Adris segera menulis pesan kepada Aminah istri dari Usman yang sudah dianggap seperti pamannya sendiri.
Setelah menuliskan dengan tinta kemudian Usman mengajarkan kepada Adris untuk pergi keluar dengan membunyikan sebuah suitan yang tiba-tiba akan muncul burung yang akan membawa pesan dari Usman kepada istrinya.
"Paman sudah tiga hari kamu sakit Apakah tidak sebaiknya kamu mengatakan kepada Bibi Julaiha dan juga kepada Paman Hamid jika paman dalam keadaan sakit agar mereka mengerti dan ada yang menjenguk paman di sini,
Usman' tersenyum mendengar perkataan dari Adris yang begitu mengkhawatir kan dirinya akan tetapi Usman bersikeras untuk tidak memberitahukan kepada keluarganya tentang sakit yang dia derita yang mana tiba-tiba membuat dirinya merasa sangat lemas dan tidak bertenaga serta rasa sakit yang tiba-tiba tidak bisa ditahan.
"Tidak Adris Aku tidak ingin istriku dan juga keluargaku tahu tentang keadaanku, sudahlah Aku baik-baik saja tidak perlu dikhawatirkan pasti dua hari lagi Aku pasti sembuh,"ucap dullah kepada Adris.
karena tidak ingin memaksa dan tidak mau mengecewakan hati pamannya akhirnya Adris menerima dan mendengar apapun perataan dari pamannya.
Satu minggu sudah Usman mengalami sakit yang tiba-tiba membuatnya lemah dan harus berbaring di Ranjang. Adris yang menemani Usman akhirnya harus mengantikan Usman untuk berdagang, banyak para pedagang yang menanyakan tentang Usman, Karena itulah adalah seorang pedagang yang sangat jujur dan juga baik hati dan mereka sedikit merasa kehilangan ketika Usman tidak lagi berdagang dan melimpahkan semua barang dagangannya kepada address dikarenakan itulah tidak mampu untuk berjalan apalagi memperdagangkan dagangannya.
kini sudah terhitung tiga minggu sudah Usman mengalami sakit yang tidak kunjung sembuh meskipun Adris sudah membawa Usman untuk pergi ke berobat, dan sudah meminum obat ramuan yang di racik orang yang ada di kota itu dia terkenal dengan keahlian nya dalam menyembuhkan segala penyakit.
Banyak Masyarakat yang datang ke tempat orang pintar itu untuk minta obat untuk kesembuhan orang itu dan banyak di antara mereka yang sudah lolos dan sudah sembuh sehingga sesepuh orang yang ada di situ adalah orang yang sangat hebat dalam ilmu pengobatan .
Akan tetapi ketika Usman datang dan meminta obat untuk kesembuhan dirinya Entah mengapa sudah hampir 4 hari keadaan Usman bukan membaik Tetapi semakin memburuk.
Adris yang tidak tega melihat dulah sakit Adris membujuk Usman untuk mengizinkannya memberi pesan kepada keluarga Usman dan kepada Julaiha jika Usman di kota ini sedang sakit, akan tetapi lagi-lagi apa yang diminta dan di harapkan Adris tidak tercapai di mana Usman tetap bersikeras untuk merahasiakan penyakitnya, Usman yakin dia bisa sembuh sementara Adris sudah sangat berputus asa.
" Tenanglah Adris Aku tidak apa-apa setelah kamu menyelesaikan urusan dagang di sini kita bisa kembali ke kampung kita kamu tidak perlu khawatir sebentar lagi Aku juga akan sembuh Pergilah kamu berdagang selesaikan dagangmu Jangan pikirkan Aku dan tidak perlu kamu mengatakan kepada keluargaku jika Aku dalam keadaan sakit karena Aku tidak ingin mereka mengkhawatirkan Aku terlebih kepada istriku Julaiha, jangan sampai dia mengetahui tentang sakitku kamu tahu Adris istriku sedang hamil muda, Aku tidak ingin terjadi sesuatu yang sangat tidak aku inginkan karena Julaiha mendengar berita buruk sehingga janin dalam kandungan istriku akan terganggu, Aku harap kamu mau mengerti dan berjanji jangan sampai kamu memberitahu keluargaku maupun istriku tentang keadaanku ini Apakah kamu mau berjanji? "
Dengan sedikit ragu Adris menganggukkan kepala bersedia berjanji untuk tidak mengatakan kepada keluarga Usman jika Usman di kota ini sedang mengalami sakit, semua Adris lakukan demi Julaiha istri dari Julaiha agar tidak merasa terbebani sehingga janin dalam kandungannya tidak terganggu karena suatu berita yang sangat tidak menyenangkan ini.
Melihat Adres menganggukkan kepala Usman tersenyum bahagia.
"Kau benar-benar anak baik Adris, Andai Aku memiliki seorang putri yang sudah dewasa dan remaja sudah pasti aku akan menjodohkannya denganmu, Akan tetapi karena aku tidak memiliki Putri dan istriku juga masih dalam keadaan mengandung maka aku tidak bisa menjadikanmu menantuku. Sungguh kamu sangat berhati mulia dan Sungguh Aku sangat menyukaimu Seandainya aku memiliki seorang putri pasti aku akan senang menjadikanmu sebagai menantu, '
Adris tersenyum tipis mendengar perkataan dari Usman pamannya yang mana sebenarnya Usman hanyalah tetangga kampung yang ada di desanya karena kebetulan Adris bekerja pada Usman sehingga mereka sering berdagang berdua dari satu kota ke kota yang lainnya.
Suka duka pernah dilewati Usman bersama dengan Adris dan Usman sangat senang dan bahagia dengan kinerja Adris yang begitu sangat gigih ulet dan juga pemberani karena dia juga memiliki sifat yang jujur dalam berdagang
Hari itu Adris meminta izin kepada Usman untuk kembali pergi berdagang dan meninggalkan Usman sendirian di dalam kamarnya karena Usmanbmasih dalam keadaan sakit, untuk itu Usman tidak bisa berdagang bersama dengan Adris dan segala urusan dagang kini sudah menjadi tanggung jawab Adris, Usman sangat mempercayakan semuanya kepada Adris, Usman yakin Adres mampu menangani semuanya.
****
Julaiha bersukacita ketika dirinya kembali mendapatkan surat dari sang suami yang mana Sudah beberapa hari ditunggunya dan tidak kunjung datang dan kini surat itu baru sampai di tangannya sungguh Julaiha sampai menitipkan air mata ketika mengambil surat itu dari tangan burung yang menyampaikannya.
Dengan tidak sabaran Julaiha langsung masuk kedalam Rumah dan membuka gulungan kertas yang di tuliskan Usman kepadanya.
Sungguh hati Julaiha tidak sabaran ingin segera membaca tulisan dari suaminya yang mana Julaiha sudah sangat merindukan suaminya bahkan makan pun Julaiha serasa tidak enak, dan tidak nyaman ketika belum mendapatkan kabar berita dari suaminya dan kini perasaan itu bisa Julaiha buang setelah mendapatkan surat dari Usman suaminya.
Perlahan-lahan Julaiha mendudukkan bokongnya di atas kursi kemudian mulai membuka lembaran kertas yang baru saja didapatkannya, bibir Julaiha mengulum senyum ketika membaca tulisan dan nasehat dari suaminya jika dia harus menjaga kesehatan dirinya dan juga kesehatan bayi yang ada dalam kandungannya dan di Pesan Terakhir Usman mengatakan sangat merindukan dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments