Kurang lebih satu jam Ainun mengolah daging yang baru saja diberikan suaminya yang mana suaminya dapatkan daging itu di perbatasan kala dia sedang menuju pulang ke rumahnya.
Ainun segera pergi keluar menuju ke ruang tamu di mana suaminya sedang duduk santai sambil menunggu Ainun selesai memasak.
Ainun keluar dari dapur menuju ruang tamu sambil membawa daging yang sudah selesai Dia masak.
"Suamiku ini daging yang aku masak sudah matang silakan makan, "ucap Ainun kepada suaminya Ainun hanya mengganggukan kepala sambil meminta Ainun untuk menyiapkan satu buah mangkuk berukuran sedikit besar kepadanya.
" Ainun Tolong kamu Siapkan mangkok yang ada penutupnya ambilkan mangkok itu di belakang kemudian Ambil daging ini taruh dan berikan kepada Aminah. "
"Baik suami ku, "
Bergegas Ainun masuk ke dapur untuk mengambil mangkok yang memiliki tutup di atasnya, kemudian menyerahkan Mangkok itu kepada sang suami di mana sang suami langsung menyeduhkan beberapa daging dan kuah kemudian dimasukkan ke dalam mangkok itu dan diberikan kepada Ainun suami Ainun meminta Ainun untuk memberikan satu mangkok berisi daging kepada Aminah.
" Pergilah ke rumah Aminah dan berikan daging ini padanya karena sesungguhnya ini adalah keberuntungan yang kita dapat dan kita bisa bagi dengannya,"
"Baiklah Suamiku, Aku pergi ke Rumah Aminah dulu setelah itu Aku akan segera kembali. "
setelah mendapatkan izin dari suaminya Ainun segera berangkat ke rumah Aminah yang mana rumah Aminah tidak terlalu jauh dari rumahnya hanya sekitar berjarak 150 M yang mana bisa ditempuh hanya dengan jalan kaki.
Kurang lebih 20 menit sudah sampai di depan rumah Aminah yang mana kala itu rumah Aminah masih menyala lampunya dan juga pintu rumah Aminah pun belum tertutup.
"Mina... Aminah apakah kamu ada di dalam? "
Ainun berteriak Memanggil nama Aminah dari luar karena Ainun tidak melihat Aminah di ruang tamu.
"Masuklah Bukankah pintunya tidak ditutup Aku ada di dapur seru suara dari Aminah yang mengatakan dirinya berada di dapur.
mendengar seruan dari Aminah Ainun segera masuk ke dapur langsung menemui Aminah yang kala itu Aminah sedang menghangatkan sayur.
" Aminah kau sedang apa? "
"Ini Aku lagi memanasi sayur, ada apa malam malam begini datang kesini, apa suamimu tidak ada di rumah hari ini kamu sudah 3 kali mak datang ke rumahku seru Aminah dengan bibir tersenyum.
" tidak Aminah aku ke sini disuruh oleh suamiku yang mana suamiku hari ini mendapatkan keuntungan dengan membawa daging yang diberikan oleh Tetangga Sebelah, aku sudah memasaknya dan suamiku meminta agar aku membawakan juga untukmu Ayo Mina cepat kamu makan daging ini mumpung juga masih panas. "
"Wah kebetulan sekali ini Aku mau makan malam juga, kamu makan juga ya disini Nasiku banyak, "
"Mau banget tapi bagaimana dengan Suamiku dia makan di Rumah sendiri dong jadi nya, "
"Masa kamu ngak ingin makan bareng Aku enak lho ini, Aku cuma masak sayuran yang ada di belakang Rumah. "
"Bagaimana ya, baiklah Aku makan bersamamu saja, "
"Nah begitu tunggu Aku ambilkan piring untuk mu, "
Aminah dan Ainun keduanya kini mulai menikmati makan malam dengan sayur seadanya dan juga dengan daging yang sudah dibawa Ainun kepada Aminah yang seorang diri tinggal di Rumah, Aminah meminta Ainun untuk ikut makan karena nasi di rumahnya yang cukup banyak dan juga daging yang Ainun bawah terlalu banyak sehingga Aminah tidak akan bisa menghabiskan sendiri, untuk itu Aminah meminta kepada Ainun untuk ikut makan bersamanya.
keduanya lagi asik menikam mati makan malam bersama Sambil tertawa dan bercanda di mana sesekali Ainun sering menggoda Aminah karena besok adalah hari di mana Aminah makan bertemu dengan sang suami yang mana sang suami berjanji akan pulang esok hari.
" sepertinya nanti malam malam akan ada orang yang tidak bisa tidur, "
menyadari jika dirinya sedang diledek oleh temannya Aminah memukul kecil lengan Ainun yang kala itu sambil tersenyum mengejeknya.
" Nyindir ya tapi aku rasa aku bisa tidur Bukankah ibu-ibu hamil itu sangat ngantuk sekali jadi aku rasa tidak akan ada bedanya antara hari kemarin dan hari ini dan sudah bisa kupastikan aku pasti akan tidur dengan nyenyak, kamu ingat ya, kamu harus datang karena suamiku pasti akan membawa oleh-oleh banyak untukku dan Aku ingin berbagi juga denganmu. "
"Kamu tenang saja minah Aku pasti datang, aku kan juga akan penasaran dengan oleh-oleh yang dibawa suamimu itu aku akan datang lebih awal kalau perlu aku juga akan menemanimu untuk menunggu suamimu pulang ke rumah. "
" Memangnya suami kamu tidak akan marah kamu sering datang ke sini dan kamu sering menemani aku kamu selalu meninggalkan rumah dan mementingkan untuk menemani aku Apakah suamimu tidak keberatan tentang itu, "
"Tenang saja Suamiku orangnya sangat pengertian dan selalu mengutamakan kebahagiaanku jika aku senang maka dia tidak akan melarangku Untuk itulah aku senang karena aku tidak pernah mendapatkan larangan apapun bahkan diizinkan , Minah Aku sudah kenyang trimakasih ya Aku pulang dulu besok pagi Aku akan datang kesini untuk menemani kamu menunggu suamimu datang. "
"Baiklah, Kalau begitu kamu boleh pulang kasihan suamimu di rumah sendirian baru pertama kali berada di rumah istrinya tidak ada di rumah kan aku berasa tidak enak dan merasa salah karena kamu lebih bersamaku daripada dengan suamimu ini aku minta maaf karena Nasi ku benar-benar banyak dan sayurku juga lumayan banyak dan aku tidak bisa menghabiskan sendiri sangat sayang sekali Kalau dibuang untuk besok jadi aku merepotkanmu untuk membantuku makan. "
"Hahaha, jangan sungkan Aku kan tidak keberatan, Baiklah minah Aku pulang dulu. "
dengan senyum memegang di bibir Aminah mengantar Ainun sampai ke depan pintu setelah Melambaikan tangan dan bayangan Ainun sudah jauh menghilang Aminah kembali masuk ke dalam rumah sambil menutup pintu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments