"sep lu kok pagi-pagi udah di sini bukannya latihan lu masih nanti."
"iya kang, aku memang di tugaskan oleh kyai Suryo untuk membimbing pemanasan untuk anak-anak, ya sudah kang kami akan lari keliling desa dulu." ucap Asep pada ku.
"ye kalo gitu tadi kang Sabrang ikut aja kedalam, niat mau lihat anak-anak latihan malah udah keliling desa."
"tenang kang nanti juga balik lagi, lagian kan cuma pemanasan kang." ucap Asep lalu pamit padaku lalu pergi memandu anak-anak untuk lari keliling desa.
aku juga langsung masuk ke dalam, "assalamualaikum." ucapku lalu di balas, "waalaikumsalam." oleh Rendy dan kyai Suryo.
"kebetulan ada Sabrang, o ya nak Sabrang bisa tolong kyai gak ?." ucap kyai Suryo padaku.
"minta tolong apa kyai ?, insyaallah kalo memang Sabrang sanggup Sabrang akan tolong sebisa mungkin."
"kyai cuma minta tolong nanti malam Rendy akan berendam di dalam gentong semalaman untuk membersihkan semua energi tidak baik Rendy takutnya kyai Rendy ini tidak bisa menahan nafsunya jika melihat hal yang tidak seharusnya di lihat." dari ucapan kyai Suryo aku langsung paham dan langsung menganggukan kepala.
"insyaallah kyai, memang ni anak harus di ruqyah biar gak ada setan yang nempel."
"gak ada apa sanjungan buat gw." balas Rendy yang manyun.
"gak ada takutnya lu nanti jadi sombong, haha."
"sudah-sudah nak Rendy nanti ikut saya ya ke halaman belakang, saya juga minta tolong pada nak Sabrang untuk melatih anak-anak silat selama saya bersama nak Rendy." ucap kyai Suryo yang memberiku perintah untuk melatih anak-anak.
selang beberapa saat Rendy dan kyai Suryo ke halaman belakang rumah, Asep masuk kedalam rumah untuk memberitahu bahwa pemanasan sudah selesai, "loh kang kyai Suryo kemana." ucap Asep yang kebingungan.
"o itu kyai Suryo lagi ada perlu bersama Rendy, sebagai gantinya aku yang akan melatih kalian."
"ya udah ayo kang, aku juga mau belajar lagi sama kang Sabrang kemarin saja kami sangat mudah sekali menghafal nya." ucap Asep dengan gembira.
"ya itu karena usaha kalian dan semangat kalian sendiri, ya sudah ayo sep kita ke depan." ucapku yang sudah semangat ingin melatih anak-anak.
setelah sampai di halaman depan aku langsung menyuruh mereka kuda-kuda, "itu kuda-kuda nya masih kurang kokoh." ucapku lalu menghampiri satu anak dan memperbaiki kuda-kuda nya.
"makasih kang."
"iya sama-sama." ucap ku lalu kembali lagi ke depan dan mulai mengambil gerakan kuda-kuda, "lihat baik-baik ya, sep tendang kaki akang sekuat mungkin." ucapku dengan yakin lalu Asep menendang kaki ku dengan sangat kuat.
bruk
bukannya aku yang jatuh tapi malah Asep yang jatuh tersungkur, "nah lihat kan kalian jika dasar saja kalian lemah bagaimana ke tahap selanjutnya, belajarlah dari yang terkecil terlebih dulu baru lanjut ke tahap yang lebih tinggi." ucapku lalu membantu Asep berdiri.
"kuda-kuda ibaratkan tiang agama, jika sholat kalian tidak bolong iman kalian akan kokoh, begitu juga jika kuda-kuda kalian kokoh kalian tidak akan jatuh walau di tendang sekuat apapun." ucapku lagi.
"ternyata begitu ya kang, ternyata bukan hanya sekedar gerakan saja tetapi setiap gerakan juga mempunyai makna nya tersendiri dan juga filosofi nya tersendiri." ucap Asep lalu mereka semua duduk.
"iya sep betul, nanti kalian juga akan di jelaskan oleh kyai Suryo tentang filosofi dan makna-makna nya." ucapku pada mereka semua lalu melanjutkan latihan lagi.
mereka yang di latih oleh Sabrang sangat senang bukan hanya rupa yang rupawan, tapi karena sifat Sabrang yang sabar dan setiap masukkannya selalu menenangkan pikiran mereka.
"ternyata enak juga di ajar oleh kang sabrang, besok-besok kang Sabrang ya yang melatih kami." ucap salah satu dari mereka semua.
"insyaallah jika kakak tidak ada halangan, sekarang kalian pulang lah dan bersih-bersih." ucapku lalu mereka pulang sebelum pulang mereka menyalami ku terlebih dulu.
"wah ternyata seru ya bersama kang Sabrang, menambah wawasan dan juga ilmu hihi." ucap Asep yang cengengesan.
"sep kang Sabrang di sini cuma satu bulan karena kang Asep harus balik ke kota untuk sekolah kembali, sep kamu dan yang lainnya harus menjaga kyai Suryo dan selalu taati perintah nya, gunakan ilmu yang di berikan kyai Suryo untuk membela yang lemah."
"iya kang terimakasih nasehatnya, insyaallah kami akan taat pada kyai Suryo dan menjaganya, kapan-kapan kita duel yok pengen aku rasanya berduel dengan kang Sabrang." ucap Asep dengan memperlihatkan giginya.
"ya sudah kamu pulang gih, kang Sabrang masih harus di sini menemani kang Rendy." ucapku pada Asep di depan teras rumah.
"iya kang makasih ya ilmu yang akan berikan sangat bermanfaat bagi Asep, kalau begitu Asep pulang dulu ya." ucap Asep lalu Salim kepadaku dan pergi.
"huh capek juga melatih anak-anak tapi entah kenapa perasaan sangat bahagia sekali melihat mereka juga bahagia." ucapku sambil selonjoran.
"gimana ya keadaan Rendy jangan sampe dia menyerah gara-gara latihannya yang sangat keras." ucapku sambil membayangkan gimana tersiksa nya Rendy.
cukup lama aku menunggu Rendy di depan teras rumah kyai Suryo, tepat sebelum adzan dhuhur Rendy bersama kyai Suryo keluar dengan Rendy yang sempoyongan.
"hahaha lu abis mabok Rend sempoyongan gitu ?." ucapku yang tertawa melihat kondisi Rendy.
"kamu ini Sabrang bukan nya bantuin malah ngetawain temen mu." tegur kyai Suryo.
"maaf kyai, sudah kyai biar aku saja yang mengantarkan ke rumah." ucapku lalu membopong Rendy.
"terimakasih cuyy, maaf ngerepotin." ucap Rendy dengan cengengesan.
"kapan sih lu gak ngerepotin gw, walau begitu lu tetep gw anggap sebagai saudara gw sendiri Rend."
"terimakasih brang sudah menjadi teman gw sekaligus saudara gw." setelah mengantar Rendy aku pun pulang dan mandi.
setelah mandi dan rapih aku pergi ke mushola desa untuk sholat dhuhur berjamaah, "assalamualaikum warahmatullah.." selesai sholat dhuhur aku pun pulang dan istirahat hingga adzan ashar berkumandang.
"nak bangun, udah masuk waktu sholat ashar." ucap bapakku yang membangunkan aku.
"iya pak, o iya pak nanti malam Sabrang di suruh menemani Rendy yang sedang melakukan pembersihan energi negatif bersama kyai Suryo." ucap ku sambil meminta izin.
"iya lakukan saja bapak enggak melarang kamu." ucap bapakku lalu aku bersiap-siap untuk sholat ashar.
setelah sholat ashar aku pun langsung pulang dan makan, setelah magrib aku pergi ke mushola desa bersama bapak, "nah kan Rendy pasti bakal nonggol kalo sholat magrib mah." ucapku saat melihat Rendy sedang berwudhu.
plak
"lu jadi kan nanti ?." tanyaku pada Rendy.
"e ni anak ngagetin gw Mulu dah, ya jadi lah nanti temenin gw ya." ucap Rendy yang telah selesai berwudhu.
"iya Its okay bro."
"dih sok-sok an Inggris."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Rusliadi Rusli
wkkwkk
2023-05-30
0
Wong kam fung
pedes
2023-05-14
0
Anita
Awal dialog seharusnya pakai huruf kapital ya,
2023-05-14
0