18

"Aku hanya teman sekelasmu." Jawab Taehyung dan memaksakan senyum.

"Oh... Apa kau yang menolongku? Atau ketua kelas yang menolongku aku mengucapkan terimakasih." Megumi tersenyum kepada Taehyung seakan berterimakasih padanya.

Tapi kali ini melihat senyum Megumi terasa menyakitkan bagi Taehyung. Baru saja ia merasa bahagia lalu di patahkan karena Megumi tak mengenalnya sama sekali.

"Jaa Ne (sampai jumpa). " Akhirnya Taehyung memutuskan untuk pergi.

"Kim Tae.... " Masahiro memanggil Taehyung yang sudah berada cukup jauh dari koridor rumah sakit, tapi Taehyung tidak berhenti bahkan tak menoleh sekalipun ke belakang. Tak putus asa Masahiro segera berlari dan berhasil meraih pundak Taehyung.

"Kim Tae.... " Wajah Masahiro yang kesal mendadak berubah menjadi sayu saat melihat Taehyung yang mengeluarkan air mata.

"Kim Tae kau baik-baik saja? " Tanya Masahiro yang mencemaskan keadaan salah satu muridnya.

"Hum, maaf aku harus segera pulang. Aku tidak ingin membuat kedua orang tuaku khawatir." Jawab Taehyung dengan lemas dan berjalan dengan langkah yang sedikit gontai.

Terkadang kita berjalan di bawah langit biru yang cerah. Sambil bercerita sesuatu yang tidak berguna untuk menghabiskan waktu berdua. Tapi langit biru tak selamanya menjadi biru, akan mulai warna abu-abu saat menjelang malam. Tak salah lagi ini adalah kenyataan yang berakhir dengan mimpi.

Di trotoar Taehyung berjalan dengan memegangi dadanya. Sedikit sesak, mungkin karena angin di musim panas yang memberikan sedikit oksigen.

Saat sampai di rumah mulutnya masih kaku untuk mengatakan sesuatu, Taehyung langsung menuju kamarnya dan menutup matanya.

...****************...

"Tae apa kau baik-baik saja? " tanya ibunya yang sedang memperhatikan Taehyung diam tidak seperti biasanya.

"Hum" Jawab Taehyung dengan mengangguk. Ia mulai malas untuk makan roti tawar miliknya.

"Apa kau sedang demam? " Tuan Kim merasa khawatir karena Taehyung mulai seperti dulu lagi.

"Sepertinya aku kurang enak badan." Jawab Taehyung dan meletakkan rotinya di piring. Rasa sakit di hatinya membuat Taehyung enggan makan apapun di mulutnya.

"Apa kau perlu ke dokter." Ibu Taehyung meletakkan syirup jagung yang baru saja dibuatnya, dan menghampiri putranya. Ia sangat khawatir apa lagi Taehyung mengatakan jika tidak enak badan.

"Aku tidak apa-apa eomma, mungkin musim panas di sini sangat menyengat jadi aku belum terbiasa."

"Benarkah? "

"Hummm. "Taehyung tersenyum ala kadarnya supaya tidak membuat ibunya khawatir berlebihan.

"Kalau begitu kau bisa istirahat, ibu akan buatkan sup rumput laut."

Taehyung berdiri dari kursinya menuruti perintah ibunya, hari ini Taehyung juga malas pergi ke sekolah karena mengingat peristiwa semalam hanya membuatnya menambah sakit.

"Taehyung, jika perlu apapun kau bisa menghubungi ayah." Tuan Kim mencoba memberi perhatian kepada putranya, ia tak ingin jika Taehyung bersedih seperti dulu.

"Tentu saja. " Jawab Taehyung dengan memaksakan senyumnya.

Taehyung kembali kamarnya, gambaran dari Megumi masih terpasang rapi di pigora.

Anata wa dare? (kamu siapa).

Ingatan semalam bagaikan potongan- potongan film yang membuat perasaan Taehyung semakin sakit.

Apa kau menyukai lagu Flower dance?.

Kali ini aku menggambarmu."

Tangis Taehyung kini tak bisa ditahan lagi, suara Megumi selalu terdengar di telinganya.

"Kenapa, kenapa." Gumam Taehyung dan membiarkan air matanya jatuh.

Baru saja Taehyung merasakan kebahagiaan, baru saja ia menyatakan perasaannya. Tapi semua itu lenyap dalam hitungan jam.

Seharusnya Taehyung bisa mengendalikan perasaannya, seharusnya dirinya tak perlu menyatakan cintanya pada malam hari.

