ch 15. di hadang

saat mobil memasuki jalan menuju kost kami aku merasakan firasat yang tidak enak, "tumben jalan sini sepi." ucapku yang tidak melihat satupun pengendara atau anak-anak kost yang sedang lewat.

"sekarang kan Minggu wajar saja sepi." sahut Rendy.

"semoga saja begitu." gumam ku yang masih terus berzikir.

saat mobil memasuki kawasan yang sepi tiba-tiba 4 motor resing menghadang jalan kami, "cepat turun!!, jika tidak akan kami bakar kalian." teriak salah satu dari mereka yang memakai topeng.

tok tok

gedor salah satu dari mereka, "Sabrang aku takut." ucap Sarah sambil memegang lengan Sabrang.

"nak Sabrang dan nak Rendy saya akan keluar mengahadapi mereka, saat saya menghadapi mereka kalian bawa non Sarah pergi." ucap pak Tio yang membuat suasana semakin tidak karuan.

"cepatt turun dan serahkan semua barang yang kalian bawa, kalau tidak akan kami bakar kalian." ucap salah satu dari mereka lalu mulai menyiramkan bensin di sekeliling mobil.

aku dan Rendy pun saling pandang dan langsung keluar, "ternyata kalian memilih keluar dan mati ya."

"diam kau kematian hanya tuhan yang tau." bentak ku pada mereka yang berjumlah 5 orang yang menggunakan penutup wajah dan tongkat baseball.

"aku memiliki penawaran bagaimana jika kalian tinggalkan mobil beserta isinya termasuk gadis itu." tunjuk orang itu kepada Sarah.

mendengar itu Sabrang merapatkan gigi-giginya dan mengepalkan tangannya, "brengsek kalian, Rend gunakan gerakan kombinasi itu!!." ucap Sabrang lalu Rendy memasang kuda-kuda nya.

"tunggu apa lagi ayo kalian maju." ucap Rendy yang sudah siap dengan kuda-kudanya.

"kalian mau menantang ku ?, kalau begitu aku terima tantangan kalian hajar mereka." ucap orang itu yang sepertinya pimpinan nya.

tap tap

bugh bugh

Sabrang yang sudah kalut dalam emosi nya memukul mereka semua tanpa ampun, "Weh santai bro sisakan gw lah, gw juga ingin olahraga." ucap Rendy lalu mulai menyerang.

pertarungan sengit pun di mulai pak Tio yang melihat itu hanya tercengang, begitu juga Sarah saat mendengar akan di lecehkan Sabrang langsung memasang badan untuk nya.

"Rend ayo gunakan itu." ucapku.

"maksudmu lompatan harimau pemangsa ?." ucap Rendy dengan mengeryitkan dahi nya.

"iya yang mana lagi, hanya itu yang harus membutuhkan dua orang dalam gerakannya." balas ku lalu Rendy bersiap dengan kuda-kudanya.

"bersiaplah kau wahai manusia biadab." teriak ku lalu melompat dengan tumpuan kuda-kuda yang sudah di buat Rendy.

swush

bugh

pukulan Sabrang mengenai pimpinan dari mereka dan terpental hingga tidak sadarkan diri, namun Sabrang tidak sadar bahwa dia saat bertarung mengeluarkan tenaga dalamnya.

"sab istighfar tahan emosi lu, gw tadi juga emosi tapi gw berusaha untuk menahannya." ucap Rendy sambil menepuk pundakku.

"astagfirullah, makasih Rend udah ngingetin entah kenapa saat mendengar Sarah akan di lecehkan secara tidak langsung gw menjadi sangat emosi." ucapku pada Rendy.

"gw juga emosi sab, karena orang tua Sarah juga baik pada kita, pak Tio telepon polisi biar ini di urus sama mereka." ucap Rendy tanpa membalikkan badannya.

"Sono gih samperin yayank Sarah." kekeh Rendy padaku.

"udah gw bilang dia bukan pacar gw any."

"Yaya serah lu dah." setelah itu aku menghampiri Sarah dan menenangkannya.

"sudah tak apa, mereka tidak akan menyakiti mu." ucapku sambil mengusap-usap bahu Sarah.

selang beberapa saat mobil polisi datang dan mengamankan orang yang menghadang kami tadi, "mas bisa memberi laporan kan, tentang kejadian ini." ucap seseorang polisi pada kami.

kami pun saling berpandangan hingga Sarah mengangguk-anggukan kepalanya, "bisa pak tapi kita gak di apa-apain kan ?." tanya Rendy dengan mimik wajah khawatir.

