Ainun berjalan dengan cepat menuju ke rumah Adris yang mana jarak antara rumah Aminah dan rumah Adris cukup jauh dan jika dilakukan dengan jalan kaki maka kurang lebih 30 menit Ainun akan sampai di rumah Adris ketika Ainun memasuki halaman rumah Adris tampak olehnya rumah Adris sudah menyala lampunya itu artinya rumah itu ada penghuninya di dalam.
Dengan perlahan-lahan Ainun mengetuk pintu rumah Adris yang mana pintunya sudah tertutup akan tetapi lampu di dalam ruangan Masih menyala dengan terang.
"Tok.. tok.. tok...!
Ainun mengetuk rumah adris beberapa kali dan rupanya Ainun harus bersabar, karena pintu belum juga terbuka sekali lagi Ainun mengetuk pintu lebih keras dari ketika awal dia datang dan kali ini terdengar suara pintu sedang dibuka dari dalam.
"Ceklekk...! Pintu mulai terbuka dan tampaklah sosok pemuda keluar dari dalam.
Alangkah terkejutnya Ainun ketika mengetahui siapa yang membukakan pintu untuknya, Ainun benar-benar tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sehingga berkali-kali Ainun mencoba mengusap matanya mengucap-ucek karena khawatir Apa yang dilihat oleh Ainun adalah salah.
"A-adris, kau, ____
" Ainun, mau apa kau malam malam datang kesini, Apakah ada hal penting yang ingin kamu bicarakan atau ada sesuatu yang ingin kamu Kabarkan padaku karena tidak biasanya kamu datang berkunjung ke rumahku. "
Ainun meneguk ludahnya dengan kasar apa yang ditanyakan Adris kepada Ainun adalah suatu hal yang wajar karena Ainun tidak pernah datang ke rumah Adris.
Adris adalah seorang pemuda yang juga berasal dari kota itu yang yang mana dulunya dia adalah teman sekolah dari Ainun untuk itu sangat wajar jika Adris mempertanyakan Mengapa Ainun tiba-tiba datang ke rumahnya sementara Ainun sendiri datang ke rumah Adris karena ada suatu hal yang penting.
Karena sesungguhnya Ainun hanya ingin mengetahui apakah Adris ada di rumah ataukah tidak Dan Ainun berpikir Adris tidak ada di rumah karena Dullah juga belum ada di rumah itu artinya Adris tidak akan ada di rumah tapi kenyataannya sungguh sangatlah berbeda di mana Adris sudah ada di rumah sementara Dullah belum tiba di rumah, hal ini membuat Ainun ingin bertanya di mana Dullah berada dan mengapa belum pulang.
"Iya, aku datang karena aku ingin bertanya sesuatu padamu, "
"Baiklah, mari masuk kita bicara di dalam,"
Dengan sedikit ragu-ragu Ainun masuk ke dalam mengikuti aktris berjalan di belakangnya kemudian keduanya duduk di ruang tamu.
" Sekarang Katakan ada apa mengapa kamu datang malam-malam ke rumahku, aku yakin pasti ada sesuatu hal yang penting yang ingin kamu katakan padaku karena tidak biasanya kamu datang ke rumahku, "tanya Adris kepada Ainun.
" Kau benar Aku datang ke sini karena Aku ingin bertanya tentang Dullah, Aku tahu kamu pergi berdagang bersama dengan Dullah tapi mengapa kamu sudah berada di rumah sementara Dullah belum sampai di rumah apa kamu tahu Dullah, sekarang ada di mana? Apakah Dullah mengundur waktu memilih tidak pulang hari ini sehingga kamu pulang sendiri atau bagaimana coba berikan penjelasan kepadaku karena temanku sangat menunggu kedatangan suaminya itu. "
Adris meneguk ludahnya dengan kasar, apa yang ditanyakan Ainun kepada dirinya sungguh sangat membuat Adris sedikit terkejut dan bingung untuk memberikan jawaban kepadanya, karena Adris tidak mungkin memberikan jawaban secara jujur dan benar yang Mana Dullah sudah Tiada, karena Adris tidak ingin kabar berita tentang Dulah yang sudah berpulang didengar oleh istrinya yang sedang mengandung karena adris tidak ingin membuat istri Dullah bersedih dan hal itu bisa mempengaruhi janin kandungannya, untuk itu Adris sebagaimana yang dilakukan Dullah kala Dullah masih sakit dan Dulah masih hidup di mana Dullah tidak ingin istrinya tidak mengetahui apa yang ka itu dialalami oleh nya jangan sampai istrinya mengetahui yang ?sebenarnya.
