kekacauan part 3

            Alena terus diseret dalam kedalaman pemakaman Durawa. Bersamaan dengan itu, wushhh ... Angin kencang berembus lagi dan kabut datang menutupi penglihatan Alena.

            “Akkhhh ...” Alena meringis menahan rasa sakit di pergelangan kakinya yang terus ditarik, ditambah lagi bagian tubuhnya yang menghadap tanah dan terus bergesekan dengan permukaan tanah juga terasa panas.

            “Grrrrr ... “

            Tarikan yang menarik tubuh Alena berhenti bersamaan dengan suara yang mengerikan itu menggelegar di malam yang sunyi dan menakutkan itu.

            “Grrrrr ... “

            Teriakan itu terdengar lagi dan membuat Alena merasa semakin takut dengan nasibnya dalam beberapa waktu ke depan.

            Apa aku akan mati di tangan makhluk itu? Alena bertanya di dalam benaknya sendiri sembari berusaha menguatkan mentalnya sendiri. Masih dalam keadaan berbaring di tanah dengan kaki yang masih digenggam kuat oleh makhluk itu, Alena berusaha dengan akalnya untuk mencari cara melepaskan dirinya dari genggaman kuat itu.

            Aku tidak bisa mati di sini! Aku tidak bisa mati dengan cara ini! Masih ada sesuatu yang harus aku lakukan sebelum aku mati!!  Pikiran Alena berusaha untuk membantu Alena yang diserang oleh ketakutan karena sedang berhadapan dengan makhluk tak dikenal yang mungkin jauh lebih kuat darinya. Alena melirik ke kanan dan kirinya untuk menemukan sesuatu yang mungkin bisa menyelamatkan nyawanya atau setidaknya memberikannya kesempatan untuk melarikan diri.

            “Gunakan batu itu, Alena.”

            Alena mendengar suara itu muncul lagi di telinganya. Tapi tidak seperti sebelumnya, Alena tidak mempertanyakan sumber suara itu. Sekarang Alena tidak peduli dengan sumber suara itu, yang Alena pedulikan saat ini adalah menyelamatkan dirinya lebih dulu.

            “Grrrrr ...”

            Suara itu terdengar lagi. Jauh lebih kencang dan membuat semua bulu kuduk Alena tegang kembali. Gawat. Alena merasakan firasat buruk dan tidak lama kemudian sretttt .... Makhluk itu kembali menyeret Alena lagi.

            Hup. Alena mengambil batu besar terdekat yang bisa diambilnya untuk menyelamatkan dirinya.  Sembari terus diseret, Alena berusaha untuk melayangkan batu di tangannya itu ke arah tangan yang menarik kakinya dan  buk .... Alena berhasil melayangkan pukulan itu ke arah tangan yang menyeret pergelangan kakinya meski sedikit melukai pergelangan kakinya sendiri.

            “Grrrr .... “ Kali ini suara itu bukan suara menggelegar yang menakutkan seperti sebelumnya, tapi lebih kepada suara erangan karena rasa sakit yang Alena berikan dengan batu tadi.

            “Sial.” Alena berdiri dengan pergelangan kaki terluka dan berusaha berlari kencang menjauh dari makhluk tadi.

            “Grrrr ... “ Erangan itu terdengar lagi dan kali bercampur dengan amarah. Alena bisa merasakan hal itu meski tidak melihat bagaimana wajah makhluk itu saat ini. Jika bisa, Alena berharap untuk tidak bisa melihat wajah makhluk yang menyerangnya itu. Karena melihat wajah makhluk itu mungkin sama artinya dengan kematian Alena.

            “Sial, aku harus pergi ke mana?”  Alena memaksa kakinya yang terluka untuk terus berlari menjauh dari makhluk itu.

            “Terus ke depan, Alena. Jangan menoleh ke belakang dan terus lari ke depan!”

            Alena mendengar suara itu lagi dan kali ini percaya bahwa suara itu berniat untuk membantu dan menyelamatkan dirinya. Tanpa peduli  dari mana suara itu berasal, Alena terus berlari mengikuti perintah dari suara itu. Alena terus berlari ke depan tanpa menoleh ke belakang. Alena terus berlari sekuat tenaganya dan memaksa kakinya yang terluka untuk bertahan lebih lama lagi dengan nyawanya.

            “Grrrr ....”

            Makhluk itu mengeluarkan suaranya lagi dan membuat angin berembus kencang karena suara itu. Alena menoleh ke belakang sembari berlari dan menemukan bahwa makhluk itu tidak mampu mengejar Alena seperti sebelumnya. Aneh. Kenapa makhluk itu tidak mampu mengejarku?  

            “Terus berlari, Alena. Jangan berhenti!! Segera keluar dari pemakaman ini!” Suara itu bicara lagi pada Alena seolah menyadari jika Alena sempat menghentikan langkah kakinya untuk menoleh ke belakang.

            “Grrrr .... “ Kali ini suara itu terdengar lebih kencang lagi dan membuat tanah di mana Alena berpijak bergetar.

            “Sial!!” Alena mengumpat kesal karena saat ini merasakan sakit pada kakinya yang dipaksa untuk terus berlari dan di saat yang bersamaan, Alena merasa ketakutan karena nyawanya seolah berada di ambang kematian.

            Aku tidak akan mati di sini! Alena terus berlari melawan rasa takutnya dan buk ... buk ... buk .... Alena jatuh terjerembap  karena kakinya menyandung batu besar yang tidak dilihatnya. Sialnya, tepat di belakang batu itu adalah jalanan menurun  yang tidak dikenali Alena ketika berkeliling dengan Sadewa, Gala dan Manda sebelumnya.

            Buk ... Setelah beberapa kali berguling-guling dan terkena benturan beberapa batu, jatuh Alena akhirnya terhenti setelah kepala Alena membentur batu yang cukup besar.

            “Alena!!!”

            Alena mengenali suara itu. Sadewa! Dan dalam sekejap, Alena merasa ada harapan untuk keselamatan nyawanya. Alena berusaha untuk membuka mulutnya membalas teriakan itu. Tapi mulutnya tidak bisa bergerak dan suaranya tidak bisa keluar.

            Sadewa, aku di sini!  Alena ingin meneriakkan empat kata itu sekencang-kencangnya. Tapi usahanya selalu gagal. Dan buruknya ... dengan cepat penglihatan Alena mulai kabur, ditambah dengan tubuhnya yang kehilangan seluruh tenaga miliknya.

            Sial! Aku benar-benar sial! Aku ke sini ... aku datang ke sini karena ingin bertemu dengannya. Bahkan jika aku hanya bisa melihatnya sedetik saja, rasanya itu sudah benar-benar cukup bagiku. Tapi ... Mata Alena perlahan menutup.

            “Alena, jawab aku!!!”

            “Grrrr ... “

            Alena masih mendengar suara Sadewa yang memanggil namanya dan suara makhluk yang tadi sempat menangkap dan mengejar dirinya. Ahh ... aku sudah tidak peduli lagi. Aku sudah lelah bertahan selama dua tahun ini. Aku bekerja menjadi youtuber dengan menantang makhluk-makhluk itu dan datang ke sarang mereka. Ini mungkin karmaku. Karmaku karena mengganggu sarang dari makhluk-makhluk gaib itu. Karmaku karena aku bersalah pada ibuku sebelum kematian ibuku datang.

            Alena pasrah dengan kematiannya sendiri. Alena membiarkan dirinya yang kini sudah kehilangan tenaganya, menyerah dengan keadaan. Alena membiarkan matanya menutup dan tenggelam dalam kelelahan teramat sangat yang menyerangnya. Jika aku mati setelah ini, aku harap aku bisa bertemu dengannya untuk terakhir kali. Ada satu kalimat yang harus aku katakan padanya.

*

            “Kenapa tidak mencari kerja yang benar? You apa itu?”

            “Youtuber, Bu.”

“Yah apalah itu namanya. Ibu tidak bisa mengatakannya dengan jelas. Tapi apa kau yakin itu pekerjaan yang layak?”

“Kenapa? Ibu tidak suka?”

“Bukannya Ibu tidak suka, tapi apa pekerjaan itu bisa menghidupimu kelak? Kau tahu dengan baik, Ibu dan Ayahmu adalah yatim piatu yang tidak punya sanak keluarga. Ayahmu sudah meninggal dunia dan kau hanya punya Ibu. Ibu tidak berharap banyak padamu, hanya temukan pekerjaan tetap yang sedikit menjanjikan dan temukan pria baik yang punya keluarga hangat. Dengan begitu jika Ibu meninggal nantinya, kau sudah punya sandaran dan seseorang yang bisa menjagamu di sisa hidupmu, Alena.”

“Ini pekerjaan yang layak, Bu. Meski awalnya sulit tapi kelak pekerjaan ini akan bisa menghasilkan uang yang cukup. Toh awalnya semua hal memang tidaklah mudah.”

“Tapi Alena, apa yang kamu lakukan sejak memulai pekerjaan ini  hanyalah duduk di depan laptopmu saja dan bicara yang tidak jelas.”

Entah apa yang terjadi. Alena tiba-tiba mengingat satu dari beberapa penyesalan besar dalam hidupnya. Saat itu Alena benar-benar sudah merasa sangat kesal dengan Ibunya. Tekanan yang dialaminya saat bekerja di perusahaan besar, masih belum sembuh sepenuhnya. Alena yang memilih keluar dari pekerjaan kemudian memilih untuk beristirahat sejenak di rumah. Dan sejenak itu memakan waktu hampir dua tahun lamanya. Sayangnya ... Ibu Alena yang tidak menyadari tekanan yang dialami oleh Alena, memaksa Alena untuk kembali bekerja karena omongan dari tetangganya yang selalu memamerkan anak-anaknya di depan ibunya.

“Ibu ini maunya apa? Kemarin-kemarin bilang ingin aku bekerja lagi! Sekarang ketika aku sudah menemukan pekerjaan yang aku inginkan, Ibu meragukan pekerjaan yang aku kerjakan?”

“Bukan begitu maksud Ibu. Ibu hanya khawatir padamu. Kau tahu kita tidak punya siapa-siapa lagi di dunia ini, Ibu hanya berharap kau punya pekerjaan tetap di mana kau bisa mengenal banyak orang, Alena.”

“Ini pekerjaan yang aku ingin lakukan, Bu. Apa Ibu tidak menyadarinya? Aku berhenti bekerja di perusahaan besar kemarin dan menganggur dalam waktu yang lama, karena aku stres berat, Bu. Tekanan di sana terlalu besar, aku tidak punya waktu istirahat yang cukup. Gajiku mungkin memang besar, tapi aku tidak menikmati apa yang aku lakukan. Setiap kali mau berangkat bekerja, dadaku sesak sekali rasanya. Setiap kali aku mau menemui atasanku, kedua tanganku basah dan kedua kakinya rasanya berat sekali. Aku berhenti bekerja karena ingin mengistirahatkan pikiran dan tubuhku. Tapi apa yang Ibu lakukan? Setiap hari Ibu mengomel ini dan itu tentang tetangga yang membanggakan anaknya. Apa aku ini benar-benar anak Ibu? Kenapa setiap kali Ibu mengatakan ucapan yang membanggakan anak tetangga, aku merasa bahwa aku bukan anak Ibu?”

“Alena  ... bukan itu maksud Ibu. Ibu minta maaf, kau anak Ibu dan itu adalah benar adanya.”

            Alena ingat saat itu Alena merasa rasa kesal Alena yang telah menumpuk selama dua tahun lamanya berkumpul menjadi satu dan akhirnya tumpah dalam satu waktu. Alena yang  masih berusaha menahan rasa kesalnya itu kemudian pergi dari rumah selama dua hari lamanya dan ketika kembali Alena mendapati Ibunya telah meninggal dunia karena terjatuh di kamar mandi.

Episodes
1 screamnight
2 screamnight dalam bahaya
3 tantangan part 1
4 tantangan part 2
5 perjalanan menuju desa k
6 desa k di kaki gunung l
7 pilihan
8 keputusan
9 durawapati yang ehm ...
10 pemakaman durawa
11 kekacauan part 1
12 kekacauan part 2
13 kekacauan part 3
14 makhluk yang disebut dengan hantu part 1
15 makhluk yang disebut dengan hantu part 2
16 makhluk yang disebut dengan hantu part 3
17 terjebak part 1
18 terjebak part 2
19 hantu dan kehidupan absurdnya part 1
20 hantu dan kehidupan absurdnya part 2
21 hantu dan kehidupan absurdnya part 3
22 pemilik pemakaman durawa part 1
23 pemilik pemakaman durawa part 2
24 keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 1
25 keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 2
26 keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 3
27 keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 4
28 keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 5
29 keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 1
30 keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 2
31 keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 3
32 keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 1
33 keinginan yang belum terkabul ; pocong1 part 2
34 keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 3
35 keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 4
36 keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 5
37 keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 6
38 keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 1
39 keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 2
40 keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 3
41 keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 4
42 keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 5
43 keinginan yang belum terkabul:tuyul 1 dan tuyul 2 part 1
44 keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 2
45 keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 3
46 keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 4
47 keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 5
48 keinginan Alena part 1
49 keinginan Alena part 2
50 kembalinya Alena part 1
51 kembalinya Alena part 2
52 #screamnight part
53 #screamnight part 2
Episodes

Updated 53 Episodes

1
screamnight
2
screamnight dalam bahaya
3
tantangan part 1
4
tantangan part 2
5
perjalanan menuju desa k
6
desa k di kaki gunung l
7
pilihan
8
keputusan
9
durawapati yang ehm ...
10
pemakaman durawa
11
kekacauan part 1
12
kekacauan part 2
13
kekacauan part 3
14
makhluk yang disebut dengan hantu part 1
15
makhluk yang disebut dengan hantu part 2
16
makhluk yang disebut dengan hantu part 3
17
terjebak part 1
18
terjebak part 2
19
hantu dan kehidupan absurdnya part 1
20
hantu dan kehidupan absurdnya part 2
21
hantu dan kehidupan absurdnya part 3
22
pemilik pemakaman durawa part 1
23
pemilik pemakaman durawa part 2
24
keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 1
25
keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 2
26
keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 3
27
keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 4
28
keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 5
29
keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 1
30
keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 2
31
keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 3
32
keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 1
33
keinginan yang belum terkabul ; pocong1 part 2
34
keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 3
35
keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 4
36
keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 5
37
keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 6
38
keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 1
39
keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 2
40
keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 3
41
keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 4
42
keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 5
43
keinginan yang belum terkabul:tuyul 1 dan tuyul 2 part 1
44
keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 2
45
keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 3
46
keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 4
47
keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 5
48
keinginan Alena part 1
49
keinginan Alena part 2
50
kembalinya Alena part 1
51
kembalinya Alena part 2
52
#screamnight part
53
#screamnight part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!