Jam istirahat telah berlangsung, sesuai perintah Masahiro Sensei. Megumi harus membawa tugas Sastra Jelang mejanya.
Membawa buku yang sangat banyak membuat Megumi sangat kerepotan untuk melihat kedepan.
"Ehhh. " pekik Megumi saat seseorang mengambil sebagian buku yang ada di tangannya.
"Masahiro sensei menyuruhku untuk membantumu." Ucap Taehyung dengan santai.
"Arigatou gozaimasu (terimakasih banyak)." balas Megumi dengan senyum tipis di wajahnya. Mereka berdua berjalan menuju ruang guru dan meletakkan semua buku di meja Masahiro.
Taehyung kembali lebih dulu meninggalkan Megumi yang masih membereskan buku milik teman-temannya.
"Darimana saja kau? "tanya Hiroaki yang langsung merangkul pundak temannya.
"Tidak. " ucap Taehyung dengan menggelengkan kepalanya mengikuti langkah kaki Hiroaki yang entah membawanya kemana.
Megumi dan Rikako membuka bekal makanannya. Hari ini Megumi membuat inari sushi dan memberikan sepotong untuk sahabatnya.
"Hummmmm oshiiii (enak). " Ucap Rikako dengan mata yang terbuka lebar menikmati makanan yang baru saja mendarat di mulutnya.
Taehyung dan Hiroaki datang menghampiri Megumi dan Rikako.
"Minuman yang kalian pesan." Hiroaki memberikan dua jus jeruk dengan kemasan tetrapack.
"Thank you li-li lijima kun." ucap Megumi dengan menirukan Hiroaki menyebut namanya.
"Hey apa kalian berdua sudah makan? " tanya Rikako kepada Hiroaki dan Taehyung yang sedang minum susu pisangnya.
"Aku dan Kim membeli roti isi di kantin." Jawab Hiroaki.
"Kau tidak membawa bekal? Itu tidak seperti biasanya. Kim kenapa kau tak membawa bekal makan?" Rikako melempar pertanyaan untuk Kim Taehyung.
"Ibuku sibuk bekerja, tiap hari aku makan masakan jadi." Jawab Taehyung dengan santai dan mengambil kursi untuk duduk disebelah Rikako.
"Kedua orangtuaku juga sibuk bekerja. Aku membuat bekal untuk diriku sendiri." Ucap Megumi tiba-tiba.
Taehyung sedikit terkejut mendengarnya, memang kebanyakan orang-orang di Jepang sudah diajarkan mandiri sejak kecil. Salah satunya memasak dan membuat bekal.
"Makanlah." Megumi memberikan bekal makanannya untuk Taehyung.
"Kim, masakan buatan Megumi tidak terlalu buruk. Kau bisa membuat penilaian." Hiroaki menyahuti Megumi dengan bercanda.
Taehyung mengambil inari sushi buatan Megumi dan perlahan mulai memakannya. Sedikit demi sedikit ia mengunyah dan merasakan rasanya. Masakan rumahan itulah yang Taehyung rasakan, ia merindukan rasa yang seperti ini. Sudah lama ia tak pernah merasakan masakan dari ibunya.
Matanya mulai berkaca-kaca dan tanpa terasa air matanya sudah jatuh. Sebegitu rindukah Taehyung terhadap masakan ibunya???? Sampai-sampai ia menangis saat memakan masakan buatan Megumi.
"Oishi.. " Ucap Taehyung dengan mengusap air matanya yang terjatuh.
"Ehhhh... Apakah sangat enak sampai kau menangis?" tanya Rikako dan tertawa kecil melihat reaksi teman barunya.
Taehyung tidak membalas ucapan dari Rikako, ia masih fokus menghabiskan Inari sushi yang menurutnya enak. Megumi yang melihat Taehyung hanya bisa tersenyum.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Hati -hati." Taehyung memegang tangan Megumi saat melihatnya hampir terjatuh di tangga. Bel pulang sekolah sudah berbunyi dan semua murid sudah keluar kelas, termasuk Taehyung dan Megumi.
"Ehh. "
"Arigatou. (terimakasih)." Ucap Taehyung dan Megumi secara bersama.
Taehyung memberikan isyarat agar Megumi dahulu yang berbicara.
"Terimakasih telah membantuku." Megumi akhirnya mengatakan dulu.
" Tidak masalah."
"Bekal tadi siang, terimakasih." Balas Taehyung pada akhirnya. Mereka berjalan pulang bersama. Taehyung juga baru tahu jika arah rumahnya sama dengan Megumi. Hanya saja Megumi masih harus naik kereta untuk sampai kerumahnya.
"Jaa Mata (sampai jumpa). " ucap Megumi sebelum masuk ke stasiun. Taehyung menarik tangan Megumi lagi sebelum ia mengesek kartu elektroniknya ke pintu stasiun.
