screamnight dalam bahaya

Pepatah mengatakan bahwa cinta ibu kepada

anaknya  adalah sepanjang masa. Cinta ibu

kepada anaknya adalah cinta tulus yang mungkin tidak akan pernah bisa tergantikan.

Ibu mengandung, melahirkan dan merawat anaknya dengan taruhan nyawa dan segala

hal yang dimilikinya. Ketika seorang wanita memiliki anak, maka wanita itu akan

memprioritas segala hal untuk anaknya dan hanya demi anak-anaknya:  yang penting anakku kenyang, yang penting anakku tidur dengan nyenyak, yang penting anakku hidup dengan nyaman, yang

penting anakku bisa sekolah dengan baik, dan banyak hal lainnya.

            Kukira ibuku juga adalah wanita seperti gambaran di atas. Menyayangiku dengan segala

hal dalam hidupnya, menjagaku dengan segala caranya dan membesarkan dengan

penuh kasih sayang. Tapi kenyataan hidup tidaklah semudah ucapan pepatah yang

terlihat indah. Ibuku mungkin menyayangiku tapi aku tidak tahu apakah cinta

ibuku padaku sepanjang masa seperti ucapan pepatah tua itu.

            Aku meragukan pepatah tua itu dan di saat yang sama meragukan cinta dan kasih

sayang ibuku padaku.

            “Sampai kapan kau mau menganggur, Alena??”

            “Sampai kapan kau hanya diam di rumah dan tidak bekerja, Alena?”

            “Sampai kapan kau akan terus begini??”

            “Apa kau tidak lihat anak tetangga semuanya sudah pada menikah dan punya keluarga?”

            “Apa kau tidak ingin menikah, Alena?? Apa kau ingin jadi perawan tua dengan terus

menganggur?? Apa kau ingin terus jadi beban ibumu ini hingga tua kelak??”

            “Apa kau tidak ingin punya rumah sendiri, mobil sendiri, Alena?? Anak tetangga

semuanya sudah punya rumah sendiri, mobil sendiri?? Dan kau di usiamu yang

menginjak 27 tahun, kau tidak punya apapun, Alena?? Apa kau tidak malu,

Alena??”

            “Ibu malu sekali ketika datang ke arisan hari ini. Semua tetangga memamerkan

anak-anak mereka yang sukses: punya rumah, punya mobil, punya jabatan tinggi di

perusahaan, punya keluarga yang membuat iri.”

            Selama dua tahun bekerja, aku terus mendengar keluhan itu dari mulut ibuku. Dan setiap

kali mendengar keluhan itu, aku hanya bisa diam mendengarkan saja. Aku diam

mendengarkan ucapan ibuku sembari mengumpat keras dalam benakku. Aku mengumpati

tetangga yang sibuk memamerkan ini dan itu di hadapan ibuku dan membuatku

selalu mendengar keluhan ibuku.

            Ya, berkat mulut para tetangga yang hobi memamerkan banyak hal terutama memamerkan

anaknya, aku meragukan pepatah lama tentang cinta sepanjang masa dari ibu untuk

anaknya. Di saat yang sama, aku meragukan cinta ibuku untukku. Aku bahkan

pernah berpikir, ibuku membesarkanku hanya sebagai bentuk investasi di masa

depan agar kelak di masa tuanya, ibuku bisa hidup dengan nyaman dari uang yang

aku hasilkan dari bekerja atau bahkan ketika aku memiliki suami yang mapan.

*

            Alena menatap dirinya di cermin sebelum akhirnya menutup cermin di kamarnya dengan

kain penutup yang telah disediakannya. Cermin sialan!! Kenapa tetap tidak

berubah??? Meski sekarang aku punya penghasilan yang cukup, mobil yang bagus,

mampu membeli rumah meski mencicil dan punya cukup tabungan di rekeningku,

kenapa rasanya wajahku masih saja terlihat memuakkan?? Apa setelah memiliki

banyak hal yang selama ini ibuku katakan, aku tetap menjadi produk gagal di

antara banyak manusia di dunia ini??

            Kesal, Alena menjauh dari cermin besar di kamarnya yang kini tertutup oleh kain. Alena

melemparkan dirinya ke atas tempat tidur dan menatap layar laptop miliknya yang

terbuka. Alena membaca satu persatu komentar yang masuk di akun screamnight

sembari membalasnya jika memang perlu. Mata Alena kemudian terhenti pada

beberapa komentar negatif yang muncul di kolom komentar dan menyadari komentar

negatif kali ini jauh lebih banyak dari sebelumnya.

            Unknown 1: Melihat Alena sebagai host, aku merasa bahwa video ini terlihat palsu.

Apakah mereka benar-benar datang ke lokasi yang menyeramkan?

            Unknown 2: Alena tidak pernah merasa takut bahkan di tempat yang paling horor

sekalipun. Aku bertanya-tanya apakah mereka benar-benar datang dan mengunjungi

lokasi horor yang sebenarnya? Jangan-jangan mereka tidak benar-benar masuk ke

lokasi horor dan hanya berkeliling di bagian pinggir saja.

            Jika sebelumnya Alena hanya akan memilih untuk mengabaikan komentar-komentar negatif

yang menyerang dirinya sendiri dengan mengatakan bahwa dirinya tidak cantik dan

sebagainya, tapi kali ini ... Alena benar-benar tidak bisa menerima komentar

negatif yang mengatakan bahwa usahanya mengambil rekaman ke berbagai penjuru

negara Indonesia ini adalah kebohongan belaka.

            Alena bangkit dari posisi berbaringnya, membawa laptop miliknya dan membangunkan Manda

dan Gala yang tertidur. Alena mengumpulkan dua rekannya dan mulai berdiskusi

dengan kedua rekannya yang masih membuka separuh penglihatannya.

            Alena menyodorkan laptopnya ke hadapan dua rekannya dan menunjukkan alasan mereka

terbangun. “Kalian lihat ini!! Komentar-komentar ini lebih banyak dari

sebelumnya!”

            Manda menganggukkan kepalanya masih dengan setengah pandangan yang tertutup. “Aku

juga melihatnya kemarin. Bukankah hal ini adalah hal yang biasa, Alena?

Pekerjaan seperti ini selalu menarik perhatian manusia yang iri dengan

keberhasilan kita. Baik selebgram, model, youtuber dan bidang lainnya, selalu

mengalami hal ini.”

            “Tapi kali ini komentar negatif ini lebih banyak dari sebelumnya  dan setelah aku cek beberapa komentar negatif ini berasal dari subcriber kita sendiri!” Alena masih bersikeras.

            Gala mengucek matanya karena kedua matanya yang masih ingin menutup. Gala mengucek

beberapa kali dan memaksa matanya untuk terbuka. Huft. Setelah paksaan kecil

pada kedua matanya, Gala mulai angkat bicara. “Apa yang Alena khawatirkan tidak

salah dan apa yang Manda katakan juga tidak salah. Pekerjaan ini memang akan

selalu menghadapi masalah yang sama: komentar negatif dan rasa bosan penonton

selalu menghantui kita.”

            Gala mengambil laptop milik Alena dan mulai membuka semua isi akun dari screamnight.

“Kalian lihat!”

            Alena dan Manda mengikuti ucapan Gala dan melihat video di akun mereka.

            “Seperti yang kalian lihat jumlah viewer untuk beberapa video terakhir kita menurun.”

Gala melanjutkan ucapannya yang sempat terhenti sembari berjalan ke arah ruang

kerjanya mengotak-atik komputer kerjanya. Tidak lama kemudian beberapa grafik

muncul di latyar komputer milik Gala. “Kemari dan lihatlah!”

            Alena dan Manda bangkit dari duduknya dan berdiri di samping kursi Gala.

            “Grafik apa ini?” Mnada bertanya kepada Gala karena belum pernah melihat grafik yang

ditunjukkan oleh Gala.

            “Diam-diam selama bekerja dengan kalian berdua, aku membuat grafik ini. Grafik yang kalian

lihat adalah grafik yang aku buat berdasarkan jumlah penonton, jumlah like,

jumlah dislike dan jumlah subcriber yang dimiliki setiap video kita upload

dalam akun screamnight. Dari grafik-grafik ini, kita bisa melihat peningkatan

atau penurunan dari penonton yang datang ke akun kita.” Gala menjelaskan.

            Alena mengerutkan alisnya karena dirinya bersama dengan Manda belum pernah melihat

grafik-grafik ini sebelumnya. “Jika kau membuat ini selama bekerja dengan kami,

kenapa baru sekarang kau menunjukkannya pada kami, Gala?”

            “Aku membuatnya untuk berjaga-jaga jika suatu hari kita mengalami penurunan kualitas

dan hal buruknya kita kehilangan penonton. Selama ini ... penurunan yang kita

alami masih diambang batas dan selalu kita berhasil lalui dengan memperbaiki

kualitas video kita di minggu berikutnya. Tapi kali ini ... setelah tiga minggu

berturut-turut, kita terus mengalami penurunan. Itu artinya kita mungkin akan

berada dalam situasi yang berbahaya jika terus seperti ini.”

