Chapter 10 - Pulang

"Ughh.... Dimana aku?" tanya Lucius sambil mengusap kedua matanya.

Pemandangan yang ada di depannya, adalah langit biru cerah yang begitu terang. Sesekali, dedaunan berjatuhan mengenai wajahnya.

Saat ini, tubuh Lucius tergeletak di tengah hutan. Menghadap ke langit dengan rerumputan sebagai alas tidurnya.

'Sudah sadar? Bagaimana rasanya mati beberapa kali?' tanya Carmilla dengan suara yang terkesan begitu bahagia.

"Beberapa kali?!" teriak Lucius panik.

Itu karena Lucius telah kehilangan kesadarannya segera setelah kematian yang pertamanya.

'Kau mati 3 kali. Yah, itu awal yang bagus karena aku berfikir tubuhmu akan mati 4 kali.'

Seketika, Lucius menyadari sesuatu yang sangat teramat penting setelah mendengar balasan Carmilla itu.

"Empat kali? Tunggu.... Jangan katakan 4 kristal itu...."

'Benar. Kristal itu yang memaksa jantungmu kembali berdetak.' balas Carmilla santai.

"Ba-bagaimana jika aku mati lebih dari 4 kali?! Bukankah itu gawat?!" teriak Lucius panik tak karuan.

Jika saja saat pemasangan cincin sihir itu Lucius mati lebih dari 4 kali, maka....

'Sederhana saja. Kau akan benar-benar mati.'

Lucius segera merasakan detak jantungnya yang begitu kencang setelah mendengar balasan santai dari Carmilla itu.

Apakah memang nyawa manusia seringan itu di mata iblis?

"Ughh.... Itu tidak lucu sama sekali."

Keduanya terdiam memandangi langit yang terasa begitu damai ini. Menikmati semilir angin yang sejuk, menerpa pepohonan dan rerumputan di sekitarnya.

Setelah beberapa saat, Lucius akhirnya menanyakan apa yang sebenarnya telah dilakukan oleh Carmilla.

"Jadi, sihir apa barusan yang membuatku mati 3 kali? Dan.... Apa gunanya?"

'Stellastra, sihir original milikku sendiri. Gunanya, hmm.... Bagaimana menjelaskannya? Anggap saja, jantungmu adalah ember yang menyimpan energi Mana.

Dan cincin sihir yang baru saja ku pasang itu, membuat embernya semakin tinggi sehingga dapat menyimpan lebih banyak Mana. Juga membuat kualitas Mana yang kau miliki meningkat.' jelas Carmilla cukup panjang.

Lucius yang mendengarnya dapat memahaminya dengan mudah. Semua itu berkat analogi dari Carmilla yang mudah dimengerti.

"Aaah.... Bukankah itu sihir yang sangat kuat? Apakah semua iblis memilikinya?" tanya Lucius sekali lagi.

'Hanya aku yang memilikinya. Meskipun, manusia mulai meniru sihirku itu. Terutama para pahlawan, hanya saja.... Imitasi tetaplah imitasi.'

Balasan Carmilla barusan justru menimbulkan tanda tanya yang jauh lebih besar lagi.

"Eh? Hanya kau yang memilikinya? Bahkan hingga ditiru oleh para pahlawan di masa lalu? Kau.... Siapa sebenarnya kau?"

'Carmilla Bloodthorne. Hanya seorang iblis biasa, yang mencintai sihir lebih dari siapapun.' balasnya dengan nada yang terkesan begitu bahagia.

Jawaban yang didengar oleh Lucius sama sekali tak bisa meyakinkannya.

Jika Carmilla benar-benar hanyalah seorang iblis biasa, maka kenapa Ia bisa memiliki sihir yang tak ada satupun orang di dunia ini bisa memakainya? Bahkan memaksa pahlawan yang sudah diberkahi Dewi Cahaya sekalipun harus menirunya.

Dan lebih dari itu, kenapa bangsa iblis yang seharusnya sudah musnah dan terlupakan ribuan tahun lamanya....

Carmilla justru masih bertahan hidup hingga saat ini?

Sekalipun dalam segel artifak, siapa yang menyegelnya? Dan kenapa?

Semakin dipikirkan, semakin banyak pula pertanyaan yang ada di dalam kepala Lucius. Tapi terlepas dari siapa Carmilla sebenarnya, Lucius masih sangat membutuhkannya untuk menjadi jauh lebih kuat.

Hanya saja....

"Permintaan ketigamu itu.... Kau serius? Jika diingat-ingat kembali, apa-apaan permintaan itu?"

'Kenapa?'

Kali ini, balasan dari Carmilla terdengar begitu serius. Nadanya terkesan begitu berat dan menyesakkan dada saat mendengarnya.

"Tidak. Aku hanya berpikir...."

'Kau tak perlu berpikir terlalu banyak. Yang perlu kau pikirkan, adalah bagaimana kau akan kembali ke akademi. Bukankah begitu?' tanya Carmilla masih dengan suaranya yang begitu berat.

Seketika, Lucius tersadar.

"Benar juga! Aaarrgghh! Tahun ajaran baru sudah dimulai! Sialan, apakah aku sudah dikeluarkan dari akademi?"

............

...- Akademi Damacia -...

Di lobi utama akademi ini, terlihat ratusan pelajar berlalu lalang di segala arah. Semuanya nampak sibuk membawa perlengkapan belajar mereka.

Mulai dari buku-buku tebal untuk murid tahun pertama, hingga berbagai macam senjata untuk murid tahun keenam.

Dalam akademi ini, murid hanya akan dididik secara intensif oleh para pengajar hingga tahun kedua saja.

Setelah itu, para murid bebas untuk mengambil sendiri pelajaran yang mereka inginkan.

Bagi mereka yang menyukai pedang, bisa menemui para ahli pedang di akademi untuk belajar secara langsung. Sedangkan mereka yang menyukai alkimia, bisa datang ke laboratorium utama akademi untuk mempelajarinya.

Perbedaan terbesar mulai dari tahun ketiga hingga tahun keenam di akademi, adalah kehadiran sistem pengabdian.

[Devotion Point] atau poin pengabdian akan diberikan bagi murid mulai dari tahun ketiga setelah mereka menyelesaikan berbagai misi yang tersedia.

Misi bisa berupa partisipasi dalam perburuan sarang monster bersama dengan prajurit kota, pembuatan ramuan dalam jumlah besar untuk persiapan peperangan, ataupun membantu penelitian sihir di ibukota.

Bagaimanapun, sejak tahun ketiga, murid di akademi telah setara, atau bahkan melampaui prajurit kerajaan. Keberadaan mereka dianggap sebagai elit di kerajaan Arathor ini dan memegang kekuatan serta kekuasaan yang cukup besar.

Berdasarkan [Devotion Point] yang mereka peroleh selama di akademi, Kerajaan akan memberikan mereka posisi yang sesuai setelah menyelesaikan pendidikan tahun keenam.

Mereka yang memiliki poin rendah, peluang besarnya akan menjadi komandan dalam satu divisi pasukan.

Sedangkan mereka yang memiliki poin tertinggi, bisa ditunjuk untuk menjadi calon penerus pahlawan di kerajaan ini. Tentunya, tergantung dari bidang mereka.

Lalu untuk apa sistem peringkat di akademi ini?

Singkatnya, peringkat yang dimiliki akan menentukan jumlah dan jenis misi yang bisa diambil di akademi.

Mereka yang hanya memiliki peringkat D, mungkin hanya bisa ikut serta dalam misi perburuan monster rendahan.

Tapi bagi mereka yang memiliki peringkat B dan keatas, akan memperoleh akses terhadap misi tingkat lanjut seperti bergabung dalam tim pahlawan untuk memburu monster yang kuat. Ataupun ikut serta dalam peperangan antar kerajaan.

Semakin sulit suatu misi, tentu saja semakin besar [Devotion Point] yang diperoleh.

Dan siapapun di akademi ini, setidaknya satu kali saja pernah bermimpi untuk bertemu langsung dengan pahlawan masa kini. Apalagi, memiliki peluang untuk menjadi murid mereka.

Hal itulah yang membuat seluruh murid berjuang keras untuk meningkatkan peringkat serta jumlah poin yang mereka hasilkan.

Selain itu, semakin tinggi peringkat di akademi akan menentukan seberapa banyak fasilitas yang akan diperolehnya.

Seperti tempat tinggal, makanan, hingga uang yang diberikan oleh akademi.

"Jadi begitulah, sistem akademi manusia yang saat ini." jelas Lucius panjang lebar sambil melangkahkan kakinya menuju ke akademi.

Ia telah mengenakan pakaian akademi cadangan miliknya di rumah yang disewanya. Dan setelah semua persiapan selesai, Lucius memutuskan untuk berangkat ke akademi. Sekalipun Ia telah tertinggal hampir 1 bulan pelajaran.

'Eeeh? Merepotkan sekali.' balas Carmilla dengan nada kesal.

"Hah? Memangnya bagaimana pada jamanmu?" tanya Lucius kembali juga sama kesalnya.

'Mudah saja. Siapapun yang mampu dan bisa membunuh iblis, memiliki hak untuk menempuh pendidikan. Dimana semuanya ditanggung oleh kerajaan.

Yaaah, meskipun dari 1.000 orang yang berusaha membunuh iblis, hanya 1 atau 2 orang yang kembali dengan selamat.' balas Carmilla panjang lebar.

Lucius merasakan ketakutan di sekujur tubuhnya setelah mendengar jawaban itu.

"A-apakah iblis memang sekuat itu?"

'Kalau tak salah saat itu 4 hingga 5 generasi tujuh pahlawan manusia tergantikan dalam waktu kurang dari 2 tahun. Jadi mungkin iblis memang cukup kuat?'

Dalam pikiran Lucius hanya ada satu hal.

"Kalau begitu, Naga kuno Ashenflare yang berhasil dikalahkan oleh satu generasi pahlawan itu.... Sangat lemah?"

'Sudah ku bilang berhenti lah memanggil kadal kuning itu naga kuno. Kadal adalah kadal, tidak kurang dan tidak lebih.'

Dan akhirnya, kaki Lucius menginjakkan kembali ke tempat dimana semua ini dimulai. Untuk menyelesaikan apa yang dijanjikannya pada keluarganya di Riverdalle.

Tempat dimana teman-temannya menjebak dan melemparkannya dalam neraka itu.

Akademi Damacia.

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

kembali ke akademi untuk tuntaskan segalanya

2023-07-19

0

Triemas Putra

Triemas Putra

nice quote

2023-06-05

0

Abed Nugi

Abed Nugi

ini chapter yang lumayan pendek tapi cukup panjang, jujur gua gak punya banyak komen selain gua masih suka chemistry diantara mereka berdua juga worldbuilding dari pembicaraan Carmilla.

Tapi ya, looking forward to it.

