Bab. 4.Mari Kita Makan

Karena perasaan senang dan bahagia Julaiha sampai menitikan Air Mata Di mana gulungan kertas itu di dekapnya dengan sangat erat.

"Suamiku Aku juga sangat merindukan mu smoga bulan depan kita bisa berkumpul lagi,' lirih Julaiha disela-sela buliran bening Air matanya yang menetes dipipi.

Julaiha sangat merasa terharu dan bahagia karena suaminya sudah berkirim kabar serta suaminya mengatakan Jika dia sangat merindukan dirinya membuat julaiha benar-benar merasa sangat senang dan bahagia, rasanya tidak sabar julaiha ingin segera berganti bulan, karena suaminya mengatakan jika bulan depan dia akan kembali ke rumah itu artinya bulan depan suaminya akan pulang.

karena pintu rumah Julaiha tidak dikunci dan sedang terbuka masuklah salah satu tetangganya yang sering datang dan selalu menemani Julaiha

Wanita ini bernama Ainun di mana dia selalu meluangkan waktu untuk menemui Julaiha selain Ainun memiliki banyak waktu dikarenakan suaminya juga berdagang ke luar kota, meskipun tidak sampai berbulan-bulan karena hanya beberapa hari Suami Ainun akan pulang.

Membuat Ainun juga seringkali merasa kesepian di rumah, untuk itu Ainun sering pergi menemui Aminah di mana suaminya tergolong sangat kaya sehingga di dalam rumahnya terdapat banyak makanan dan juga minuman membuat Ainun tidak mungkin menghabiskan segala makanan seorang diri, untuk itu Ainun sering membawa makanannya beserta susu yang dia miliki dari hasil ternaknya Ainun memberikan untuk Julaiha.

"Julaiha..!Wah ceria sekali wajahmu hari ini Kelihatannya kamu sedang bahagia, Apa yang membuatmu bahagia Mina , Apa kamu hari ini sudah makan dan apa kabarnya kesehatan janinmu, Apakah dia sudah minum susu," tanya Ainun dengan penuh perhatian kepada Julaiha.

Julaiha segera menoleh ke sumber suara yang ada di depan pintu ternyata tetangganya yang bernama Ainun sudah masuk ke dalam sambil membawa makanan dan susu yang kemudian diletakkan di atas meja.

Julaiha menyunggikan senyumnya karena kedatangan Ainun adalah pengobat sepi yang seringkali dia rasakan, Julaiha tidak lagi merasa kesepian karena Ainun selalu datang ke rumahnya untuk menemani dirinya Meskipun tidak bisa lama akan tetapi kedatangan Ainun sungguh sangat membuatnya bahagia merasa tidak sendirian dan merasa tidak kesepian.

"IYa, Nun. Aku lagi senang karena hari ini Suamiku sudah berkirim kabar dan Aku belum makan sekarang Aku baru mau makan, Ayo Nun kamu temani Aku makan kita makan bersama, "

"Baiklah, Aku tidak akan menolak karena kebetulan Aku juga belum makan. "

Julaiha merasa sangat senang dan bahagia ketika Ainun tidak menolak ajakannya, Julaiha sangat menyukai sikap Ainun yang ramah dan menganggapnya bukan hanya sebagi tetangga akan tetapi juga sebagai teman.

Tanpa rasa canggung dan malu Ainun memuji masakan Julaiha.

"Wah enak sekali kamu kalau memasak Leha apa Aku boleh nambah lagi? "

"Tentu saja boleh, Ayo nambah yang banyak, "

"Aku tidak akan sungkan Mina, Oh iya itu Aku bawa sayuran mentah biar bisa kamu olah dan juga Aku bawa susu untuk kau minum, biar janin yang ada di dalam perut kamu itu sehat selalu, "

"Ainun, trimakasih sekali kamu sungguh baik kamu bisa selalu datang menjengukku itu sudah sangat membuat Aku senang dan bahagia, kamu tidak perlu repot repot begini, "

"Aku tidak repot Leha justru Aku sangat senang di rumah Aku juga sering kesepian Suamiku juga sering keluar kota untuk berdagang tapi dia tidak akan lama paling lama pasti cuma beberapa hari saja, tadi kamu bilang suamimu sudah berkirim kabar Bagaimana keadaannya apa kabarnya Apakah dia juga sehat dan baik-baik saja?

"Iya, Nun. Suamiku baik-baik saja dan dia bilang bulan depan sudah bisa pulang. "

"Wah, senangnya, bagaimana dagangannya disana, Apakah semuanya suka dan sudah terjual habis. "

"Iya, Nun, Aku sempat bertanya dan di jawab iya mereka semua disana tertarik dengan dagangan suamiku, "

"syukur lah kalau begitu, Wah Aku kenyang karena suddh nambah makan sampai dua kali, "

"Hahaha, tidak apa-apa Ainun jangan sungkan."

"Ini harus nya kamu Mina yang makannya harus banyak, kan kamu dalam keadaan hamil begitu,"

"Hahaha, Aku tidak bisa kalau harus makan banyak tidak sanggup ini saja sudah sangat kenyang Aku, "

"Tapi susunya harus kamu minum lho, ini masih hangat baru di peraaass dan ini sangat baik buat kesehatan Janin kamu, "

"Iya, Nun trimakasih banyak, kamu sungguh memperdulikan Aku bahkan kamu selalu ada sehingga aku tidak merasa kesepian dan merasa sendiri lagi. "

"Ah jangan memuji begitu lah. "

ketika kedua orang itu sedang sibuk berbincang-bincang tampak seorang laki-laki berlari-lari sambil berteriak Memanggil nama Ainun.

"Nun, Ainun cepat pulang...! cepat pulang Suamimu sudah pulang. " teriak seorang laki-laki yang berlari-lari kecil di depan halaman rumah Julaiha.

Julaiha dan Ainun yang sedang berbincang-bincang akhirnya keluar dari dalam rumah untuk melihat Siapa yang datang memanggil-manggil nama Ainun di mana dari teriakannya orang itu mengatakan Jika suami Ainun sudah pulang.

"Itu Afan, dia sepertinya memberi kabar jika Suamimu sudah pulang. "

"Benar Mina, itu Afan, Hei Afan Apakah suamiku sudah pulang Kenapa kamu datang berteriak-teriak ke sini? "

"Iya Nun, suami kamu sudah pulang cepat kamu pulang, sambut kedatangan suamimu biar kamu tambah disayang. "

Ainun terkekeh mendengar perkataan dari afan, Ainun segera meminta izin kepada Julaiha untuk pulang karena suaminya sudah datang dan dengan senang hati Julaiha mengizinkan Ainun pulang sembari mengantar Ainun berjalan di sampingnya dengan perlahan.

Ainun menoleh ke samping Julaiha kemudian Melambaikan tangan sebelum Ainun berlari kecil mendekati Afan.

"Sampai jumpa Julaiha lain kali Aku akan datang lagi ke Rumah mu, kita akan ngobrol dan berbincang bincang lagi. "

bibir tersenyum Julaiha menganggukan kepala sambil Melambaikan tangannya juga.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***