#11

Keesokan pagi harinya, Azzura sudah mulai agak tenang. Umi Aisyah dan anaknya Azzam datang berkunjung.

"Ya Allah, Nak. Lihatlah Azzura, wajahnya penuh luka lebam. Itu hasil perbuatan suaminya, kemarin Bi Tukiyem sempat cerita sama Umi, Nak." Bisik Umi Aisyah ke Azzam.

Deg

Deg

"Kenapa melihat dia, jantung ku berdebar-debar. Apa hanya rasa kasihan aja, ya?Suaminya sungguh kejam, kalau memang sudah tidak cinta lagi lebih baik dikembalikan kepada orangtuanya. Suaminya itu pria yang pengecut beraninya sama wanita." Azzam mengepal tangannya, ia merasa geram melihat wanita di sakit.

"Umi." Azzura bangun dari tidurnya.

"Iya, sayang. Ini Umi." Umi Aisyah menghampiri Azzura.

"Hiks... Hiks... Hiks... Suamiku telah membunuh anak ku, anak yang kami harapkan. Dengan mudahnya ia membunuhnya Umi, Hiks... Hiks... Hiks..." Azzura kembali menangis, Umi Aisyah memeluk Azzura.

"Kamu yang sabar, Nak." Umi Aisyah mengelus punggung Azzura.

Azzam melihat Azzura menangis membuat hatinya juga sedih dan agak sakit di dada.

"Aku mau sama dia Umi, kemarin dia membawa wanita itu kerumah. Aku di tampar, dipukuli, di jambak, di hina dan terakhir dia mendorongku hingga anak yang di dalam kandungan ku meninggal. Hiks... Hiks... Hiks... Aku mau cerai Umi, aku sudah ngga tahan hidup bersama mereka yang sudah kejam sama aku." Isak Azzura.

"Kalau itu memang sudah menjadi keputusan mu, biar Mas Azzam yang akan membantu mu. Mas, Umi minta tolong bantu Azzura. Dampingi dia. Mereka sudah keterlaluan, Mas. Kasihan Azzura, Umi tidak tahan melihatnya. Nak"

"Insya Allah, saya akan bantu kamu. Sebelum itu kamu harus visum dulu, agar ini salah satu menjadi bukti yang kuat. Apakah di rumah Mu ada cctv?." Azzam biasanya irit bicara ini lebih banyak bicara.

"Baik, Mas. Nanti saya akan visum, kalau untuk cctv ada Mas. Saya meletakkan cctv rahasia tadinya aku membelinya untuk melihat hantu di rumah, hehehe..." Azzura cengengesan, ia agak malu dengan tingkahnya yang ingin melihat hantu. Dia membeli cctv dan ia pasang di patung pajangan.

"Bagus kalau gitu, saya akan meminta dokter melakukan visum hari ini. Lebih cepat lebih baik."

"Baik, Mas. Terimakasih ya, Mas dan Umi yang sudah mau menolong aku. Entah apa yang terjadi bila tak ada kalian."

"Sesama manusia itu harus tolong menolong, sayang. Kamu lupa dari hari kemarin, hingga seterusnya kamu sudah menjadi anak Umi."

"Terimakasih, Umi."

Azzura di bawa dokter dan suster untuk melakukan visum.

Sonya marah-marah, ketika ia bangun tidak ada Saka di sampingnya. Ia sudah beberapa kali menghubungi Saka, tapi nomornya tidak aktif. Di pikirannya Saka kembali kerumah istri pertamanya, Sonya tambah marah-marah ngga jelas. Alex kena semprot oleh Sonya.

"Aarrgghhh!!! Kurang aja wanita mandul itu, aku akan membalas prilakunya. Agak bisa diam aja, lebih baik aku kerumah itu. Aku ngga biarkan Saka meninggal aku, aku sangat mencintai." Sonya menghancurkan isi kamar, ia ngamuk seperti orang kesurupan.

Azzura sudah di visum, tinggal menunggu hasil visumnya.

"Kamu tenang aja, kami akan membantu mu hingga tetes darah penghabisan." Kata Azzam.

Cklek pintu kamar terbuka, ternyata yang datang adalah Saka. Azzura yang tadi mimik wajahnya sangat bahagia, ketika melihat Saka datang. Berubah masam, Azzura menatap tajam Saka. Ia tidak suka Saka berkeliaran di depannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!