"Nanti kalau ada kesempatan aku akan mengajari kamu untuk berpenampilan lebih menarik lagi. Setidaknya kamu bisa membuat suamimu itu yang sama sekali tidak menghargai kamu, menyesal menyia-nyiakan kamu. Padahal kamu sangat cantik dan sangat layak berjalan di sampingnya." Monata begitu sayang dengan sahabatnya, bahkan berulang kali Mayra menyarankan pada Cristal untuk berpisah, tapi Cristal memberi seribu satu alasan untuk bertahan.
Setelah obrolannya sebentar, mereka pun keluar dari toilet dan melanjutkan pekerjaannya masing-masing.
Cristal dan Kevin pun pergi dari kantor menuju salah satu restoran tempat dimana mereka akan bertemu salah satu klien.
"Selamat siang tuan Abraham." Sapa Kevin dan langsung berjabat tangan.
Begitu juga dengan Cristal.
"Nona, akhirnya kita bisa bertemu lagi?" tanya Abraham yang masih ingat pertemuan di malam amal tempo hari.
Cristal pun dengan semangat menganggukkan kepalanya. " Iya tuan, Maaf malam itu kita tidak sempat bicara karena insiden tak terduga itu," ucap Cristal sedikit malu. Karena malam itu tuan Abraham terus memperhatikan dirinya.
"Tidak masalah," jawab tuan Abraham sambil tersenyum. Lalu ia mengambil secangkir kopi yang ada di atas meja, lalu menyeruputnya sambil menikmati sensasinya.
"Tuan Abraham, Kita langsung saja pada intinya. Perusahaan kecil kami merasa sangat beruntung dan tidak menyangka akan dilirik oleh perusahaan BR milik bapak dan bapak sendiri yang langsung bertemu dengan kami. Ini benar-benar suatu kehormatan dan juga kebanggaan bagi perusahaan Moonlight. Perusahaan kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk membuatkan iklan semenarik dan sebaik mungkin sesuai keinginan perusahaan bapak, agar produk yang bapak miliki bisa di kenal masyarakat, Walaupun perusahaan kami masih kecil, tapi masalah kualitas kami tidak ketinggalan," ucap Kevin.
"Aku ingin dia yang jadi bintang iklannya." Tuan Abraham menunjuk Cristal. Dan saat itu juga Cristal langsung tersedak.
"Saya?! Maaf tuan ..., saya bukan model, saya tidak bisa berpose dan juga wajah saya pas-pasan. Yang ada bukannya menarik, konsumen merasa malah takut." Tolak Cristal.
"Tapi aku merasa Nona sangat cocok mengenakan Produk yang akan di luncurkan perusahaan saya. Dari pertama kali saya bertemu dengan Nona, saya langsung tertarik dan menginginkan Nona sebagai modelnya. Sebenarnya saya lebih tertarik dengan perusahaan iklan yang lebih besar, tapi setelah mengetahui Nona bekerja di periklanan Moonlight. Saya pun memutuskan untuk memilih Moonlight tapi dengan satu syarat Nona menjadi modelnya. Jika Nona tidak setuju, maka saya tidak akan pernah taken kontrak ataupun berkerja sama dengan Moonlight."
Cristal pun tak bisa menjawab apa-apa. Dia hanya bisa mengutuki dirinya sendiri yang selalu terjebak dalam situasi yang membuatnya terjerat.
Saat Cristal ingin menjawab. Kevin mendahului menjawab dan menyetujui permintaannya tanpa bertanya lebih dulu dengan Cristal.
Cristal tak bisa berbuat apa-apa karena situasinya yang tidak memungkinkan. Karena jika dia menolak perusahaan akan langsung jatuh dan semua orang pasti akan menyalakan dirinya atas situasi ini
" Saya secara khusus ingin mengundang nona untuk datang Pameran berlian yang akan di adakan Minggu depan. Aku sangat mengharap kedatangan Nona."
"Tentu saja, dia akan datang pak. Jangan kuatir saya yang akan menanganinya." saut Kevin.
Kevin dan pak Abraham pun langsung menandatangani kontrak. Setelah itu mereka pun pergi bersama asistennya.
Cristal hanya bisa menghela nafas dan mengusap wajahnya. Bingung apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Dia benar-benar takut jika suaminya nanti mengetahui kalau dirinya menjadi model iklan.
"Apa yang harus aku lakukan pak? aku tidak bisa menjadi bintang iklan. Aku tidak mau di kenal publik. Aku hanya ingin menjadi pegawai. Tolong pak carikan aku jalan keluar! Aku tidak mau menjadi model." Cristal merengek dan mengguncang lengan Kevin. Wajah memelas-nya pun ia pasang agar Kevin mau mempertimbangkan keputusannya.
"Maafkan aku Cristal, aku tidak bisa membantumu. Semua ini sudah aku rencanakan. Aku mendengar kalau tuan Abraham mengincar dirimu karena dia melihat kamu sangat cocok menjadi model dari produknya dan dia akan membayar dua kali lipat untuk perusahaan periklanan yang mau menjadikan kamu bintangnya. Saat itu aku yang berada di dekat tuan Abraham langsung mengambil kesempatan untuk penawaran kontrak dan mengatakan kalau perusahaan Moonlight bisa mengabulkan keinginan Tuan Abraham. Tuan Abraham langsung Setuju dan akupun langsung meminta asistenku untuk mencaritahu informasi tentang dirimu." Jelas Kevin sambil tersenyum.
Cristal terbelalak, tak percaya kalau dirinya ternyata di jebak oleh bosnya sendiri untuk keuntungan perusahaan. Bagaimana bisa Cristal jadi bintang iklan. Kalau sampai Devano tau tentu saja semua yang dia sembunyikan akan sia-sia dan dia pun tak bisa membayangkan hukuman apa yang akan dia dapatkan.
Cristal segera bangkit berdiri dan ingin meninggalkan Kevin dengan kecewa.
" Maaf pak aku tidak bisa. Aku tidak mau menjadi model untuk perusahaan Tuan Abraham! Aku tidak mau!" Cristal pun pergi begitu saja.
"Sial!" Kevin meninju angin, lalu dia pun segera menyusul Cristal untuk membujuknya.
Kevin melakukan semua itu karena dia punya satu alasan yang memaksanya harus menjebak Cristal agar apa yang sudah direncanakan semuanya berjalan dengan lancar. Namun Kevin tidak akan memberitahu alasan yang sebenarnya.
"Cristal tunggu! Aku bisa menjelaskan semuanya." Kevin segera meraih tangan Cristal menahannya untuk pergi.
"Lepaskan aku pak! Aku tidak ingin mendengar alasan apapun. Aku ingin berhenti bekerja, aku akan membayar semua dendamnya, tapi beri aku waktu untuk melunasinya. " Cristal pun berusaha melepaskan diri , namun Kevin mempererat genggaman tangannya di lengan Cristal hingga meninggalkan bekas merah. Kevin menarik tangan Cristal dan mendapatkan tubuhnya.
" Kamu pikir kamu bisa berhenti begitu saja. Aku sudah tanda tangan kontrak dan aku tidak ingin perusahaan rugi karena kamu menolak. Kenapa kamu begitu bodoh dan menyia-nyiakan kesempatan Cristal. Jika kamu berhasil kali ini. Kamu juga bisa terkenal dan kamu bisa bersaing dengan Clara itu. Selain itu apa kamu ingin kakakmu penipu itu di penjara seumur hidup dan kedua orang tuamu juga merasakan jeruji besi karena sudah malakukan penipuan di Casino milikku." Bisik Kevin membuat Cristal membulatkan matanya. Karena lagi-lagi ada sangkutannya dengan keluarganya.
Cristal pun pergi begitu saja tanpa bicara. Kevin hanya menyeringai puas karena rencananya berhasil.
Cristal sangat marah dengan keluarganya dan ingin sekali dia memukul mereka, namun sayangnya Cristal tak mampu mengangkat tangannya untuk memberi pelajaran pada mereka, karena Cristal sadar jika bukan karena mereka mungkin dirinya tak akan bisa bertahan hingga saat ini.
Di dalam taksi, Cristal menumpahkan air matanya. Dia benar-benar tidak tau apa yang harus ia lakukan sekarang. Dua pria menjeratnya dengan dua perangkap yang berbeda. Keputusan pun perlahan menghampiri, namun Cristal masih tidak ingin mengakhiri semuanya tanpa ada penyelesaian.
Tak lama Cristal sampai di rumah kedua orang tuannya. Cristal masuk kedalam rumah tanpa permisi karena ingin mengejutkan mereka semuanya. Saat itu Cristal mendapati ayah, ibu dan kakaknya sedang bercanda bersama, membuat Cristal benar-benar marah.
Cristal mengambil pot keramik yang ada di dekatnya dan langsung melemparkan pot tersebut di tengah-tengah mereka. Seketika mereka terkejut dan melompat menghindari. Wajah mereka langsung pucat saat melihat Cristal mengepalkan kedua tangannya dengan raut wajah merah padam menahan amarah yang sangat dalam.
To be continued ☺️☺️☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Umine LulubagirAwi
bnerkn kevin pnuh rncna
2023-04-18
0
Kurniaty
Kamu pasti bisa Cristal,buat suamimu mengejarmu,ini langkah awal agar Dev lebih memperhatikanmu lagi Cristal.
Sukses thoor & lanjut
2023-04-06
0