#10

Papi Revan telah pulang dari perjalanan dinasnya, Papi Revan sangat marah kepada Mami Sella. Terutama kepada Saka yang sudah berbuat kasar dan Saka menikah tanpa memberitahukan padanya. Bi Tukiyem menceritakan semua kejadian selama Papi Revan pergi keluar negeri.

Ppllaakk

"Anak kurang ajar, Papi tidak pernah mengajarkan kamu menjadi pria brengsek. Dan Mami kenapa kelakuan mu seperti iblis, malah mendukung anaknya berbuat dosa." Papi Revan marah besar.

"Saka, ingat bagaimana Azzura mendampingi mu dari nol dan dia tidak pernah neko-neko. Dan Mami bukankah kamu sangat bangga memiliki menantu seperti Azzura, kalau kalian tidak suka dan sudah bosan. Kalian mengembalikan dia ke panti, dari pada kalian siksa batin dan raganya." Tambahnya.

"Mami, Khilaf Pi. Maafkan Mami." Mami Sella memegang tangan Papi Revan.

"Aku tidak sudi bersentuhan dengan manusia keji seperti kalian." Papi Revan menepis tangan Mami Sella.

"Pi, jangan seperti sama Mami." Saka merangkul Mami Sella yang lemas.

"Kamu bisa lembut dan perhatian sama Mami kamu, tapi dengan Azzura kamu sangat kasar dan tidak punya hati. Sekarang Papi tanya sama kamu, kamu pilih wanita itu atau Azzura?." Papi Revan menatap tajam Saka.

"Pi, itu pertanyaan sulit. Saka tidak bisa menjawabnya." Saka menunduk bingung, siapa ia pilih.

"Papi kasih kluenya, jika kamu memilih Azzura. Papi akan berikan semua fasilitas termasuk menjadi Ceo, tapi kamu harus tinggalkan wanita itu. Jika kamu pilih wanita itu, Papi akan menarik semua fasilitas yang selama ini Papi berikan dan kamu ceraikan Azzura."

"Papi, beri aku waktu untuk berpikir."

"Oke, kamu papi akan kasih waktu seminggu. Untuk selama kamu berpikir, kamu harus mendampingi Azzura hingga. Dia siuman. Dan untuk Mami lebih baik kamu renungkan kesalahan mu." Papi Revan beranjak dari duduknya dan melangkah pergi menuju ke luar rumah.

Saka kembali ke rumah sakit, ia dengan setia mendampingi Azzura yang tengah berbaring. Segala ucapan maaf ia ucapkan setiap detik, menit dan Jam.

Azzura menggerakkan tangannya dan membuka matanya, ia tidak menatap Saka. Malah ia menatap langit-langit dengan tatapan kosong. Saka memanggil Dokter dan Suster.

"Alhamdulillah, ibu Azzura sudah kembali normal tinggal pemulihan saja." Itulah penjelasan Dokter. Setelah Dokter dan Suster pergi Azzura menatap tajam Saka.

"Pembunuh, kamu pembunuh. Pergi kamu dari sini." Kata Azzura sambil meneteskan airmata.

Deg!

Terasa sakit hati Saka melihat Azzura histeris.

"Sayang, maafkan Mas. Mas bersalah kepada mu dan anak kita." Saka pelan-pelan mendekati Azzura.

"Anak, dimana anakku. Hahaha... Kau lah yang sudah membunuh anak ku, tolong!! di sini ada pembunuh anak ku. Pergi kamu jangan dekat-dekat." Azzura histeris.

Dokter dan Suster datang kembali dan dokter menyatakan Azzura mengalami depresi. Setelah di bius, Azzura tertidur kembali.

"Bodohnya kamu Saka, aku memang bodoh. Telah melukai Azzura, aku laki-laki brengsek." Saka memukul tembok. Ia merasa sangat bersalah.

Azzura terpukul sekali mendengar pembicaraan dokter dan suster, Azzura sebelum koma masih mendengar Dokter dan Suster menyatakan dirinya keguguran. Ia sangat membenci Saka dan Mami Sella.

Bi Tukiyem sangat senang mendengar kabar Azzura siuman, ia pun segera ke rumah sakit.

"Den, gimana keadaan Neng Azzura?." Bi Tukiyem tiba di rumah sakit.

"Azzura mengalami depresi berat." Saka mengusap wajahnya dengan kasar.

"Ya Allah."

Terpopuler

Comments

Ayu Nuraini maulina

Ayu Nuraini maulina

good job papi nya👏👏👏

2023-06-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!