3. Kelas 1-A

"Hey kau tidak lupa namamu kali ini. " Taehyung memberanikan diri berbicara pada Megumi, walaupun ia merasa canggung mengajaknya bicara. Ia teringat saat Masahiro sensei memanggil namanya dan Megumi mengatakan jika lupa namanya. Kejadian itu membuat Taehyung tertawa.

"Apa maksudmu? "

"Tidak... Lupakan!" Mendengar jawaban Megumi yang cuek membuat nyalinya menciut.

Megumi mengirim sebuah surat kecil diatas kertas dan memberikan pada Taehyung.

..."" Jangan menjadi menyebalkan seperti Masahiro Sensei. ""...

Tulis Megumi di secarik kertas kecil. Taehyung yang membaca serasa tak bisa menahan tawanya, sampai akhirnya ketahuan oleh guru kimia.

"Kim Taehyung, apa ada masalah?" Pertanyaan itu di dapatkan pada Taehyung karena tiba-tiba tertawa kecil.

"Tidak. Gomennassai (maafkan aku) sensei." Jawab Taehyung lalu menyelipkan surat itu kedalam sakunya. Ia juga mulai fokus pada pelajaran kimia.

...----------------...

Jam pelajaran telah usai, semua teman-temannya mulai keluar dari kelas dan berhamburan pulang.

"Kim...! " Panggil Hiroki dan menghampirinya sementara Taehyung masih membereskan bukunya.

"Club apa yang akan kau ikuti." Hiroki memberikan lembaran ekstrakurikuler pada Taehyung.

"Ehh aku belum memimikirkannya."Jawab Taehyung. Sering berpindah sekolah membuat Taehyung enggan untuk mengikuti club manapun.

"Aku ada club basket, apa kau mau ikut? " Ajak Hiroaki.

"Entahlah, akan kupikirkan nanti." Taehyung memasukkan kertas pemberian dari Hiroki kedalam tasnya kemudian bergegas untuk pulang.

"Baiklah berikan kertas itu padaku esok. Matane (sampai jumpa). " Dengan tersenyum Hiroaki pergi mendahului Taehyung.

Saat Taehyung berjalan keluar dari sekolah ia bertemu dengan Megumi yang sedang sibuk dengan kertas gambarnya. Entah kenapa ia benar-benar ingin menghampirinya.

"Apa yang kau lakukan? " Tanya Taehyung dan sudah duduk di kursi berdampingan dengan Megumi.

"Ehh tidakah kau bisa melihat apa yang kulakukan. "Jawab Megumi tanpa melirik kearah Taehyung.

Taehyung hanya tersenyum dan melirik gambaran yang di buat oleh Megumi.

"Kenapa kau menggambarku."

"Ini bukan kau. Aku menggambar sosok Anime yang aku sukai. " Megumi membantah tuduhan Kim Taehyung, karena memang benar dirinya sudah lama menggambar karakter anime itu sebelum mengenal Kim Taehyung.

"Hey apa kau benar-benar muncul dari dunia komik." Megumi bertanya dan saat ini ia menutup kertas gambarnya.

Jantung Taehyung berdetak dua kali lebih cepat, karena tatapan tajam perempuan di depannya dan melihat wajahnya dengan sangat dekat.

Entah apa yang harus Taehyung katakan, mulutnya hanya bisa terbuka tanpa mengeluarkan suara. Pikirannya sangat tidak kontras karena jantungnya berdetak sangat cepat.

"Lupakan," Megumi mulai menarik badannya mundur dan melanjutkan kembali menggambar. Tapi Taehyung masih dalam poaisinya yang setengah tejatuh, ia masih belum bisa mengendalikan dirinya.

"Siapa namamu?." ucap Megumi sekali lagi menanyakan namanya. Taehyung sedikit terkejut dan beranggapan apakah namanya sesulit itu? Sampai perempuan di depannya bertanya dua kali padanya.

"Kau kenapa? Apa kau terjatuh? "Tanya Megumi saat melihat Taehyung masih dalam posisi setengah jatuh.

"Aniya... (tidak dalam bahasa korea)." Taehyung tidak sengaja mengucapkan bahasa Korea kemudian ia menutup mulutnya dan segera membenahi posisi duduknya.

"Ehhhh. " Megumi hanya mengangkat alis kirinya karena tak mengerti ucapan Taehyung.

"Maaf, aku tak sengaja memakai bahasa Korea. Anooo kita pernah bertemu sebelumnya kan? " Taehyung berusaha memastikan bahwa perempuan yang pertama kali di temui di taman adalah Megumi.

