ch 11. menolak dengan halus

"Bi tolong bawa ke atas kasur, serta panggilkan pak Bram dan anaknya satu lagi bawakan segelas air putih." pintaku pada pembantu yang ada di luar kamar.

setelah pembantu itu meletakkan mama nya Sarah di kasur, pembantu itu langsung turun ke bawah untuk memanggil pak Bram dan yang lainnya serta membawa segelas air putih.

tap tap

klek

"gimana nak kondisi istri saya."tanya pak Bram dengan raut wajah berseri-seri begitu juga Sarah.

"Alhamdulillah pak, istri pak Bram sudah bisa beraktivitas seperti biasanya tapi ya gitu pak efek tadi membuat energi dan tenaga istri bapak terkuras habis." jelas ku pada pak Bram dan Sarah.

"makasih nak Sabrang, bagaimana saya bisa membalas kebaikan nak Sabrang." ucap pak Bram dengan bahagia.

"sama-sama pak tapi ingat zat yang menyembuhkan adalah Allah SWT, bapak harus rajin sholat dan selalu meminta perlindungan kepada Allah SWT di manapun dan kapanpun." ucapku pada pak Bram.

"iya nak nanti jangan pulang dulu ya, kalian tadi pasti belum makan kan ?, sekalian ada yang bapak mau kasih ke kalian." ucap pak Bram pada kami berdua.

"iya pak." lalu aku membaca ayat 15 ke dalam segelas air yang sudah tadi aku minta.

"ini Sarah, tolong di minum kan sisanya tolong ciprat kan ke seluruh tubuh mama mu, aku kembali dulu." ucapku lalu melangkah keluar kamar bersama Rendy.

"emang kenapa dengan mamanya Sarah ?." tanya Rendy padaku.

"terkena guna-guna, biasa lah mungkin urusan bisnis." balasku pada Rendy.

"iya juga ya serasa kan saingannya pak Bram banyak."

di ruang tamu aku bersama Rendy bercanda kecil sambil menikmati minuman dan cemilan yang sudah di siapkan, "btw tadi lu baca apaan ?, kayak mbah dukun lagi komat kami baca mantra haha." ucap Rendy dengan tertawa kecil.

"ya ayat-ayat ruqyah lah, nanti lu juga tau sendiri Rend soalnya bahaya kalo gw beritahu ke lu yang ada malah lu gunain buat mikat perempuan lagi haha."

bersamaan dengan itu pak Bram turun dari atas dan menghampiri Sabrang, "makasih nak Sabrang nak Rendy, sudah membantu mengobati istri bapak." ucap pak Bram dengan sangat senang.

"sama-sama pak, tapi balik lagi ke Allah zat yang menyembuhkan saya hanya perantara saja pak." ucapku dengan sopan.

"Bi tolong siapkan makanan untuk nak Sabrang dan nak Rendy ya." ucap pak Bram pada pembantunya.

"iya tuan."

sembari menunggu kami pun mengobrol bersama pak Bram yang ternyata asik juga dan orangnya tidak memandang kasta sama sekali, "wah ternyata asik juga ngobrol sama pak Bram ini." ucap Rendy yang tiba-tiba.

krik krik

"e-ehh"

"haha santai saja dulu bapak juga pernah seperti kalian nge kost di kota sambil sekolah, jadi bapak tau kesusahan kalian sudah santai saja kalo ada apa-apa hubungi nomer saya ya jangan sungkan-sungkan." ucap pak Bram pada kami sembari memberi kartu namanya.

"iya pak makasih." jawabku dengan sopan lalu menerima kartu nama tersebut.

selang beberapa saat kemudian makanan sudah siap di atas meja, "ayo nak makanannya sudah siap jangan sungkan-sungkan ya." ucap pak Bram pada kami tentu saja Rendy yang paling semangat jika berhubungan dengan makanan.

"ingat jaga attitude." bisik ku pada Rendy.

"iya-iya kapan lagi kita makan gratis ye kan."

'hadeh ni anak di bilangin, ya sudahlah lagi pula juga jarang.'

di meja makan tampak terlihat beberapa menu makanan yang tampak lezat sekali, "wah jadi ngerepotin ini, hehehe." ucapku sembari bercanda.

"gak lah, ayo di makan." ucap pak Bram mempersilahkan untuk kami duduk dan mengambil piring.

selesai makan kami berdua langsung mengucapkan terima kasih pada Bram, "sudah saya bilang jangan sungkan-sungkan, saya yang seharusnya minta maaf karena mama nya Sarah belum bisa menemui nak Sabrang dan mengucapkan terima kasih." ucap pak Bram padaku.

"Rend, sab udah makan belum kalian, maaf ya mama belum bisa turun kebawah menemui kalian." ucap Sarah pada kami berdua.

"ah gak pp kok aku juga ngerti, o ya jika sudah siuman sepenuhnya tolong kasih buah-buahan yang banyak kandungan air nya, sebelum aku pamit pulang bisa gak aku minta sebotol air putih 1L." ucapku pada Sarah.

"ada nih sab bentar ya." ucap Sarah setelah itu datang dengan membawa botol air mineral dengan kemasan 1L.

setelah aku menerimanya aku langsung membacakan ayat 15 dan meniupkan nya pada air tersebut, "tolong nanti air ini di cipratkan disekeliling rumah ya pak, insyaallah ini akan melindungi keluarga bapak dari guna-guna dan santet tapi bapak juga harus ingat bahwa zat yang melindungi adalah Allah, jadi setelah ini sering-seringlah digunakan sholat ya pak Bram." ucapku pada pak Bram.

"sekali lagi terimakasih nak Sabrang, ini ada titipan buat nak Sabrang semoga bisa membantu." ucap pak bram lalu mengeluarkan amplop berwarna coklat.

"apa ini pak Bram jangan begitulah, saya benar-benar ikhlas pak lagi pula Sarah juga teman kami bagaimana mungkin kami akan diam saja saat teman kami dalam kesusahan, lebih baik uang itu di gunakan untuk sedekah pada anak yatim-piatu atau kau dhuafa yang benar-benar membutuhkan." ucapku sambil menolak dengan halus.

"Masya Allah baru kali ini aku ketemu pemuda seperti nak Sabrang, kalau begitu bapak akan sedekahkan pada anak yatim-piatu atau kaum dhuafa." ucap pak Bram lalu memasukkan lagi amplop tadi.

"kalau begitu kami pamit ya pak, terimakasih atas makanannya yang lezat tadi saya sampe nambah dua kali tadi." ucapku sembari bercanda.

"wouuu semprul katanya tadi suruh jaga atitude." ucap Rendy padaku yang membuat pak Bram dan Sarah tertawa.

"pak Tio tolong antar nak Sabrang dan nak Rendy pulang ya." ucap pak Bram melalui hp nya.

"kalau begitu kami pamit dulu ya pak." ucap kami lalu Salim pada pak Bram.

diperjalanan aku pun ngobrol santai sama pak Tio dan Rendy, "wah nak Sabrang ini hebat ya bisa menyembuhkan orang yang terkena guna-guna." ucap pak Tio yang sedang mengemudi.

"ah enggak kok pak saya hanya perantara yang menyembuhkan adalah Allah zat yang menyembuhkan." balas ku dengan tersenyum.

"ah nak Sabrang ini merendah saja." mendengar itu aku pun hanya tersenyum.

"iya nih pake rahasia-rahasian lagi." timpal Rendy.

"Hm." setelah beberapa saat berlalu kami pun tiba di kost san.

"gak mampir dulu pak." tawarku pada pak Tio.

"terimakasih tapi bapak mau langsung saja." ucap pak Tio lalu melajukan lagi mobilnya.