Adris pura-pura terkejut.
"Maksudmu apa Nun, "
"Suami dari temanku belum pulang sampai saat ini apa kamu tidak tau mengapa Dullah belum pulang, kan seharusnya dia pulang bersamamu? "
"Nunggu, maaf ya hari ini Aku sedikit sibuk dan Aku tidak bisa menjawab pertanyaan ksmu karena Aku tidak tau, bisakah kamu pulang ini sudah malam kamu itu istri orang datang ke rumah laki-laki lain bisa bisa Nanti suamimu murka, "
Mendengar perkataan Adris, Ainun membenarkan apa yang Adris khawatirkan karena selama ini suami Ainun tidak pernah tahu jika Ainun pergi ke rumah Adris yang suami Ainun tahu Ainun pergi ke rumah Aminah untuk menemani Aminah dan karena itulah suami Ainun mengizinkan dia pergi kkeluar, edangkan apabila mengetahui Ainun pergi ke rumah seorang pemuda tentu saja hal itu akan membuat suaminya pasti marah dan bisa jadi dia tidak akan diizinkan untuk keluar lagi.
Ainun menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya dengan perlahan ada perasaan kecewa akan tetapi Ainun tidak bisa berbuat apa-apa karena apa yang dikatakan oleh Adris teman sekolahnya semuanya adalah benar yang mana dia tidak pantas untuk datang ke rumah seorang pemuda dikarenakan dirinya adalah seorang wanita yang sudah memiliki seorang suami.
Meskipun perasaan kecewa sedang memenuhi hatinya yang paling dalam Ainun mencoba untuk tersenyum kemudian memahami semua yang dikatakan oleh Adris.
"Baiklah Aku akan pulang aku akan datang lagi besok dan aku ingin kau berikan jawabannya untuk besok aku ingin tahu kenapa Dullah belum pulang dan Aku yakin kamu mengetahui alasannya karena kalian berangkat bersama-sama tidak mungkin pulang sendiri sendiri pasti ada sesuatu yang kamu sembunyikan dari kami.
Adris menarik nspas panjang kemudian menghembuskan nya dengan kasar.
"Itu akan kita bicarakan besok, sekarang kamu pulang lah karena benar-benar tidak pantas jika kamu berada di tempat ini terlebih suami kamu juga tidak ada di rumah bukan untuk itu Cepatlah kamu pulang kembali ke rumah Jangan membuat suamimu marah apalagi memiliki rasa curiga sementara di antara kita tidak ada apapun tapi karena sikapmu yang seperti ini hal ini bisa membuat orang lain berpikir yang negatif tentang diriku dan juga dirimu."
"Baiklah, Aku tau Aku pulang dulu Aku akan datang disiang hari. "
Adris mengaggukkan kepala, Ainun segera melangkah keluar pintu.
setelah Ainun sudah keluar dari rumah adris segera menutup pintu dengan cepat hadir semenarik nafas panjang kemudian menghembuskannya dengan perlahan dan dengan perlahan-lahan atris mendudukkan bokongnya di sofa.
" Kasihan sekali istri dari Dullah pasti hari ini dia sangat sedih dan sangat khawatir tapi mau bagaimana lagi dirinya pun tidak memiliki keberanian untuk mengatakan kejadian yang sebenarnya, karena itu bukan lagi menjadi haknya untuk memberitahu istri Dullah karena saudara dari Dullah sendirilah yang akan mengatakan dan datang sendiri ke tempat ini dan jika mereka belum datang maka dirinya pun harus tetap merahasiakan sampai keluarga dari Dullah sendiri yang akan datang dan memberitahu istri Dullah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments