Chapter 7 - Kebenaran di balik Kabut

"A-apakah aku tak salah dengar? Kau ingin aku mati?" tanya Lucius ketakutan.

'Itu benar. Jika kau mati, maka aku takkan lagi terjebak di tubuh lemah ini.' balas Carmilla dengan suara yang terkesan begitu bahagia.

Lucius yang mendengarnya, hanya bisa merinding ketakutan.

Sosok yang dianggapnya telah menyelamatkannya, kini justru memintanya untuk mati?

"Aku...."

Melihat kegelisahan pada diri Lucius, Carmilla segera mengatakan yang sebenarnya.

'Tak hanya lemah, cengeng, dan tak berbakat, kau juga bodoh? Jelas itu hanya candaan saja. Meskipun, aku tak bohong kalau aku ingin kau mati. Untuk sesaat saja.' jelas Carmilla kesal.

"Maaf jika aku lemah, cengeng, tak berbakat dan juga bodoh. Tapi, apa maksudnya dengan aku akan mati untuk sesaat?" tanya Lucius penasaran.

'Sebelum itu, kau tak punya rumah? Akan lebih baik jika aku menjelaskannya di tempat yang aman dan nyaman.'

Lucius terdiam setelah mendengar pertanyaan Carmilla.

Tentu saja dia punya rumah, atau lebih tepatnya tempat tinggal di Kota Arcanum ini. Tapi yang jadi masalah....

"Aku.... Aku takut untuk kembali. Aku tak tahu apa yang akan mereka lakukan jika melihatku masih hidup." balas Lucius dengan wajah murung, sekaligus emosi ketakutan yang dapat dirasakan dengan jelas oleh Carmilla.

'Hmm? Aah, teman-teman yang melemparmu ke sini?' tanya Carmilla.

Lucius segera menganggukkan kepalanya.

Keduanya terdiam untuk sesaat, memikirkan apa solusi terbaik dari semua ini. Dan Carmilla adalah yang pertama untuk menemukan solusinya.

'Bagaimana jika kita kembali ke kota bawah tanah itu? Disana ada cukup banyak rumah yang layak dan sumber air bersih. Sisanya, hanya makanan. Di tengah hutan ini makanan cukup mudah dicari bukan?' tanya Carmilla panjang lebar.

"Eh? Tapi kenapa?"

'Kebetulan untuk mati, kau juga butuh tubuh dan sihir yang kuat. Jadi tak ada salahnya kan, tinggal di sana selama 1 hingga 2 bulan?'

Lucius terdiam sejenak. Jika Ia bersembunyi, tentu rasa takutnya atas teman-temannya akan menghilang. Tapi bagaimana dengan akademinya?

Bagaimana dengan pendidikannya? Bagaimana dengan nasib keluarganya?

Jika Lucius gagal dalam ujian kali ini, apalagi tak ikut serta dan mendapat nilai 0 di seluruh bidang, maka sudah dipastikan dirinya akan jatuh ke peringkat F.

Dan jika itu terjadi, maka Lucius hanya memiliki 1 tahun saja untuk membuktikan dirinya kembali. Karena kalau tidak, dia akan dikeluarkan dari akademi.

"Jika aku 'mati', apakah aku akan menjadi sedikit lebih kuat?" tanya Lucius sekali lagi.

'Tergantung darimu. Mungkin kau akan menjadi orang yang sedikit lebih kuat namun masih cengeng, tak berbakat, dan bodoh saja.'

Senyuman akhirnya kembali muncul di wajah Lucius setelah mendengar ejekan Carmilla yang entah kapan akan berhenti itu.

"Hahaha.... Sedikit lebih kuat ya? Kalau begitu, tolong bimbingannya, Carmilla." balas Lucius dengan perasaan yang begitu lega.

'Kalau begitu pertama, buru seekor atau dua ekor rusa untuk persediaan makanan beberapa hari. Setelah itu, kita akan kembali berbicara.'

Dengan itu, Lucius akhirnya memulai pelatihannya dengan sosok misterius bernama Carmilla.

Sosok yang bagi Lucius hanyalah iblis biasa. Entah sebuah keberuntungan atau kesialan, Lucius sama sekali tak mengetahui identitas sebenarnya dari iblis yang berada di dalam tubuhnya.

...........

...- Akademi Damacia, Kota Arcanum -...

Di dalam kelas E tahun pertama ini, semua murid nampak duduk dengan tegang. Wajah mereka terus terpaku untuk menatap ke tanah.

Sekalipun ada profesor yang berdiri di depan kelas ini, tak ada satu orang pun yang menatapnya.

Terutama Edward.

"Semuanya, dengarkan baik-baik. Akademi baru saja memperoleh kabar duka dari prajurit kota. Yaitu mengenai hilangnya salah satu murid akademi, dan juga teman kalian. Lucius Nightshade." ucap Profesor itu.

Dari balik pintu, terlihat beberapa prajurit kota lengkap dengan zirah mereka, mulai memasuki kelas ini.

"Namaku adalah Marcus. Kapten dari pasukan yang melakukan pencarian untuk Lucius. Berdasarkan apa yang ku dengar, Lucius bermain bersama dengan Edward dan teman-temannya di hutan.

Setelah melihat goa, mereka memutuskan untuk menjelajahinya. Namun sayangnya, Goblin menyergap dan Lucius pun tertangkap." jelas kapten prajurit itu.

Seketika, pandangan semua orang di kelas ini tertuju pada Edward Goldencrest dan komplotannya.

Mereka semua sadar bahwa dari cerita sang kapten, terdapat satu hal yang jelas salah. Jangankan berteman dengan Edward, Lucius sendiri cukup membatasi dirinya dan tak dekat dengan siapapun di kelas ini.

Terlebih lagi, Edward memiliki kebencian yang cukup besar pada Lucius karena berasal dari kalangan rakyat jelata.

Oleh karena itu....

"Aku ingin bertanya pada kalian. Apakah benar bahwa Lucius berteman baik dengan Edward?" tanya kapten itu dengan tatapan mata yang tajam.

Sejak awal, cerita Edward memiliki banyak sekali celah. Namun karena mengedepankan keselamatan salah seorang penduduk kota ini, Kapten Marcus mengesampingkan hal itu dan fokus pada pencarian.

Namun kini, kebenarannya harus diungkap.

Suara bisik-bisik terdengar dari segala sisi kelas E ini. Semuanya membahas mengenai apa yang mereka pikirkan tentang pertanyaan sang kapten.

"Kau dengar? Tak bisa dipercaya bukan?"

"Benar sekali. Jangankan bermain, Lucius sendiri saja sangat menjauhi Edward dan pengikutnya."

"Oi, apakah ini artinya si pengacau dan sok kuasa Edward itu akan dalam masalah besar jika kita mengatakan yang sebenarnya?"

"Tentu saja. Dan kita semua tahu, itu adalah kabar yang baik kan? Bayangkan saja betapa nyamannya kelas ini tanpa adanya Edward?"

"Bukankah keluarga Goldencrest juga membencinya?"

"Hahaha, kau benar. Dia adalah anak paling tidak berbakat di sana bukan?"

Edward yang mendengar semua bisikan 'teman-temannya' di sekitarnya itu, mulai merasakan amarahnya mulai mendidih.

'Sialan! Apa-apaan semua ini? Bahkan aku lebih dibenci daripada rakyat jelata sialan itu?! Terlebih lagi....'

Tiba-tiba, salah seorang murid berdiri. Ia tak lain adalah Sophia Fairlock. Salah seorang bangsawan tingkat menengah yang cukup memihak pada Lucius.

"Kapten Marcus. Pada kenyataannya, di hari kejadian dimana Lucius menghilang, Edward memiliki pertikaian dengan Lucius. Itu dikarenakan Lucius hanya bergelar Baron yang didapat dari hasil membeli.

