makhluk yang disebut dengan hantu part 3

“Ehem ... ehem ... “ Pocong 1 berdehem ketika melihat rambut kusut Kunti 1 dan Kunti 2 yang hampir terbakar oleh kepalanya sendiri yang memanas karena api cemburu.

            Alena yang tidak mendengar dua deheman dari Pocong 1 itu membuat Kunti 1 dan Kunti 2 itu geram. Keduanya kemudian memisahkan Alena dari Sadewa dengan menarik Alena menjauh dengan paksa dari Sadewa.

            “Hei, manusia bernama Alena. Berani-beraninya kau memeluk durawapati kami yang tampan?” Kunti 1 bicara dengan kedua matanya yang nyaris keluar dari tempatnya dan membuat Alena merasa takut.

            “Itu benar. Berani-beraninya kamu bersikap tidak sopan kepada durawapati??? Kamu memanggil namanya secara langsung dan bahkan memeluknya?? Dan lagi ... kamu memeluknya di depan kami berdua??” Kunti 2 ikut angkat bicara tidak terima.

            Alena melongo mendengar keluhan dua kuntilanak yang tadi menariknya menjauh dari Sadewa. Alena yang masih belum percaya bahwa dua hantu itu mengeluh karena dirinya memeluk Sadewa secara spontan, melihat ke arah Sadewa dengan wajah penuh tanda tanya. Saat ini ... Alena butuh penjelasan mengenai dua hantu yang menatapnya dengan tatapan ingin membunuh dirinya dan situasi aneh yang sekarang dihadapinya; hantu yang bicara dengannya dan sama sekali tidak berusaha untuk menakuti dirinya.

            Sadewa yang menyadari tatapan Alena itu kemudian maju beberapa langkah mendekat ke arah Alena dan berusaha untuk melindungi Alena dari dua kuntilanak yang sedang menatap dengan tatapan membunuh kepada Alena.

            “Kunti 1, Kunti 2, jangan menatap Alena dengan tatapan seperti itu. Apa kalian lupa,  beberapa hari yang lalu kalian melakukan hal yang sama kepada Kunti 3 yang baru jadi anggota di sini dan membuat bola mata kalian hilang selama beberapa hari?? Butuh waktu lama bagi kalian untuk menemukan mata kalian yang jatuh.”

            Mendengar ucapan Sadewa, dua kuntilanak itu langsung mengubah tatapan membunuhnya ke arah Alena. Senyuman termanis mereka langsung diperlihatkannya ke arah Sadewa. Sementara itu ... Alena yang merasa tidak asing dengan situasi ini, bergerak menjauh secara perlahan dan didekati oleh Pocong 1 yang sedang melihat situasi.

            “Maaf ... aku tadi menakutimu, manusia bernama Alena.” Pocong 1 bicara kepada Alena sembari melihat bagaimana Kunti 1 dan Kunti 2 yang berusaha memasang wajah terbaik mereka di depan Sadewa. “Aku lupa jika kau belum pernah melihat wajahku yang buruk karena terlalu lama di dalam kuburan.”

            Alena menatap Pocong 1 yang sedang meminta maaf padanya. Alena masih merasa takut tapi di saat yang sama, merasa aneh dengan situasi ini karena Sadewa bisa bicara dengan mereka dengan mudahnya dan bisa disebut dengan akrab. “Ma-maaf juga, aku lari karena merasa takut. Aku pasti telah menyinggung perasaanmu bukan?”

            Pocong 1 berusaha menggelengkan kepalanya tapi karena kain kafan yang berada di seluruh tubuhnya, Pocong 1 sedikit kesulitan untuk menggelengkan kepalanya. “Kau tidak menyinggungku, manusia bernama Alena.  Manusia takut ketika melihatku itu sudah biasa. Mau wajahku menakutkan atau tidak, mereka akan berlari ketika melihatku melompat-lompat dari kejauhan ... “

            Alena terkekeh mendengar ucapan Pocong 1. Itu benar. Kebanyakan manusia akan berlari ketika melihat sosok berwarna putih melompat-lompat. Gambaran mengenai sosok hantu satu  itu sudah sangat familiar bagi para manusia di negeri ini. Hantu satu ini, bahkan masuk dalam daftar hantu terkenal di negeri ini.

