Bab. 9.Berbagi

Adris dan harit pergi ke makam Dullah untuk yang terakhir kali di mana mereka hari ini akan kembali ke asal kotanya.

Adris cukup bersedih karena dirinya kali ini kembali seorang diri tanpa Dullah sang paman yang juga tetangganya di mana Adris bersama Dullah melakukan perdagangan di kota itu.

" Sudah cukup, Ayo sekarang kita kembali ke kampung halaman kita, "

"Baik, Paman, sungguh sayang sekali kita tidak bisa membawa jasad paman Dullah. '

" Sudah menjadi tradisi siapa pun yang meninggal disini mereka harus dikubur disini juga, "

Adris dan Harit keduanya melakukan perjalanan pulang dengan menggunakan unta di mana unta yang satu adalah unta yang sering dan menjadi tunggangan dari itulah Dan saat ini kan menjadi tunggangan Harit saudara yaitu Dullah, kini unta itu menjadi tungangan dari Harit saudara kandung dari Dulah.

Entah mengapa setiap kali melihat unta yang kini berjalan dengan sangat perlahan di depan nya hati Adris begitu sedih, sungguh Adris tidak pernah menyangka jika Dullah akan secepat ini berpulang, itupun tidak berada disamping orang orang tercinta seperti keluarga dan istrinya.

Adris meneguk kasar ludahnya, entah apa yang akan terjadi kedepan nya ketika Aminah tau jika Suaminya kini telah mati.

"Paman, Apakah Paman akan pergi ke rumah bibi Aminah untuk pemberitahu kepada bpjk Paman tula sudah tiada tanya adris pada hari yang berjalan di depannya dengan jarak yang tidak terlalu jauh sehingga mereka bisa melakukan perbincangan ataupun ngobrol sambil melakukan perjalanan.

"Tidak, Adris aku tidak akan pergi ke rumah Aminah karena aku harus menemui Ayah terlebih dahulu meminta pendapat dan juga meminta saran beliau Apa yang sebaiknya Aku lakukan, "

"Baik, Paman. tapi bagaimana jika saya pulang lebih dulu dan Bibi datang ke rumah saya apa yang harus saya katakan. "

" ini sulit juga kalau bicara dengan jujur pasti dia akan terkejut dan sulit menerima semua ini jika kita berbohong dia juga akan curiga karena kamu sudah pulang lebih dulu, Bagaimana jika kamu untuk sementara pulang ke rumahku kita tinggal di rumah Ayah setelah kita bicarakan semuanya baru kamu pulang ke rumahmu, "

" Aku juga berpikir seperti itu akan tetapi Saudaraku ada yang melahirkan hari ini Mana mungkin aku tidak datang, Aku harus pulang karena aku sudah berjanji akan pulang aku akan berhati-hati agar Aminah tidak mengetahui kepulanganku ke desa karena kalau aku tinggal di rumah paman hari Bagaimana dengan janjiku pasti adikku juga akan sangat kecewa karena aku membohonginya."

"Baiklah kalau begitu, Nanti kita akan berpisah di persimpangan kamu bisa langsung pulang ke Rumah mu sedangkan Aku akan kembali ke Rumah, Aku harus bicarakan semua ini dengan ayah setelah semua sudah selesai Mungkin aku akan segera menemui Aminah untuk memberikan kabar berita duka ini, Baiklah kini saatnya kita berpisah, sampai jumpa Adris, "

"Iya, Paman sampai jumpa, semoga Paman beserta dengan keluarga Paman segera datang ke sini untuk memberitahu Aminah, kasihan Jika dia terlalu lama tidak mengetahui tentang kabar suaminya karena saya sangat khawatir jika Aminah justru mendengar kabar dari orang lain karena ketika saya Berdagang di kota xx ada beberapa orang yang mengenal Aminah dan mereka juga warga kota ini, Saya khawatir mereka akan mengatakan dan bercerita kepada Aminah sebelum Aminah mengetahui kabar berita itu dari paman."

