ch 18. kabar buruk dan kabar baik

ujian nasional yang kami nanti akhirnya tiba, setelah belajar yang sungguh-sungguh serta berdoa kami pun mengerjakan soal yang di berikan oleh pengawas dengan sungguh-sungguh.

terkadang jika pengawasnya baik mereka akan membantu siswa untuk menjawab satu atau dua soal yang mereka tidak mampu, saat ujian nasional Sabrang dan Rendy gencar-gencarnya untuk belajar dan berdoa agar mereka lulus dengan nilai terbaik.

akhirnya masa-masa ujian nasional terlewati, kini hanya tinggal menunggu informasi kelulusan, setelah satu Minggu kami istirahat akhirnya hasil ujian nasional pun keluar.

"kalian penasaran kan siapa yang mendapatkan nilai terbaik di ujian nasional kali ini dan mari kita sambut inilah sang peraih nilai terbaik kali ini,....... Sabrang dan Sarah selamat atas keberhasilan kalian, dan untuk kalian semua silahkan mengecek lulus atau tidaknya kalian di kantor tu atau ke wali kelas kalian masing-masing."

prok prok

semua siswa memberi selamat pada Sabrang dan Sarah begitu juga Rendy, "wih selamat ya sab, lu lulus dengan nilai yang terbaik." ucap Rendy yang menepuk pundak Sabrang.

"Alhamdulillah Rend, kalo lu sendiri gimana lulus kan ?" tanya Sabrang pada Rendy.

"Alhamdulillah gw juga lulus sab, besok atau lusa kita pulang ke desa yuk." ajak Rendy pada Sabrang.

"wah boleh tuh sekalian ngasih kejutan untuk ibu dan bapak, kita berangkat besok aja gimana soalnya nanti Sarah mau ngajak kita jalan-jalan."

"wah kebetulan perut gw udah keroncongan." balas Rendy sambil mengelus-elus perutnya.

"bener-bener ya nih anak pikirannya makan Mulu." sela beberapa saat Sarah pun menapakkan batang hidungnya.

"selamat ya sab atas nilai terbaik yang kamu raih." ucap Sarah lalu memberi selamat pada Sabrang.

"selamat juga untuk kamu, ngomong-ngomong sar kamu mau lanjutin kemana ?." tanya sabrang sambil berjalan beriringan.

"rencananya sih kuliah di Belanda kalau gak ke Perancis, karena itu udah keputusan orang tuaku dan pribadi sih kalau kamu sab ?."

"kalau aku sih mau ke desa dulu denger apa kata orang tua aja dulu mungkin besok atau lusa aku bakal balik ke desa." jawab Sabrang yang langkahnya terhenti.

"ada apa sab kok berhenti?." tanya Sarah menengok ke arah Sabrang.

"gak pp kok, cuma hari ini badanku agak kurang enak aja." ucap Sabrang lalu Sarah mendekati nya.

"kamu kenap sakit ?, kita ke rumah sakit yuk." ucap Tasya lalu menyentuh dahi Sabrang.

"gak pp Sarah, aku pulang aja ke kost mungkin bentaran juga sembuh kok."

"aku antar ya sampai ke kost ?." ucap Sarah pada Sabrang saat melihat kondisinya pucat.

"gak usah kami bawa sepeda kok, Rend kita pulang langsung ke kost gw mau langsung istirahat." ucap Sabrang lalu melangkah pergi meninggalkan Sarah.

"oke, Sarah kami duluan ya selamat atas nilai terbaik nya." ucap Rendy yang mengekor.

*****

"lu kenapa dah sab gak biasanya lu gini, ada apa sih cerita dong." ucap Rendy lalu Sabrang menarik nafasnya dalam-dalam.

"perasaan gw gak enak Rend, ini tentang ibu gw entah kenapa tiba-tiba perasaan gw jadi gak enak semoga aja gak terjadi apa-apa." balas Sabrang yang tengah mengayuh sepedanya.

"Amin."

setelah sampai di kost Sabrang langsung merebahkan tubuhnya dan mulai memejamkan matanya.

di alam mimpi Sabrang

"nak bantu ibu metik sayuran di ladang sini." ucap Bu Susi.

