pilihan

 

            Tatapan mata dari Pak Rahmat dan Surya, membuatku teringat dengan tatapan mata ibuku. Itu adalah tatapan mata penuh harap yang sangat aku kenali. Dulu ... ibuku sering sekali menatapku dengan tatapan itu. Aku pernah bertanya pada ibu mengenai arti dari tatapannya padaku, tapi hingga aku akhirnya bosan bertanya, pertanyaan itu tidak pernah terjawab. Ibuku enggan menjawab pertanyaanku itu dan hanya membalas pertanyaan itu dengan senyuman bukan jawaban.

            Jika bisa ... aku ingin sekali bertanya mengenai arti harapan dalam tatapan ibuku kepadaku. Jika bisa ... aku ingin sekali bertanya pada ibuku, harapan apa yang diharapkannya padaku saat menatapku. Tapi sayangnya aku tidak bisa melakukan itu. Aku tidak lagi bisa bertanya pada ibuku mengenai tatapannya padaku yang penuh dengan harap. Aku juga tidak bisa menunjukkan bagaimana aku sekarang, bagaimana penghasilanku sekarang dan bagaimana senangnya aku ketika aku menikmati pekerjaanku saat ini yang tanpa tekanan sama sekali.

            Aku tidak bisa melakukannya karena ibuku sudah meninggal ketika aku memulai karierku sebagai youtuber. Sesekali aku berharap ibuku memiliki umur yang sedikit lebih panjang dan dengan begitu, aku bisa menunjukkan apa yang telah aku raih saat ini, hari ini. Dengan begitu, aku bisa memperlihatkan betapa suksesnya aku sekarang.

*

            “Lalu kapan kami bisa mengambil rekaman di makam Durawa?” Alena bertanya kepada Surya dan Kepala desa-Pak Rahmat.

            Surya melihat ke arah Pak Rahmat. Keduanya saling menatap satu sama lain sebelum akhirnya menatap kembali ke arah Alena, Gala dan Manda yang duduk di kursi yang sama di ruang tamu rumah Pak Rahmat.

            “Ha-harusnya, hari ini Nak Alena, Nak Gala dan Nak Manda bisa langsung bertemu dengan durawapati yang menjaga makam Durawa. Tapi pagi ini, kami mendapat kabar bahwa durawapati yang menjaga makam jatuh sakit dan tidak bisa bangun dari tempat tidurnya. Jadi ... kami dengan sangat menyesal mengatakan bahwa pengambilan rekaman harus ditunda beberapa hari lagi. Apa Nak Alena, Nak Gala dan Nak Manda tidak keberatan untuk menunggu?”

            “Jatuh sakit?? Tiba-tiba sekali!!” Manda bicara dengan nada sedikit menyesal karena dia sangat-sangat penasaran dengan rupa dari durawapati yang secara turun temurun sudah menjaga makam Durawa selama ini.

            “Sejujurnya ... “ Surya membuka mulutnya dengan wajah sedikit gelap, dengan kedua tangannya yang saling menggenggam satu sama lain. “Beberapa hari yang lalu, durawapati bekerja dengan sangat keras karena ada penyusup di makam Durawa.”

            “Penyusup??” Gala dan Alena bertanya di waktu yang nyaris bersamaan.

            “Penyusup bagaimana?” tanya Manda.

            Kepala desa menggantikan Surya menjelaskan. “Lima hari yang lalu, ada beberapa pemuda dari desa tetangga yang datang dan menyusup ke makam Durawa. Karena beberapa makam di pemakaman Durawa adalah makam yang berusia ratusan tahun, beberapa pemuda itu percaya mereka dapat menemukan beberapa harta di dalam makam itu untuk membeli obat-obatan terlarang. Kebetulan sekali jumlah pemuda itu ada lima orang dan jumlah ganjil adalah sesuatu yang terlarang bagi pemakaman Durawa ketika malam tiba.”

            “Lalu apa yang terjadi selanjutnya?” Alena bertanya dengan penasaran.

            “Kelima pemuda itu tidak bisa keluar dari area pemakaman selama dua hari dua malam. Mereka berputar-putar di dalam makam seolah gerbang makam di mana mereka masuk menghilang begitu saja.”

            “Lalu  bagaimana akhirnya? Apakah mereka bisa keluar dari area pemakaman?” Alena bertanya lagi karena semakin penasaran.

            Surya dan Pak Rahmat menganggukkan kepalanya. “Mereka akhirnya bisa keluar dari area pemakaman berkat bantuan durawapati. Tapi selama dua hari dua malam itu, durawapati bekerja dengan sangat keras untuk membuat lima pria itu kembali dengan selamat. Sayangnya ... meski kelima pemuda itu berhasil keluar, dua di antara mereka mengalami trauma yang teramat sangat dan meracau ini dan itu yang tidak jelas. Dua pemuda itu akhirnya dikirim ke rumah sakit jiwa oleh orang tua mereka karena keadaan dua pemuda itu semakin memburuk. Itulah yang saya dengar.”

            Gala melihat ke arah Alena dan Manda yang duduk di sampingnya. Gala berniat bicara dengan Alena dan Manda. Tapi mengurungkan niatnya karena tidak ingin membuat Surya dan Pak Rahmat merasa tidak enak.

            Malam harinya.

            Gala, Manda dan Alena sedang melakukan rapat kecil di depan rumah Ibu Ratih.

            “Apa kalian masih mau melanjutkan pekerjaan ini? Di sini?” Gala bertanya kepada Alena dan Manda dengan wajah sedikit khawatir.

            Alena paham apa yang dirasakan oleh Gala dan ini bukan pertama kalinya terjadi. Di antara mereka bertiga, Gala adalah satu-satunya orang yang tidak suka dengan hal-hal yang berbau horor dan mistis. Gala mengikuti Alena dan Manda, karena Manda adalah teman dekatnya dan pekerjaan ini menghasilkan uang yang cukup fantastis jumlahnya. Ditambah lagi, Gala bisa berkunjung ke berbagai tempat dengan dibayar bukan menghabiskan uang dan satu hal lagi yang penting, Gala tidak perlu bingung soal makan ketika bekerja karena Alena yang bertugas mengenai makanan.

            “Aku ingin tetap melanjutkannya.” Alena menjawab sembari melihat ke arah Manda yang duduk di sampingnya. “Bagaimana denganmu, Manda?”

            “Aku juga ingin tetap melanjutkannya. Bukankah Pak Rahmat dan Surya mengatakan jika kita akan baik-baik saja selama mengikuti aturan yang ada di makam? Terlebih itu, sayang sekali jika kita tidak bisa membantu mereka. Mungkin saja tempat ini memang benar-benar membutuhkan bantuan kita. Dengan kedatangan kita di sini, mungkin kita bisa membantu agar desa ini kembali ramai seperti dulu.” Manda menjawab dengan senyuman yakin sembari melihat Alena dan Gala secara bergantian.

            “Tapi aku masih khawatir. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di dalam pemakaman itu. Dan lagi ... seharian ini, perjalanan kita mengalami kesialan. Bukankah itu pertanda buruk?” Gala bicara lagi.

            “Sejak kapan kau percaya pertanda, Gala?” Manda menatap Gala dengan wajah penasaran dan bingung. “Ini pertama kalinya kau membahas hal-hal seperti ini. Apa kau benar temanku Gala??”

            Gala mengangkat tangannya mendekat ke arah Manda dan memberikan isyarat kepada Manda. Tidak lama kemudian, takk .... Gala menjentikkan jarinya di kening Manda.

            “Kau memukulku???” Manda berteriak sembari memegang keningnya yang menerima serangan tidak terduga dari Gala.

            “Bukan. Aku tidak memukulmu hanya menjentikkan jariku di keningmu. Salahkan keningmu itu yang tidak bisa menghindari jentikan jariku.” Gala membalas dengan senyuman kecil di sudut bibirnya pertanda rasa puasnya.

            “Sial kau, Gala!!” Manda mengumpat kesal.

            Alena menggelengkan kepalanya sembari menahan tawanya. “Jika aku jadi kamu, Manda, aku tidak akan menuruti isyarat yang Gala berikan. Ini bukan pertama kalinya Gala melakukan ini dan setiap kali itu terjadi, entah kenapa kau selalu kena dengan serangan kecil itu? Aku benar-benar heran.”

            “Teganya kau, Alena!! Huhuhu ... “ Manda merengek masih dengan memegang keningnya yang kini berubah merah karena serangan tak terduga dari Gala.  

            “Salahmu sendiri.” Gala membalas Manda. “Aku ini benar-benar mengkhawatirkan kalian dan nasib kita bertiga nantinya dan kau masih sempat bercanda denganku.”

            Manda yang kesal kemudian pindah kursi, duduk di samping Gala dan mulai membalas Gala dengan menggelitiknya. Geli adalah satu dari beberapa kelemahan Gala. Dua rekan Alena kemudian bertarung kecil di depan Alena, sementara Alena mencari jalan keluar agar kameramennya tidak lagi merasa khawatir.

            Sesuatu kemudian terbersit di dalam benak Alena. “Bagaimana jika begini?”

            Manda dan Gala kemudian menghentikan pertarungan kecil mereka dan kini menatap ke arah Alena dengan wajah serius.

            “Apa kau punya ide, Alena?” tanya Manda.

            “Karena kita masih menunggu durawapati sembuh dari sakitnya, bagaimana jik  selama  menunggu, kita mengambil rekaman mengenai keindahan desa ini? Nanti setelah mengambil rekaman itu, kita bisa memutuskan untuk tetap melanjutkan tujuan awal kita atau tidak. Bagaimana?”

 

Episodes
1 screamnight
2 screamnight dalam bahaya
3 tantangan part 1
4 tantangan part 2
5 perjalanan menuju desa k
6 desa k di kaki gunung l
7 pilihan
8 keputusan
9 durawapati yang ehm ...
10 pemakaman durawa
11 kekacauan part 1
12 kekacauan part 2
13 kekacauan part 3
14 makhluk yang disebut dengan hantu part 1
15 makhluk yang disebut dengan hantu part 2
16 makhluk yang disebut dengan hantu part 3
17 terjebak part 1
18 terjebak part 2
19 hantu dan kehidupan absurdnya part 1
20 hantu dan kehidupan absurdnya part 2
21 hantu dan kehidupan absurdnya part 3
22 pemilik pemakaman durawa part 1
23 pemilik pemakaman durawa part 2
24 keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 1
25 keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 2
26 keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 3
27 keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 4
28 keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 5
29 keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 1
30 keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 2
31 keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 3
32 keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 1
33 keinginan yang belum terkabul ; pocong1 part 2
34 keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 3
35 keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 4
36 keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 5
37 keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 6
38 keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 1
39 keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 2
40 keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 3
41 keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 4
42 keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 5
43 keinginan yang belum terkabul:tuyul 1 dan tuyul 2 part 1
44 keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 2
45 keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 3
46 keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 4
47 keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 5
48 keinginan Alena part 1
49 keinginan Alena part 2
50 kembalinya Alena part 1
51 kembalinya Alena part 2
52 #screamnight part
53 #screamnight part 2
Episodes

Updated 53 Episodes

1
screamnight
2
screamnight dalam bahaya
3
tantangan part 1
4
tantangan part 2
5
perjalanan menuju desa k
6
desa k di kaki gunung l
7
pilihan
8
keputusan
9
durawapati yang ehm ...
10
pemakaman durawa
11
kekacauan part 1
12
kekacauan part 2
13
kekacauan part 3
14
makhluk yang disebut dengan hantu part 1
15
makhluk yang disebut dengan hantu part 2
16
makhluk yang disebut dengan hantu part 3
17
terjebak part 1
18
terjebak part 2
19
hantu dan kehidupan absurdnya part 1
20
hantu dan kehidupan absurdnya part 2
21
hantu dan kehidupan absurdnya part 3
22
pemilik pemakaman durawa part 1
23
pemilik pemakaman durawa part 2
24
keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 1
25
keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 2
26
keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 3
27
keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 4
28
keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 5
29
keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 1
30
keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 2
31
keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 3
32
keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 1
33
keinginan yang belum terkabul ; pocong1 part 2
34
keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 3
35
keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 4
36
keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 5
37
keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 6
38
keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 1
39
keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 2
40
keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 3
41
keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 4
42
keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 5
43
keinginan yang belum terkabul:tuyul 1 dan tuyul 2 part 1
44
keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 2
45
keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 3
46
keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 4
47
keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 5
48
keinginan Alena part 1
49
keinginan Alena part 2
50
kembalinya Alena part 1
51
kembalinya Alena part 2
52
#screamnight part
53
#screamnight part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!