"makasih kang sudah mengantarkan kami." ucapku dan Rendy pada mereka ber dua.
"ah bukan masalah apa-apa kok lagian ibu dan bapaknya nak Rendy dan nak Sabrang selalu baik pada kami, jadi tidak usah sungkan begitu." ucap kang Ujang pada kami.
setelah menunggu beberapa lama akhirnya kami menaiki bus jurusan ke kota, "ya udah kang Ujang kang Cecep kami pamit ya." ucap kami berdua lalu Salim pada kang Ujang dan kang Cecep.
setelah naik di bus kami duduk di kursi tengah dari bus, "ini mas uang nya." ucapku sambil memberikan beberapa lembar uang.
Rendy yang kini tengah di sampingku sudah tidur sambil mengorok, di dalam perjalanan aku banyak sekali melihat makhluk-makhluk yang tak kasat mata.
didalam perjalanan juga aku banyak-banyak berzikir meminta perlindungan kepada Allah SWT, "mas siap-siap sebentar lagi sampai." ucap kenek bus padaku.
"Rend bangun bentar lagi sampai." ucapku sambil menggoyangkan badan Rendy.
"sudah mau sampai di kost ya ?." tanya Rendy pada ku.
"iya." jawabku singkat lalu bus yang ku naiki sampai di tujuan.
setelah turun dari bus aku dan Rendy berjalan menyusuri jalan yang sudah sepi karena memang, aku sampai sudah jam 10malaman lebih.
tin tin
bunyi klakson mobil mengagetkan kami berdua, "loh kalian Sabrang Rendy." ucap seorang perempuan yang cantik dan putih serta jika ia tersenyum akan terlihat sangat manis sekali seperti gula aren.
"iya Sarah kami berdua habis pulang ke desa, sekarang mau kembali ke kost san kami." ucapku pada Sarah.
"kalau begitu bareng saja, tuh gw kasian Ama Rendy udah ngatuk banget tuh dia." ucap Sarah yang sebenarnya kasian sama Sabrang karena Sarah sudah menyukai sabrang sejak semester 2 kls 10 hingga saat ini, tapi Sabrang yang tidak pernah peka terhadap perasaan. (ya sama aja kaya author kagak peka).
"wah jadi ngerepotin ni." ucapku dengan sedikit tersenyum Sabrang tau sarah menyukainya tapi ia terlalu minder karena Sarah ini termasuk anak pengusaha yang cukup besar di kota ini.
"udah gak apa-apa kok, ya udah ayo masuk." ucap Sarah padaku lalu aku pun segera membuka pintu mobil dan memasukkan Rendy terlebih dahulu.
dari halte bus ke kost san Sabrang tidak terlalu jauh hanya beberapa km saja, "terimakasih Sarah atas tumpangannya." ucapku lalu membangunkan Rendy.
"ah elah ni anak ngerepotin gw Mulu dah." ucap ku yang terpaksa membopong Rendy untuk berjalan menuju kamar kost.
"akhirnya sampai di kost an, sudah jam 12saja lebih baik aku sholat malam dulu lalu aku baru tidur." ucapku lalu beranjak dan mandi setelah mandi aku pun mengambil air wudhu dan menggelar sajadah.
setelah melaksanakan sholat malam Sabrang tertidur di sajadahnya, adzan subuh berkumandang Sabrang yang tengah tidur langsung bangun dan beranjak ke kamar mandi.
setelah selesai melaksanakan sholat subuh, Sabrang lalu membangunkan Rendy yang tengah tertidur dengan nyenyak, "woii Rend bangun bangun, ingat pesan Mak dan bapak lu jangan tinggalkan sholat." ucapku lalu menepuk-nepuk pipi Rendy.
"ah elah padahal lagi mimpi yang enak-enak ada aja gangguan nya." keluh Rendy.
"daripada lu di ganggu mbak Kunti hayoo, sana mandi dari di bis hingga sampai di kost molor Mulu."
"siap bos."
setelah Rendy selesai mandi dan sholat subuh aku pun beranjak pergi untuk membeli nasi uduk di depan enggak jauh dari kost san.
cukup lama aku mengantri akhirnya 3 nasi uduk pesanan ku telah siap, "nih makan dulu gw mau ngasih nasi uduk di kamar sebelah biasa." ucapku lalu keluar dari kamar kost nya.
tok tok
"ini aku mas, Sabrang." teriak ku pada penghuni kamar tersebut.
"iya sebentar." sahut penghuninya dari dalam dan membukakan pintunya.
"nih mas buat mas, o ya maaf ni mas saya mau mengambil rapot yang kemarin sempat tak titipkan ke mas mana mas ?."
"hampir saja mas lupa, bentar ya tak ambilkan." setelah itu mas nya ke dalam setelah itu kembali lagi dengan membawa dua rapot.
"wah makasih ya mas, kalau begitu saya permisi dulu mau siap-siap untuk berangkat." ucapku dengan sopan lalu kembali lagi ke kamar kost ku.
setelah makan aku dan Rendy pun bersiap-siap untuk berangkat sekolah tak lupa juga aku membawa rapot, "wah sab gak kerasa kita udah kelas 12 aja sekarang." ucap Rendy dengan menyunggingkan senyumnya.
"siapa dulu dong yang nyontekin."
"iya-iya bos Sabrang, yang paling tampan ngomong-ngomong noh Sarah dari tadi liatin lu terus, peka ngapa peka." ucap Rendy yang sewot.
"bukannya gw gak peka Samsul, tapi lu tau sendiri kan orang tuanya kerja apa." bisik ku pada Rendy.
"iya dah si paling minder, ya udah gw ke kelas dulu cari bangku kosong sukses bro." ucap Rendy lalu menepuk pundak ku.
dengan bersamaan Rendy pergi Sarah pun mendekati Sabrang, "Sabrang, selamat pagi." ucap Sarah dengan tersenyum kepadaku.
"p-pagi juga Sarah."
'awas lu Rend nanti tunggu aja gw.'
"ehh kok bengong sih, awas nanti ke sambet Lo." canda Sarah padaku.
"e-eh iya sar kenapa ?." ucapku dengan tersenyum.
"gak pp, nanti siang ada acara gak ?." ucap Sarah yang tiba-tiba.
"iya nanti gw coba ngobrol deh Ama Rendy, dia kan sohib gw." ucap ku sambil tersenyum pada nya.
"iya nanti kabarin pas jam istirahat, soalnya gw mau ngobrol sesuatu sama lu." ucap Sarah lalu melambaikan tangan nya dan pergi menuju kelas nya.
bel masuk pun berbunyi semua Siswa kelas 12 masuk kelasnya masing-masing, berhubung hari pertama jadwal hari ini cukup untuk memperkenalkan wali kelas yang baru serta menata struktur organisasi kelas.
ketua kelas yang di pilih adalah aku Sabrang, dan untuk wakil kelas Rendy, bendahara dan sekretaris kami percayakan pada anak perempuan, untuk keamanannya kami percayakan pada pentolan kelas.
struktur kelas sudah kami isi sekarang tinggal pembagian jadwal pembelajaran baru, "Rend lu nanti sibuk gak ?." tanyaku pada Rendy.
"sibuk gw, sibuk tidur maksudnya haha."
"haha garing, gw serius ini lu sibuk kagak hari ini." ucapku pada Rendy.
"kayak kagak tau gw aja lu sab,sab gw kan tiap hari kerjaannya cuma tidur." balas Rendy yang masih fokus untuk menulis jadwal pembelajaran.
"sip ntar ikut gw."
"kemana ?." tanya Rendy yang penasaran.
"udah ikut aja ws to penak-penak." tak terasa bel pulang pun berbunyi, aku dan Rendy kini tengah berada di depan pagar sekolah.
tin tin
"ayo masuk!" teriak Sarah pada kami berdua.
setelah masuk aku pun langsung membuka pembicaraan, "mau ngobrol apa sar." ucapku yang langsung to the poin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Rusliadi Rusli
❤❤
2023-05-30
0
Wong kam fung
ya tahu kerjanya jadi bandar narkoba wk
2023-05-14
0
Anita
beruntung Rendy punya teman sebaik Sabrang, jadi ada yang ngingetin dia tentang sholat dan yang lain"nya
2023-05-14
0