kini mulai diliputi oleh rasa was-was yang dalam gimana beberapa hari terakhir ini Aminah selalu tidur dengan mimpi-mimpi yang buruk yang mana Aminah berusaha untuk menepi semua mimpi-mimpi buruknya.

"Hai Minaaaa....!

sebuah teriakan dari sebuah jalan yang cukup keras membuat Aminah menoleh ke sumber suara.

terlihat Ainun berlari-lari kecil menghampiri Aminah yang kala itu sedang duduk di depan teras rumahnya Aminah yang resah dan hatinya mulai gelisah karena sampai sore menjelang Itulah sang suami belum juga datang.

"Minah bagaimana apa yang di bawa suamiku, kamu pasti sekarang lagi menungguku kan kamu akan memberikan hadiah yang diberikan suamimu kepada dirimu akan kau bagi denganku benar begitu kan Mina.

Aminah tersenyum kecut kemudian menggelengkan kepala dengan sangat lemah.

melihat Aminah yang terlihat sedih dan tidak bersemangat membuat Ainun mengernyitkan dahinya Ainun segera duduk di samping Aminah sambil bertanya.

"Ada apa, Mengapa sikapmu begitu aneh, apa yang terjadi pada mu Minah, seharusnya kamu hari ini bahagia kan dan seharusnya suami kamu sudah pulang kan, kenapa kamu justru terlihat sangat sedih dan lesu apa yang terjadi Jangan katakan kalau Suami kamu belum pulang ini sudah sangat sore loh, "

" Suamiku belum pulang, " ucap Aminah dengan suara yang sangat Lirih "

"Apa, kok bisa apa suamimu tidak jadi pulang hari ini apakah ada kabar Jika dia menunda kepulangannya, "tanya Ainun dengan sangat hati-hati dan prihatin, Ainun tidak ingin bertanya sesuatu yang bisa membuat Aminah semakin merasa sedih, akan tetapi Ainun ingin tahu apa yang terjadi sehingga suami dari Aminah belum juga datang sedangkan sahabatnya sudah sangat lama menunggu bahkan sangat merindukan kehadirannya, hal ini sangat Ainun paham dan mengerti jika ibu hamil membutuhkan kasih sayang yang lebih dari suaminya dan berita kedatangan dari suaminya itu adalah suatu hal yang sangat menyenangkan tentunya, tapi akan menjadi sangat sedih apabila sudah lama menunggu belum juga datang,

Ainun menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya dengan perlahan dan dengan sangat perlahan-lahan pula Ainun mendekati sahabatnya Aminah kemudian menepuk-nepuk kecil punggung Aminah seolah-olah memberikan kekuatan dan kesabaran agar Aminah sedih mau bersabar sedikit lagi.

" Kamu yang sabar mungkin Suami kamu masih dalam perjalanan, lagi pula perjalanan dari kota itu ke kota kita ini sangat lama jadi kita harus banyak bersabar, mungkin juga suami kamu berangkat dari sana juga sangat siang sehingga sampai sore belum pulang, mungkin nanti menjelang petang baru akan sampai di rumah kamu, "

Aminah Mencoba tersenyum mendengar perkataan dari Ainun sahabatnya yang mana apa yang dikatakan Ainun bisa jadi semuanya benar di mana mungkin memang benar Dullah berangkat dari kota itu sangat siang sehingga untuk sampai di kota tempatnya ini bisa jadi menjelang malam, rasa sedih dan rasa kecewa serta rasa was-was sedikit demi sedikit mulai menghilang, manakala Aminah berpikir mungkin suaminya memang pulang sedikit terlambat dan siang.

" Kamu benar Nun Siapa tahu mungkin suamiku memang berangkat dari sana sangat siang jadi untuk sampai ke sini nanti akan sampai menjelang petang, baiklah Apakah kamu akan menemani Aku terus menunggu atau kamu akan pulang karena kelihatannya suamiku tidak akan pulang sore ini mungkin agak petang nanti, "

" Tenang saja aku akan menemani dirimu lagi pula suamiku sudah berangkat ke kota lagi sehingga aku di rumah seorang diri, daripada Aku di rumah seorang diri jadi Aku putuskan untuk menemani dirimu tapi nanti jika suami kamu pulang, meskipun sudah malam Aku akan pulang mana Boleh Aku mengganggu orang yang lagi ingin berdua-duaan, " cicit Ainun sambil memain mainkan bola matanya seperti lampu setoran yang rusak karena berkedip kedip.

"Haisss Mata kamu sakit kenapa Nun kenapa berkedip-kedip seperti itu kayak lampu yang mau rusak saja, "ucap Aminah sambil tertawa, yang tak kalah ngaco dan konyoolnya ucapan sahabat nya itu.

Ainun bukannya marah ataupun sakit hati dengan ledekan yang diberikan oleh Aminah kepadanya akan tetapi justru merasa senang karena Aminah sudah mulai bisa tersenyum, sungguh Ainun merasa sangat sedih dan ikut bersedih apabila Aminah merasa sedih, Entah mengapa Ainun benar-benar menganggap Aminah seperti saudaranya sendiri mungkin karena Ainun berada di kota itu tidak bersama dengan keluarganya tidak ada satu keluarga pun yang ada di tempat itu selain keluarga dari suaminya untuk itu bertemu dengan Aminah Ainun bagaikan memiliki keluarga.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!