desa k di kaki gunung l

 

            Untuk sampai di desa K di kaki gunung L, butuh waktu dua jam lamanya dari pusat kota K di mana desa K berada. Jalanan  yang ditempuh selama satu jam terakhir juga bukan jalan bagus yang mulus seperti aspal di kota. Beberapa lubang besar ada di sepanjang jalan dan untuk itu, Gala harus ekstra hati-hati dan fokus ketika mengemudi. Tapi ... meski medan yang dilewati cukup sulit, desa itu tidak sulit untuk ditemukan. Seperti beberapa urband legends lain, desa K sepertinya cukup dikenal oleh banyak orang di desa-desa tetangganya. Dan karena itu, Alena bersama dengan Manda dan Gala tidak sulit untuk menemukan desa K di mana narasumber mereka tinggal.

            “Selamat datang.“ Seorang pria langsung menyambut kedatangan Alena bersama dengan Gala dan Manda ketika tiba di desa K. Pria itu adalah pria muda berusia sekitar 20 tahunan dengan wajah yang cukup manis dan kulit kecokelatan seperti terbakar matahari khas orang yang bekerja di bawah sengatan matahari seperti pertani atau orang yang bekerja di ladang dan perkebunan.  “Perkenalkan nama saya, Surya. Saya adalah orang yang berkomentar dengan akun ssurya4.”

            “Saya Gala yang bertugas sebagai kameramen sekaligus editor dari screamnight.” Gala maju dan membalas uluran tangan dari Surya sebagai narasumber sekaligus orang yang menjadi alasan bagi Alena bersama dua rekannya ada di desa terpencil ini. Gala kemudian menghentikan ucapannya dan menunjuk ke arah Alena dan Manda untuk mengenalkan keduanya kepada Surya. “Kau pasti mengenal dua wanita ini bukan, Alena dan Manda-host dari akun screamnight. Manda beberapa kali muncul dalam beberapa rekaman yang diambil screamnight meski lebih sering menajdi asistenku atau tata rias untuk Alena.”

            “Tentu saja. Sebagai penggemar screamnight, saya tahu dengan baik host Alena dan Manda yang terkadang muncul di dalam video.” Surya melepas jabatan tangannya dengan Gala dan menjabat tangan Alena dan Manda secara bergantian. Surya kemudian mengenalkan pria berumur 50 tahunan yang berdiri di sampingnya mengenakan hem dengan bawahan sarung, di kepalanya terpasang blangkon yang merupakan topi khas dari Jawa Tengah. “Di samping saya adalah Pak Rahmat yang merupakan kepala desa di sini.”

            “Salam kenal, Nak Gala, Nak Alena dan Nak Manda. Saya Rahmat-kepala desa di desa ini.”  Pak Rahmat mengucapkan salam dengan bahasa Indonesia meski dengan logat khas Jawa Tengah yang medok.

            “Saya kira Bapak akan bicara dengan bahasa Jawa, tapi Bapak bicara dengan bahasa Indonesia.” Alena bicara membalas salam dari Pak Rahmat dengan senyuman di wajahnya.

            “Saya dengar kalian bertiga berasal dari kota di ujung Jawa Timur. Jadi saya rasa akan lebih baik jika saya menggunakan bahasa Indonesia, mengingat bahasa di Jawa Timur bukan hanya bahasa Indonesia saja.”

            Manda menganggukkan kepalanya dan tersenyum kecil mendengar bagaimana bijaknya Pak Rahmat sebagai kepala desa. "Itu memang benar, Pak. Bahasa Jawa kami tidak terlalu bagus karena sudah tercampur dengan berbagai bahasa lain. Akan lebih baik jika bicara dengan bahasa Indonesia saja, agar tidak terjadi kesalahpahaman nantinya.”

            “Tentu, Nak. Akan lebih baik begitu, tapi ada beberapa orang tua di sini yang tidak bisa bicara dengan bahasa Indonesia. Jadi ... jika kalian bertemu dengan mereka, mohon dimaklumi saja. Sebagai gantinya, Nak Surya akan menemani kalian selama di sini dan bertindak sebagai penerjemah jika kalian kesulitan untuk bicara dengan para orang tua di sini.”

            Setelah cukup berkenalan satu sama lain, Pak Rahmat dan Surya membawa kami ke sebuah rumah yang nantinya menajdi tempat tinggal Alena bersama dengan Manda dan Gala. Karena adat yang masih kental di mana laki-laki dan perempuan yang belum menikah tidak boleh tinggal di tempat yang sama, alhasil Alena dan Manda tinggal di sebuah rumah milik Ibu Ratih yang merupakan janda berusia 60 tahun dengan satu anak yang bernama Sekar. Kebetulan Sekar sedang bepergian dengan suaminya-Galih ke rumah mertuanya setelah lama tidak berkunjung.

            Lalu Gala sendiri akan tinggal di rumah Pak Rahmat yang merupakan Paman dari Surya. Kebetulan rumah Surya dan Pak Rahmat bersebelahan. Awalnya ... Surya berniat untuk menampung Gala di rumahnya. Akan tetapi sebuah kunjungan tidak terduga terjadi dan membuat semua kamar di rumah Surya penuh dengan tamu yang merupakan mahasiswa yang KKN di desa K.

            “Apa kalian tidak keberatan?” Pak Rahmat bertanya kepada Gala, Alena dan Manda dengan melihat ketiganya secara bergantian.

            “Ya, Pak. Kami tidak keberatan. Nanti jika Nak Gala ada perlu dengan Nak Manda dan Nak Alena, Nak Gala bisa berkunjung ke rumah Ibu Ratih yang hanya berjarak tiga rumah dari rumah Bapak.”

            Gala menganggukkan kepalanya diikuti dengan Alena dan Manda. “Ya, Pak. Saya tidak keberatan.”

            Setelah itu, Pak Rahmat bersama dengan Surya mengantar Alena dan Manda untuk memarkir mobil di depan rumah Pak Rahmat yang memiliki latar yang cukup luas yang mampu menampung sekitar 4-5 mobil tergantung besar kecil dari ukuran mobil. Dari Pak Rahmat, Alena bersama dengan Manda, Gala, Surya dan Pak Rahmat berjalan menuju ke rumah Ibu Ratih di mana Alena dan Manda akan menginap selama di desa K.

            “Waduh cantik sekali.” Pujian itu keluar dari mulut Ibu Ratih ketika melihat Alena dan Manda yang datang. “Putriku pasti senang jika bisa bertemu dengan kalian berdua.”

            Stelah cukup berkenalan dengan Ibu Ratih dan meletakkan barang-barang di kamar yang disediakan oleh Ibu Ratih, Alena bersama dengan Manda, Gala, Pak Rahmat dan Surya kembali ke rumah Pak Rahmat untuk bicara lagi.

            “Sejujurnya ... ini bukan pertama kalinya youtuber datang kemari untuk mengambil rekaman dan meliput. Beberapa kali ada beberapa orang yang datang kemari karena tertarik dengan cerita mengenai taman pemakaman umum di desa ini yang disebut dengan nama taman pemakaman umum Durawa.” Pak Rahmat memberikan penjelasan penting kepada Alena, Manda dan Gala.

            Penjelasan itu membuat Alena, Manda dan Gala merasa sedikit terkejut karena rupanya merekan bukan tim pertama yang tahu mengenai kisah TPU Durawa.

            “Lalu kenapa hingga kini belum ada satu pun orang yang menerbitkan kisah mengenai tempat pemakaman Durawa, Pak?” Alena bertanya.

            “Mereka selali gagal dalam mengambil rekaman. Beberapa rekaman tiba-tiba rusak dan beberapa lainnya mengalami kecelakaan kecil yang membuat mereka akhirnya mundur dan menyerah.” Pak Rahmat memberikan penjelasan lagi.

            “Lalu jika begitu, kenapa Surya memberikan komentar itu?” Gala bertanya dengan wajah sedikit khawatir.

            “Kami berharap bahwa dengan kedatangan para youtuber dan kelompok lain, desa ini bisa mengalami sedikit kemajuan. Beberapa waktu lalu, desa ini adalah desa yang cukup ramai. Orang-orang sering berkunjung ke desa ini karena pemandangan yang indah di desa ini karena berada di kaki gunung L ditambah lagi, ada mata air hangat di desa ini yang merupakan mata air dari gunung. Akan tetapi salah satu dari pendatang itu melanggar aturan di desa ini dan membuat orang-orang yang datang kemari akhirnya enggan kembali. Jadi kami berharap dengan kedatangan Nak Gala, Nak Manda dan Nak Alena dapat memulihkan nama baik desa ini dan membuat desa ini ramai kembali seperti sebelumnya.”

Episodes
1 screamnight
2 screamnight dalam bahaya
3 tantangan part 1
4 tantangan part 2
5 perjalanan menuju desa k
6 desa k di kaki gunung l
7 pilihan
8 keputusan
9 durawapati yang ehm ...
10 pemakaman durawa
11 kekacauan part 1
12 kekacauan part 2
13 kekacauan part 3
14 makhluk yang disebut dengan hantu part 1
15 makhluk yang disebut dengan hantu part 2
16 makhluk yang disebut dengan hantu part 3
17 terjebak part 1
18 terjebak part 2
19 hantu dan kehidupan absurdnya part 1
20 hantu dan kehidupan absurdnya part 2
21 hantu dan kehidupan absurdnya part 3
22 pemilik pemakaman durawa part 1
23 pemilik pemakaman durawa part 2
24 keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 1
25 keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 2
26 keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 3
27 keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 4
28 keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 5
29 keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 1
30 keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 2
31 keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 3
32 keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 1
33 keinginan yang belum terkabul ; pocong1 part 2
34 keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 3
35 keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 4
36 keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 5
37 keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 6
38 keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 1
39 keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 2
40 keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 3
41 keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 4
42 keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 5
43 keinginan yang belum terkabul:tuyul 1 dan tuyul 2 part 1
44 keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 2
45 keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 3
46 keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 4
47 keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 5
48 keinginan Alena part 1
49 keinginan Alena part 2
50 kembalinya Alena part 1
51 kembalinya Alena part 2
52 #screamnight part
53 #screamnight part 2
Episodes

Updated 53 Episodes

1
screamnight
2
screamnight dalam bahaya
3
tantangan part 1
4
tantangan part 2
5
perjalanan menuju desa k
6
desa k di kaki gunung l
7
pilihan
8
keputusan
9
durawapati yang ehm ...
10
pemakaman durawa
11
kekacauan part 1
12
kekacauan part 2
13
kekacauan part 3
14
makhluk yang disebut dengan hantu part 1
15
makhluk yang disebut dengan hantu part 2
16
makhluk yang disebut dengan hantu part 3
17
terjebak part 1
18
terjebak part 2
19
hantu dan kehidupan absurdnya part 1
20
hantu dan kehidupan absurdnya part 2
21
hantu dan kehidupan absurdnya part 3
22
pemilik pemakaman durawa part 1
23
pemilik pemakaman durawa part 2
24
keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 1
25
keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 2
26
keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 3
27
keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 4
28
keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 5
29
keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 1
30
keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 2
31
keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 3
32
keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 1
33
keinginan yang belum terkabul ; pocong1 part 2
34
keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 3
35
keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 4
36
keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 5
37
keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 6
38
keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 1
39
keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 2
40
keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 3
41
keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 4
42
keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 5
43
keinginan yang belum terkabul:tuyul 1 dan tuyul 2 part 1
44
keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 2
45
keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 3
46
keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 4
47
keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 5
48
keinginan Alena part 1
49
keinginan Alena part 2
50
kembalinya Alena part 1
51
kembalinya Alena part 2
52
#screamnight part
53
#screamnight part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!