"Bi tolong bawa ke atas kasur, serta panggilkan pak Bram dan anaknya satu lagi bawakan segelas air putih." pintaku pada pembantu yang ada di luar kamar.
setelah pembantu itu meletakkan mama nya Sarah di kasur, pembantu itu langsung turun ke bawah untuk memanggil pak Bram dan yang lainnya serta membawa segelas air putih.
tap tap
klek
"gimana nak kondisi istri saya."tanya pak Bram dengan raut wajah berseri-seri begitu juga Sarah.
"Alhamdulillah pak, istri pak Bram sudah bisa beraktivitas seperti biasanya tapi ya gitu pak efek tadi membuat energi dan tenaga istri bapak terkuras habis." jelas ku pada pak Bram dan Sarah.
"makasih nak Sabrang, bagaimana saya bisa membalas kebaikan nak Sabrang." ucap pak Bram dengan bahagia.
"sama-sama pak tapi ingat zat yang menyembuhkan adalah Allah SWT, bapak harus rajin sholat dan selalu meminta perlindungan kepada Allah SWT di manapun dan kapanpun." ucapku pada pak Bram.
"iya nak nanti jangan pulang dulu ya, kalian tadi pasti belum makan kan ?, sekalian ada yang bapak mau kasih ke kalian." ucap pak Bram pada kami berdua.
"iya pak." lalu aku membaca ayat 15 ke dalam segelas air yang sudah tadi aku minta.
"ini Sarah, tolong di minum kan sisanya tolong ciprat kan ke seluruh tubuh mama mu, aku kembali dulu." ucapku lalu melangkah keluar kamar bersama Rendy.
"emang kenapa dengan mamanya Sarah ?." tanya Rendy padaku.
"terkena guna-guna, biasa lah mungkin urusan bisnis." balasku pada Rendy.
"iya juga ya serasa kan saingannya pak Bram banyak."
di ruang tamu aku bersama Rendy bercanda kecil sambil menikmati minuman dan cemilan yang sudah di siapkan, "btw tadi lu baca apaan ?, kayak mbah dukun lagi komat kami baca mantra haha." ucap Rendy dengan tertawa kecil.
"ya ayat-ayat ruqyah lah, nanti lu juga tau sendiri Rend soalnya bahaya kalo gw beritahu ke lu yang ada malah lu gunain buat mikat perempuan lagi haha."
bersamaan dengan itu pak Bram turun dari atas dan menghampiri Sabrang, "makasih nak Sabrang nak Rendy, sudah membantu mengobati istri bapak." ucap pak Bram dengan sangat senang.
"sama-sama pak, tapi balik lagi ke Allah zat yang menyembuhkan saya hanya perantara saja pak." ucapku dengan sopan.
"Bi tolong siapkan makanan untuk nak Sabrang dan nak Rendy ya." ucap pak Bram pada pembantunya.
"iya tuan."
sembari menunggu kami pun mengobrol bersama pak Bram yang ternyata asik juga dan orangnya tidak memandang kasta sama sekali, "wah ternyata asik juga ngobrol sama pak Bram ini." ucap Rendy yang tiba-tiba.
krik krik
"e-ehh"
"haha santai saja dulu bapak juga pernah seperti kalian nge kost di kota sambil sekolah, jadi bapak tau kesusahan kalian sudah santai saja kalo ada apa-apa hubungi nomer saya ya jangan sungkan-sungkan." ucap pak Bram pada kami sembari memberi kartu namanya.
"iya pak makasih." jawabku dengan sopan lalu menerima kartu nama tersebut.
selang beberapa saat kemudian makanan sudah siap di atas meja, "ayo nak makanannya sudah siap jangan sungkan-sungkan ya." ucap pak Bram pada kami tentu saja Rendy yang paling semangat jika berhubungan dengan makanan.
"ingat jaga attitude." bisik ku pada Rendy.
"iya-iya kapan lagi kita makan gratis ye kan."
'hadeh ni anak di bilangin, ya sudahlah lagi pula juga jarang.'
di meja makan tampak terlihat beberapa menu makanan yang tampak lezat sekali, "wah jadi ngerepotin ini, hehehe." ucapku sembari bercanda.
"gak lah, ayo di makan." ucap pak Bram mempersilahkan untuk kami duduk dan mengambil piring.
selesai makan kami berdua langsung mengucapkan terima kasih pada Bram, "sudah saya bilang jangan sungkan-sungkan, saya yang seharusnya minta maaf karena mama nya Sarah belum bisa menemui nak Sabrang dan mengucapkan terima kasih." ucap pak Bram padaku.
"Rend, sab udah makan belum kalian, maaf ya mama belum bisa turun kebawah menemui kalian." ucap Sarah pada kami berdua.
"ah gak pp kok aku juga ngerti, o ya jika sudah siuman sepenuhnya tolong kasih buah-buahan yang banyak kandungan air nya, sebelum aku pamit pulang bisa gak aku minta sebotol air putih 1L." ucapku pada Sarah.
"ada nih sab bentar ya." ucap Sarah setelah itu datang dengan membawa botol air mineral dengan kemasan 1L.
setelah aku menerimanya aku langsung membacakan ayat 15 dan meniupkan nya pada air tersebut, "tolong nanti air ini di cipratkan disekeliling rumah ya pak, insyaallah ini akan melindungi keluarga bapak dari guna-guna dan santet tapi bapak juga harus ingat bahwa zat yang melindungi adalah Allah, jadi setelah ini sering-seringlah digunakan sholat ya pak Bram." ucapku pada pak Bram.
"sekali lagi terimakasih nak Sabrang, ini ada titipan buat nak Sabrang semoga bisa membantu." ucap pak bram lalu mengeluarkan amplop berwarna coklat.
"apa ini pak Bram jangan begitulah, saya benar-benar ikhlas pak lagi pula Sarah juga teman kami bagaimana mungkin kami akan diam saja saat teman kami dalam kesusahan, lebih baik uang itu di gunakan untuk sedekah pada anak yatim-piatu atau kau dhuafa yang benar-benar membutuhkan." ucapku sambil menolak dengan halus.
"Masya Allah baru kali ini aku ketemu pemuda seperti nak Sabrang, kalau begitu bapak akan sedekahkan pada anak yatim-piatu atau kaum dhuafa." ucap pak Bram lalu memasukkan lagi amplop tadi.
"kalau begitu kami pamit ya pak, terimakasih atas makanannya yang lezat tadi saya sampe nambah dua kali tadi." ucapku sembari bercanda.
"wouuu semprul katanya tadi suruh jaga atitude." ucap Rendy padaku yang membuat pak Bram dan Sarah tertawa.
"pak Tio tolong antar nak Sabrang dan nak Rendy pulang ya." ucap pak Bram melalui hp nya.
"kalau begitu kami pamit dulu ya pak." ucap kami lalu Salim pada pak Bram.
diperjalanan aku pun ngobrol santai sama pak Tio dan Rendy, "wah nak Sabrang ini hebat ya bisa menyembuhkan orang yang terkena guna-guna." ucap pak Tio yang sedang mengemudi.
"ah enggak kok pak saya hanya perantara yang menyembuhkan adalah Allah zat yang menyembuhkan." balas ku dengan tersenyum.
"ah nak Sabrang ini merendah saja." mendengar itu aku pun hanya tersenyum.
"iya nih pake rahasia-rahasian lagi." timpal Rendy.
"Hm." setelah beberapa saat berlalu kami pun tiba di kost san.
"gak mampir dulu pak." tawarku pada pak Tio.
"terimakasih tapi bapak mau langsung saja." ucap pak Tio lalu melajukan lagi mobilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Rusliadi Rusli
mantp thor
2023-05-30
0
Volis
Hebat kamu Sabrang~
2023-05-13
0