Saat itu, saya masih ingat jelas wajah Edward yang penuh amarah. Dan kalau tak salah, dia bilang ingin memberi pelajaran pada Lucius. Tentu saja dengan beberapa temannya." jelas Sophia panjang lebar.

Dengan pernyataan Sophia itu, seisi kelas segera membela Lucius.

"Itu benar kapten! Lucius selalu diganggu setiap harinya oleh Edward beserta komplotannya!"

"Saat itu aku melihat Edward dan teman-temannya membuntuti Lucius saat perjalanan pulang dari akademi!"

"Aaah! Benar juga! Bukankah dia terlihat mencurigakan saat itu?!"

Kini, seisi kelas benar-benar menyudutkan Edward. Terlebih lagi, kecurigaan sang kapten prajurit mulai semakin besar.

Karena itulah....

"Edward Goldencrest, dengan ini kami akan menangkap dirimu bersama dengan komplotanmu untuk diinterogasi."

Bersamaan dengan perintah kapten Markus, 6 prajurit yang berjaga diluar kelas mulai masuk. Mereka segera menangkap semua orang yang dicurigai itu.

"Sialan! Apa-apaan ini?! Kau berani dengan keluarga Goldencrest?!" teriak Edward kesal saat tangannya mulai diikat oleh prajurit kota.

"Siapapun dan apapun kau, hukum kota tetap harus ditegakkan. Bawa mereka!"

Dengan begitu, Edward dan teman-temannya kini dibawa oleh para prajurit menuju ke dalam tahanan untuk diinterogasi lebih lanjut.

'Lucius sialan.... Bahkan setelah kau mati sekalipun, kau masih merepotkan ku?!'

Kebencian Edward pada Lucius semakin menjadi-jadi. Tapi memangnya mau bagaimana? Membalaskan dendam pada orang yang telah mati?

Di tengah-tengah semua itu, Edward nampak tersenyum tipis.

'Lihat saja, aku akan bebas dari semua tuduhan ini. Sedangkan kau? Sudah mati.... Dan itu sudah jauh lebih dari cukup bagiku.' pikir Edward dalam hatinya.

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

tambah songong aja si Edward nih

2023-07-13

0

ᬊ ℙ𝕌𝕋ℝ𝕀 𝔼𝕝𝕗​᭄࿐

ᬊ ℙ𝕌𝕋ℝ𝕀 𝔼𝕝𝕗​᭄࿐

hohooo jadi awal konflik dan batu loncatan MC sepertinya si Edward ini

2023-06-14

1

Abed Nugi

Abed Nugi

gua suka chapter ini entah kenapa, meskipun tak ada banyak penjelasan, ada banyak observasi tentang dunia sekitar mc mulai dari universitas dan opini kawan-kawan sekelasnya.

Ratu Iblis dan mc juga entah kenapa tumbuh berkembang jadi hubungan yang lebih bagus, gua ekspetasi tinggi untuk hubungan ini.

2023-04-22

3

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 - Kehidupan di Akademi
2 Chapter 2 - Sisi Gelap
3 Chapter 3 - Neraka
4 Chapter 4 - Permintaan
5 Chapter 5 - Awal Baru
6 Chapter 6 - Teriakan Hati
7 Chapter 7 - Kebenaran di balik Kabut
8 Chapter 8 - Pelatihan Iblis
9 Chapter 9 - Ujian
10 Chapter 10 - Pulang
11 Chapter 11 - Kembali ke Akademi
12 Chapter 12 - Pengajar
13 Chapter 13 - Masalah
14 Chapter 14 - Kekhawatiran
15 Chapter 15 - Arena
16 Chapter 16 - Realita
17 Chapter 17 - Dongeng
18 Chapter 18 - Kehangatan
19 Chapter 19 - Mana Flow
20 Chapter 20 - Pelajaran Tambahan
21 Ilustrasi Karakter + Trivia - Bagian 1
22 Chapter 21 - Guild
23 Chapter 22 - Perburuan
24 Chapter 23 - Lepasnya Belenggu
25 Chapter 24 - Kabar yang Tertinggal
26 Chapter 25 - Evaluasi
27 Chapter 26 - Alasan
28 Chapter 27 - Pertemuan tak Terduga
29 Chapter 28 - Besi dan Kayu
30 Chapter 29 - Rumor
31 Chapter 30 - Pekerjaan
32 Chapter 31 - Pertemuan
33 Chapter 32 - Jarak
34 Chapter 33 - Dunia Luar
35 Chapter 34 - Smithworks
36 Chapter 35 - Desain
37 Chapter 36 - Permintaan
38 Chapter 37 - Pekerjaan
39 Chapter 38 - Perpustakaan
40 Chapter 39 - Pelajaran
41 Chapter 40 - Sisi Lain
42 Chapter 41 - Kejanggalan
43 Chapter 42 - Quest
44 Chapter 43 - Jejak
45 Chapter 44 - Secercah Harapan
46 Chapter 45 - Bala Bantuan
47 Chapter 46 - Harapan
48 Chapter 47 - Kenyataan
49 Chapter 48 - Api Abadi
50 Chapter 48.5 - Dua Sisi
51 Chapter 49 - Penyesalan
52 Chapter 50 - Kembali ke Akademi
53 Chapter 51 - Clairvoyance
54 Chapter 52 - Latihan
55 Chapter 53 - Bandit
56 Chapter 54 - Tawaran
57 Chapter 55 - Konsekuensi
58 Chapter 56 - Batas
59 Chapter 57 - Kegelisahan
60 Chapter 58 - Dalang
61 Chapter 59 - Tantangan
62 Chapter 60 - Arcana
63 Chapter 61 - Taruhan
64 Chapter 62 - Hari H
65 Chapter 63 - Duel
66 Chapter 64 - Takdir
67 Chapter 65 - Tanah yang tak Dikenal
68 Chapter 66 - Perbedaan Kekuatan
69 Chapter 67 - Petunjuk
70 Chapter 68 - Harapan Kecil
71 Chapter 69 - Buah dari Kerja Keras
72 Chapter 70 - Waktu yang Berlalu
73 Chapter 71 - Iblis tak Sempurna
74 Chapter 72 - Bencana
75 Chapter 73 - Sisa
76 Chapter 74 - Pahlawan
77 Chapter 75 - Hasil Akhir
78 Chapter 76 - Reruntuhan
79 Chapter 77 - Perbatasan
80 Chapter 78 - Kebangkitan
81 Chapter 79 - Reuni
82 Chapter 80 - Latih Tanding
83 Chapter 81 - Awakening
84 Chapter 82 - Kekuatan Baru
85 Chapter 83 - Kembali ke Akademi
86 Chapter 84 - Tuduhan
87 Chapter 85 - Tekanan
88 Chapter 86 - Rumor
89 Chapter 87 - Tentara Bayaran
90 Chapter 88 - Kesempatan
91 Chapter 89 - Pertandingan
92 Chapter 90 - Dinding
93 Chapter 91 - Ramalan
94 Chapter 92 - Permintaan
95 Chapter 93 - Kedamaian
96 Chapter 94 - Ujian Tulis
97 Chapter 95 - Ujian Praktik
98 Chapter 96 - Quest
99 Chapter 97 - Ekspedisi
100 Chapter 98 - Tubrukan
101 Chapter 99 - Keseimbangan Dunia
102 Chapter 100 - Organisasi Misterius