"Tunggu sebentar, apakah Megumi akan mengingatku besok? " Pekik Taehyung, karena yang Taehyung tahu Megumi selalu melupakannya saat malam hari. Itu artinya masih ada sedikit darinya yang diingat Megumi.

Taehyung mengambil jaketnya dan bergegas keluar, ia ingin menemui Megumi dan memastikan jika yang ia pikirkan benar.

"Masahiro Sensei." gumam Taehyung perlahan saat melihat gurunya sudah ada di rumahnya.

"Taehyung gurumu datang karena kau tak pergi ke sekolah." ibunya memberitahu kedatangan gurunyq kepada Taehyung.

"Bisa kita bicara." Tanya Masahiro dan mengajak Taehyung untuk berbicara di luar.

"Haik (iya). " Dengan anggukan Taehyung mengikuti gurunya.

Masahiro juga meminta izin dengan sopan kepada ibu Taehyung untuk berbicara di luar halaman.

"Ibumu mengatakan jika kau kurang enak badan. " ucap Masahiro memulai percakapan pada Taehyung.

"Hanya sedikit pusing." Taehung menjawab pertanyaan dari gurunya, kemudian duduk di bangku panjang miliknya, sedangkan Masahiro masih berdiri membelakangi Taehyung.

"Apa tentang masalah kemarin?"

Pertanyaan Masahiro hanya membuat Taehyung diam, ia enggan untuk menjawabnya.

"Saibara mengidap OCD sejak tiga tahunan, penyebabnya ada seseorang yang merisaknya. Aku tahu kau sangat terkejut saat itu, aku juga mencemaskanmu karena mungkin bagimu ini bukan hal yang wajar."

Masahiro menjelaskan kepada Taehyung apa penyebabnya Megumi sering melupakan seseorang.

"Aku sudah tahu jika Megumi akan melupakanku hari esok, hanya saja terkejut jika dia mengidap OCD." Jawab Taehyung, karena tak mungkin juga ia menjelaskan kalau dirinya baru saja medaratkan ciuman pertamanya untuk Megumi.

"Syukurlah kau sudah tahu, aku sangat khawatir saat melihatmu kemarin." Masahiro berbalik dan duduk di dekat Taehyung.

"Apa bisa disembuhkan? "

Pertanyaan dari Taehyung juga membuat Masahiro binggung untuk dijawab, karena dokter sendiri masih menganalisa. Ocd bukan suatu penyakit, juga bukan gangguan mental. Hanya saja memori otaknya bisa melupakan apa yang ingin dilupakan dan mengingat apa yang ingin diingat. Jadi murni dari orang itu sendiri yang mengendalikannya.

"Mungkin jika Megumi tidak mendapatkan tekanan maka semua akan berjalan lebih baik. " Jawab Masahiro dengan bimbang.

"Hey Taehyung apa kau keberatan dengan tugas mengurus taman? " Masahiro mengalihkan pembicaraan agar tak membuat Taehyung selalu memikirkankan Megumi.

"Tentu saja, aku baru saja masuk satu bulan dan Sensei memberiku tugas yang sama sekali aku tidak tahu." Jawab Taehyung dengan menggerutu. Masahiro tak bisa menahan tawanya karena Taehyung sangat jujur menjawabnya.

"Baiklah, aku menyuruh satu orang lagi untuk membantumu merawat taman kelas. Dia sudah pengalaman semester lalu. Cepatlah sembuh." ucap Masahiro dan memukul pelan pundak Taehyung.

Ia juga berharap agar muridnya yang satu ini tidak larut dalam masalah yang menimpanya. Jujur Masahiro mengkhawatirkan Taehyung karena ia tahu jika Taehyung baru saja menyatakan perasaannya pada Megumi.

"Pulanglah aku ingin istrahat lagi." ucap Taehyung seakan mengusir gurunya.

"Sungguh tidak sopan sekali kau ini, setidaknya biarkan aku makan siang dulu." Masahiro hanya tertawa karena ucapan Taehyung yang seakan mengusirnya.

Tentu saja Taehyung hanya bercanda karena ibunya mengatakan akan membuat beberapa camilan untuk gurunya.

"Terimakasih atas makanannya. " Masahiro memberi hormat kepada ibunya Taehyung sebelum berpamitan pulang.

"Besok ku harap kau sudah sembuh, jadi datanglah ke sekolah. "

Setelah berbicara sedikit lama dengan Taehyung akhirnya Masahiro berpamitan pulang. Masahiro juga mengatakan agar besok Taehyung ke sekolah untuk mengerjakan tugasnya.

"Baiklah."

"Jaa ne (sampai jumpa). " ucap Masahiro sebelum mengendarai mobilnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!