Bab 7

Mayra nampak begitu ragu untuk kembali masuk ke butik tempat dimana dia ingin membeli sebuah dress yang ia sukai. Namun dia kembali harus berhadapan dengan pelayan yang sama dengan pelayan sebelumnya yang sudah mengusir dirinya karena menganggap Cristal tak mampu membelinya.

" Kamu... Masih punya muka ya untuk datang kemari." sindir salah satu dari tiga pelayan butik MYKAM, yang tak lain pelayan yang sudah mengusirnya kemarin.

" Aku hanya ingin membeli dress yang waktu itu, masih ada kan," ucap Cristal membuat pelayan itu tertawa.

"Sayang sekali dress itu sudah di beli Nona Clara. Kamu tau diakan. Hanya orang seperti dia yang bisa membeli dress seperti itu. Sedangkan kamu untuk membeli talinya saja tidak akan sanggup membayarnya." Pelayan itu begitu merendahkan Cristal. Mungkin karena penampilan Cristal yang sederhana, mengenakan baju tanpa merek dan juga tak ada perhiasan yang melekat ditubuhnya membuat orang begitu mudah menilai Cristal wanita miskin. Padahal Dev telah memberikan beberapa baju branded dan perhiasan lengkap, namun cristal jarang memamerkannya.

Selain itu jika mereka tau kalau dia adalah istri dari Devano mungkin tidak akan ada yang berani mencibirnya lagi.

Cristal nampak sedih, bukan karena cibiran mereka tapi dress yang diinginkan Cristal sudah terjual dan ternyata yang membelinya adalah selingkuhan suaminya.

Sebuah tangan melingkar di pinggang Cristal, membuat Cristal menoleh untuk melihat wajah seseorang yang ada disampingnya.

"Tunjukkan padaku, dress terindah yang kalian miliki sekarang juga. Atau aku akan membuat butik ini tutup sekarang juga,"ucap Dev yang tiba-tiba muncul disamping Cristal.

Semua Pramuniaga yang tadinya mencibir Cristal langsung terdiam, melihat sosok pria yang ada di sampingnya. Terlihat sangat jelas walaupun hanya dari penampilannya saja mereka sudah bisa menebak jika pria disamping Cristal adalah pria kaya.

"Lain kali, beli lah pakaian yang berkualitas, setidaknya walaupun kamu tidak memiliki uang, orang tidak akan memandang rendah dirimu. Berbanding balik walaupun kamu memilik banyak uang tapi jika penampilanmu seperti seorang pelayan, jangan salahkan mereka kalau mereka mencibir mu." Bisik Dev memberi perumpamaan. Agar Cristal tau bagaimana menghadapi dunia luar.

Cristal hanya menggigit bibirnya dan mengikuti Dev yang masuk untuk melihat-lihat aksesoris dan pelengkapan wanita yang tersedia di butik.

Tanpa banyak bicara. Dev mengambil tas dan high heels yang dirasanya cocok di kenakan Cristal.

"Mas..." Cristal ingin protes namun di sela lebih dulu.

"Diam. Aku tidak meminta penilaian darimu. Aku ingin kamu kenakan ini setelah aku kembali nanti." Dev tak memberi kesempatan pada Cristal untuk menolak.

Beberapa dress pun dipilih Dev buat Cristal. Untuk pertama kalinya Dev membelikan kebutuhannya dengan nilai yang lumayan besar, mungkin jika suaminya itu minta ganti uang yang di keluarkannya dengan bermain di atas ranjang, mungkin Cristal harus memuaskannya sepuluh atau lima belas kali baru lunas. Namun kali ini Dev tak meminta imbalan itu. Namun hal tersebut membuat Cristal semakin terjerat, dan mungkin itu yang dia rencanakan. Mungkin itu juga salah satu senjata Dev untuk mengikat Cristal agar tidak bisa kabur atau meminta cerai. Karena Dev yakin Cristal tidak akan sanggup membayar semuanya jika di minta kembali.

Setelah para pelayan menyerahkan beberapa paper bag yang berisi belanjaan Cristal. Mereka pun minta maaf atas sikapnya yang sudah merendahkan Cristal hanya karena penampilannya.

"Kalian ingat-ingat wajahnya, dan jika dia datang kemari lagi, perlakukan dia selayaknya pelanggan lainnya. Aku sudah melaporkan kejadian ini kepada manager butik ini, jika kalian tidak dipecat besok berarti kalian masih punya satu kali kesempatan. Manfaatkan sebelum kalian tidak akan bisa bekerja di manapun." Dev pun memperingatkan mereka dan sebelum pergi.

Waktu pun cepat berlalu, tak terasa pagi pun kembali menyambut. Saat Cristal terbangun sudah tidak ada sosok suaminya lagi di sampingnya. Cristal pun tak heran karena itu sudah menjadi hal biasa, kemanapun Dev pergi dia tidak akan pernah memberitahu.