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Chapter 1 - Kehidupan di Akademi
2
Chapter 2 - Sisi Gelap
3
Chapter 3 - Neraka
4
Chapter 4 - Permintaan
5
Chapter 5 - Awal Baru
6
Chapter 6 - Teriakan Hati
7
Chapter 7 - Kebenaran di balik Kabut
8
Chapter 8 - Pelatihan Iblis
9
Chapter 9 - Ujian
10
Chapter 10 - Pulang
11
Chapter 11 - Kembali ke Akademi
12
Chapter 12 - Pengajar
13
Chapter 13 - Masalah
14
Chapter 14 - Kekhawatiran
15
Chapter 15 - Arena
16
Chapter 16 - Realita
17
Chapter 17 - Dongeng
18
Chapter 18 - Kehangatan
19
Chapter 19 - Mana Flow
20
Chapter 20 - Pelajaran Tambahan
21
Ilustrasi Karakter + Trivia - Bagian 1
22
Chapter 21 - Guild
23
Chapter 22 - Perburuan
24
Chapter 23 - Lepasnya Belenggu
25
Chapter 24 - Kabar yang Tertinggal
26
Chapter 25 - Evaluasi
27
Chapter 26 - Alasan
28
Chapter 27 - Pertemuan tak Terduga
29
Chapter 28 - Besi dan Kayu
30
Chapter 29 - Rumor
31
Chapter 30 - Pekerjaan
32
Chapter 31 - Pertemuan
33
Chapter 32 - Jarak
34
Chapter 33 - Dunia Luar
35
Chapter 34 - Smithworks
36
Chapter 35 - Desain
37
Chapter 36 - Permintaan
38
Chapter 37 - Pekerjaan
39
Chapter 38 - Perpustakaan
40
Chapter 39 - Pelajaran
41
Chapter 40 - Sisi Lain
42
Chapter 41 - Kejanggalan
43
Chapter 42 - Quest
44
Chapter 43 - Jejak
45
Chapter 44 - Secercah Harapan
46
Chapter 45 - Bala Bantuan
47
Chapter 46 - Harapan
48
Chapter 47 - Kenyataan
49
Chapter 48 - Api Abadi
50
Chapter 48.5 - Dua Sisi
51
Chapter 49 - Penyesalan
52
Chapter 50 - Kembali ke Akademi
53
Chapter 51 - Clairvoyance
54
Chapter 52 - Latihan
55
Chapter 53 - Bandit
56
Chapter 54 - Tawaran
57
Chapter 55 - Konsekuensi
58
Chapter 56 - Batas
59
Chapter 57 - Kegelisahan
60
Chapter 58 - Dalang
61
Chapter 59 - Tantangan
62
Chapter 60 - Arcana
63
Chapter 61 - Taruhan
64
Chapter 62 - Hari H
65
Chapter 63 - Duel
66
Chapter 64 - Takdir
67
Chapter 65 - Tanah yang tak Dikenal
68
Chapter 66 - Perbedaan Kekuatan
69
Chapter 67 - Petunjuk
70
Chapter 68 - Harapan Kecil
71
Chapter 69 - Buah dari Kerja Keras
72
Chapter 70 - Waktu yang Berlalu
73
Chapter 71 - Iblis tak Sempurna
74
Chapter 72 - Bencana
75
Chapter 73 - Sisa
76
Chapter 74 - Pahlawan
77
Chapter 75 - Hasil Akhir
78
Chapter 76 - Reruntuhan
79
Chapter 77 - Perbatasan
80
Chapter 78 - Kebangkitan
81
Chapter 79 - Reuni
82
Chapter 80 - Latih Tanding
83
Chapter 81 - Awakening
84
Chapter 82 - Kekuatan Baru
85
Chapter 83 - Kembali ke Akademi
86
Chapter 84 - Tuduhan
87
Chapter 85 - Tekanan
88
Chapter 86 - Rumor
89
Chapter 87 - Tentara Bayaran
90
Chapter 88 - Kesempatan
91
Chapter 89 - Pertandingan
92
Chapter 90 - Dinding
93
Chapter 91 - Ramalan
94
Chapter 92 - Permintaan
95
Chapter 93 - Kedamaian
96
Chapter 94 - Ujian Tulis
97
Chapter 95 - Ujian Praktik
98
Chapter 96 - Quest
99
Chapter 97 - Ekspedisi
100
Chapter 98 - Tubrukan
101
Chapter 99 - Keseimbangan Dunia
102
Chapter 100 - Organisasi Misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!