2023-04-22

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Kehidupan di Akademi
2 Chapter 2 - Sisi Gelap
3 Chapter 3 - Neraka
4 Chapter 4 - Permintaan
5 Chapter 5 - Awal Baru
6 Chapter 6 - Teriakan Hati
7 Chapter 7 - Kebenaran di balik Kabut
8 Chapter 8 - Pelatihan Iblis
9 Chapter 9 - Ujian
10 Chapter 10 - Pulang
11 Chapter 11 - Kembali ke Akademi
12 Chapter 12 - Pengajar
13 Chapter 13 - Masalah
14 Chapter 14 - Kekhawatiran
15 Chapter 15 - Arena
16 Chapter 16 - Realita
17 Chapter 17 - Dongeng
18 Chapter 18 - Kehangatan
19 Chapter 19 - Mana Flow
20 Chapter 20 - Pelajaran Tambahan
21 Ilustrasi Karakter + Trivia - Bagian 1
22 Chapter 21 - Guild
23 Chapter 22 - Perburuan
24 Chapter 23 - Lepasnya Belenggu
25 Chapter 24 - Kabar yang Tertinggal
26 Chapter 25 - Evaluasi
27 Chapter 26 - Alasan
28 Chapter 27 - Pertemuan tak Terduga
29 Chapter 28 - Besi dan Kayu
30 Chapter 29 - Rumor
31 Chapter 30 - Pekerjaan
32 Chapter 31 - Pertemuan
33 Chapter 32 - Jarak
34 Chapter 33 - Dunia Luar
35 Chapter 34 - Smithworks
36 Chapter 35 - Desain
37 Chapter 36 - Permintaan
38 Chapter 37 - Pekerjaan
39 Chapter 38 - Perpustakaan
40 Chapter 39 - Pelajaran
41 Chapter 40 - Sisi Lain
42 Chapter 41 - Kejanggalan
43 Chapter 42 - Quest
44 Chapter 43 - Jejak
45 Chapter 44 - Secercah Harapan
46 Chapter 45 - Bala Bantuan
47 Chapter 46 - Harapan
48 Chapter 47 - Kenyataan
49 Chapter 48 - Api Abadi
50 Chapter 48.5 - Dua Sisi
51 Chapter 49 - Penyesalan
52 Chapter 50 - Kembali ke Akademi
53 Chapter 51 - Clairvoyance
54 Chapter 52 - Latihan
55 Chapter 53 - Bandit
56 Chapter 54 - Tawaran
57 Chapter 55 - Konsekuensi
58 Chapter 56 - Batas
59 Chapter 57 - Kegelisahan
60 Chapter 58 - Dalang
61 Chapter 59 - Tantangan
62 Chapter 60 - Arcana
63 Chapter 61 - Taruhan
64 Chapter 62 - Hari H
65 Chapter 63 - Duel
66 Chapter 64 - Takdir
67 Chapter 65 - Tanah yang tak Dikenal
68 Chapter 66 - Perbedaan Kekuatan
69 Chapter 67 - Petunjuk
70 Chapter 68 - Harapan Kecil
71 Chapter 69 - Buah dari Kerja Keras
72 Chapter 70 - Waktu yang Berlalu
73 Chapter 71 - Iblis tak Sempurna
74 Chapter 72 - Bencana
75 Chapter 73 - Sisa
76 Chapter 74 - Pahlawan
77 Chapter 75 - Hasil Akhir
78 Chapter 76 - Reruntuhan
79 Chapter 77 - Perbatasan
80 Chapter 78 - Kebangkitan
81 Chapter 79 - Reuni
82 Chapter 80 - Latih Tanding
83 Chapter 81 - Awakening
84 Chapter 82 - Kekuatan Baru
85 Chapter 83 - Kembali ke Akademi
86 Chapter 84 - Tuduhan
87 Chapter 85 - Tekanan
88 Chapter 86 - Rumor
89 Chapter 87 - Tentara Bayaran
90 Chapter 88 - Kesempatan
91 Chapter 89 - Pertandingan
92 Chapter 90 - Dinding
93 Chapter 91 - Ramalan
94 Chapter 92 - Permintaan
95 Chapter 93 - Kedamaian
96 Chapter 94 - Ujian Tulis
97 Chapter 95 - Ujian Praktik
98 Chapter 96 - Quest
99 Chapter 97 - Ekspedisi
100 Chapter 98 - Tubrukan
101 Chapter 99 - Keseimbangan Dunia
102 Chapter 100 - Organisasi Misterius