Sambil menyandarkan punggungnya disandarkan ranjang, Cristal membuka ponselnya untuk melihat beberapa pesan yang masuk.

Cristal terbelalak, saat puluhan chat dari bosnya yang mintanya untuk segera datang di tambah ada ancaman jika terlambat.

"Astaga..." Cristal menepuk jidatnya." Aku lupa kalau aku masih harus bekerja tiga bulan ke depan. Mudah-mudahan Mas Dev sudah pergi dari tadi." Cristal pun bergegas untuk membersikan diri dan siap pergi ke kantor. Karena tak punya banyak waktu, Cristal sampai lupa untuk merapikan rambut. Bahkan dia pun pergi ke kantor hanya memakai sandal bulu yang biasa ia kenakan di rumah.

Tiga puluh menit bukanlah waktu yang panjang. Cristal harus secepat kilat membersihkan diri dan bersiap karena untuk sampai kantor. Jarak harus menempuh waktu dua puluh menit. Itu artinya hanya sepuluh menit Cristal bersiap. Jika terlambat bosnya akan mengenakan sanksi denda yang akan membuat Mayra sulit untuk membayarnya.

Sesampainya di kantor Cristal mulus berlari seperti di kejar setan dan menunju ke lift agar bisa segera sampai di ruangan bosnya tepat waktu, tak memperdulikan beberapa rekan kerjanya menegur.

Brakkk....

Dev mendorong pintu tanpa permisi hingga mengeluarkan suara yang cukup nyaring.

"Pukul tujuh lebih lima puluh delapan menit. Masih tersisa dua menit Itu artinya aku tidak terlambat," ucap Cristal dengan nafas tersengal-sengal. Cristal pun mengambil gelas yang berisi air putih yang ada di meja Bosnya dan meneguknya sampai habis.

Kevin hanya memperhatikan Cristal yang tengah menyetabilkan pernafasannya yang terengah-engah dengan ekspresi datar.

"Bapak benar-benar keterlaluan. Andai saat ini aku sedang hamil, mungkin akan langsung ke guguran." Cristal pun duduk di kursi di depan meja Kevin.

"Tapi kamu tidak hamil kan? Kamu sekarang adalah sekertarisku, seharusnya kamu datang lebih awal sebelum aku datang."

"Rapikan penampilanmu yang berantakan itu, kita akan bertemu klien satu jam lagi."

"Baik pak." Jawab Cristal dengan sedikit kesal dan ingin pergi ke toilet untuk merapikan pakaiannya.

"Tunggu!" Kevin menghentikan langkah Cristal. Cristal segera berbalik untuk bertanya lagi, namun Kevin lebih dulu mengeluarkan paper bag dari bawah meja dan meletakkannya di atas meja.

"Aku mau kamu pakai ini! " Perintah Kevin dan melarang Cristal bertanya lagi. Cristal pun mengambil paper bag dan membawanya pergi.

Cristal pun mengganti pakaiannya dengan pakaian baru yang diberikan Bosnya. Cristal memperhatikan penampilannya di depan cermin. Namun Cristal merasa sedikit janggal dengan sikap Bosnya itu.

Tak lama Monata menyusul dan memuji penampilan Cristal yang jauh lebih rapi dan cantik ketimbang saat dia datang tadi.

"Cantik banget kamu May pakai baju warna itu." Puji Monata.

"Benarkah? Ini baju dari pak Kevin. Dia ingin aku mengenakan ini saat bertemu klien. Mon, kenapa aku kok sedikit curiga dengan pak Kevin ya."

"Curiga gimana?"

"Secara Pak Kevin adalah pimpinan baru perusahaan Moonlight. Tapi kenapa aku merasa pak Kevin sengaja ingin menjeratku. Padahal aku tidak pernah bertemu dengannya atau kenal dia sebelumnya." Jelas Cristal

"Jangan berpikir yang aneh-aneh. Mungkin sikap pak Kevin seperti itu karena dia ingin lebih akrab dengan bawahannya. Apa lagi sekarang kamu jadi sekertaris nya, tentu saja dia tidak ingin kamu mempermalukan dirinya dengan penampilan sederhana mu."

"Mungkin apa yang kamu katakan benar, akunya saja yang tidak terbiasa. Kamu tau sendiri kan, sejak aku menikah aku tidak pernah mengenal laki-laki."

Kekuatiran Cristal, tentang bosnya pun sedikit mulai pudar. Namun Cristal masih dibayangi rasa takut.

To be continued ☺️☺️☺️

Terpopuler

Comments

Umine LulubagirAwi

Umine LulubagirAwi

ikut curiga dg kevin

2023-04-18

0

bakri Rjaya cell

bakri Rjaya cell

lanjut thor

2023-04-05

0

Kurniaty

Kurniaty

Clien mana ya yang mau ditemui Kevin dan Cristal.
sukses thoor & lanjut.

2023-04-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!