"iya Bu sini Sabrang bantuin." lalu Sabrang memetik kemangi serta tomat.

setelah selesai memetik tomat, Sabrang kembali lagi di tempat ibu nya berada saat tiba di tempat ibu nya berada Sabrang tidak menemukan ibunya.

"Bu ibu kemana." teriak Sabrang yang mencari-cari keberadaan ibunya.

"tolong ibu Sabrang." sahut Bu Susi yang sedang di seret oleh sosok hitam dengan kuku yang panjang.

"ibu!" Sabrang mengejar ibunya sembari menangis histeris.

semakin Sabrang mengejar semakin jauh ibu nya di bawa pergi, "bu!" teriak Sabrang yang terbangun dari mimpinya dengan keringat bercucuran di dahinya.

"ada apa sab apa lu mimpi buruk?" tanya Rendy sembari memberikan air minum pada Sabrang.

"iya Rend gw mimpi ibu gw di culik sama sosok bayang hitam, Rend kita jangan nunggu besok kita langsung aja berangkat ke desa, gw khawatir ada apa-apa sama ibu gw." ucap Sabrang sembari meneteskan air mata.

"tenang sab, kita pamit dulu sama keluarganya pak Bram gak enak jika kita pergi tanpa pamit selama ini keluarga pak Bram telah banyak membatu kita." ucap Rendy sembari menenangkan Sabrang.

setelah tenang Rendy mengajak Sabrang untuk pergi ke rumah Sarah, setelah sampai di rumah Sarah Rendy dan Sabrang langsung mengutarakan niatnya.

"Bu Laras, pak Bram kami mau pamit pulang ke desa." ucap Sabrang dan Rendy pada pak Bram dan Bu Laras.

"loh kok sekarang katanya besok kalian berangkatnya ?." ucap Bu Laras yang terkejut.

kring kring

"bentar ya Bu saya angkat telepon dari bapak saya.", setelah izin Sabrang langsung mengangkat teleponnya.

"ini bapak nak, bapak sekarang ada di halte bus tempat kalian biasa turun, bapak cuma mau ngasih tau bahwa ibu mu sekarang hilang bapak harap kamu cepat pulang nak kondisi desa sekarang tidak lagi kondusif" ucap pak Sanusi dengan nada bergetar.

"baik pak Sabrang dan Rendy segera pulang" setelah mematikan teleponnya Sabrang berjalan ke arah Rendy dan pak Bram serta Bu Laras.

"Rend mimpi gw bener-bener kenyataan, i-bu gw..." ucap Sabrang yang tidak kuat lagi untuk bicara.

"kenapa sama Bu Susi sab, jawab sab." ucap Rendy yang juga khawatir bagaimana pun keluarga Rendy dan keluarga Sabrang sangatlah dekat apalagi pak Sanusi dan pak Rohim adalah sohib.

"i-bu gw hilang Rend, bapak suruh kita segera pulang ke desa, pak Bram Bu Laras kami pamit dulu maaf jika kami ada salah selama di sini dan banyak merepotkan bapak dan ibu." ucap Sabrang lalu mereka melangkahkan kaki ke luar rumah.

"bentar nak Sabrang biar saya suruh pak Tio mengantar kalian." ucap pak Bram lalu menelepon pak Tio.

selang beberapa saat pak Tio memasuki rumah dengan tergesa-gesa, "kalian bareng pak Tio, pak Tio tolong antar nak Rendy dan nak Sabrang ya." setelah itu Sabrang dan Rendy Salim pak Bram dan Bu Laras.

*****

"Sabrang kenapa Rend kok kayaknya sedih banget" ucap Sarah yang di dalam mobil.

"ibu Sabrang hilang sar dan kami di suruh segera pulang ke desa" ucap Rendy yang masih menenangkan Sabrang.

"ya udah ayo aku antar" setelah itu Sabrang dan Rendy masuk ke dalam mobil.