            “Ada ide untuk mengatasi situasi ini?” Manda bertanya sembari melihat ke arah Alena

dan Gala secara bergantian.

            Gala menggelengkan kepalanya. Kebanyakan selama ini ide selalu muncul dari Alena dan

Manda karena keduanya adalah penyuka genre horor. Gala tidak terlalu menyukai

genre horor. Kalau saja Gala tidak menganggap Manda adalah teman baiknya,

mungkin selama ini pekerjaan dengan penghasilan yang cukup baik ini tidak akan

pernah diterima oleh Gala.

            Sementara itu ... Alena berusaha mencari jalan keluar untuk mengatasi krisis yang mungkin

akan dialami oleh screamnight dalam beberapa pekan ke depan. Alena melihat-lihat

komentar-komentar yang masuk dalam akun screamnigh dengan harapan dapat

menemukan sebuah jalan, sebuah ide.

            Tangan Alena kemudian terhenti pada sebuah komentar dan matanya berbinar melihat

komentar itu. Alena menunjukkan laptop miliknya ke arah Gala dan Manda dengan

wajah cerah. “Bagaimana jika kita melakukan hal ini??”

Episodes
1 screamnight
2 screamnight dalam bahaya
3 tantangan part 1
4 tantangan part 2
5 perjalanan menuju desa k
6 desa k di kaki gunung l
7 pilihan
8 keputusan
9 durawapati yang ehm ...
10 pemakaman durawa
11 kekacauan part 1
12 kekacauan part 2
13 kekacauan part 3
14 makhluk yang disebut dengan hantu part 1
15 makhluk yang disebut dengan hantu part 2
16 makhluk yang disebut dengan hantu part 3
17 terjebak part 1
18 terjebak part 2
19 hantu dan kehidupan absurdnya part 1
20 hantu dan kehidupan absurdnya part 2
21 hantu dan kehidupan absurdnya part 3
22 pemilik pemakaman durawa part 1
23 pemilik pemakaman durawa part 2
24 keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 1
25 keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 2
26 keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 3
27 keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 4
28 keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 5
29 keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 1
30 keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 2
31 keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 3
32 keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 1
33 keinginan yang belum terkabul ; pocong1 part 2
34 keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 3
35 keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 4
36 keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 5
37 keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 6
38 keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 1
39 keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 2
40 keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 3
41 keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 4
42 keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 5
43 keinginan yang belum terkabul:tuyul 1 dan tuyul 2 part 1
44 keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 2
45 keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 3
46 keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 4
47 keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 5
48 keinginan Alena part 1
49 keinginan Alena part 2
50 kembalinya Alena part 1
51 kembalinya Alena part 2
52 #screamnight part
53 #screamnight part 2
Episodes

Updated 53 Episodes

1
screamnight
2
screamnight dalam bahaya
3
tantangan part 1
4
tantangan part 2
5
perjalanan menuju desa k
6
desa k di kaki gunung l
7
pilihan
8
keputusan
9
durawapati yang ehm ...
10
pemakaman durawa
11
kekacauan part 1
12
kekacauan part 2
13
kekacauan part 3
14
makhluk yang disebut dengan hantu part 1
15
makhluk yang disebut dengan hantu part 2
16
makhluk yang disebut dengan hantu part 3
17
terjebak part 1
18
terjebak part 2
19
hantu dan kehidupan absurdnya part 1
20
hantu dan kehidupan absurdnya part 2
21
hantu dan kehidupan absurdnya part 3
22
pemilik pemakaman durawa part 1
23
pemilik pemakaman durawa part 2
24
keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 1
25
keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 2
26
keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 3
27
keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 4
28
keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 5
29
keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 1
30
keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 2
31
keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 3
32
keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 1
33
keinginan yang belum terkabul ; pocong1 part 2
34
keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 3
35
keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 4
36
keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 5
37
keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 6
38
keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 1
39
keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 2
40
keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 3
41
keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 4
42
keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 5
43
keinginan yang belum terkabul:tuyul 1 dan tuyul 2 part 1
44
keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 2
45
keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 3
46
keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 4
47
keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 5
48
keinginan Alena part 1
49
keinginan Alena part 2
50
kembalinya Alena part 1
51
kembalinya Alena part 2
52
#screamnight part
53
#screamnight part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!