"Aku mengerti Jangan khawatir aku akan segera datang ke rumah Aminah untuk memberikan kabar berita ini, "

keduanya segera Berpisah Di Persimpangan address kembali ke kotanya dan hari kembali ke kota asalnya juga.

Senja yang mulai Temaram dengan cahaya sinar matahari yang mulai tenggelam dari ufuk Barat. tampak seorang wanita sedang menyapu halaman wajahnya terlihat berseri dan segar.

"Cieee.. yang mau menyambut kepulangan sang suami sudah di sapu bersih Rumah nya sudah mandi basah juga, sampai-sampai mandi keramas sore-sore begini, "

"Ainun, kamu selalu bikin orang kaget saja, "

"Hahaha, Mina belum makan malam kan, Cepat selesaikan menyapumu Setelah itu kita akan makan malam bersama."

" Kenapa kamu selalu repot-repot behgini Nun, kamu selalu memikirkan kesehatan ku, Terima kasih ya, kamu sudah menjadi teman baikku yang selalu ngertiin Aku, "ucap Aminah seraya duduk di depan Ainun yang mulai membuka dua bungkus Nasi.

Ainun tidak menjawab perkataan dari Aminah dia hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum.

" Ayo Makan, "

Aminah dan Ainun mulai menikmati makan malam mereka di mana mereka melakukan makan malam ketika hari belum terlalu malam sekitar pukul 5,30 .

" Bagaimana Minah Apakah besok suamimu pulangnya, "

" Iya menurut hari dan tanggal yang dia katakan besok suamiku pulang kamu jangan lupa datang ke sini, pasti suamiku akan membawa oleh-oleh untukku Dan aku tidak mungkin pergi ke rumahmu untuk itu kamu datang ke sini ya Aku akan menunggumu."

" Wah aku tidak akan menolak aku akan datang kira-kira suamimu akan berikan oleh-oleh apa ya, biasanya suami membawa oleh-oleh apa Minah. "

" Macam-macam Nun, tergantung di sana itu lagi musim apa, jika lagi musim makanan maka suamiku pasti akan membawa makanan tapi jika musim pakaian maka dia akan membawa pakaian tergantung musim di sana yang lagi du gemari masyarakat disana saat ini apa, tapi sepertinya suamiku akan membawa makanan karena Aku sedang hamil pasti dia akan membawakan makanan yang lezat dari sana, Aku serasa tidak sabar Nun, "

" Wah menarik sekali aku juga menunggu suamimu membawa makanan biar aku juga mengetahui Makanan apa yang disukai orang-orang di tempat itu. "

" Tenang saja aku pasti akan membagi denganmu bukankah kita sering berbagi ngomong-ngomong Besok jangan sungkan kamu harus datang ke sini, Aku akan menunggumu dan jika kamu tidak datang aku pasti akan sedih. "

" Jangan khawatir aku akan datang kita akan menikmati oleh-oleh dari suami bersama-sama pasti makanan orang-orang di sana tuh enak kali ya, "

" Itu sudah pasti kamu tenang saja suamiku kalau berdagang selalu dia membawa dagangannya kalau pulang sudah habis Dan kami memiliki keuntungan yang lebih jadi dia akan membawakan oleh-oleh yang cukup spesial Tapi aku sedang mengandung Anaknya pasti itulah akan membawa banyak makanan mungkin juga yang lain dari sana Aku merasa sangat tidak sabar sekali untuk cepat-cepat hari esok itu datang. "

"sabar mina apa yang kamu alami dan apa yang kamu rasakan aku pernah merasakan aku pernah menunggu suamiku datang dengan sangat gelisah menunggu dia membawakan oleh-oleh untuk pertama kali dan rasanya sangat senang sekali ketika dia membawakan untukku, Baiklah karena ini sudah cukup malam kita akan bertemu esok lagi, aku pulang dulu besok aku datang lagi ke

Ainun bangkit dari duduknya kemudian membantu Aminah membersihkan bekas makanan mereka, setelah itu Ainun meminta izin kepada Aminah untuk pulang Aminah mengantar Ainun dari depan rumahnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!