Terpopuler

Comments

ESH

ESH

siapa ya kira kira yg nyulik

2023-04-09

0

lihat semua
Episodes
1 ch 1. awal mula
2 ch 2. jati diri Sabrang
3 ch 3. kyai Suryo
4 ch 4. membuka mata batin
5 ch 5. berkeliling desa
6 ch 6. melatih anak-anak
7 ch 7. menemani Rendy
8 ch 8. akhir liburan
9 ch 9. sampai di kost san
10 ch 10. menyembuhkan ibu Sarah
11 ch 11. menolak dengan halus
12 ch 12. bertemu mama nya Sarah
13 ch 13. cerita mama Sarah
14 ch 14. jalan-jalan
15 ch 15. di hadang
16 ch 16. mimpi bertemu kakek buyut
17 ch 17. mempersiapkan ujian nasional
18 ch 18. kabar buruk dan kabar baik
19 ch 19. pulang ke desa
20 ch 20. kode dari kakek buyut
21 ch 21. pencarian dimulai
22 ch 22.misi penyelamatan
23 ch 23. kekuatan Ki badrus
24 ch 24. misi penyelamatan II
25 ch 25. kekuatan khodam pendamping
26 ch 26. syukuran desa dan kematian kyai Suryo
27 ch 27. pemakaman kyai Suryo dan permintaan Sabrang
28 ch 28. puasa mutih
29 ch 29. sholat istikharah
30 ch 30. penyaluran listrik
31 ch 31. kepala desa jati Rejo baru
32 ch 32. melatih tenaga dalam
33 ch 33. mencari keberadaan warga yang hilang
34 ch 34. istana giok putih
35 ch 35. ajian Waringin sungsang
36 ch 36. idul Fitri
37 ch 37. menyelamatkan Arini
38 ch 38. belajar dari tanah
39 ch 39. Sarah sakit dan firasat Sabrang
40 ch 40. Hamzah dari istana giok putih
41 ch 41. tamu tak di undang
42 ch 42. kesurupan massal
43 ch 43. rencana penyerangan
44 ch 44. penyerangan dari dua sisi
45 ch 45. memperkokoh pertahanan gaib
46 ch 46. mengemban tugas
47 ch 47. wanita bernama Sri danuwati
48 ch 48. menuju ritual
49 ch 49. Ritual mandi kembang
Episodes

Updated 49 Episodes

1
ch 1. awal mula
2
ch 2. jati diri Sabrang
3
ch 3. kyai Suryo
4
ch 4. membuka mata batin
5
ch 5. berkeliling desa
6
ch 6. melatih anak-anak
7
ch 7. menemani Rendy
8
ch 8. akhir liburan
9
ch 9. sampai di kost san
10
ch 10. menyembuhkan ibu Sarah
11
ch 11. menolak dengan halus
12
ch 12. bertemu mama nya Sarah
13
ch 13. cerita mama Sarah
14
ch 14. jalan-jalan
15
ch 15. di hadang
16
ch 16. mimpi bertemu kakek buyut
17
ch 17. mempersiapkan ujian nasional
18
ch 18. kabar buruk dan kabar baik
19
ch 19. pulang ke desa
20
ch 20. kode dari kakek buyut
21
ch 21. pencarian dimulai
22
ch 22.misi penyelamatan
23
ch 23. kekuatan Ki badrus
24
ch 24. misi penyelamatan II
25
ch 25. kekuatan khodam pendamping
26
ch 26. syukuran desa dan kematian kyai Suryo
27
ch 27. pemakaman kyai Suryo dan permintaan Sabrang
28
ch 28. puasa mutih
29
ch 29. sholat istikharah
30
ch 30. penyaluran listrik
31
ch 31. kepala desa jati Rejo baru
32
ch 32. melatih tenaga dalam
33
ch 33. mencari keberadaan warga yang hilang
34
ch 34. istana giok putih
35
ch 35. ajian Waringin sungsang
36
ch 36. idul Fitri
37
ch 37. menyelamatkan Arini
38
ch 38. belajar dari tanah
39
ch 39. Sarah sakit dan firasat Sabrang
40
ch 40. Hamzah dari istana giok putih
41
ch 41. tamu tak di undang
42
ch 42. kesurupan massal
43
ch 43. rencana penyerangan
44
ch 44. penyerangan dari dua sisi
45
ch 45. memperkokoh pertahanan gaib
46
ch 46. mengemban tugas
47
ch 47. wanita bernama Sri danuwati
48
ch 48. menuju ritual
49
ch 49. Ritual mandi kembang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!