di dalam mobil Sabrang masih tetap diam, "sar anterin ke terminal aja, kalo udah malam jalur sana sudah sepi, daripada nanti pulang kemalaman dan terjadi apa-apa" ucap Sabrang dengan lirih.
"iya sar biar gw nanti yang jaga Sabrang, kamu tenang aja." timpal Rendy.
lalu mobil Sarah berhenti di terminal biasa Sabrang dan Rendy sambangi untuk pergi ke desa, "makasih sar, kalo gitu kita cari bis dulu kamu langsung pulang aja" ucap Rendy lalu melangkah pergi bersama Sabrang.
"yang sabar ya sab, bentar lagi kita ke desa" ucap Rendy lalu mencari bus jurusan ke desa nya.
saat melihat bus yang masih berada dalam jalur desa nya Rendy pun langsung melambaikan tangannya untuk meminta bus itu berhenti,"ayo sab" setelah mereka naik, bus itu melajukan mesin nya lagi.
di dalam bus sendiri Sabrang tak henti-hentinya untuk berdoa untuk keselamatan ibunya, "udah sab mending lu telepon bapak lu, kalo kita sudah di perjalanan menuju desa." ucap Rendy lalu Sabrang memberikan telepon nya.
"telepon sendiri Rend, gw udah gak kuat untuk bicara" ujar Sabrang yang menatap ke luar jendela.
Tut Tut
"assalamualaikum pak ini Rendy, kami sekarang dalam perjalanan menuju desa" ucap Rendy dari balik telepon.
"waalaikumsalam iya nak kami tunggu kalian di tempat biasa kalian berhenti" setelah memberitahu pak Sanusi dan pak Rohim Rendy pun mematikan teleponnya.
melihat Sabrang yang sedang bersedih Rendy pun juga ikut bersedih, bagaimanapun mereka dan keluarganya adalah sohib dari kecil jadi Rendy juga sudah di anggap anak oleh pak Sanusi dan Bu Susi begitu juga sebaliknya.
di tengah perjalanan bus yang di tumpangi Sabrang dan Rendy berhenti untuk mengambil penumpang, penumpang itu bersosok Kakek-kakek bersama seorang pemuda tampan dengan baju taqwa putih.
setelah itu bis pun melaju kembali di jalanan yang sudah gelap dan sepi, jam 22:30 bis berhenti tepat di mana mereka biasa mengojek untuk sampai ke desa Jatirejo.
"pak Rendy lulus pak!" ucap Rendy lalu memeluk pak Rohim dan menunjukan surat kelulusannya.
"iya nak selamat ya, kita bicarakan kebahagiaan ini di rumah saya sebaiknya kita langsung pergi ke desa" ujar pak Rohim.
"gimana bisa pak, ibu hilang ?" tanya Sabrang pada pak Sanusi.
"kita pulang dulu nak nanti bapak ceritakan, kang Cecep kang Ujang ayo kita kembali ke desa" ucap pak Sanusi lalu kami berbonceng tiga.
di perjalanan menuju desa sabrang banyak sekali melihat makhluk halus tapi mereka tak berani menyentuh Sabrang entah alasan apa Sabrang pun juga tidak tahu.
saat hampir memasuki gapura desa, desa kami sangatlah mencekam dan horor bahkan para warga sudah berada di rumahnya masing-masing.
hanya beberapa saja rumah warga yang sudah mempunyai listrik, "cep Jang langsung pulang saja kalian,kasihan anak istri sudah menunggu" ucap pak Rohim lalu memberikan beberapa lembar uang.
"kalian juga harus pulang kondisi desa sekarang sudah tidak seperti dulu lagi, semoga saja Allah dapat mengakhiri musibah ini" ucap pak Sanusi lalu di amin kan oleh kami.
setelah pak Rohim dan Rendy pulang Sabrang dan pak Sanusi langsung masuk rumah,"Sabrang apa kau tidak lapar ?" tanya pak Sanusi.
"gak pak Sabrang cuma lelah aja habis perjalanan jauh, Sabrang tidur dulu ya pak"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Rusliadi Rusli
🏠🏠🏠
2023-05-30
0
ESH
lanjut dong
2023-04-11
0
ESH
wah serem bgt.aku dulu pas malem Jum'at Kliwon pas lewat jembatan lihat kuntilanak
2023-04-11
0