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Chapter 1 - Kehidupan di Akademi
2
Chapter 2 - Sisi Gelap
3
Chapter 3 - Neraka
4
Chapter 4 - Permintaan
5
Chapter 5 - Awal Baru
6
Chapter 6 - Teriakan Hati
7
Chapter 7 - Kebenaran di balik Kabut
8
Chapter 8 - Pelatihan Iblis
9
Chapter 9 - Ujian
10
Chapter 10 - Pulang
11
Chapter 11 - Kembali ke Akademi
12
Chapter 12 - Pengajar
13
Chapter 13 - Masalah
14
Chapter 14 - Kekhawatiran
15
Chapter 15 - Arena
16
Chapter 16 - Realita
17
Chapter 17 - Dongeng
18
Chapter 18 - Kehangatan
19
Chapter 19 - Mana Flow
20
Chapter 20 - Pelajaran Tambahan
21
Ilustrasi Karakter + Trivia - Bagian 1
22
Chapter 21 - Guild
23
Chapter 22 - Perburuan
24
Chapter 23 - Lepasnya Belenggu
25
Chapter 24 - Kabar yang Tertinggal
26
Chapter 25 - Evaluasi
27
Chapter 26 - Alasan
28
Chapter 27 - Pertemuan tak Terduga
29
Chapter 28 - Besi dan Kayu
30
Chapter 29 - Rumor
31
Chapter 30 - Pekerjaan
32
Chapter 31 - Pertemuan
33
Chapter 32 - Jarak
34
Chapter 33 - Dunia Luar
35
Chapter 34 - Smithworks
36
Chapter 35 - Desain
37
Chapter 36 - Permintaan
38
Chapter 37 - Pekerjaan
39
Chapter 38 - Perpustakaan
40
Chapter 39 - Pelajaran
41
Chapter 40 - Sisi Lain
42
Chapter 41 - Kejanggalan
43
Chapter 42 - Quest
44
Chapter 43 - Jejak
45
Chapter 44 - Secercah Harapan
46
Chapter 45 - Bala Bantuan
47
Chapter 46 - Harapan
48
Chapter 47 - Kenyataan
49
Chapter 48 - Api Abadi
50
Chapter 48.5 - Dua Sisi
51
Chapter 49 - Penyesalan
52
Chapter 50 - Kembali ke Akademi
53
Chapter 51 - Clairvoyance
54
Chapter 52 - Latihan
55
Chapter 53 - Bandit
56
Chapter 54 - Tawaran
57
Chapter 55 - Konsekuensi
58
Chapter 56 - Batas
59
Chapter 57 - Kegelisahan
60
Chapter 58 - Dalang
61
Chapter 59 - Tantangan
62
Chapter 60 - Arcana
63
Chapter 61 - Taruhan
64
Chapter 62 - Hari H
65
Chapter 63 - Duel
66
Chapter 64 - Takdir
67
Chapter 65 - Tanah yang tak Dikenal
68
Chapter 66 - Perbedaan Kekuatan
69
Chapter 67 - Petunjuk
70
Chapter 68 - Harapan Kecil
71
Chapter 69 - Buah dari Kerja Keras
72
Chapter 70 - Waktu yang Berlalu
73
Chapter 71 - Iblis tak Sempurna
74
Chapter 72 - Bencana
75
Chapter 73 - Sisa
76
Chapter 74 - Pahlawan
77
Chapter 75 - Hasil Akhir
78
Chapter 76 - Reruntuhan
79
Chapter 77 - Perbatasan
80
Chapter 78 - Kebangkitan
81
Chapter 79 - Reuni
82
Chapter 80 - Latih Tanding
83
Chapter 81 - Awakening
84
Chapter 82 - Kekuatan Baru
85
Chapter 83 - Kembali ke Akademi
86
Chapter 84 - Tuduhan
87
Chapter 85 - Tekanan
88
Chapter 86 - Rumor
89
Chapter 87 - Tentara Bayaran
90
Chapter 88 - Kesempatan
91
Chapter 89 - Pertandingan
92
Chapter 90 - Dinding
93
Chapter 91 - Ramalan
94
Chapter 92 - Permintaan
95
Chapter 93 - Kedamaian
96
Chapter 94 - Ujian Tulis
97
Chapter 95 - Ujian Praktik
98
Chapter 96 - Quest
99
Chapter 97 - Ekspedisi
100
Chapter 98 - Tubrukan
101
Chapter 99 - Keseimbangan Dunia
102
Chapter 100 - Organisasi Misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!