"Entahlah, aku baru melihatmu hari ini. " Jawab Megumi dan membereskan alat tulisnya saat Rikako memanggilnya. Maegumi segera bergegas untuk menemui sahabatnya.

"Cotto matte (tunggu sebentar)." Taehyung memegang tangan Megumi untuk mencegahnya pergi.

"Namaku Taehyung, Kim Taehyung... "

"Sebelumnya kita pernah bertemu, ku harap kau mengingatnya."Entah kali ini Taehyung berusaha untuk menjawab pertanyaan Megumi yang tadi di lontarkan. Taehyung juga berusaha memberitahu Megumi jika dirinya pernah bertemu.

"Mata ashita (sampai jumpa besok)." Megumi tersenyum dan mengucapkan perpisahan sebelum pergi meninggalkannya.

Taehyung hanya menatap kepergian Megumi yang perlahan menjauh. Dari awal bertemu Taehyung sudah merasa tertarik, entah apa yang membuat dirinya terpikat oleh perempuan itu. Ia bahkan masih mengingat suara pertamanya.

"Anoo, kau menginjak bunga yang baru saja ku tanam." Ucap Megumi dengan sangat sopan..

.

.

.

.

."No matter." Megumi tersenyum kearah Kim Taehyung.

Sejak itulah senyuman Megumi tak pernah terlepas dari ingatan Kim Taehyung. Ia masih mengingat senyuman yang menurutnya penuh arti, dan tatapan mata milik Megumi yang terlihat sayu berhasil membuat jantung Taehyung berdetak cepat.

"Tadaima (aku pulang). " Ucap Taehyung saat memasuki rumahnya. Ia langsung pergi kedapur dan mengambil air minum.

"Okaeri."

"Bagaimana hari pertama mu sekolah? " Tanya ibunya kepada putranya.

"Biasa saja, aku naik keatas dulu." Taehyung hanya melirik apa yang sedang dilakukan ibunua kemudian ia langsung pergi kekamarnya.

Seperti biasa ibunya selalu sibuk pada pekerjaannya. Meskipun ayahnya bekerja di bidang pertanian tapi jika keduanya bekerja maka sudah pasti melupakan anaknya. Ia merindukan saat masih tinggal di Daegu bersama neneknya. Saat orang tuanya pergi ke ladang, neneknya selalu mengajaknya merangkai bunga. Hal itu membuat perasaan Kim Taehyung membaik.

"Apa ibu akan membeli masakan jadi lagi? " Tanya Kim Taehyung saat melihat ibunya hendak pergi.

"Iya, ibu belum sempat membeli bahan makanan dan sebentar lagi ayahmu akan pulang. Apa kau menitipkan sesuatu? "

"Tidak. Makan malam hari ini seperti aku tidak ikut." Taehyung segera memakai sepatu dan hendak berjalan keluar.

"Baiklah." Balas ibunya dengan ramah, seperti biasa ibunya sudah mengetahui sifat Taehyung.

Kim Taehyung kembali berjalan menuju taman, ia memasang earphone di telinganya dan mendengarkan lagu yang ia sukai.

"Ehhh. " Gumam Taehung saat melihat seseorang yang tak asing lagi baginya.

Ia melihat Megumi yang sedang bermain dengan anak kecil, ia menghentikan langkahnya dan mengamati Megumi dari kejahuan.

Saat ini dunianya hanya tertuju pada perempuan itu, Taehyung tersenyum saat melihat Megumi berhasil mengejar anak kecil dan menggendongnya. Perlahan kakinya mulai melangkah kembali dan ingin mendekat pada perempuan berambut panjang.

"Hey... " Taehyung mulai memanggil Megumi, tapi seseorang laki-laki paruh baya sudah terlebih dahulu memanggil perempuan itu dan mengajaknya pergi.

Taehyung hanya bisa menggigit bibir bawahnya karena gagal. Ia memutuskan untuk bermain ayunan di taman. Mata Taehyung tiba-tiba terfokus pada bunga yang pernah ditanam oleh Megumi. Taehyung tersenyum kemudian menyiramnya dengan air minum yang ia bawa. Sampai saat ini ia belum tahu bunga apa yang sedang ditanam Megumi, dirinya hanya berharap bunga itu segera tumbuh.

"Anoo.... Kau menginjak bunga yang baru aku tanam. "

.

.

.

.

.

"Mata ashita. " ucap Megumi dan tersenyum kearahnya.

Berkali-kali suara Megumi selalu terdengar di telinganya. Senyuman serta tatapan mata yang indah selalu membekas di pikirannya. Apakah saat ini Taehyung menyukainya.

Ia segera menepis pikiran itu, karena dirinya masih mempunya rasa trauma saat menyukai seseorang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!