ch 17. mempersiapkan ujian nasional

siang hari yang sangat panas aku dan Rendy sedang meneduh di bawah pohon sambil minum es teh, "ahh, seger banget nih tenggorokan." ucap Rendy dengan bersendawa.

"jorok banget si any."

plak

"noh liat bidadari mu" ucap Rendy yang menepuk pundak Sabrang.

"maksudmu Sarah ?." ucap Sabrang dengan mengangkat salah satu alis nya.

"hai, kalian ada waktu gak buat belajar bareng." ucap Sarah dengan tersenyum.

"gw mah manut sama Sabrang, Sabrang setuju ya gw ikut." ucap Rendy lalu menyedot lagi es teh nya.

"ya sudah deh, soalnya gw juga jenuh belajar Ama tuh kunyuk." ucap Sabrang yang mengejek Rendy.

"wouu asem."

"haha, ya udah ayok masuk ke mobil dulu udah panas banget ni." ajak Sarah lalu kami masuk ke dalam mobil.

"pak Tio." sapa Rendy yang berada di kursi dekat sopir.

"Rendy, gimana kabarnya udah lama kalian gak ke rumah." ucap pak Tio lalu menyalakan mesin mobilnya.

"ya gitu saya mah ngikut Ama bos yang di belakang" ucap Rendy sembari melirik Sabrang.

"gw kan gak mau selalu ngerepotin pak Bram dan Bu Laras."

"jadi itu alasannya kenapa selalu nolak ketika aku aja ke rumah." sahur Sarah dengan cemberut.

"nah-nah kan ngambek dah tu Sarah, lu sih kagak pernah peka Ama cewe sekali nya peka jadi pekok." ledek Rendy pada Sabrang.

"bukan gitu sar, gimana ya jelasinnya iya-iya maaf." ucap Sabrang yang berusaha membujuk Sarah.

di dalam perjalanan Sabrang masih saja berusaha membujuk Sarah, pak Tio dan Rendy hanya tertawa melihat tingkah Rendy yang biasanya diam kini malah berusaha mendinginkan hati seorang wanita.

cittt

"selamat membujuk Sabrang hehe." ucap pak Tio sambil mengacungkan jempolnya.

"udah dong sar jangan cemberut Mulu ah ntar cantiknya hilang loh." ucap Sabrang yang masih berusaha membujuk Sarah.

"biarin." jawab Sarah ketus namun berusaha untuk tidak salting.

di depan pintu rumah Bu Laras menanti anak semata wayangnya, "mama." ucap Sarah lalu berlari kecil dan memeluk mama nya dan mencium pipi nya.

"assalamualaikum." ucap kami lalu mencium tangan Bu Laras.

"huh." ketus Sarah lalu masuk ke dalam rumah.

"e-ehh."

"ada apa sih nak Rendy ?." tanya Bu Laras pada Rendy.

"jadi gini Bu, kan tadi pak Tio nanya kenapa kok gak pernah main ke rumah, nah Sabrang jawab kalo gak mau selalu ngerepotin Bu Laras dan pak Bram, jadi gitu Bu lalu Sarah jadi gitu ngambek."

"Oooo jadi gitu, nak Sabrang Tante dan om gak pernah kok merasa direpotkan malah Tante seneng kok jika kalian selalu ke sini apalagi Sarah juga jarang membawa teman sekolah nya main di rumahnya." ucap Bu Laras pada kami.

"sekali lagi saya minta maaf ya Tante." ucap Sabrang dengan tertunduk.

"itu bukan salah kamu, mungkin Sarah lagi ada halangan mungkin mood nya selalu berubah-ubah, nanti deh Tante ajak ngobrol sekarang kalian masuk dulu." ucap Bu Laras lalu kami pun mengekor masuk.

"BI siapkan minum ya buat nak Sabrang sama nak Rendy." ucap Bu Laras lalu mempersilahkan kami untuk duduk.

"parah lu anak orang lu bikin ngambek, mana mama nya lagi yang harus tanggung jawab." bisik Rendy lalu Sabrang langsung menginjak kaki Rendy.

"aw..." teriak Rendy yang tertahan.

"kenapa nak Rendy kayak orang nahan bab, aja." ucap Bu Laras dengan tertawa kecil.

