#19

Sudah hampir seminggu, Saka tidak menemukan Azzura. Ia hanya menemukan surat dari pengadilan, tadi pagi ia terima.

"Si**an Azzura, beraninya dia melawan ku." Saka merobek surat dar pengadilan.

"Ada apa sih, sayang?." Sonya duduk di sebelah Saka.

"Azzura dengan beraninya menceraikan aku." Kesal Saka.

"Bagus dong, sayang. Nanti kita akan merayakan pernikahan kita." Sonya senang mendengarnya.

"Ck, justru aku ngga akan mempunyai apa-apa. Mang kamu mau dengan pria miskin seperti aku."

"Sayang, aku itu menerima kamu apa adanya. Kamu tenang aja, kamu yang nanti akan menggantikan aku sebagai Ceo di perusahaan aku."

"Benarkah?."

"Iya, sayang. Tapi kamu harus menikahi aku lagi, agar aku di akui di kota ini."

"Itu mah gampang, hari ini aku akan berhenti mencari Azzura dan mengurus pernikahan kita."

"Iya, Sayang. Tenang semua biaya aku yang tanggung."

"Iya, sayang. Ngomong-ngomong Alex kemana ya?Aku ngga melihatnya sudah hampir minggu aku ngga mendengar suara dia." Saka celingak-celinguk mencari keberadaan putranya.

"Iya, iya. Aku juga ngga melihatnya, soalnya aku sibuk. Sebentar aku lihat dia kamarnya, biasa jam segini dia di kamar bersama baby sister." Sonya bangun dari duduk dan melangkah kekamarnya Alex.

Cklek.

Pintu di buka.

"Alex, Sayang. Kamu dimana, Nak?." Panggil Sonya.

"Mungkin dia sedang mandi." Sonya langsung menuju kamar mandi, ia tidak menemukan siapa-siapa disana.

Sonya mendadak gelisah, lalu ia berlari menghampiri Saka.

"Saka, Alex ngga ada di kamarnya. Begitu juga dengan baby sister, hiks... hiks... hiks...." Sonya menangis.

"Apa!!!, kamu sudah cek seluruh ruangan di Mansion ini. Pelayan, penjaga. Kalian cari Alex dan Baby Sisternya." Perintah Saka, ia terkejut dengan pernyataan Sonya.

"Sabar, sayang. Mungkin Alex dan Baby Sisternya sedang bermain di taman di komplek sini, kamu tau sendiri dia selalu bermain disana." Saka menenangkan Sonya.

"Hiks... Hiks... Hiks... Tapi aku khawatir, yang. Jujur aku ngga pernah suka dia ada di dekat kita, tapi kalau dia hilang aku ngga bisa. Hiks... Hiks... Hiks... Aku sering memukulnya, jika dia mengganggu ku, Alex maafkan Mommy." Sonya meluapkan tangisan di pelukkan Saka.

"Kenapa kamu melakukan seperti itu?Dia itu anak kita, buah cinta kita."

"Aku kesal karena melahirkan dia perut ku di belah dan dia selalu mengganggu waktu kita berdua."

"Ya udah, kamu tenang dulu. Kita tunggu kabar dari mereka."

Salah satu Pelayan menghampiri Saka dan Sonya.

"Maaf tuan dan Nyonya, saya menemukan benda ini ada di atas ranjang. Tepatnya di atas bantal Alex." Pelayan menyerahkan kotak ke Saka. Lalu Sonya dan Saka membuka isi kotak, ternyata sebuah alat perekam milik Alex.

"acalam Mimi didi, atu egi ulu. Anan ari atu, atu ecal ama mimi didi. Celalu cibuk, uek am atu. Anan watil atu egi ama ncus, anti alau mimi didi nda mayah-mayah ama atu. Mimi didi ari atu ya. Atu cayang mimi didi. Acalam, bebey." Itu suara rekaman Alex.

Mendengar suara Alex Saka dan Sonya merasa bersalah, selama ini mereka begitu sibuk dengan urusan masing-masing dan Cuek kepada Alex yang selalu minta perhatian, tapi hanya di diamkan saja. Sih bocah umur 2 tahun sudah pintar bicara.

"Maafkan Daddy, Alex. Daddy ngga memperdulikan kamu."

.

.

.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Isma adawiyah

Isma adawiyah

lucu anak 2 thun udah bisa nulis, or bisa rekaman suara atau apalah.. kalau didunia nyata mh gk bkalan 😂 anaku ajh dah 4 tahun susah banget diajaran nulis 😂 emg rada² aneh author nya ini 🤣🤣

2023-05-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!