"Cakrawala di atas langit, dan bintang yang bertaburan akan membuat malammu menyenangkan." (Sanada Tanaka-1837)
.
"Hey Megumi, kenapa kau selalu ke taman saat malam hari. " Taehyung merbahkan tubuhnya di atas rerumputandan menatap bintang di atas langit. Megumi juga ada di samping Taehyung dan duduk dengan melihat bintang.
"Malam hari di musim panas terasa menyengkan, aku suka aromanya, suara binatang saat malam hari. Jadi aku selalu menikmatinya di Taman." Jawab Megumi dengan perasaan senang.
"Begitukah,."
"Pejamkan matamu. " Megumi menyuruh Taehyung untuk menutup matanya.
"Doshite (kenapa). " balas Taehyung bertanya-tanya.
"Sudahlah, tutup saja matamu. " Megumi mengangat tangan Taehyung dan metutupkan ke mata Taehyung.
"Baiklah baiklah." Akhirnya Taehyung menuruti apa yang diperintahkan Megumi. Ia menutup matanya.
"Setelah itu apa? " tanya Taehyung
"Pejamkan matamu dan diamlah jangan banyak bicara. " Megumi mulai terlihat kesal.
"Baiklah. "Ucap Taehyung menyerah.
"Pejamkan matamu, diamlah sejenak. Ta Tae kun hiruplah nafas dalam-dalam. Setelah itu coba dengarkan suara angin. Bagaimana angin di musim panas menenangkan bukan? Kau juga bisa mendengar suara serangga."
Ucap Megumi seakan memberi perintah pada Taehyung dan ia menuruti apa yang Megumi katakan.
" Itu benar. Suara angin di musim panas, seakan musik yang mengalun di telingaku. Saat ini aku tak bisa mendengar suara serangga, tapi tak apa. Yang paling indah adalah mendengarkan suaramu, Megumi Saibara." Gumam Taehyung, ia tidak fokus dengan apa yang dikatakan Megumi. Tapi mendengar suara Megumi membuat perasaan menyenangkan. Taehyung ingin bisa mencapai Megumi.
"Ta Tae kun.... Ta Tae kun." Panggil Megumi dan Taehyung membuka matanya perlahan.
"Yokatta (syukurlah), aku pikir kau tertidur." Senyum Megumi mengambang saat melihat Taehyung yang bangun.
"Aku tidak tidur kok."
"Aku bingung jika kau sampai ketiduran di taman." Ejek Megumi dan tertawa kecil.
"Mana mungkin... " elak Taehyung dan Megumi masih saja menertawakannya.
"Ta Tae kun, apa kau sering berada di taman saat malam hari? " Tanya Megumi dan berdiri dari tempat duduknya.
"Tidak juga, hanya hari ini dan kemarin saja. Kedua orangtuaku sangat sibuk jadi aku bosan jika di rumah. " Jawab Taehyung.
"Begitukah, pantas saja aku baru melihatmu hari ini."
"Ehhh." Taehyung terkejut dan langkah berhenti seketika. Taehyung berpikir apakah Megumi melupakannya kemarin.
"Ada apa? "Tanya Megumi saat melihat Taehyung sudah tidak ada lagi di sampingnya.
"Kemarin kau tidak melihatku?"
"Tentu saja tidak, maka dari itu aku terkejut saat kau tiba-tiba duduk di sampingku." Jawab Megumi dengan santai.
"Begini... Kemarin kita bersama..." Taehyung menghentikan perkataannya.
"Tidak mungkin, apakah Megumi melupakan juga kejadian kemarin malam .Bagi Taehyung bermain dengan Megumi, tertawa bersamanya merupakan hal yang berarti. "
"Ta Tae. Kemarin... " Megumi membuyarkan lamunan Taehyung.
"Anoo kemarin malam apakah kau pergi ke taman? " Tanya Taehyung karena ia mengingat ucapan Megumi di sekolah kalau kemarin malam ia sedang bertelepon dengan Rikako.
"Aku menelepon Rikako kemarin. " Jawab Megumi.
Benar saja, Megumi tak mengingatnya. Padahal Taehyung sangat bahagia saat bermain dengan Megumi dan anak-anak kecil lainnya. Tapi mengapa Megumi melupakannya, mata Taehyung sudah berkaca-kaca berusaha menahan agar air matanya tidak keluar.
"Ta Tae, aku harus pulang. Mata ashita (Sampai jumpa)." Megumi melihat jam tangannya dan sudah akan jam delapan malam. Dirinya harus segera pulang sebelum jam sembilan malam.
"Tunggu sebentar, aku akan mengantarmu." Taehyung berlari kearah Megumi, ia harus memastikan Megumi pulang dengan aman. Karena malam kemarin Taehyung melihat Megumi disiram air oleh seseorang yang tidak di kenal.
Megumi mengangguk dan keberatan jika Taehyung mengantarnya pulang. Kali ini Taehyung berjalan di samping Megumi, ia berjaga-jaga jika ada seseorang yang ingin menyakiti Megumi.
Jalan menuju rumah Megumi minim lampu penerangan, mungkin karena banyak rumah yang tidak menyalakan lampu jalan. Taehyung berpikir betapa bahayanya jika perempuan melewati jalan ini pada malam.
"Anak pembunuh."
Terdengar suara yang agak samar. Taehyung menengok ke kanan dan kiri mencari sumber suara. Tapi ia tak menemukan siapapu karena penerangan benar-benar minim. Berkali-kali Taehyung mendengar suara itu membuat tubuhnya merinding.
"Pergilah... " Teriak Megumi tiba-tiba lalu berlari menjauh dari Taehyung.
"Pergilah...." Teriak Megumi sekali lagi dan Taehyung sudah mulai kehilangan jejaknya. Tanpa pikir panjang ia langsung berlari menuju rumah Megumi karena Taehyung sudah tahu rumahnya. Hanya sebuah rumah besar dan tidak ada lampu yang menyala. Apakah Megumi sudah sampai di rumahnya itulah yang Taehyung pikirkan. Dan beberapa menit kemudian Taehyung melihat lampu di ruang atas menyala, ia pun tersenyum lega dan memutuskan untuk pulang.
Esok harinya seperti biasa Taehyung pergi ke sekolah. Ia bertemu Hiroaki di jalan lalu mereka berjalan bersama.
"Ohayougozaimasu (selamat pagi) Rikako." Sapa Hiroaki saat bertemu Rikako gerbang. Sementara Taehyung hanya menundukkan kepala.
"Ohayou (pagi). "
"Kau tidak bersama Megumi? " tanya Hiroaki seakan mewakili yang akan ditanyakan Taehyung.
"Aku sedang menunggunya." Jawab Rikako dengan santai.
"Baiklah, mata atode (sampai jumpa)." Hiroaki melambaikan tangan kepada Rikako kemudian berjalan pergi menuju kelas bersama Taehyung.
Saat Taehyung memperhatikan Megumi dan Rikako dari bangkunya, entah mengapa ia merasa senang jika melihat Megumi yang tertawa.
"Makanlah." Megumi menghampiri Taehyung dan memberikan bekal makan siangnya.
Kali ini Megumi membuat Ekiben lengkap dengan buah jeruk. Isi dari Ekiben adalah nasi yang dikepal panjang, telur gulung, tempura sayur, ebifurai dan juga daging sapi masak barbeque.
"Arigatou (terimakasih), tapi apakah kamu tidak memakannya? "
"Aku akan makan siang di kantin bersama Rikako." jawab Megumi kemudian mengikuti Rikako pergi.
Hiroaki menghampiri Taehyung dan mengajaknya untuk makan bersama. Hiroaki hanya tertawa kecil saat melihat Taehyung mengambil satu persatu menu untuk dimakan. Nampaknya teman Koreanya yang satu ini belum familiar dengan masakan Jepang.
"Megumi, sekali lagi aku berterimakasih karena bekalmu. " Taehyung memberikan kotak bekal yang sudah kosong.
"Tidak masalah." Megumi menerima kotak bekal kemudian melanjutkan kembali menghafal beberapa rumus yang ia catat di kertas kecil.
"Boleh sesuatu? " tanya Taehyung.
"Nani (apa)."
"Kemarin kenapa kau berlari dan menyuruhku pergi? " Tanya Taehyung dengan pelan karena tak ingin membuat Megumi tersinggung.
"Kapan aku menyuruhmu pergi?"
"Ehh..." Jawaban dari Megumi membuat Taehyung terkejut lagi. " Kemarin malam saat aku mengantarmu pulang, kau tiba-tiba berlari dan menyuruhku pergi."
"Kemarin malam? "tanya Megumi dengan keheranan.
"Iya kemarin malam. "
"Ehh memangnya kemarin malam aku dimana? Dan kenapa kau mengantarku?" tanya Megumi dengan selidik, karena tak tahu apa yang ditanyakan Taehyung.
"Mana mungkin... Apakah Megumi melupakan kejadian semalam? Ini sungguh tidak bisa dipercaya ataukah Megumi sengaja mengerjaiku? " Gumam Taehyung dari dalam hati.
"Anoo apa kau tahu siapa namaku? " Tanya Taehyung untuk memastikan.
"Namamu?? Tunggu sebentar." Megumi mencari buku gambarnya kemudian membuka-buka gambarnya.
"Namamu Tae Hyung. Iya benar Taehyung." Jawab Megumi dan memberikan senyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments