Keesokkan harinya, keluarga besar Quinton berkumpul untuk sarapan bersama. Hanya di pagi hari mereka bisa berkumpul setelah itu mereka akan sibuk dengan rutinitas masing-masing hingga membuat mereka jarang bisa ngobrol bernama keluarga.
"Selamat pagi kakak ipar."Sapa Rio, adik kedua Devano. Dia nampak ramah dan tidak mempermasalahkan status Cristal sama sekali. Sedikit berbeda dengan Elang yang sedikit bersikap dingin dengan Cristal, melihat Cristal saja sepertinya dia sangat malas.
"Pagi." Jawab Cristal sambil tersenyum, lalu melanjutkan mendorong kursi roda Dev, membawanya ke meja makan.
"Selamat pagi ma, pa." Sapa Cristal sedikit gugup. Namun hanya di balas dengan anggukan oleh Quinton.
Cristal duduk di samping Dev dan membantu Dev untuk mengambil menu sarapan yang ada.
"Bang Dev, aku mendapatkan informasi dari sekertaris Abang, kalau tanggal 20 Abang ada jadwal bertemu dengan tuan Abraham dan pak Kevin dari perusahaan Moonlight untuk membahas kerjasama. Apa Abang ingat?" tanya Rio.
"Oya? Kerjasama apa? Kenapa aku tidak ingat dengan agenda yang sudah terjadwal. Katakan padaku kerjasama apa dan jika memang bisa ditunda, tolong bilang Ake Anni untuk di tunda dulu. Aku masih ingin istirahat di rumah lebih lama."
"Ah, Abang benar-benar lupa, biasanya kalau urusan wanita, Abang tidak pernah menundanya. Sebenarnya intinya Abang sudah menjanjikan kepada mereka untuk mengangkat model iklan mereka untuk bisa bergabung dengan DV entertainment dan menjadikannya sebagai bintang. Tentu saja itu akan menguntungkan perusahaan mereka. Jika model mereka bisa naik otomatis, perusahaan periklanan dan juga perusahaan berlian tuan Abraham akan menjadi incaran para konsumen. Selain itu, model tersebut juga sangat cantik, juga menarik." Jelas Rio.
Dev menaikkan alisnya sebelah, merasa tertarik dengan penjelasan Adiknya itu. Walau bagaimanapun, Dev adalah Casanova, mendengar wanita cantik dan secara naluriah akan tetap memiliki ketertarikan.
Sedangkan Cristal masih tidak terlalu mendengarkan percakapan mereka yang menurutnya tidak pantas untuk menguping, dan dia juga masih gugup dengan keluarga barunya itu.
"Siapa namanya? Aku sangat penasaran, siapa tau aku masih ingat dengannya." tanya Dev dengan rasa penasarannya.
"Mayra..." jawab Rio. Membuat Cristal seketika tersedak, nama yang tak asing ini baru saja di sebutkan.
Cristal buru-buru meneguk air minum dan sedikit memukul-mukul dadanya.
"Kamu kenapa sayang? Apa kamu kenal dengan nama tersebut?" Tanya Dev dengan khawatir.
"Ti-tidak. Aku tidak mengenalnya." Jawab Cristal sambil melambaikan tangannya dan wajahnya memerah.
Cristal baru menyadari jika suaminya sedang membahas tentang dirinya, dan Cristal pun ingat jika dirinya masih punya kontrak satu bulan sebelum kontrak itu berakhir. Dia pun baru ingat jika Kevin pernah memberitahu dirinya jika akan membantunya untuk masuk ke DV entertainment untuk mengalahkan Clara.
'Astaga, kenapa masalah lain muncul lagi, bagaimana aku bisa menjadi dua orang yang berbeda di situasi seperti ini. Ini sangat sulit dan pasti akan membuat kecurigaan jika dirinya menghilang secara diam-diam.'
"Tenang sayang, aku tidak akan tertarik dengannya. Kalau kamu tidak suka, aku akan membatalkannya demi kamu." Dev berusaha menyenangkan hati Cristal, dia pikir saat ini Cristal takut jika dia tertarik dengan wanita lain.
"Jangan batalkan! Kamu harus bersikap profesional Dev. Jangan campur adukan antara keluarga dan juga pekerjaan. Bukankah sudah biasa kamu bertemu dengan para wanita? Dan kamu Cristal, sebagai seorang istri kamu tidak boleh melarang apapun keputusan suamimu. Ingat apa yang sudah aku katakan padamu sebelumnya, paham." Saut Wanda, saat mendengar Dev lebih mementingkan istrinya ketimbang pekerjaannya.
"Tidak ma, aku tidak melarang mas Dev. Aku tau itu pekerjaannya bertemu dengan para wanita cantik yang berada di naungan DV entertainment. Aku tadi hanya terkejut saja." Jawab Cristal sambil menunduk.
"Tapi kan mas Dev, saat ini masih sakit, Apakah tidak sebaiknya untuk sementara pertemuan di luar di tunda dulu, sampai mas Dev pulih, setidaknya tidak menggunakan kursi roda. Karena aku tidak mungkin berada di samping mas Dev di tempat umam. Karena mas Dev tidak ingin publik tau tentang diriku." Imbuh Cristal.
" Kapan aku melarangmu, untuk pergi bersama?" tanya Dev terkejut.
" Mungkin saat ini mas sudah lupa dengan kata-kata mas, tapi aku tidak melupakan kata-kata itu dalam benakku." Cristal pun meninggalkan meja makan begitu saja.
To Be continued ☺️☺️☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Umine LulubagirAwi
Bagus Crstal. hrs tegas skrg
2023-04-18
0
bakri Rjaya cell
lanjut thor
2023-04-18
0
Kurniaty
Susul Dev cristalnya,biar kamu tau kenapa kau melarang Cristal tuk menyembunyikan identitasnya Cristal.
Sukses thoor & lanjut.
2023-04-18
0