ch 14. jalan-jalan

hari-hari biasa aku lalui dengan lancar, ya terkadang ada aja masalahnya hubunganku dengan Sarah dan keluarganya juga semakin dekat, karena beberapa hari terakhir kami selalu di ajak ke rumahnya.

walau tidak setiap hari karena aku merasa tidak enak aja jika terus-terusan kesana, di saat hari Minggu Sarah mengajak kami untuk jalan-jalan katanya di suruh oleh papa nya.

"oi sab bangun lu lupa apa kan Sarah hari ini mau ajak kita jalan-jalan gak enak lah kalo lu belum siap-siap." ucap Rendy dengan menepuk-nepuk pipiku.

setelah bangun aku langsung melihat ke jam dinding kamar kost yang menunjukkan pukul 6:10, "ah elah baru juga jam segini, kan janjiannya jam 8 Samsul."

"emang jam 8, kan lu juga harus siap-siap biar terlihat wah di mata Sarah." kekeh Rendy lalu mendorong ku untuk segera mandi.

"nah gini kan enak di pandang, sekarang lu buru-buru ganti baju dah, lalu rambut lu kasih Pomade biar Sarah klepek-klepek sama lu." ujar Rendy saat Sabrang telah selesai mandi.

"iya bawel banget dah, kayak emak-emak rempong." ucapku lalu berganti pakaian dan merapikan rambut menggunakan Pomade.

"wedeh temen gw kalo gini cakep bener dah, ini mah Sarah auto klepek-klepek." goda Rendy pada Sabrang.

"apaan sih lu, eh Rend perasaan gw kok jadi gak enak ya." ucapku di sela-sela pembicaraan.

"udah mungkin lu gugup aja pertama kali jalan sama cewek, udah tenang aja anggap nanti aku jadi nyamuk." canda Rendy yang membuat perasaan ku menjadi lebih baik.

****

tepat jam 8 pagi Sarah menjemput kami di depan kost san, anak-anak kost yang melihat Sarah langsung histeris karena mobil yang di gunakan adalah Mercedes Benz, "kalian apa kagak pernah liat cewek cantik apa." teriak Rendy yang risih.

"kayak Lo kagak aja." teriak salah satu seorang penghuni disana.

"ya udah yok masuk." ajak Sarah lalu kami pun masuk kedalam mobil.

"pagi pak Tio."

"pak Tio aja nih yang di kasih ucapan selamat pagi, aku ?." ucap Sarah dengan memberikan kode.

"iya selamat pagi tuan putri Sarah." ucapku dengan tersenyum pada sarah.

mendengar ucapan Sabrang wajah Sarah langsung memerah bak kepiting rebus, "udah dong jangan bikin anak orang baper." sahut Rendy dari kursi depan samping supir, karena Rendy tidak mau menganggu sahabatnya yang lagi kasmaran.

"apaan sih Rend kan gw cuma ngucapin selamat pagi doang." sahut ku dengan sedikit ketus.

"iya-iya serah lu dah, gw mah ngikut ae ya gak pak Tio ?." ucap Rendy sambil mengangkat kedua alisnya pada pak Tio.

"eh apa nih bawa-bawa saya gak ah." ucap pak Tio yang membuat kami semua tertawa.

"yah di tolak haha." ucapku sembari tertawa begitu juga Sarah yang tertawa melihat kelakuan teman yang satu nya.

selang beberapa saat mobil Mercedes Benz memasuki parkiran mobil yang sangat luas, "sudah sampai non." ucap pak Tio lalu kami bertiga keluar dari mobil dan menaiki lift untuk menuju pusat perbelanjaan.

"sab, Rend ini ada amanah dari papa ku jika kalian ingin berbelanja gunakan saja kartu ATM ini, pin nya." ucap Sarah lalu membisikkan kode pin nya.

"kok jadi ngerepotin sih." ucap kami berdua yang tidak enak untuk menerimanya.

"jangan begitu ini amanah dari papa, jika kalian tidak menerimanya papa pasti akan sangat sedih sekali." ucap Sarah dengan memohon.

"ya sudah mau bagaimana lagi, anggap saja rezeki." ucap Sabrang dengan menghela nafas.

setelah itu kami pun ber pisah, Sarah juga berperan jika sudah selesai mereka di suruh menunggu di tempat makan mfc, aku dan Rendy berjalan-jalan menyusuri pusat perbelanjaan yang sangat luas dan ramai sekali.

"luas banget sih Rend, mana ramai banget pula kalo kita nyasar gimana ya kita kan ndeso." ucapku pada Rendy.

"iya juga ya nanti malah ngerepotin Sarah lagi, kalo gitu kita jangan jauh-jauh jalan nya kita beli aja beberapa pakaian setidaknya tidak bikin kecewa pak Bram lah." ucap Rendy yang memberi ide.

"ide bagus tuh aku setuju, lu mau beli apa ?." ucap ku pada Rendy lalu Rendy mulai memikirkan mau beli apa.

"gimana kalo kita beli beberapa pasang baju, kan murah tuh jadi kita pas pulang ke desa gak di tanyain macem-macem Ama orang tua kita." ucap Rendy sembari menunjuk toko baju.

"ya udah yok." lalu kami berdua masuk toko pakaian tersebut dan mulai melihat-lihat.

setelah mengambil beberapa setel baju aku dan Rendy menuju ke kasir dan membayar menggunakan kartu ATM yang di berikan oleh Sarah.

setelah melakukan transaksi kami pergi ke mfc untuk menunggu Sarah kembali, cukup lama kami berdua menunggu tepat jam 15:30 Sarah kembali dan menghampiri kami.

"sudah lama kalian menunggu di sini." ucap Sarah lalu menaruh belanjanya yang cukup banyak itu.

"lumayan lah 3jam an." ucap Rendy sambil tertawa kecil.

"ya ampun pasti kalian lapar kan, ya udah aku pesan makanan ya kalian mau makan apa ?." tanya Sarah pada kami berdua.

"apa ajalah asal cepet dan ada nasi nya cacing Alaska ku udah berontak ini." ucap Rendy sambil mengelus-elus perutnya.

"kalo kamu sab."

"aku ikut aja biar gak ribet." ucapku lalu Sarah memanggil satu pelayan dan menyebutkan beberapa menu dan minuman.

"eh iya sar ini aku kembalikan kartu ATM nya." ucapku sembari memberikan kartu ATM pada Sarah.

"emang kalian udah belanja ?." tanya Sarah yang memastikan.

"udah kok udah." jawabku sambil mengangguk.

"yakin ?." tanya Sarah lalu aku mengangguk, setelah itu Sarah langsung memasukkan kartu ATM ke dompetnya.

setelah pesanan datang Rendy langsung melahap makanannya hingga habis tidak tersisa, "kayak gak makan seminggu aja lu Rend-rend." ucapku pada Rendy.

"hehe abis gw laper banget sab." setelah kami selesai makan kami pun kembali ke mobil.

saat berjalan memasuki parkiran aku merasakan seperti ada sepasang mata yang sedang mengawasi, 'hati-hati cu selalu berzikir lah dan membaca ayat 15.' suara misterius itu pun kembali aku dengar.

"eh iya sar biasanya pak tio ngapain aja selama kita di dalam." tanya ku pada Sarah.

"kadang ke warteg, ngopi terus rokok an dan ujung-ujungnya tidur di dalam mobil."

"waduh kalo gitu kita langsung aja, kasian kan pak Tio nungguin kita." ajakku lalu kami bertiga sampai di depan mobil Mercedes Benz.

tok tok

"pak Tio." teriak Sarah sambil mengetuk-ngetuk pintu mobil.

setelah terbangun pak Tio langsung membukakan pintu mobilnya dan mereka bertiga pun masuk, saat adzan magrib berkumandang aku meminta pak Tio untuk berhenti di masjid atau musholla.

setelah melaksanakan sholat magrib kami pun lanjut lagi untuk melakukan perjalanan pulang.

Episodes
1 ch 1. awal mula
2 ch 2. jati diri Sabrang
3 ch 3. kyai Suryo
4 ch 4. membuka mata batin
5 ch 5. berkeliling desa
6 ch 6. melatih anak-anak
7 ch 7. menemani Rendy
8 ch 8. akhir liburan
9 ch 9. sampai di kost san
10 ch 10. menyembuhkan ibu Sarah
11 ch 11. menolak dengan halus
12 ch 12. bertemu mama nya Sarah
13 ch 13. cerita mama Sarah
14 ch 14. jalan-jalan
15 ch 15. di hadang
16 ch 16. mimpi bertemu kakek buyut
17 ch 17. mempersiapkan ujian nasional
18 ch 18. kabar buruk dan kabar baik
19 ch 19. pulang ke desa
20 ch 20. kode dari kakek buyut
21 ch 21. pencarian dimulai
22 ch 22.misi penyelamatan
23 ch 23. kekuatan Ki badrus
24 ch 24. misi penyelamatan II
25 ch 25. kekuatan khodam pendamping
26 ch 26. syukuran desa dan kematian kyai Suryo
27 ch 27. pemakaman kyai Suryo dan permintaan Sabrang
28 ch 28. puasa mutih
29 ch 29. sholat istikharah
30 ch 30. penyaluran listrik
31 ch 31. kepala desa jati Rejo baru
32 ch 32. melatih tenaga dalam
33 ch 33. mencari keberadaan warga yang hilang
34 ch 34. istana giok putih
35 ch 35. ajian Waringin sungsang
36 ch 36. idul Fitri
37 ch 37. menyelamatkan Arini
38 ch 38. belajar dari tanah
39 ch 39. Sarah sakit dan firasat Sabrang
40 ch 40. Hamzah dari istana giok putih
41 ch 41. tamu tak di undang
42 ch 42. kesurupan massal
43 ch 43. rencana penyerangan
44 ch 44. penyerangan dari dua sisi
45 ch 45. memperkokoh pertahanan gaib
46 ch 46. mengemban tugas
47 ch 47. wanita bernama Sri danuwati
48 ch 48. menuju ritual
49 ch 49. Ritual mandi kembang
Episodes

Updated 49 Episodes

1
ch 1. awal mula
2
ch 2. jati diri Sabrang
3
ch 3. kyai Suryo
4
ch 4. membuka mata batin
5
ch 5. berkeliling desa
6
ch 6. melatih anak-anak
7
ch 7. menemani Rendy
8
ch 8. akhir liburan
9
ch 9. sampai di kost san
10
ch 10. menyembuhkan ibu Sarah
11
ch 11. menolak dengan halus
12
ch 12. bertemu mama nya Sarah
13
ch 13. cerita mama Sarah
14
ch 14. jalan-jalan
15
ch 15. di hadang
16
ch 16. mimpi bertemu kakek buyut
17
ch 17. mempersiapkan ujian nasional
18
ch 18. kabar buruk dan kabar baik
19
ch 19. pulang ke desa
20
ch 20. kode dari kakek buyut
21
ch 21. pencarian dimulai
22
ch 22.misi penyelamatan
23
ch 23. kekuatan Ki badrus
24
ch 24. misi penyelamatan II
25
ch 25. kekuatan khodam pendamping
26
ch 26. syukuran desa dan kematian kyai Suryo
27
ch 27. pemakaman kyai Suryo dan permintaan Sabrang
28
ch 28. puasa mutih
29
ch 29. sholat istikharah
30
ch 30. penyaluran listrik
31
ch 31. kepala desa jati Rejo baru
32
ch 32. melatih tenaga dalam
33
ch 33. mencari keberadaan warga yang hilang
34
ch 34. istana giok putih
35
ch 35. ajian Waringin sungsang
36
ch 36. idul Fitri
37
ch 37. menyelamatkan Arini
38
ch 38. belajar dari tanah
39
ch 39. Sarah sakit dan firasat Sabrang
40
ch 40. Hamzah dari istana giok putih
41
ch 41. tamu tak di undang
42
ch 42. kesurupan massal
43
ch 43. rencana penyerangan
44
ch 44. penyerangan dari dua sisi
45
ch 45. memperkokoh pertahanan gaib
46
ch 46. mengemban tugas
47
ch 47. wanita bernama Sri danuwati
48
ch 48. menuju ritual
49
ch 49. Ritual mandi kembang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!