"haha ya gak lah mas, mas kan sebagai korban harus memberikan keterangan bagaimana kejadiannya." jelas polisi.

"baiklah pak." ucap Sarah lalu kami pun di bawa ke kantor polisi untuk memberikan keterangan.

saat di kantor polisi kami di beri pertanyaan bagaimana penjahat itu dilumpuhkan dan jam berapa tempat dimana, itu semua membuat Sabrang bingung.

"pak polisi saya mau telfon papa saya dulu boleh gak." ucap Sarah lalu polisi tersebut membolehkannya.

"assalamualaikum pa, Sarah sekarang ada di kantor polisi bersama Rendy dan Sabrang." ucap Sarah dari balik telepon nya.

mendengar ucapan putri nya pak Bram menjadi cemas dan khawatir, "kamu baik-baik saja kan nak ?, papa akan kesana berikan alamat kantor polisi nya sekarang papa akan segera berangkat." ucap pak Bram yang sangat khawatir.

"tidak usah pa kami cuma di suruh memberikan keterangan saja, di jalan kami sempat di begal..."

"huh di begal kondisi kalian baik-baik saja kan ?, cepat berikan alamat kantor polisi nya papa akan kesana." tanpa ada pilihan lain Sarah langsung mengirim lokasi alamat kantor polisi saat kini.

*****

selang beberapa saat pak Bram sudah sampai di kantor polisi cempaka, "pak saya ingin bertemu dengan anak saya, namanya Sarah." ucap pak Bram dengan buru-buru.

"sebentar pak,.... silahkan pak saya sudah mengonfirmasikan." ucap polisi tersebut lalu mengantarkan pak Bram ke ruang di mana Sarah,Rendy dan Sabrang berada.

tok tok

"masuk"

"papa." ucap Sarah lalu memeluk pak Bram.

"kamu baik-baik saja Sarah, gak ada yang luka kan." ucap pak Bram lalu Sarah hanya menggelengkan kepalanya.

"pak Tio bisa jelaskan semuanya." ucap pak Bram pada pak Tio.

"jadi gini pak,........... jadi begitu pak ceritanya nak Sabrang dan nak Rendy lah yang melumpuhkan kelima begal itu pak." ucap pak Tio sambil tertunduk.

"kenapa gak langsung telpon saya, kan saya bisa secepatnya mengirim bantuan." ucap pak Bram.

"saya waktu itu benar-benar kalap pak, karena kondisi sudah tidak kondusif lagi, sekali lagi saya minta maaf pak." sesal pak Tio.

"ya sudah tidak apa-apa yang terpenting kalian baik-baik saja, untuk nak Sabrang dan Rendy sekali lagi bapak berterimakasih pada kalian sudah menyelematkan lagi keluarga bapak." ucap pak Bram yang masih memeluk Sarah.

"iya pak sama-sama, lagi pula saya hanya menjalankan amanah dari guru saya 'gunakanlah ilmu itu untuk melindungi diri kalian dan untuk melindungi orang lain.'." ucapku dengan sopan.

"benar itu pak." sahut Rendy yang ada di samping ku.

"gimana saya mau membalas Budi kalian." ucap pak Bram yang tau jika di kasih uang atau apapun mereka selalu menolaknya dengan halus.

"kalian sudah boleh pulang."

"pak polisi bisakah kami minta antar ke kost san kami ?." pinta Rendy pada polisi tersebut.

"loh emangnya nak Rendy sama nak sabrang tidak mampir ke rumah bapak." ucap pak Bram yang terkejut.

"enggak usah pak terimakasih, kami sudah benar-benar kelelahan." ucapku dengan wajah yang sudah pucat.

"kalau gitu biar pak Tio saja yang mengantarkan kalian."

"t-tapi"

"udah gak usah tapi-tapi." ucap pak Bram yang langsung memotong ucapan Sabrang.

Terpopuler

Comments

Rusliadi Rusli

Rusliadi Rusli

👍👍👍👍

2023-05-30

0

lihat semua
Episodes
1 ch 1. awal mula
2 ch 2. jati diri Sabrang
3 ch 3. kyai Suryo
4 ch 4. membuka mata batin
5 ch 5. berkeliling desa
6 ch 6. melatih anak-anak
7 ch 7. menemani Rendy
8 ch 8. akhir liburan
9 ch 9. sampai di kost san
10 ch 10. menyembuhkan ibu Sarah
11 ch 11. menolak dengan halus
12 ch 12. bertemu mama nya Sarah
13 ch 13. cerita mama Sarah
14 ch 14. jalan-jalan
15 ch 15. di hadang
16 ch 16. mimpi bertemu kakek buyut
17 ch 17. mempersiapkan ujian nasional
18 ch 18. kabar buruk dan kabar baik
19 ch 19. pulang ke desa
20 ch 20. kode dari kakek buyut
21 ch 21. pencarian dimulai
22 ch 22.misi penyelamatan
23 ch 23. kekuatan Ki badrus
24 ch 24. misi penyelamatan II
25 ch 25. kekuatan khodam pendamping
26 ch 26. syukuran desa dan kematian kyai Suryo
27 ch 27. pemakaman kyai Suryo dan permintaan Sabrang
28 ch 28. puasa mutih
29 ch 29. sholat istikharah
30 ch 30. penyaluran listrik
31 ch 31. kepala desa jati Rejo baru
32 ch 32. melatih tenaga dalam
33 ch 33. mencari keberadaan warga yang hilang
34 ch 34. istana giok putih
35 ch 35. ajian Waringin sungsang
36 ch 36. idul Fitri
37 ch 37. menyelamatkan Arini
38 ch 38. belajar dari tanah
39 ch 39. Sarah sakit dan firasat Sabrang
40 ch 40. Hamzah dari istana giok putih
41 ch 41. tamu tak di undang
42 ch 42. kesurupan massal
43 ch 43. rencana penyerangan
44 ch 44. penyerangan dari dua sisi
45 ch 45. memperkokoh pertahanan gaib
46 ch 46. mengemban tugas
47 ch 47. wanita bernama Sri danuwati
48 ch 48. menuju ritual
49 ch 49. Ritual mandi kembang
Episodes

Updated 49 Episodes

1
ch 1. awal mula
2
ch 2. jati diri Sabrang
3
ch 3. kyai Suryo
4
ch 4. membuka mata batin
5
ch 5. berkeliling desa
6
ch 6. melatih anak-anak
7
ch 7. menemani Rendy
8
ch 8. akhir liburan
9
ch 9. sampai di kost san
10
ch 10. menyembuhkan ibu Sarah
11
ch 11. menolak dengan halus
12
ch 12. bertemu mama nya Sarah
13
ch 13. cerita mama Sarah
14
ch 14. jalan-jalan
15
ch 15. di hadang
16
ch 16. mimpi bertemu kakek buyut
17
ch 17. mempersiapkan ujian nasional
18
ch 18. kabar buruk dan kabar baik
19
ch 19. pulang ke desa
20
ch 20. kode dari kakek buyut
21
ch 21. pencarian dimulai
22
ch 22.misi penyelamatan
23
ch 23. kekuatan Ki badrus
24
ch 24. misi penyelamatan II
25
ch 25. kekuatan khodam pendamping
26
ch 26. syukuran desa dan kematian kyai Suryo
27
ch 27. pemakaman kyai Suryo dan permintaan Sabrang
28
ch 28. puasa mutih
29
ch 29. sholat istikharah
30
ch 30. penyaluran listrik
31
ch 31. kepala desa jati Rejo baru
32
ch 32. melatih tenaga dalam
33
ch 33. mencari keberadaan warga yang hilang
34
ch 34. istana giok putih
35
ch 35. ajian Waringin sungsang
36
ch 36. idul Fitri
37
ch 37. menyelamatkan Arini
38
ch 38. belajar dari tanah
39
ch 39. Sarah sakit dan firasat Sabrang
40
ch 40. Hamzah dari istana giok putih
41
ch 41. tamu tak di undang
42
ch 42. kesurupan massal
43
ch 43. rencana penyerangan
44
ch 44. penyerangan dari dua sisi
45
ch 45. memperkokoh pertahanan gaib
46
ch 46. mengemban tugas
47
ch 47. wanita bernama Sri danuwati
48
ch 48. menuju ritual
49
ch 49. Ritual mandi kembang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!