"eh enggak kok Tan ini, apa itu kami ke sini di ajak Sarah buat belajar bareng kan sebentar lagi mau ujian nasional, eh gara-gara Sabrang malah jadi runyam deh."

"uhuk,uhuk, kok aku ?." ucap Sabrang yang tersedak air minum.

"ya siapa lagi kalau buka lu."

"sudah-sudah Tante ke kamar Sarah dulu, tak ngobrol sama Sarah." ucap Bu Laras lalu naik ke atas.

"sue lu Rend, kalo bukan sohib gw udah gw kepet dari tadi dah lu."

"iya dah ampun Mbah." ucap Rendy dengan cengengesan.

"lagian lu ngapain sih buat dia ngambek." lanjut Rendy lalu mengambil minum yang udah di siapkan.

"ya gw mana tau kalau ujung-ujungnya kayak gini Rendy, niat mau belajar buat ujian nasional eh malah belajar tentang memahami perempuan, apes-apes." ucap Sabrang dengan menghela nafas.

"haha sabar ya sab." ucap Rendy sambil menepuk pundak Sabrang.

"iya aja lah ketimbang salah lagi."

selang beberapa saat Bu Laras turun bersama Sarah, "noh baikan dah noh." bisik Rendy pada Sabrang.

setelah Sarah dan Bu Laras duduk Sabrang langsung membuka pembicaraan, "maafin aku ya sar soal omongan yang tadi, aku cuma gak enak aja sama kalian sekali lagi maafin aku ya sar." ucap Sabrang yang masih tertunduk.

"iya aku maafin lain kali jangan gitu lagi,eh iya ini kita mulai dari mana dulu belajarnya." ucap Sarah yang mencairkan suasana.

"gimana kalo kita belajar yang gampang dulu baru ke yang sulit." ujar Rendy yang memberi masukan.

"boleh tuh." ucap Sarah lalu kami pun mulai belajar sesekali Sabrang mencuri pandangan pada Sarah, begitu juga dengan Sarah yang mencoba mencuri-curi pandangan pada Sabrang.

"kalau begitu tante tinggal dulu ya." ucap Bu Laras lalu beranjak berdiri dan pergi ke atas.

"eh sab kamu paham gak yang ini." ucap Sarah sembari menunjuk beberapa soal yang ada di LKS.

"oh ini sih gampang jadi gini......" ucap Sabrang lalu mendekat pada Sarah.

"nah gitu sar paham kan ?." tanya Sabrang pada Sarah.

"paham kok tenang aja." balas Sarah lalu fokus lagi.

"eh sab kamu paham gak yang ini." ucap Rendy yang menirukan suara Sarah.

"khusus lu gini..." ujar Sabrang lalu mendekat pada Rendy.

plakk

"siapa kamu keluar dari tubuhnya Rendy." ucap Sabrang yang menampar wajah Rendy.

"ah sue Lo sab." balas Rendy yang mengelus-elus pipinya.

melihat tingkah konyol Rendy dan Sabrang Sarah tak habis-habisnya geleng-geleng kepala, "ya lagian lu sih yang mulai, udah-udah ayo lanjut lagi mau nanya yang mana lu." ucapku lalu kami lanjut hingga tak terasa sudah sore.

"ayo makan dulu, setelah sholat lanjut lagi belajarnya." ucap Bu Laras lalu kami pun makan bersama.

setelah melaksanakan sholat magrib kami belajar sejenak, lalu Sabrang dan Rendy pamit pulang yang di antar oleh pak Tio.

hari-hari berikutnya menjelang ujian nasional kami belajar di rumah Sarah, hingga akhirnya h-1 ujian nasional tiba, "kok gw deg-degan kan ya bisa gak ya." ucap Rendy yang cemas lulus atau tidak nya.

"kan kita udah belajar kemarin-kemarin, tapi kita juga tetep berdoa agar segala sesuatu di mudahkan yang penting jalani aja dulu." ucap Sabrang yang memberi sedikit masukan.

Terpopuler

Comments

ESH

ESH

cewek ma gitu dikit dikit ngambek yang sabar ya,.

2023-04-09

0

lihat semua
Episodes
1 ch 1. awal mula
2 ch 2. jati diri Sabrang
3 ch 3. kyai Suryo
4 ch 4. membuka mata batin
5 ch 5. berkeliling desa
6 ch 6. melatih anak-anak
7 ch 7. menemani Rendy
8 ch 8. akhir liburan
9 ch 9. sampai di kost san
10 ch 10. menyembuhkan ibu Sarah
11 ch 11. menolak dengan halus
12 ch 12. bertemu mama nya Sarah
13 ch 13. cerita mama Sarah
14 ch 14. jalan-jalan
15 ch 15. di hadang
16 ch 16. mimpi bertemu kakek buyut
17 ch 17. mempersiapkan ujian nasional
18 ch 18. kabar buruk dan kabar baik
19 ch 19. pulang ke desa
20 ch 20. kode dari kakek buyut
21 ch 21. pencarian dimulai
22 ch 22.misi penyelamatan
23 ch 23. kekuatan Ki badrus
24 ch 24. misi penyelamatan II
25 ch 25. kekuatan khodam pendamping
26 ch 26. syukuran desa dan kematian kyai Suryo
27 ch 27. pemakaman kyai Suryo dan permintaan Sabrang
28 ch 28. puasa mutih
29 ch 29. sholat istikharah
30 ch 30. penyaluran listrik
31 ch 31. kepala desa jati Rejo baru
32 ch 32. melatih tenaga dalam
33 ch 33. mencari keberadaan warga yang hilang
34 ch 34. istana giok putih
35 ch 35. ajian Waringin sungsang
36 ch 36. idul Fitri
37 ch 37. menyelamatkan Arini
38 ch 38. belajar dari tanah
39 ch 39. Sarah sakit dan firasat Sabrang
40 ch 40. Hamzah dari istana giok putih
41 ch 41. tamu tak di undang
42 ch 42. kesurupan massal
43 ch 43. rencana penyerangan
44 ch 44. penyerangan dari dua sisi
45 ch 45. memperkokoh pertahanan gaib
46 ch 46. mengemban tugas
47 ch 47. wanita bernama Sri danuwati
48 ch 48. menuju ritual
49 ch 49. Ritual mandi kembang
Episodes

Updated 49 Episodes

1
ch 1. awal mula
2
ch 2. jati diri Sabrang
3
ch 3. kyai Suryo
4
ch 4. membuka mata batin
5
ch 5. berkeliling desa
6
ch 6. melatih anak-anak
7
ch 7. menemani Rendy
8
ch 8. akhir liburan
9
ch 9. sampai di kost san
10
ch 10. menyembuhkan ibu Sarah
11
ch 11. menolak dengan halus
12
ch 12. bertemu mama nya Sarah
13
ch 13. cerita mama Sarah
14
ch 14. jalan-jalan
15
ch 15. di hadang
16
ch 16. mimpi bertemu kakek buyut
17
ch 17. mempersiapkan ujian nasional
18
ch 18. kabar buruk dan kabar baik
19
ch 19. pulang ke desa
20
ch 20. kode dari kakek buyut
21
ch 21. pencarian dimulai
22
ch 22.misi penyelamatan
23
ch 23. kekuatan Ki badrus
24
ch 24. misi penyelamatan II
25
ch 25. kekuatan khodam pendamping
26
ch 26. syukuran desa dan kematian kyai Suryo
27
ch 27. pemakaman kyai Suryo dan permintaan Sabrang
28
ch 28. puasa mutih
29
ch 29. sholat istikharah
30
ch 30. penyaluran listrik
31
ch 31. kepala desa jati Rejo baru
32
ch 32. melatih tenaga dalam
33
ch 33. mencari keberadaan warga yang hilang
34
ch 34. istana giok putih
35
ch 35. ajian Waringin sungsang
36
ch 36. idul Fitri
37
ch 37. menyelamatkan Arini
38
ch 38. belajar dari tanah
39
ch 39. Sarah sakit dan firasat Sabrang
40
ch 40. Hamzah dari istana giok putih
41
ch 41. tamu tak di undang
42
ch 42. kesurupan massal
43
ch 43. rencana penyerangan
44
ch 44. penyerangan dari dua sisi
45
ch 45. memperkokoh pertahanan gaib
46
ch 46. mengemban tugas
47
ch 47. wanita bernama Sri danuwati
48
ch 48. menuju ritual
49
ch 49. Ritual mandi kembang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!