Terpopuler

Comments

Rusliadi Rusli

Rusliadi Rusli

mantp thor

2023-05-30

0

Volis

Volis

Hebat kamu Sabrang~

2023-05-13

0

lihat semua
Episodes
1 ch 1. awal mula
2 ch 2. jati diri Sabrang
3 ch 3. kyai Suryo
4 ch 4. membuka mata batin
5 ch 5. berkeliling desa
6 ch 6. melatih anak-anak
7 ch 7. menemani Rendy
8 ch 8. akhir liburan
9 ch 9. sampai di kost san
10 ch 10. menyembuhkan ibu Sarah
11 ch 11. menolak dengan halus
12 ch 12. bertemu mama nya Sarah
13 ch 13. cerita mama Sarah
14 ch 14. jalan-jalan
15 ch 15. di hadang
16 ch 16. mimpi bertemu kakek buyut
17 ch 17. mempersiapkan ujian nasional
18 ch 18. kabar buruk dan kabar baik
19 ch 19. pulang ke desa
20 ch 20. kode dari kakek buyut
21 ch 21. pencarian dimulai
22 ch 22.misi penyelamatan
23 ch 23. kekuatan Ki badrus
24 ch 24. misi penyelamatan II
25 ch 25. kekuatan khodam pendamping
26 ch 26. syukuran desa dan kematian kyai Suryo
27 ch 27. pemakaman kyai Suryo dan permintaan Sabrang
28 ch 28. puasa mutih
29 ch 29. sholat istikharah
30 ch 30. penyaluran listrik
31 ch 31. kepala desa jati Rejo baru
32 ch 32. melatih tenaga dalam
33 ch 33. mencari keberadaan warga yang hilang
34 ch 34. istana giok putih
35 ch 35. ajian Waringin sungsang
36 ch 36. idul Fitri
37 ch 37. menyelamatkan Arini
38 ch 38. belajar dari tanah
39 ch 39. Sarah sakit dan firasat Sabrang
40 ch 40. Hamzah dari istana giok putih
41 ch 41. tamu tak di undang
42 ch 42. kesurupan massal
43 ch 43. rencana penyerangan
44 ch 44. penyerangan dari dua sisi
45 ch 45. memperkokoh pertahanan gaib
46 ch 46. mengemban tugas
47 ch 47. wanita bernama Sri danuwati
48 ch 48. menuju ritual
49 ch 49. Ritual mandi kembang
Episodes

Updated 49 Episodes

1
ch 1. awal mula
2
ch 2. jati diri Sabrang
3
ch 3. kyai Suryo
4
ch 4. membuka mata batin
5
ch 5. berkeliling desa
6
ch 6. melatih anak-anak
7
ch 7. menemani Rendy
8
ch 8. akhir liburan
9
ch 9. sampai di kost san
10
ch 10. menyembuhkan ibu Sarah
11
ch 11. menolak dengan halus
12
ch 12. bertemu mama nya Sarah
13
ch 13. cerita mama Sarah
14
ch 14. jalan-jalan
15
ch 15. di hadang
16
ch 16. mimpi bertemu kakek buyut
17
ch 17. mempersiapkan ujian nasional
18
ch 18. kabar buruk dan kabar baik
19
ch 19. pulang ke desa
20
ch 20. kode dari kakek buyut
21
ch 21. pencarian dimulai
22
ch 22.misi penyelamatan
23
ch 23. kekuatan Ki badrus
24
ch 24. misi penyelamatan II
25
ch 25. kekuatan khodam pendamping
26
ch 26. syukuran desa dan kematian kyai Suryo
27
ch 27. pemakaman kyai Suryo dan permintaan Sabrang
28
ch 28. puasa mutih
29
ch 29. sholat istikharah
30
ch 30. penyaluran listrik
31
ch 31. kepala desa jati Rejo baru
32
ch 32. melatih tenaga dalam
33
ch 33. mencari keberadaan warga yang hilang
34
ch 34. istana giok putih
35
ch 35. ajian Waringin sungsang
36
ch 36. idul Fitri
37
ch 37. menyelamatkan Arini
38
ch 38. belajar dari tanah
39
ch 39. Sarah sakit dan firasat Sabrang
40
ch 40. Hamzah dari istana giok putih
41
ch 41. tamu tak di undang
42
ch 42. kesurupan massal
43
ch 43. rencana penyerangan
44
ch 44. penyerangan dari dua sisi
45
ch 45. memperkokoh pertahanan gaib
46
ch 46. mengemban tugas
47
ch 47. wanita bernama Sri danuwati
48
ch 48. menuju ritual
49
ch 49. Ritual mandi kembang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!