"ah lelah juga ya." ucap Rendy sambil merenggangkan otot nya.
"oi semprul seharusnya gw yang bilang begitu bukan lu." ucapku pada Rendy yang tengah menggeliat.
"ya sorry bos, tapi kayaknya kalo lu dekat sama Sarah gk pp sih pak Bram kayaknya juga setuju." ucap Rendy padaku sambil mengacungkan jempolnya.
"eh semprul kalo ngomong tu jangan ketinggian, gw aja kagak mikirin itu kok lu yang mikirin nya." ucap gw sambil membekap mulutnya.
"bwah, bwah ya gw kasian aja sama lu yang jomblo, gw lebih kasian lagi kalo lu nanti malah gak suka sama perempuan."
"wah-wah ngajak ribut nih anak, walau gw jomblo tapi ya gak sampe segitunya Samsul." ucapku lalu menjitak pala Rendy.
"ampun Mbah." ucap Rendy lalu langsung lari masuk ke kamar kost.
brukk
aku yang sedang mengekor Rendy tertawa saat melihatnya tiduran di bawah, "oi Rend ngapa lu tiduran di bawah, haha."
"ye si vangke gak nolongin malah ngetawain, dah tau jelas-jelas jatuh masih ae nanya." gerutu Rendy.
"ya lagian sih lu dah tau pintu masih ke tutup masih aja nyelonong masuk." ucapku sembari membuka pintu.
klek
saat pintu sudah terbuka Rendy langsung masuk dan merebahkan badannya di kasur, "ingat pesan orang tua lu Rend." ucapku yang mengingatkan.
setelah mandi aku langsung mengambil air wudhu dan menggelar sajadah, "oi Rend bentar lagi adzan magrib, pamali tidur jam segini." ucap sambil menepuk kaki Rendy.
"iya." balas Rendy yang masih menggeliat di tempatnya.
"sana mandi habis itu wudhu gw tunggu." ucapku lalu duduk lagi di sajadah yang telah aku gelar.
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar
adzan magrib pun berkumandang aku dan Rendy kini melakukan sholat magrib berjamaah, "assalamualaikum warahmatullah.." selesai melaksanakan sholat magrib berjamaah aku melanjutkan membaca tahlil.
setelah itu aku memanjatkan doa untuk kedua orang tuaku, "sab lu laper gak soalnya perut gw dan keroncongan lagi nih." ucap Rendy sambil mengelus-elus perutnya.
"ya udah sana beli mie instan sekalian 4." ucapku pada Rendy lalu di balas dengan mengacungkan jempolnya.
"hati-hati, ntar lu di gondol Tante ompong lagi haha." ucapku sembari bercanda.
"amit-amit dah." setelah itu Rendy pun pergi ke warung sedangkan aku masih duduk di sajadah sambil berzikir.
"resi tolong temani aku mengobrol." ucapku dalam hati lalu resi jatayu muncul dengan tampilan manusia.
"hamba di sini Raden."
"resi aku mau tanya manfaat dari ayat 15 itu apa saja ya." tanya ku pada resi Jatayu.
"kata kakek buyut mu ayat 15 itu selain untuk menyembuhkan orang yang terkena guna-guna dan santet, ayat 15 juga dapat di gunakan untuk memagari diri kita sendiri dan masih banyak lagi manfaat dari ayat 15." mendengar itu aku hanya manggut-manggut saja.
"makasih resi, o ya resi aku mau tanya kenapa mama nya Sarah sampai di kirim guna-guna ?." tanyaku yang masih penasaran.
"itu karena saingan bisnis tuan, karena kelemahan seorang laki-laki adalah pada wanita jadi orang itu mengirim guna-guna pada istrinya pak Bram." mendengar jawaban dari resi Jatayu aku manggut-manggut.
"jika Raden butuh apa-apa serta butuh batuan panggil saja hamba akan muncul di hadapan Raden, kalau begitu hamba pamit Raden sudah di panggil kakek guru."
"baik resi terimakasih sudah menemani ku mengobrol." setelah itu resi Jatayu menghilang dan meninggalkan jejak asap putih.
"tidak kusangka jika takdirku seperti ini." ucapku yang langsung merebahkan badan di atas kasur.
****
"ye malah tidur ni anak, ya sudah biarin aja mungkin dia kelelahan." ucap Rendy yang sudah kembali dari warung.
setelah itu Rendy pergi ke dapur untuk masak mie instan yang di belinya tadi, Sabrang yang mencium aroma mie yang menyegarkan langsung terbangun.
"lu bikin apaan Rend."
"dah bangun lu, ini gw bikin mie mau lu ?."
"ya mau lah."
"kalo mau bikin sendiri, ini buat gw soalnya cacing Alaska yang ada di perut gw dah protes." ucap Rendy lalu memakan mie nya dengan lahap.
setelah menyalakan kompor aku memasukan mie ke dalam panci yang tadi Rendy gunakan untuk memasak mie, setelah menunggu 3menit akhirnya mie yang aku tunggu matang.
"em Rend..."
"apa." sahut Rendy yang tengah rebahan sambil membaca novel.
"gak jadi." ucapku lalu menghabiskan mie yang telah aku masak.
*****
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar
adzan subuh berkumandang setelah bangun dan mandi, aku membangunkan Rendy untuk sholat subuh berjamaah, "Rend bangun sholat subuh bareng yuk." ucapku sambil menepuk pipi nya.
"hoam, iya-iya." ucap Rendy lalu menggeliat dan beranjak dari atas kasur dan mandi.
setelah melaksanakan sholat subuh berjamaah, aku dan Rendy menyiapkan mata pelajaran untuk hari ini, "sab kok gw laper ya." ucap Rendy sambil mengelus-elus perutnya.
"ya udah lu beli dah nasi uduk di depan nih uang nya." ucapku sambil memberikan uang 10rb pada Rendy.
"oke."
setelah makan nasi uduk yang di beli oleh Rendy, kami pun berangkat sekolah jam 6:05, "udah ramai ae padahal masih jam 6an."
"namanya juga di kota semua orang mempunyai kesibukannya masing-masing." ucapku pada Rendy.
tin tin
"seh siapa sih yang pagi-pagi cari keributan." gerutu Rendy lalu membalikkan badannya.
"pagi Rendy." ucap seseorang perempuan yang ternyata adalah Sarah, Rendy yang tau kalau itu Sarah langsung menepuk pundak ku dengan keras.
"apaan sih Rend." ucapku lalu membalikkan badan.
"eh Sarah pagi." ucapku dengan tersenyum pada Sarah.
"pagi juga Sabrang, bareng yuk tadi aku samperin ke kost eh kamu nya udah berangkat duluan."
"makasih nanti malah ngerepotin." tolak ku dengan halus.
"udah ayo masuk." ucap Sarah yang langsung menarik tangan ku.
"haduh punya temen gak peka ya gini." ucap Rendy lalu mengekor dari belakang.
"Sabrang kamu nanti di suruh ke rumah sama mamaku, sekalian acara makan malam bersama." ucap Sarah padaku.
"cie yang mau ketemu calon mertua."
"gaje lu Rend." ucapku yang hampir bersamaan dengan Sarah.
"cie kiw kiw." sorak Rendy.
"haha kalian berdua emang cocok dah pak Bram pasti suka sama Nak Rendy apalagi nak Rendy telah menyembuhkan mama nya non Sarah." timpal pak Tio yang membuat wajah Sarah mulai memerah.
setelah sampai di sekolah aku dan Rendy langsung bergegas masuk ke ruang kelas, bel masuk pun berbunyi pertanda pembelajaran akan segera di mulai.
setelah pelajaran hari ini selesai Sarah mengajak ku dan Rendy untuk ke rumahnya, "ayo masuk." setelah masuk pak Tio melajukan mobil hingga sampai di rumahnya Sarah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Rusliadi Rusli
👍👍👍👍👍
2023-05-30
0