"sumpah ni anak kagak peka banget dah jadi orang, maafin temen gw yak ini anak emang cuek dari lahir walaupun cuek sebenarnya dia peka banget kok, sangking peka nya sampe jadi pekok." ucap Rendy yang membuat suasana cair.
"kita ngobrol di kost lu aja gimana sab ?." tanya Sarah padaku.
"boleh aja tapi maaf ya kalo keadaan nya kayak gitu."
"pak Tio tolong ke kost san Sabrang ya, masih inget kan."ucap Sarah lalu mobil Toyota putih milik Sarah melaju cepat hingga akhirnya sampai di kost san ku tepatnya kamar kontrakan.
"ayo masuk sar, maaf jika keadaan begitu hehe."
"iya gak pp kok sab." kami bertiga pun masuk ke kamar kost.
"bentar tak ambilkan minum." selang beberapa saat aku sudah membawakan secangkir teh untuk Sarah.
"nih sar di minum." ucapku pada Sarah dengan menyuguhkan secangkir teh.
"buat gw mana ?." timpal Rendy padaku.
"khusus Lo nanti gw bikinin pakek racun tikus haha."
"noh sar kelakuan pacar lu noh." sahut Rendy lalu pergi untuk membuat minuman.
mendengar ucapan Rendy wajah Sarah mulai memerah, "ada apa sar emangnya." ucapku yang membuka pembicaraan.
"gini sab, gw mau cerita tapi percaya atau gak itu terserah lu, jadi gini sab mama gw tuh lagi sakit tapi sakitnya itu gak biasa papa sudah bawa ke berbagai dokter dan orang pintar, tapi hasilnya tetap saja nihil." mendengar ucapan Sarah aku pun terkejut.
"kalau boleh tau gejala nya seperti apa sar ?." tanyaku pada Sarah.
"gejala nya itu seperti kadang-kadang nangis, kadang-kadang marah gak jelas kadang ingat kadang enggak dan yang paling anehnya saat tengah malam hari atau magrib mama itu sering teriak-teriak gak jelas tapi anehnya suaranya buka seperti suara mamaku, lebih mirip kayak suara laki-laki." jelas nya padaku dan aku hanya manggut-manggut tanda mengerti.
"apakah ibu mu sebelumnya pernah ke tempat apa gitu ?." tanyaku yang masih penasaran.
"enggak sih ibuku malah sering di rumah sesekali ia nge gym, tapi akhir-akhir kemarin sebelum sakit mama malah jarang bahkan tidak pernah gym." ucap Sarah yang tampak bersedih.
'cu tolonglah temanmu, baca ayat 15 itu ayat itu bisa sebagai pengobat serta memusnahkan jin jahat yang bersemayam di dalam tubuh manusia.' mendapat petunjuk dari suara misterius itu aku pun langsung beranjak berdiri.
"ayo sar insyaallah aku akan bantu sebisa mungkin."
"yang bener sab, makasih ya sab." ucap Sarah dengan meneteskan air mata.
"iya, sudah hapus itu air mata mu kita segera berangkat ke rumahmu."
"seh yang mau ketemu mertua." bisik Rendy padaku yang masih saja menggoda ku dengan Sarah.
setelah Sarah keluar dari kamar kost kami pun mengekor dari belakang, setelah semua masuk ke dalam pak Tio pun melajukan mobilnya hingga memasuki kawasan komplek perumahan yang mewah.
"wah sab kayak istana aja ya bangunannya megah dan mewah." bisik Rendy padaku.
cittt
mobil pun berhenti di rumah dengan cat berwarna putih, "wah sab rumah nya besar dan bagus ya seperti istana." ucap Rendy dengan terus terang padaku.
'ni anak gak bisa jaga perilaku apa ?.'
"makasih Rend ya udah yuk masuk." ajak Sarah lalu kami berdua pun masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat barang-barang mewah.
"Bi bawakan minuman sama cemilan ya itu teman Sarah lagi ada di ruang tengah." ucap Tasya pada salah satu pembantunya.
"ini minumannya silahkan di minum dan di nikmati camilan nya." ucap pembantu tersebut dengan tersenyum ramah pada kami berdua.
"terimakasih bi." selang beberapa saat Sarah turun ke bawah dan mengajakku ke kamar mama nya yang sedang terbaring lemah di atas kasur.
tap tap
saat sampai di kamar mama nya Sarah hawa panas mulai merembes ke tubuh kami berdua, "Rend lu juga ngerasain kan ?." bisik ku pada Rendy, Rendy hanya mengangguk setuju karena mulutnya tidak bisa berkata apa-apa lagi.
klek
Sarah pun membukakan pintu kamar mama nya alangkah terkejutnya aku ketika melihat sosok genderuwo yang tinggi besar sedang berada di atas tubuh mamanya Sarah.
"pa ini Sabrang dia katanya ingin membatu mama, dan ini Rendy temannya." ucap Sarah yang mengenalkan kami berdua pada papa nya.
"saya pak Bram, apakah nak Sabrang bisa membantu mengobati sakit mama nya Sarah." ucap pak Bram yang wajahnya kini ber seri-seri.
"insyaallah bapak dan Sarah doakan saja karena zat yang menyembuhkan segala sesuatu penyakit adalah Allah SWT." ucapku lalu genderuwo yang menempel pada mama nya Sarah kini memelototi ku.
'kau ingin keluar secara baik-baik atau aku musnahkan' ucapku melalui suara batin.
"semuanya tolong baca ayat kursi jika tidak hafal cukup Al Fatihah saja." ucapku pada mereka semua.
"bismillahirrahmanirrahim, Alif laamim, allahu laa ilaaha illallah huwal hayyul qoyyum...." aku pun membaca ayat 15 dengan sangat lantang.
"arggg hentikan, sakit-sakit hentikan panasssss." teriak mama nya Sarah lalu berguling ke sana kemari.
saat aku masih membaca ayat 15 tiba-tiba mama nya Sarah yang sedang di rasuki mencoba untuk menyerang ku, pak Bram dan Rendy melihat itu dengan sigap menahan mamanya Sarah.
bruk
tapi kekuatan mereka jauh dibandingkan dengan makhluk terkutuk itu, "Sarah bawa papamu ke bawah bersama Rendy." ucapku lalu terus melanjutkan lantunan ayat 15 itu.
****
di tempat yang berbeda di sebuah gubuk di hutan terdapat seorang laki-laki berpakaian serba hitam dan memakai blangkon (ikat kepala atau penutup kepala lelaki di tradisi busana adat Jawa).
"hentikan perbuatan busuk mu." tiba-tiba seseorang dengan pakaian serba putih dengan tasbih di tangannya muncul di depan dukun itu bersama harimau putih.
"siapa kau aku tidak ada urusan sama sekali denganmu." bentak dukun itu terhadap sosok tersebut.
"memang tidak tapi teman cicitku meminta tolong pada cicitku dan kini urusan nya juga menjadi urusan ku, resi paham kan apa yang harus di lakukan ?." setelah berucap seperti itu harimau putih tersebut melesat dan menerkam dukun tersebut.
aummmm
Auman harimau tersebut mampu membuat anak buah dari dukun tersebut lari tunggang langgang serta memporak-porandakan tempat ritualnya, "punya ilmu kok di pakai kejahatan." ucap sosok tersebut lalu menghilangkan ilmu dulu tersebut.
"argggg, sungguh ba***."
****
kembali lagi ke Sabrang, kini kondisi mama nya Sarah sangat lemah karena kehabisan tenaga, "Bi tolong bawa ke atas kasur, serta panggilkan pak Bram dan anaknya satu lagi bawakan segelas air putih." pintaku pada pembantu yang ada di luar kamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Rusliadi Rusli
👍👍👍👍👍👍amiin
2023-05-30
0
Wong kam fung
kirain jogey pargoy wk
2023-05-14
0
Anita
sebenarnya kamu tuh muji Sabrang, apa nyindir Ren? wkwkwk
2023-05-14
0