            “ ... Kau tidak menyinggungku. Tapi ... kau menyinggung dua kuntilanak di sana. Durawapati adalah idola bagi para hantu wanita ini di sini termasuk dua kuntilanak di sana.” Pocong 1 melanjutkan ucapannya lagi.

            Alena melihat ke arah Kunti 1 dan Kunti 2 yang sedang berusaha menggoda Sadewa.

            “Durawapati ... lebih cantik mana, aku atau Kunti 1?” Kunti 2 bertanya sembari tersenyum manis di depan Sadewa. Alena yang melihat hal itu, tiba-tiba merasa bahwa senyuman itu bahkan lebih mengerikan dari pada senyuman menakutkan kuntilanak yang pernah dilihatnya di film-film.

            “Durawapati ... tentu saja lebih cantik aku, bukan?” Kunti 1 tidak mau kalah dengan Kunti 2 dan berusaha memasang senyuman terbaiknya juga. Bahkan Kunti 1, mengerlingkan satu matanya ke arah Sadewa dan membuat Alena bergidik melihatnya.

            “Tentu saja lebih cantik aku!” Kunti 2 menegaskan.

            “Enak saja! Aku lebih cantik darimu. Apa kau lupa berapa banyak hantu-hantu yang mengejarku??” Kunti 1 masih tidak ingin kalah.

            “Aku tidak peduli dengan berapa banyak hantu yang mengejarmu. Aku hanya peduli dengan pendapat durawapati seorang. Di mataku durawapati-lah yang terpenting dan paling tampan. Bahkan oppa-oppa Korea kalah memesona dibandingkan durawapati.” Kunti 2 juga tidak ingin kalah dengan Kunti 1.

            Ya, Tuhan. Bahkan kuntilanak pun tahu oppa-oppa Korea. Alena menggelengkan kepalanya mendengar perdebatan antara Kunti 1 dan Kunti 2. Adu mulut itu terus berlangsung dan berubah menjadi tarik menarik rambut satu sama lain seperti sebelumnya. Alena menggelengkan kepalanya lagi dan melirik ke arah Pocong 1 yang berdiri di sampingnya. “Apakah hal ini sering terjadi? Dua kuntilanak itu saling adu mulut dan kemudian berakhir dengan saling menjambak rambut satu sama lain??”

            Pocong 1 tertawa kecil melihat pertengkaran Kunti 1 dan Kunti 2. “Ya, ini sering terjadi jika menyangkut durawapati kita yang terkenal. Kau masih belum bertemu dengan kelompok sundel bolong. Hal yang lebih buruk akan terjadi jika kelompok kuntilanak dan kelompok sundel bolong bertemu dan berdebat mengenai durawapati.”

            Selagi Kunti 1 dan Kunti 2 saling menarik rambut satu sama lain, Sadewa melarikan diri dari dua kuntilanak itu dan menghampiri Alena yang sedang berbicara dengan Pocong 1. “Alena ... kita pergi dari sini. Dan kau, Pocong 1 ... “

            “Ya, durawapati.” Pocong 1 menundukkan kepalanya ke arah Sadewa dan membuat Alena sedikit tertegun melihat Pocong 1 yang menaruh hormat kepada Sadewa.

            “Awasi Kunti 1 dan Kunti 2 yang sedang saling tarik menarik rambut itu. Jika merasa pertengkaran itu semakin berbahaya, kau bisa menghentikannya.”

            “Saya mengerti, durawapati.”

            Sadewa menggandeng tangan Alena. “Kita pergi dari sini, Alena. Gala dan Manda sudah menunggumu.”

            “Ya.” Alena menganggukkan kepalanya dan mengikuti Sadewa yang menuntunnya berjalan.

            Sadewa menuntun Alena berjalan menyusuri jalanan di pemakaman Durawa yang berbeda dengan sebelumnya. Sadewa membawa Alena melewati hutan kecil di area pemakaman Durawa dan setelah melewati hutan kecil itu, Alena melihat jalan utama pemakaman yang tadi dilewatinya bersama dengan Gala dan Manda ketika mengambil rekaman untuk screamnight.

            “Kita dari mana? Kenapa sebelumnya aku tidak mengingat jika aku melewati hutan itu?” Alena bertanya kepada Sadewa.

            “Hutan itu adalah batasan yang dibuat oleh durawapati pertama. Di balik hutan itu adalah tempat tinggal dari makhluk-makhluk gaib yang kalian panggil dengan hantu.” Sadewa menjelaskan.

            “Jadi ... itu alasan kenapa pada rekaman tadi Gala dan Manda tidak melihat hantu. Karena hutan itu adalah batasan itu membatasi hantu-hantu itu??”

            “Ya.” Sadewa menjawab dengan singkat.

            “Tapi bagaimana dengan hantu mengerikan yang tadi menangkap Manda dan aku? Ah ... pocong tadi mengatakan bahwa itu adalah genderuwo yang tinggal di hutan belakang area pemakaman ini.” Alena bertanya lagi.

            “Temanmu-Manda melanggar aturan pemakaman Durawa yang aku sebutkan. Manda bicara ketika kita berpapasan dengan kelompok besar genderuwo yang sedang lewat. Itu sebabnya ... aku meminta kalian tidak menoleh ke belakang dan segera keluar dari area pemakaman. Tapi, sekali lagi Manda melanggar perintahku dan menyebabkan kekacauan itu.”

Episodes
1 screamnight
2 screamnight dalam bahaya
3 tantangan part 1
4 tantangan part 2
5 perjalanan menuju desa k
6 desa k di kaki gunung l
7 pilihan
8 keputusan
9 durawapati yang ehm ...
10 pemakaman durawa
11 kekacauan part 1
12 kekacauan part 2
13 kekacauan part 3
14 makhluk yang disebut dengan hantu part 1
15 makhluk yang disebut dengan hantu part 2
16 makhluk yang disebut dengan hantu part 3
17 terjebak part 1
18 terjebak part 2
19 hantu dan kehidupan absurdnya part 1
20 hantu dan kehidupan absurdnya part 2
21 hantu dan kehidupan absurdnya part 3
22 pemilik pemakaman durawa part 1
23 pemilik pemakaman durawa part 2
24 keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 1
25 keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 2
26 keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 3
27 keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 4
28 keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 5
29 keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 1
30 keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 2
31 keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 3
32 keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 1
33 keinginan yang belum terkabul ; pocong1 part 2
34 keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 3
35 keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 4
36 keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 5
37 keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 6
38 keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 1
39 keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 2
40 keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 3
41 keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 4
42 keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 5
43 keinginan yang belum terkabul:tuyul 1 dan tuyul 2 part 1
44 keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 2
45 keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 3
46 keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 4
47 keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 5
48 keinginan Alena part 1
49 keinginan Alena part 2
50 kembalinya Alena part 1
51 kembalinya Alena part 2
52 #screamnight part
53 #screamnight part 2
Episodes

Updated 53 Episodes

1
screamnight
2
screamnight dalam bahaya
3
tantangan part 1
4
tantangan part 2
5
perjalanan menuju desa k
6
desa k di kaki gunung l
7
pilihan
8
keputusan
9
durawapati yang ehm ...
10
pemakaman durawa
11
kekacauan part 1
12
kekacauan part 2
13
kekacauan part 3
14
makhluk yang disebut dengan hantu part 1
15
makhluk yang disebut dengan hantu part 2
16
makhluk yang disebut dengan hantu part 3
17
terjebak part 1
18
terjebak part 2
19
hantu dan kehidupan absurdnya part 1
20
hantu dan kehidupan absurdnya part 2
21
hantu dan kehidupan absurdnya part 3
22
pemilik pemakaman durawa part 1
23
pemilik pemakaman durawa part 2
24
keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 1
25
keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 2
26
keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 3
27
keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 4
28
keinginan yang belum terkabul: kunti 1 part 5
29
keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 1
30
keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 2
31
keinginan yang belum terkabul: kunti 2 part 3
32
keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 1
33
keinginan yang belum terkabul ; pocong1 part 2
34
keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 3
35
keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 4
36
keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 5
37
keinginan yang belum terkabul: pocong 1 part 6
38
keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 1
39
keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 2
40
keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 3
41
keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 4
42
keinginan yang belum terkabul: pocong 2 part 5
43
keinginan yang belum terkabul:tuyul 1 dan tuyul 2 part 1
44
keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 2
45
keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 3
46
keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 4
47
keinginan yang belum terkabul: tuyul 1 dan tuyul 2 part 5
48
keinginan Alena part 1
49
keinginan Alena part 2
50
kembalinya Alena part 1
51
kembalinya Alena part 2
52
#screamnight part
53
#screamnight part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!