Bab 18

Cristal menemui Bi Laras yang kini di pekerjaan di rumah keluarga Quinton.

"Bi..." panggil Cristal yang ada di belakang.

"Nyonya Cristal. Ada apa Nyonya?" tanya Bi Laras saat menyadari keberadaan bi Laras.

"Apa bibi sibuk? Aku ingin bicara dengan bibi sebentar." Cristal pun segera membawa bi Laras duduk di meja makan. Dia ingin sekali menceritakan semua kegundahannya pada bi Laras, satu-satunya orang yang dia percaya.

"Ada apa nya?"

"Bi, aku benar-benar bingung dengan perubahan mas Dev saat ini. Aku takut bi, aku takut kalau aku semakin jatuh cinta padanya, sedangkan orang tuanya memintaku untuk meninggalkannya tiga atau empat bulan ke depan. Apa yang harus aku lakukan bi, apakah aku harus aku lakukan, di sisi lain, sekap mas Dev saat ini berubah dan menjadi seperti yang aku inginkan, tapi disisi lain saat aku ingat jika amnesia mas Dev hanya sementara, aku takut jika aku terlanjur nyaman dengannya dia kembali berubah menjadi seperti yang dulu. Aku benar-benar dilema bi." Jelas Cristal.

"Bibi tau, apa yang Nyonya rasakan. Bibi cuma bisa menyarankan nyonya menjalani apa yang dirasa nyonya itu yang terbaik. Jika nyonya dan tuan di takdirkan bersama, orang tua tuan Devano tak aka mampu memisahkan. Percaya pada bibi, kalau kalian memang di takdirkan untuk bersama dan bisa merubah kebiasaan tuan Devano dengan kekuatan cinta nyonya." Bi Laras sudah paham dengan hubungan ke dua majikannya itu dan dia yakin keduanya aka hidup bahagia.

Setelah bercerita dengan bi Laras, orang satu-satunya yang dia kenal saat ini. Cristal segera kembali ke kamar.

Sesampainya di kamar Cristal melihat suaminya sudah tidur. Dia pun melirik ponselnya yang dia tinggalkan di nakas. Cristal baru ingat jika ada pesan dari Kevin yang belum dia baca. Cristal segera meraih ponselnya dan berencana membaca chat dari bosnya itu.

Cristal terbelalak, saat mengetahui semua pesan masuk dan keluar sudah kosong, bahkan semua panggilan masuk pun di hapus.

"Lho, dimana semua pesan masuknya? Kenapa jadi kosong? Siapa yang sudah menghapusnya?" Cristal benar-benar bingung, hingga semua pertanyaannya dan tuduhannya tertuju pada laki-laki yang kini sedang tertidur.

'Apa mas Dev yang menghapusnya? Apa dia sudah membaca semua chat yang di kirim pak Kevin? Mampus kalau ternyata semua sudah di ketahui mas Dev, alasan apa yang akan aku berikan padanya untuk meyakinkannya nanti.' Cristal secara tidak sadar menggigit bibirnya sendiri. Ketakutan dan rahasia yang dia sembunyikan kini diketahui Suaminya dan dia tidak tau, apa yang akan dilakukan padanya nanti.

Cristal tak bisa membayangkan konsekuensinya yang akan dia tanggung. Saat ini dia hanya bisa berharap, suaminya tidak mengintimidasi dirinya dan memojokkan dirinya untuk mengakui sesuatu yang seharusnya tidak dia akui.

"Sayang, kamu sudah kembali?" tegur Dev tiba-tiba, membuat Cristal terkejut dan merasa gugup.

"I-Iya mas, aku harus saja kembali ke kamar." Jawab Cristal sambil menggegam erat ponsel di tangannya.

Dev melirik lalu tersenyum, "Maaf, tadi aku tidak sengaja menekan pemberitahuan yang ada di ponselmu dan ternyata itu meriset ponselmu dan menghilangkan semua datanya. Aku benar-benar tidak sengaja tadi, maafkan aku," ucap Dev.

"Mas Dev, sempat membaca pesan yang masuk?"

"Tidak, aku tidak sempat membacanya dan semuanya langsung ke riset. Apa kamu akan marah padaku?" Dev menunjukkan wajah memelas, seperti anak kecil yang melakukan kesalahan.

Cristal pun menghela nafas lega, setelah mendengar penjelasan Dev. Cristal pun segera naik ke atas ranjang, mendekati Dev dan langsung memeluknya.

"Aku sama sekali tidak marah, mas. Maaf aku tadi sedikit mencurigai mu."

"Apa ada pesan penting yang terhapus?"

"Tidak ada mas, Aku hanya kaget saja tadi." Jawab Cristal sambil tersenyum dan menyandarkan kepalanya di dada suaminya itu.

Dev mengusap pucuk rambut Cristal, 'Jika dengan diam bisa membuatmu tenang, aku tidak akan mempertanyakan tentang dia. Aku akan menunggu sampai kamu mau jujur dengan sendirinya dan mengatakan hubungan kalian yang sebenarnya.'

To be continued ☺️ ☺️☺️

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***