"Namae wa Taehyung (namaku Taehyung). Tae Hyung, aku harap kau mengingatnya." Taehyung memberitahu namanya sekali lagi, ia juga ingin mendengar Megumi menyebut namanya jadi Taehyung menahannya lebih lama.
"Sampai jumpa." Dengan senyum yang indah Megumi mengatakan salam kembali. Ia mulai menggesek kartunya dan masuk kedalam stasiun.
"Megumi.... "
"Namaku Taehyung...."
Meskipun Megumi sudah masuk kedalam stasiun Taehyung masih berteriak namanya. Ia harap Megumi bisa mengingatnya besok.
Setelah mengantar Megumi ia berjalan pulang karena jarak rumah dan stasiun kereta tak jauh. Saat ini Taehyung merasa sudah mempunyai teman. Sebelumnya ia tak pernah memikirkan tentang itu, tapi Taehyung merasa senang saat bermain dengan Hiroaki dan teman laki-laki lainnya. Disekolah sebelumnya Taehyung banyak di hindari orang-orang karena dirinya hanyalah seorang anak petani.
"Tadaima.. " Ucap Taehyung seperti biasa saat masuk kerumah. Tapi ia terkejut karena sama sekali tidak ada orang di rumahnya.
..."Taehyung, eomma pergi membantu ayahmu. Kau bisa panaskan makanan yang ada di meja. Jangan lupa makan. " ...
Tulis ibunya pada sebuah kertas yang ada di sebelah kota makan. Taehyung hanya meliriknya, ia pun segera pergi ke kamarnya.
Ia merebahkan tubuhnya di ranjang dan melihat kearah langit yang biru. Entah apa yang saat ini Taehyung pikirkan. Tiba-tiba dirinya teringat dengan kertas yang diberikan Megumi untuknya.
..."""" Jangan jadi menyebalkan seperti Masahiro Sensei """...
Taehyung mengeluarkan kertas itu dari sakunya, ia menyimpan di pigora fotonya dengan orang tuanya. Ia ingin hari esok segera datang, bertemu dengan Megumi merupakan anugrah terbaik baginya.
Malam harinya Taehyung hanya makan ramen sendirian. Karena sepertinya orang tuanya tidak akan pulang hari ini. Setealah selesai makan ia berjalan-jalan sejenak. Seperti biasa kakinya selalu mengantarkan ke taman.
"Ehh sepertinya kau tumbuh dengan baik." Taehyung segera bergegas kearah bunga yang ia tanam kemarin. Daunnya sudah terlihat tumbuh dan ada kuncup kecil berwarna kuning.
Taehyung menyiram bunga itu dengan air minum yang ia bawa. Seperti biasa dirinya merasa senang saat melihat bunga. Saat dirinya membalikkan badan, Taehyung melihat sosok Megumi yang sedang berdiri.
"Megumi... " panggil Taehyung dan tak lama kemudian Megumi membalikkan badan, menoleh kearah Taehyung.
Megumi tersenyum padanya, tanpa basa-basi lagi Taehyung berlari menghampirinya.
"Apa yang kau lakukan disini? " tanya Taehyung selanjutnya.
"Kimi wa.... (kau...). "
"Aku menunggu ayahku, kau tahu ayahku bekerja di rumah sakit itu. " Megumi menunjuk kearah gedung tinggi dan mengatakan bahwa ayahnya bekerja disana.
"So desuka (begitukah). Oh ya kemarin malam aku juga melihatmu disini, apa kau selalu menjemput ayahmu? " Taehyung bertanya sekali lagi.
"Tidak juga, aku menjemputnya jika aku ingin. Ehhhhh, bunganya sudah tumbuh? " Megumi tersenyum dan berlari kearah bunga kecil yang pernah ia tanam.
Taehyung ikut tersenyum dan mengikuti langkah Megumi.
"Megumi, bunga apa yang kau tanam? " Taehyung berjongkok menyamai tinggi Megumi yang sedang memperhatikan tanaman itu.
"Entahlah, aku menemukannya di pinggir jurang. Waktu itu aku dan ayahku sedang mencari anak kucing yang hilang, dan aku melihat bunga ini yang hampir mati." Jawab Megumi lalu ia mengeluarkan semacam pupuk dari tasnya. Megumi menaburkan pupuk dan terlihat seperti berdoa.
"Apa yang kau lakukan? " tanya Taehyung keheranan.
"Aku berdoa agar bunga ini bisa tumbuh baik dan berbunga." Jawab Megumi dan membuka matanya.
"Hey Megumi, apa kau menyukai bunga? " Tanya Taehyung sekali lagi dan Megumi hanya mengangguk.
"Megumi san... Kemarilah. " Seseorang anak kecil memanggil nama Megumi. Tentu saja yang mempunyai nama segera menghampirinya.
"Mei chan, konbawa (selamat malam)." Megumi melambaikan tangannya pada anak kecil perempuan yang memanggilnya.
"Ayo..." Ia juga menggandeng tangan Taehyung mengajaknya menemui gadis kecil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments