ch 16. mimpi bertemu kakek buyut

"makasih pak Tio telah mengantar kami." ucap Rendy lalu turun dan membantu Sabrang masuk ke kamar kost.

setelah membaringkan tubuh Sabrang Rendy langsung mengecek kondisinya, "panas sekali badannya." gumam Rendy lalu mencari es batu dan di isinya dengan air untuk mengompres Sabrang.

di alam bawah sadar Sabrang.

"siapa kamu." ucap Sabrang pada sesosok kakek dengan jubah putih dan dari dalam tubuhnya mengeluarkan cahaya putih.

"aku kakek buyut mu cucuku, Ki Badrus." ucap sosok itu lalu menghampiri ku.

"apakah kamu benar-benar kakek buyut ku ?." ucap Sabrang yang masih tak percaya.

"iya cucuku, aku juga yang menyuruhmu untuk menolong temanmu, dan aku juga yang membisikkan suara pada waktu kamu hampir masuk ke hutan itu." ucap Ki Badrus kakek buyut Sabrang.

"j-jadi ini benar-benar kakek buyut." ucap Sabrang yang tak terasa bulir bening menetes.

"iya ini adalah kakek buyut mu, apakah kau tidak mau menyapa dan memeluk kakek buyut mu ini ?." ucap nya lalu Sabrang langsung memeluk kakek buyutnya.

saat di pelukan kakeknya Sabrang merasa tenang dan damai, bahkan kedamaian itu tidak mungkin bisa di dapatkan di tempat manapun.

"apakah kamu bertanya-tanya kenapa keris pagodan itu memilih mu ?." ucap Ki Badrus dengan memegang kedua pundak Sabrang.

"iya kakek." jawab Sabrang dengan lemah.

"Cakra buana!!." ucap Ki Badrus lalu sosok gagah dan tampan seperti seorang pangeran berlutut di depan Ki Badrus.

"salam ku pada kakek guru."

"bangunlah Cakra tugasmu sekarang adalah menjaga Sabrang di manapun dia berada." ucap Ki Badrus lalu memegang pundak Cakra buana.

"baiklah kakek buyut hamba akan mendampingi Raden Arya serta melindunginya." ucap Cakra buana yang masih berlutut.

"apakah aku harus menerimanya kek ?."

"tidak cu, selama kamu dalam bahaya Cakra buana akan melindungi dan jika kamu membutuhkannya maka panggil saja namanya."

"iya Raden hamba akan selalu melindungi Raden dari bahaya mahkluk gaib maupun dari manusia." ucap Cakra buana yang masih berlutut.

"sudahlah paman Cakra tidak perlu begitu, bangunlah o ya kakek kenapa aku selalu di panggil Raden Arya bahkan resi jatayu juga memanggil ku dengan Raden Arya." ucap Sabrang yang masih bingung.

"suatu saat nanti kau akan tau cucuku, kakek hanya menjenguk mu dan mengenalkan Raden Cakra padamu ingatlah cu dimana pun kamu berada tetaplah berdoa kepada Allah SWT, yang memberi perlindungan serta kekuatan teruslah berzikir menyebut asma Allah, kakek pergi dulu cu nanti kita akan bertemu lagi." ucap Ki Badrus lalu menghilang bersama Cakra buana.

jlepp

Sabrang yang kini tengah di rumah sakit mulai membuka matanya, "aku dimana ini." lirih Sabrang dari atas ranjang.

"udah bangun lu sab." ucap Rendy yang ada di sampingnya.

"gw kenapa Rend ?."

"lu gak sadar selama satu Minggu." jawab Rendy.

"apa!!, s-satu Minggu ?." ucap Sabrang dengan terkejut.

"iya satu Minggu."

'perasaan cuma sebentar deh aku bertemu dengan kakek buyut kenapa kata Rendy aku tidak sadar selama satu minggu.' Sabrang yang masih melamun kini di kejutkan oleh seseorang yang sedang memeluknya.

"syukurlah kamu sudah sadar Sabrang, aku khawatir loh sama kamu." ucap seorang wanita dengan menangis di pelukannya.

"s-sarah ?, sebenarnya ada apa ini ?."

"nak Sabrang kamu tidak sadarkan diri selama satu Minggu di rumah sakit ini, kalau bukan nak Rendy yang memberi tahu mungkin saya tidak akan tahu." jelas pak Bram pada Sabrang.

lalu aku melirik pada Rendy, "soalnya gw khawatir Banget Ama lu sab, soalnya waktu itu panas lu semakin tinggi gw udah gak tau mau buat gimana lagi dan gw inget bahwa dulu pak Bram sempat mengasih kartu namanya, jadi dengan terpaksa gw meminta bantuan pada Bram dan Alhamdulillah pak Bram bersedia." jelas Rendy padaku.

"tidak usah sungkan-sungkan ini tidak seberapa di bandingkan dengan jasa nak Rendy dan nak Sabrang terhadap keluarga bapak."

kruyuk

"hehe kayaknya cacing Alaska di perutku udah mulai berontak ni." ucapku sembari tertawa kecil.

"hampir lupa jika nak Sabrang satu Minggu tidak makan, hehe." setelah itu pak Bram menyuruh salah satu perawat untuk membawakan makanan untuk Sabrang.

"saya makan dulu ya, udah laper banget ini soalnya." ucap Sabrang kemudian mulai melahap makanannya.

setelah selesai makan Sabrang langsung membuka pembicaraan, "pak kayaknya saya sudah gak apa-apa."

"sebentar sab gw panggil Lin dokter dulu untuk mengecek keadaan mu." ucap Sarah lalu menekan tombol yang ada di samping ranjang.

tap tap

seorang dokter lalu memeriksa kondisi Sabrang, "Alhamdulillah kondisi pasien sudah normal kembali, sudah bisa melakukan aktivitas sehari-hari." ucap dokter tersebut.

"terimakasih dokter." ucap Sabrang lalu dokter itu pamit kembali.

"lu itu emang aneh bin ajaib dah sab, waktu itu nyembuhin mama nya Sarah sekarang lu gak sadarkan diri selama satu Minggu, padahal jelas-jelas waktu itu kondisi lu gak stabil sekarang lu udah segar bugar, ah bingung gw harus seneng apa marah." gerutu Rendy.

"sabar Rend sabar, gw juga gak tau mau jelasin gimana yang pasti gw cuma kayak tidur selama 1hari." ucap Sabrang sambil menenangkan sahabatnya.

"huh, serah lu dah yang penting lu udah sadar."

"nak Rendy dan nak Sabrang nanti rencananya setelah lulus mau lanjut kuliah atau gimana." ucap pak Bram pada kami berdua.

"belum tau pak yang pasti saya ingin pergi ke desa menemui orang tua saya terlebih dulu, kalo lu Rend ?." ucap ku lalu melemparkan pandangan pada Rendy.

"entah lah pak saya gak tega kalo orang tua saya harus jual sapi nya untuk biaya kuliah saya." ucap Rendy dengan tertunduk.

"itu udah lebih dari cukup kali Rend."

"ya sudah kalian pikirkan baik-baik, jika mau kuliah saya siap menanggung biaya kalian selama kuliah."

"terimakasih pak Bram, mungkin nanti akan saya pikiran bersama Rendy, sekali terimakasih pak atas tawarannya." ucapku dengan sopan.

******

setelah kejadian tersebut aku sering sekali terbangun tengah malam dan melakukan sholat tahajud serta mengamalkan ayat 15.

tidak hanya itu aku juga dapat mencerna pelajaran dengan cepat, hari-hari aku lakukan seperti biasa bersama Rendy hubungan kami dengan keluarga pak Bram semakin hari semakin dekat.

apalagi yang kini sabrang telah di berikan lampu ijo untuk mengenal Sarah lebih dekat lagi, "gak kerasa udah mau ujian nasional aja." ucapku dengan menghela nafas.

"iya bro gw pasti bakal kangen pada penghuni kost sini apalagi sama keluarganya pak Bram yang udah baik sama kita." ucap Rendy.

"iya Rend lebih baik kita siapkan untuk menghadapi ujian nasional lagi." ucapku pada Rendy sambil mengacungkan jempol.

Terpopuler

Comments

Rusliadi Rusli

Rusliadi Rusli

waw

2023-05-30

1

lihat semua
Episodes
1 ch 1. awal mula
2 ch 2. jati diri Sabrang
3 ch 3. kyai Suryo
4 ch 4. membuka mata batin
5 ch 5. berkeliling desa
6 ch 6. melatih anak-anak
7 ch 7. menemani Rendy
8 ch 8. akhir liburan
9 ch 9. sampai di kost san
10 ch 10. menyembuhkan ibu Sarah
11 ch 11. menolak dengan halus
12 ch 12. bertemu mama nya Sarah
13 ch 13. cerita mama Sarah
14 ch 14. jalan-jalan
15 ch 15. di hadang
16 ch 16. mimpi bertemu kakek buyut
17 ch 17. mempersiapkan ujian nasional
18 ch 18. kabar buruk dan kabar baik
19 ch 19. pulang ke desa
20 ch 20. kode dari kakek buyut
21 ch 21. pencarian dimulai
22 ch 22.misi penyelamatan
23 ch 23. kekuatan Ki badrus
24 ch 24. misi penyelamatan II
25 ch 25. kekuatan khodam pendamping
26 ch 26. syukuran desa dan kematian kyai Suryo
27 ch 27. pemakaman kyai Suryo dan permintaan Sabrang
28 ch 28. puasa mutih
29 ch 29. sholat istikharah
30 ch 30. penyaluran listrik
31 ch 31. kepala desa jati Rejo baru
32 ch 32. melatih tenaga dalam
33 ch 33. mencari keberadaan warga yang hilang
34 ch 34. istana giok putih
35 ch 35. ajian Waringin sungsang
36 ch 36. idul Fitri
37 ch 37. menyelamatkan Arini
38 ch 38. belajar dari tanah
39 ch 39. Sarah sakit dan firasat Sabrang
40 ch 40. Hamzah dari istana giok putih
41 ch 41. tamu tak di undang
42 ch 42. kesurupan massal
43 ch 43. rencana penyerangan
44 ch 44. penyerangan dari dua sisi
45 ch 45. memperkokoh pertahanan gaib
46 ch 46. mengemban tugas
47 ch 47. wanita bernama Sri danuwati
48 ch 48. menuju ritual
49 ch 49. Ritual mandi kembang
Episodes

Updated 49 Episodes

1
ch 1. awal mula
2
ch 2. jati diri Sabrang
3
ch 3. kyai Suryo
4
ch 4. membuka mata batin
5
ch 5. berkeliling desa
6
ch 6. melatih anak-anak
7
ch 7. menemani Rendy
8
ch 8. akhir liburan
9
ch 9. sampai di kost san
10
ch 10. menyembuhkan ibu Sarah
11
ch 11. menolak dengan halus
12
ch 12. bertemu mama nya Sarah
13
ch 13. cerita mama Sarah
14
ch 14. jalan-jalan
15
ch 15. di hadang
16
ch 16. mimpi bertemu kakek buyut
17
ch 17. mempersiapkan ujian nasional
18
ch 18. kabar buruk dan kabar baik
19
ch 19. pulang ke desa
20
ch 20. kode dari kakek buyut
21
ch 21. pencarian dimulai
22
ch 22.misi penyelamatan
23
ch 23. kekuatan Ki badrus
24
ch 24. misi penyelamatan II
25
ch 25. kekuatan khodam pendamping
26
ch 26. syukuran desa dan kematian kyai Suryo
27
ch 27. pemakaman kyai Suryo dan permintaan Sabrang
28
ch 28. puasa mutih
29
ch 29. sholat istikharah
30
ch 30. penyaluran listrik
31
ch 31. kepala desa jati Rejo baru
32
ch 32. melatih tenaga dalam
33
ch 33. mencari keberadaan warga yang hilang
34
ch 34. istana giok putih
35
ch 35. ajian Waringin sungsang
36
ch 36. idul Fitri
37
ch 37. menyelamatkan Arini
38
ch 38. belajar dari tanah
39
ch 39. Sarah sakit dan firasat Sabrang
40
ch 40. Hamzah dari istana giok putih
41
ch 41. tamu tak di undang
42
ch 42. kesurupan massal
43
ch 43. rencana penyerangan
44
ch 44. penyerangan dari dua sisi
45
ch 45. memperkokoh pertahanan gaib
46
ch 46. mengemban tugas
47
ch 47. wanita bernama Sri danuwati
48
ch 48. menuju ritual
49
ch 49. Ritual mandi kembang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!