hari-hari biasa aku lalui dengan lancar, ya terkadang ada aja masalahnya hubunganku dengan Sarah dan keluarganya juga semakin dekat, karena beberapa hari terakhir kami selalu di ajak ke rumahnya.
walau tidak setiap hari karena aku merasa tidak enak aja jika terus-terusan kesana, di saat hari Minggu Sarah mengajak kami untuk jalan-jalan katanya di suruh oleh papa nya.
"oi sab bangun lu lupa apa kan Sarah hari ini mau ajak kita jalan-jalan gak enak lah kalo lu belum siap-siap." ucap Rendy dengan menepuk-nepuk pipiku.
setelah bangun aku langsung melihat ke jam dinding kamar kost yang menunjukkan pukul 6:10, "ah elah baru juga jam segini, kan janjiannya jam 8 Samsul."
"emang jam 8, kan lu juga harus siap-siap biar terlihat wah di mata Sarah." kekeh Rendy lalu mendorong ku untuk segera mandi.
"nah gini kan enak di pandang, sekarang lu buru-buru ganti baju dah, lalu rambut lu kasih Pomade biar Sarah klepek-klepek sama lu." ujar Rendy saat Sabrang telah selesai mandi.
"iya bawel banget dah, kayak emak-emak rempong." ucapku lalu berganti pakaian dan merapikan rambut menggunakan Pomade.
"wedeh temen gw kalo gini cakep bener dah, ini mah Sarah auto klepek-klepek." goda Rendy pada Sabrang.
"apaan sih lu, eh Rend perasaan gw kok jadi gak enak ya." ucapku di sela-sela pembicaraan.
"udah mungkin lu gugup aja pertama kali jalan sama cewek, udah tenang aja anggap nanti aku jadi nyamuk." canda Rendy yang membuat perasaan ku menjadi lebih baik.
****
tepat jam 8 pagi Sarah menjemput kami di depan kost san, anak-anak kost yang melihat Sarah langsung histeris karena mobil yang di gunakan adalah Mercedes Benz, "kalian apa kagak pernah liat cewek cantik apa." teriak Rendy yang risih.
"kayak Lo kagak aja." teriak salah satu seorang penghuni disana.
"ya udah yok masuk." ajak Sarah lalu kami pun masuk kedalam mobil.
"pagi pak Tio."
"pak Tio aja nih yang di kasih ucapan selamat pagi, aku ?." ucap Sarah dengan memberikan kode.
"iya selamat pagi tuan putri Sarah." ucapku dengan tersenyum pada sarah.
mendengar ucapan Sabrang wajah Sarah langsung memerah bak kepiting rebus, "udah dong jangan bikin anak orang baper." sahut Rendy dari kursi depan samping supir, karena Rendy tidak mau menganggu sahabatnya yang lagi kasmaran.
"apaan sih Rend kan gw cuma ngucapin selamat pagi doang." sahut ku dengan sedikit ketus.
"iya-iya serah lu dah, gw mah ngikut ae ya gak pak Tio ?." ucap Rendy sambil mengangkat kedua alisnya pada pak Tio.
"eh apa nih bawa-bawa saya gak ah." ucap pak Tio yang membuat kami semua tertawa.
"yah di tolak haha." ucapku sembari tertawa begitu juga Sarah yang tertawa melihat kelakuan teman yang satu nya.
selang beberapa saat mobil Mercedes Benz memasuki parkiran mobil yang sangat luas, "sudah sampai non." ucap pak Tio lalu kami bertiga keluar dari mobil dan menaiki lift untuk menuju pusat perbelanjaan.
"sab, Rend ini ada amanah dari papa ku jika kalian ingin berbelanja gunakan saja kartu ATM ini, pin nya." ucap Sarah lalu membisikkan kode pin nya.
"kok jadi ngerepotin sih." ucap kami berdua yang tidak enak untuk menerimanya.
"jangan begitu ini amanah dari papa, jika kalian tidak menerimanya papa pasti akan sangat sedih sekali." ucap Sarah dengan memohon.
"ya sudah mau bagaimana lagi, anggap saja rezeki." ucap Sabrang dengan menghela nafas.
setelah itu kami pun ber pisah, Sarah juga berperan jika sudah selesai mereka di suruh menunggu di tempat makan mfc, aku dan Rendy berjalan-jalan menyusuri pusat perbelanjaan yang sangat luas dan ramai sekali.
"luas banget sih Rend, mana ramai banget pula kalo kita nyasar gimana ya kita kan ndeso." ucapku pada Rendy.
"iya juga ya nanti malah ngerepotin Sarah lagi, kalo gitu kita jangan jauh-jauh jalan nya kita beli aja beberapa pakaian setidaknya tidak bikin kecewa pak Bram lah." ucap Rendy yang memberi ide.
"ide bagus tuh aku setuju, lu mau beli apa ?." ucap ku pada Rendy lalu Rendy mulai memikirkan mau beli apa.
"gimana kalo kita beli beberapa pasang baju, kan murah tuh jadi kita pas pulang ke desa gak di tanyain macem-macem Ama orang tua kita." ucap Rendy sembari menunjuk toko baju.
"ya udah yok." lalu kami berdua masuk toko pakaian tersebut dan mulai melihat-lihat.
setelah mengambil beberapa setel baju aku dan Rendy menuju ke kasir dan membayar menggunakan kartu ATM yang di berikan oleh Sarah.
setelah melakukan transaksi kami pergi ke mfc untuk menunggu Sarah kembali, cukup lama kami berdua menunggu tepat jam 15:30 Sarah kembali dan menghampiri kami.
"sudah lama kalian menunggu di sini." ucap Sarah lalu menaruh belanjanya yang cukup banyak itu.
"lumayan lah 3jam an." ucap Rendy sambil tertawa kecil.
"ya ampun pasti kalian lapar kan, ya udah aku pesan makanan ya kalian mau makan apa ?." tanya Sarah pada kami berdua.
"apa ajalah asal cepet dan ada nasi nya cacing Alaska ku udah berontak ini." ucap Rendy sambil mengelus-elus perutnya.
"kalo kamu sab."
"aku ikut aja biar gak ribet." ucapku lalu Sarah memanggil satu pelayan dan menyebutkan beberapa menu dan minuman.
"eh iya sar ini aku kembalikan kartu ATM nya." ucapku sembari memberikan kartu ATM pada Sarah.
"emang kalian udah belanja ?." tanya Sarah yang memastikan.
"udah kok udah." jawabku sambil mengangguk.
"yakin ?." tanya Sarah lalu aku mengangguk, setelah itu Sarah langsung memasukkan kartu ATM ke dompetnya.
setelah pesanan datang Rendy langsung melahap makanannya hingga habis tidak tersisa, "kayak gak makan seminggu aja lu Rend-rend." ucapku pada Rendy.
"hehe abis gw laper banget sab." setelah kami selesai makan kami pun kembali ke mobil.
saat berjalan memasuki parkiran aku merasakan seperti ada sepasang mata yang sedang mengawasi, 'hati-hati cu selalu berzikir lah dan membaca ayat 15.' suara misterius itu pun kembali aku dengar.
"eh iya sar biasanya pak tio ngapain aja selama kita di dalam." tanya ku pada Sarah.
"kadang ke warteg, ngopi terus rokok an dan ujung-ujungnya tidur di dalam mobil."
"waduh kalo gitu kita langsung aja, kasian kan pak Tio nungguin kita." ajakku lalu kami bertiga sampai di depan mobil Mercedes Benz.
tok tok
"pak Tio." teriak Sarah sambil mengetuk-ngetuk pintu mobil.
setelah terbangun pak Tio langsung membukakan pintu mobilnya dan mereka bertiga pun masuk, saat adzan magrib berkumandang aku meminta pak Tio untuk berhenti di masjid atau musholla.
setelah melaksanakan sholat magrib kami pun lanjut lagi untuk melakukan perjalanan pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments