"Apa yang kamu lakukan Cristal?! Apa kamu sudah gila?" Teriak Wulandari.
"Ya, aku memang sudah gila! Kalian semua yang membuatku gila. Kalian tega memanfaatkan aku dan menjadikan aku ladang uang kalian. Kenapa kalian begitu tega padaku?" Teriak Cristal yang sudah diselimuti amarah. Cristal melemparkan apa yang ada di dekatnya untuk melampiaskan kekesalannya.
"Cristal kami bisa jelaskan...."
"Jelaskan apa lagi? Kalian sudah menjual ku kepada suamiku, tapi kalian juga menjual ku kepada orang lain. Aku ini anak kalian bukan barang yang bisa di tukar tambah. Aku menjadi ragu pada kalian semua. Jangan-jangan aku ini bukan anak kandung kalian. Makanya kalian tidak punya perasaan padaku yang menderita akibat ulah kalian."
"Cristal!" Sergah Ozi kakak Cristal.
"Diam kamu kak! Aku tidak ingin bicara dengan penipu seperti kamu!"
"Kamu...." Ozi menunjuk Cristal dengan geram.
"Apa? Kakak mau memukulku? Lakukan! Tampar aku sekarang juga, biar aku bisa segera menjebloskan sekalian kakak ke penjara." Untuk kali pertamanya, Cristal melawan semua anggota keluarganya. Cristal benar-benar bosan melihat sikap mereka yang tak berubah, tapi Cristal juga tidak bisa membiarkan keluarganya masuk kedalam jeruji besi. Walau bagaimanapun merekalah keluarga yang Cristal miliki.
Cristal terduduk di lantai sambil menangis terisak-isak.
"Kenapa kalian tidak bisa berubah. Aku muak mendengar kalian semua yang menjadi keluarga penipu. Aku sudah berusaha menahan mereka untuk tidak memenjarakan kalian dengan apa yang aku bisa. Tapi sepertinya kalian sama sekali tidak menghargai pengorbanan ku dan kalian malah semakin merajalela. Aku angkat tangan. Aku menyerah. Sepertinya hubungan keluarga kita lebih baik berakhir. Aku tidak peduli lagi jika kalian menganggap ku anak durhaka. Aku tidak perduli dan mulai hari ini kalian bekerjalah sendiri untuk mendapatkan uang," ucap Cristal dengan suara lemah.
Setelah cukup lama Cristal menangis. Cristal pun bangkit berdiri dan ingin melangkah pergi dan berjanji pada dirinya sendiri kalau ini adalah kali terakhir dia menginjakkan kaki di rumah orang tuanya.
"Berhenti!" teriak Wulandari menahan langkah kaki Cristal.
"Apa lagi yang ingin kalian katakan? Aku sudah tidak perduli, karena aku sudah memutuskan hubungan dengan kalian saat ini juga," ucap Cristal tanpa menoleh.
"Apa kamu yakin tidak ingin mendengarkan kata-kata ibu? Aku rasa kamu akan menyesal jika kamu tetap pergi!" Wulandari memberi penekanan pada kata-katanya untuk menahan Cristal agar tidak pergi.
Cristal mengepalkan kedua tangannya dan menarik nafas dalam-dalam sebelum ia membalikkan badannya dan mendengarkan kata-kata ibunya dan berharap keputusannya ini tidak di manfaatkan lagi.
"Alasan apa lagi yang ingin ibu katakan? Apa ibu akan bilang padaku kalau aku ini hanyalah anak pungut yang ibu dan ayah ambil untuk di manfaatkan saat aku dewasa. Aku...."
"Tapi apa yang kamu katakan itu benar. Kamu bukan anak kandung kami. Itulah alasan kami memanfaatkan kamu untuk mendapatkan uang." Sela Wulandari.
Cristal mundur satu langkah kebelakang," apa yang ibu bilang? Ini tidak mungkin." Cristal menggelengkan kepalanya dan wajahnya langsung pucat saat mendengar pengakuan ibunya yang membuatnya shock.
"Apa yang dikatakan ibumu bener. Sudah waktunya kami memberitahumu kebenarannya." Saut Arman membenarkan ucapan istrinya.
"Ka- Kalian jangan bercanda, Jangan karena aku ingin memutuskan hubungan dengan kalian. Lalu kalian mengarang cerita yang lain lagi. Ini sama sekali tidak lucu."
"Tidak Cristal, apa yang kami katakan benar adanya. Ayah yang sudah menculik mu dua puluh satu tahun yang lalu saat itu usiamu baru dua tahun. Ayah yang terlilit hutang tak punya cara lain selain menculik untuk mendapatkan uang tebusan. Saat ada kesempatan Ayah menculik mu dari sebuah mobil saat kamu tertidur. Saat itu ayah hanya berfikir orang tuamu akan memberikan uang tebusan untuk menyelamatkan kamu. Tapi sayangnya semua harapan ayah sia-sia saat salah wanita entah itu siapa meminta ayah untuk tidak pernah mengembalikan kamu pada orang tuamu. Wanita itu memberikan ayah uang dan meminta ayah membuang mu."
"Tapi ibu tidak ingin melakukan itu. Karena ibu tidak tega melihat kamu yang masih kecil harus mati mengenaskan. Ibu dan ayah memutuskan untuk membesarkan kamu dengan identitas baru hingga sekarang." Sambung Wulandari.
" Tidak, ini tidak benar kan. Ayah dan ibu berbohong kan?"
"Tidak Cristal, Kami bicara jujur. Mungkin setelah ini, kami tidak akan mengganggumu lagi. Kami sudah lelah hidup seperti ini, Kami harap kedepannya kamu bisa menemukan orang tua kandungmu yang sebenarnya dan alasan wanita itu meminta kami melenyapkan kamu." Wulandari berusaha menahan diri untuk tidak menitikkan air mata. Wulan merasa sudah waktunya untuk menerima semua hukuman yang ia lakukan di masa lalu.
Setelah menceritakan semuanya kepada Cristal. Tubuh Wulandari terjatuh di lantai, membuat Cristal terbelalak dan langsung berteriak.
"Ibu...." Cristal langsung menghampiri ibunya dan membawanya dalam pelukan.
"Ibu, ibu kenapa? Sadar Bu. Maafkan aku Bu, aku tidak bermaksud Membuatmu marah, aku hanya kesal dengan ibu. Ibu bangun! Jangan tinggalkan aku." Cristal mengguncang tubuh ibunya namun tak ada tanda-tanda ibunya sadar.
Tak lama, ayahnya juga roboh, Membuat Cristal semakin histeris. Ozi yang menyaksikan ibu dan ayahnya tergeletak dilantai menjadi shock dan tak mempu melangkah untuk menghampiri.
"Ayah, bangun. Ayah jangan bercanda, jangan bermain-main seperti ibu." Cristal pun teriak-teriak sambil berusaha mengajak bicara ayahnya yang masih tersadar.
"Kakak cepat panggilkan ambulan!" Teriak Cristal dan dalam keadaan setengah sadar karena shock, Ozi pun bergegas menghubungi rumah sakit untuk mengirim ambulan.
"Ayah, bertahanlah, sebentar lagi ambulan datang."
Arman tersenyum, lalu menggegam tangan Cristal di sisa tenaganya. Waktunya sudah habis Cristal, Ayah dan ibu memutuskan untuk mengakhiri hidup. Kami sudah lelah hidup seperti ini. Sebelum ayah pergi, hanya ini yang bisa membawamu menemukan keluarga kandungmu. Maafkan ayah yang sudah menculik mu dan merahasiakan semuanya darimu. Sebelum ayah pergi. Titip Kakakmu. Jaga'kan dia dan ajari dia untuk menjadi pria yang lebih baik. Satu yang harus kamu tau, kalau sebenarnya kami sangat menyayangi mu." Setelah mengucapkan kalimat terakhir Arman pun melepaskan genggaman tangannya memejamkan matanya untuk tidur selamanya.
Sambil menggegam sebuah kalung, Cristal pun menumpahkan penyesalannya.
Tak lama ambulan pun datang dan kedua tubuh orang tuanya di bawa untuk di periksa.
Di dalam ambulan, Cristal menatap kakaknya yang terdiam dan hanya memandangi tubuh kedua orang tuanya.
"Kenapa kamu membiarkan mereka melakukan ini kak? Kenapa kamu tidak mencegahnya?" Tanya Cristal seakan menyalahkan Ozi yang tidak bisa mencegah orang tuanya berbuat nekat.
"Mana aku tau kalau mereka ingin bunuh diri. Kenapa kamu menyalahkan aku? Ayah dan Ibu sudah memutuskan hal ini cukup lama. Seharusnya kamu yang sadar diri, kamulah yang membuat ibu dan ayah nekat melakukannya. Karena kamu terus mengatakan kalau kamu menyesal memiliki keluarga seperti kami." Jawab Ozi dingin tanpa menatap Cristal.
To be continued ☺️☺️☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Umine LulubagirAwi
😱 fkta apa ini?
2023-04-18
0
bakri Rjaya cell
lanjut Thor
2023-04-06
0
Kurniaty
Apakah Kevin salah satu keluarga cristeal,atau mungkin Abraham.
Sukses thoor & lanjut
2023-04-06
0