14. Musim panas

..."Meskipun aku tak selalu di sampingnya, tapi aku akan selalu melindunginya. Seperti kata pepatah, jika seribu mil tak lebih panjang dari satu mil. " (Masahiro Higashide)

.

.

.

.

.

.

Ini adalah hari ketiga sebelum libur musim panas di mulai. Taehyung sedang menyiram bunga di taman saat istirahat. Meskipun terpaksa melakukannya tapi merawat bunga membuatnya bahagia.

"Konnichiwa (halo) Kim Taehyung." Seorang perempuan yang bernama Yuri datang menghampiri Taehyung.

"Konnichiwa." Balas Taehyung.

"Biasanya yang mendapat tugas merawat taman kelas adalah perempuan." Yuri memulai percakapan dengan Taehyung.

"Guru wali kelas memaksaku."Jawab Taehyung.

"Kau bisa minta tolong padaku jika kesusahan. Aku juga mendapat tugas saat libur musim panas." Yuri menawarkan diri untuk membantu Taehyung, karena ia juga mendapat tugas yang sama.

"Humm terimakasih sebelumnya."

"Baiklah sampai jumpa Kim Taehyung." Ucap Yuri dan melambaikan tangan pada Taehyung. Ia pergi meninggalkan Taehyung karena temannya memanggilnya.

Taehyung hanya melambaikan tangan memberi balasan kepada Yuri, kemudian melanjutkan kembali pekerjaannya. Setelah selesai Taehyung membeli air lalu kembali ke kelasnya.

Teman-teman di kelasnya sedang membahas acara camp sebelum libur panjang musim panas. Mereka merencanakan untuk membuat pesta kembang api pada malam hari di sekolah, tentu saja harus ada persetujuan dari wali kelas.

"Tanggal sebelas adalah hari ulang tahunku, sepertinya aku tidak bisa makan kepiting karaba." gumam Megumi kepada Rikako karena acara camp berlangsung bersamaan dengan hari ulang tahunnya.

"Tenang saja, aku akan merayakan untukmu. Hey Megumi pakailah yukatta yang sama denganku." Rikako mencoba menenangkan sahabatnya.

"Tentu saja." Jawab Megumi dan akhirnya tersenyum.

Taehyung bisa mendengar percakapan kedua temannya dengan jelas karena dirinya berada tepat di belakang Megumi.

Hiroaki yang membuat acara camp tepat tanggal sebelas sebenarnya juga ingin merayakan ulang tahunnya Megumi. Ia juga sudah membelikan hadiah untuk Megumi.

"Untukmu." Megumi memberikan sebuah gulungan kertas untuk Taehyung.

"Apa ini? " Tanya Taehyung keheranan,

Megumi langsung memberikan di tangan Taehyung. Tanpa berkata apa-apa lagi, Taehyung membuka gulungan kertas. Ternyata gambaran Megumi.

"Karakter favoritmu?" Ucap Taehyung seakan bertanya pada Megumi.

"Kali ini aku menggambarmu." Jawab Megumi dengan singkat kemudian memberikan bukunya untuk pulang. Kali ini ia tak pulang dengan Rikako karena temannya sedang berkumpul di club memanah.

"Kau tahu siapa namaku? "tanya Taehyung sedikit meragu, karena dari tadi pagi ia tak berbicara dengan Megumi.

"Ta Tae." Jawab Megumi dengan singkat kemudian pergi.

Taehyung tersenyum tipis karena Megumi tak melupakan namanya. Megumi selalu memanggilnya dengan "Ta Tae" hal itu menurutnya sangat lucu.

"Megumi, Issho ni kaerimashou (ayo pulang bersama) ." ajak Taehyung dan Megumi mengangguk sebagai balasan iya.

Mereka berdua berjalan bersama karena rumahnya searah. Di perjalanan sudah banyak pernak-pernik musim panas yang di jual di toko. Megumi mengajak Taehyung untuk melihat-lihat sebentar, karena jadwal kedatangan kereta masih satu jam.

Megumi melihat jepit rambut bunga sakura dan mencobanya, kemudian ia meletakkan kembali dan pergi keluar toko.

"Kau tak membeli sesuatu? " Tanya Taehyung saat berjalan menuju stasiun.

"Tidak, aku sudah berencana membeli drawing pen dan buku gambar. Ta Tae, terimakasih sudah mengantarku. Mata ashita (sampai jumpa besok)." ucap Megumi kemudian masuk kedalam kereta.

"Mata ashita ne (sampai jumpa besok)." balas Taehyung kemudian melambaikan tangan kearah Megumi dan memandangi pintu kereta yang mulai tertutup.

Taehyung berjalan pulang ke rumah. Musim panas pertama di Jepang akan segera di mulai, entah seperti apa musim panas bagi Taehyung kali ini . Ia memutuskan untuk menghampiri orang tuanya di kebun.

"Apa yang membawamu kemari?" Tanya tuan Kim ayahnya.

"Aku hany ingin melihat bagaiman pekerjaan ayah." Jawab Taehyung dan membantu ibunya memetik semangka.

"Libur musim panasmu di mulai, apa yang ingin kau lakukan? " tanya ibunya memberi rasa perhatian pada anaknya.

"Aku tetap akan pergi ke sekolah, karena guru wali kelas memberiku tugas." Jawab Taehyung.

"Begitukah... Taehyung pulanglah, istirahatlah di rumah." Ucap Ibu Taehyung.

...----------------...

Taehyung berada di kamarnya, saat ini ia memandangi gambaran yang diberikan Megumi untuknya.

"Kali ini aku menggambarmu." Jawab Megumi dengan singkat

Taehyung tersenyum saat mendengar bahwa Megumi menggambarnya. Taehyung juga senang karena saat ini Megumi telah mengingat namanya. Usahanya memberitahu nama setiap hari ternyata tidaklah sia-sia. Tapi ada satu hal yang mengganjal di perasaan Taehyung.

.

.

.

"Aku menyukainya sejak SMP. Tapi saat kelas tiga Megumi berubah, dia mulai melupakan semuanya. Saat itu aku terasa sangat canggung jika berada di dekat Megumi, karena Megumi selalu melupakan namaku." ucap Hiroaki.

Taehyung teringat dengan ucapan Hiroaki, ia memikirkan apakah dirinya sekarang berbuat curang, sesuai dengan perkataan Rikako padanya. Taehyung perlahan menyadari jika ia mulai menyukai Megumi. Gadis yang pertama kali ia temui di taman, dan gadis yang membuat Taehyung terasa mudah menjalani hidupnya mulai saat ini, gadis itu adalah Megumi.

Malam harinya Taehyung pergi ke taman, ia pergi membawa air untuk menyiram bunga yang pernah ia tanam. Lebih tepatnya Taehyung menanamnya dengan Megumi.

"Ta Tae.... "

Suara Megumi terdengar ditelinganya. Sejujurnya Taehyung sangat senang jika Megumi memanggilnya. Tapi ada perasaan bersalah kepada Hiroaki karena ia telah curang.

"Huumm, sedang apa kau di sini? " tanya Taehyung sekedar basa-basi.

"Aku habis menemui temanku. Oh iya aku juga menunggu ayahku selesai bekerja. Kau tahu ayahku adalah seorang dokter, dia bekerja di sana. " Megumi menunjuk ke arah gedung tinggi yang tak lain adalah rumah sakit.

"Aku tahu kok." Ucap Taehyung.

"Eh benarkah? Aku baru saja memberitahumu. Apa kau tahu dari Rikako? Dia selalu melebih-lebihkan." Gumam Megumi karena malu telah memberi tahu Taehyung.

"Hey Megumi apa kau selalu melupakan kejadian saat malam hari? " Akhirnya Taehyung menanyakan apa yang selama ini membuatnya penasaran.

"Apa maksudmu?" Tanya Megumi keheranan.

"Bunga ini, apa kau mengingat jika kau pernah berdoa untuk bunga ini? "Tanya Taehyung sekali lagi sementara Megumi hanya terdiam.

"Saat itu, aku pernah memainkan sebuah permainan bersamamu. Apa kau mengingatnya?" Taehyung mencoba menahan air matanya yang seakan jatuh.

"Aku tak mengerti maksud perkataanmu."

Taehyung mencoba menahan emosinya, ia juga tak ingin menyalahkan Megumi berkali-kali. Tapi kenapa rasanya sakit saat Megumi melupakan pertemuan pertamanya.

Taehyung melepaskan gelang yang ia pakai, kemudian memberikan dan mengikatkan kepada Megumi. Ia ingin tahu apakah esok hari Megumi masih mengingatnya.

"Aku memberikan gelang ini padamu. Aku harap hari esok kau mengingat siapa pemberi gelang ini." Ucap Taehyung setelah selesai mengikat gelangnya di pergelangan tangan Megumi.

"Terlihat cantik gelangnya, terimakasih Ta Tae." Ucap Megumi dan memandangi gelang pemberian Taehyung. Beberapa saat kemudian ada seseorang yang memanggil Megumi dan mendatanginya.

"Jaa ne (sampai jumpa)." Megumi berpamitan saat seorang laki-laki memakai jas seperti dokter memanggilnya. Laki-laki tersebut juga melihat Taehyung dan memberikan hormat sebelum mengajak Megumi pergi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!