4. Art

"Ada pelangi

seolah-olah engkau di sini

Saat ini

Seseorang yang menyamakan perasaan melihat kehadiran pelangi sebagai perasaan saat ia sedang bersama kekasihnya."

(Nizi tachite - sastra jepang oleh Takahama kiyosi)

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Keesokan pagi yang cerah Kim Taehyung bersiap untuk berangkat ke sekolah. Hari ini ia membiarkan rambutnya sedikit berantakan seperti anime yang Megumi gambar. Senyuman tipis melekat di bibir Taehyung, ia tidak sabar untuk pergi sekolah dan bertemu Megumi.

Tunggu!!!!!! Sejak kapan Taehyung sangat semangat pergi sekolah. Sebelumnya Tae selalu tidak bersemangat, bahkan terkesan malas jika berangkat sekolah.

Tanpa mengatakan apapun Taehyung langsung menuju meja makan dan memakan roti panggang.

"Kau terlihat bersemangat hari ini. " Sapa Tuan Kim selaku ayah Taehyung yang sedang duduk di meja dengan secangkir kopi.

"Ku pikir sama seperti biasanya ." Jawab Taehyung dengan santai.

"Bagaimana sekolahmu?" tanya tuan Kim seakan memberi perhatian pada putranya

"Biasa saja. Aku pergi dulu. " Setelah selesai memakan rotinya Taehyung segera berangkat sekolah.

Ayah Taehyung ikut tersenyum karena melihat wajah putranya yang sudah kembali mendapat senyumnya. Sudah hampir satu tahun ia tak pernah melihat senyuman Taehung yang seperti itu.

"Sepertinya Taehyung menjalani sekolahnya dengan baik. "Ucap ibu Taehyung seraya memberikan senyum kepada suaminya.

"Kau juga merasa begitu? Aku harap anak itu selalu bahagia. Aku harap juga kali ini kita bisa menetap. " Ucap tuan Kim dan tersenyum pada istrinya.

Taehyung sudah sampai di ruang kelasnya. Seperti biasa ia selalu mendengarkan musik dengan earphone di telinganya. Dirinya terkejut saat seseorang tiba-tiba melepas salah satu earphone miliknya.

"Berikan tugas sastra Jepang milikmu." Ucap Megumi dengan mengulurkan tangannya.

"Oh... Tunggu sebentar." Taehyung membuka tasny dan memberikan buku tugasnya kepada Megumi.

"Hey apa semalam kau berada di taman?" tanya Taehyung ingin memulai percakapan.

"Iya aku kesana." Jawabnya singkat kemudian duduk di bangkunya.

"Hey Megumi, apa kau mengingatku? " tanya Taehyung sekali lagi.

"Eehhhhh, kau memanggil namaku? Apa kita teman? " Teriak Megumi sehingga membuat Hiroaki melihat kearahnya.

Yang membuat Megumi terkejut adalah Taehyung memanggil namanya depannya, bukan nama keluarganya.

Di Jepang, seseorang akan memanggil nama depannya jika benar-benar menjadi teman dekatnya. Selebihnya mereka memanggil dengan nama keluarganya.

"Lalu aku harus memanggilmu dengan apa." tanya Taehyung dengan alis kanannya yang mengangkat keatas.

"Aku terkejut mendengarnya, teman-temanku biasa memanggilku dengan Saibara." Jawab Megumi, dan memutar tempat duduknya menghadap kearah Kim Taehyung.

"Woah.. kau tidak merapikan rambutmu kali ini. Itu seperti karakter yang ku gambar." ucap Megumi sekali lagi.

"Kenapa kau suka sekali menggambar? " Taehyung akhirnya membuka percakapan kecil, ia ingin sedikit mengetahui bagaimana sosok perempuan yang saat ini di depannya.

"Menyenangkan, kau sendiri?"

"Anoo, namae wa dare? (siapa namamu)."

Lagi-lagi pertanyaan itu keluar dari mulut Megumi, sehingga membuat Taehyung terkejut. Ini ketiga kalinya Megumi menanyakan namanya.

"Aku sudah memberitahumu kemarin." Jawab Taehyung dengan senyum yang mulai memudar.

"Benar, lupakan sajalah. " Megumi kembali memutar kursinya menghadap kedepan. Ia sepertinya menyudahi percakapan dengan Taehyung.

Sementara itu, Kim Taehyung hanya bisa memandangi punggung Megumi dengan perasaan hambar. Ia berpikir apakah namanya terlalu sulit untuk di ingat. Meskipun dia bukan orang Jepang, tapi bukan berarti namanya tak bisa di ingat oleh seseorang. Pandangannya melirik kearah Megumi yang sedang menggambar seorang laki-laki dengan membawa bunga mawar berwarna kuning.

"Megu.... -" Ucapan Taehyung terpotong saat ia ingin menanyakan, apakah Megumi menyukai bunga. Ia harua menyiapkan buku pelajaran sejarah karena gurunya sudah datang.

Dua jam berlalu Taehyung merasa sangat penat karena pelajaran sejarah. Sebenarnya bukan karena mata pelajarannya tapi karena tulisannya menggunakan huruf kanji yang belum banyak ia ingat.

"Kim ayo pergi." Hiroaki mengajak Taehyung mengganti pakaian karena sebentar lagi pelajaran olahraga.

"Oh haik (iya). " Taehyung mengambil bajunya di loker kemudian pergi mengikuti Hiroaki pergi.

"Apa kau mengenal Saibara? "Tanya Hiroaki tiba-tiba saat mereka berdua berjalan menuju lapangan.

"Tidak..! Hanya saja aku pernah bertemu sebelumnya, tapi terlihat seakan Megumi tak pernah bertemu denganku. "Jawab Taehyung dan mengikat headband dikepalanya.

"Saibara chan mempunyai gangguan psikologis, ia akan mengingat apa yang ingin dia ingat dan melupakan apa yang ingin dia lupakan. Jadi santai sajalah jika bicara padanya." Hiroaki memberikan penjelasan kepada Taehyung meskipun hal itu merupakan rahasia yang harus ia jaga.

"Ehh bagaimana maksudnya." Ucap Taehyung seakan bertanya-tanya.

"Anoo dia sedikit aneh bukan, Saibara hanya menyukai anime yang ia gambar. Ayo... " Hiroaki memukul pundak Taehyung dengan pelan sebelum berlari kearah lapangan.

Pelajaran olahraga berlangsung dengan sangat menyenangkan, bakat olahraga Taehyung sudah banyak dilihat teman-temannya. Ada yang mengajak Taehyung masuk ke club futsal dan ada yang mengajak untuk ikut club tenis. Tapi Taehyung belum menanggapinya dengan serius.

Megumi dan Rikako masih memainkan tenis, tapi berkali-kali Megumi tidak bisa memukul bola dengan baik. Mereka berdua sepertinya tidak serius memainkan permainan itu. Taehyung melihatnya dari kejahuan, bibirnya tersenyum karena senang melihat senyuman Megumi yang tampak bahagia.

"Megumi... Awas...!!!? " Teriak Rikako saat bola basket melayang di udara mengarah kearah kepala Megumi.

Megumi hanya menutup matanya membiarkan jika bola itu mengenainya. Perlahan ia membuka matanya saat agak lama Megumi tidak merasakan sesuatu di kepalanya.

Taehyung yang juga melihatnya segera berlari memeluk kepala Megumi. Bola basket terjatuh mengenai punggung Taehyung.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Taehyung yang juga perlahan melepaskan pelukannya. Kini kedua matanya saling bertatapan. Taehyung menatap wajah Megumi dalam-dalam, memperhatikan setiap detail wajah perempuan yang berhasil membuat jantungnya berdetak lebih cepat.

"Huummm,."Jawab Megumi dan mengangguk.

"Hiroaki, mainkan dengan hati-hati." Teriak Taehyung dan melempar bola basket kearahnya.

Hiroaki juga merasa terkejut karena Taehyung memanggil nama depannya. Semua temannya mungkin sudah mengira jika dirinya dan Taehyung sudah berteman akrab.

"Kim kemarilah dan bermain dengan kami." Ajak Hiroaki dengan senyuman, tak perlu pikir panjang Taehyung langsung berlari kearah Hiroaki.

"Hey hey... Sepertinya sosok pangeran dalam gambarmu telah muncul di dunia nyata." Ucap Rikako yang berjalan mendekati Megumi.

"Itu benar. Laki-laki yang ku gambar sekarang menjadi nyata." Balas Megumi sembari melihat kearah Taehyung. Selang beberapa detik Taehyung juga melihatnya, Megumi langsung menunduk karena mata mereka sing berpapasan.

"Ayo bereskan bolanya." Rikako mengajak Megumi untuk memunguti bola tenis yang berceceran di lantai. Mereka membereskan peralatan tenis dan mengembalikan ke ruang olahraga.

Sementara Taehyung semakin bersemangat setelah melihat senyuman Megumi. Ia bersiap untuk melakukan shooting dan akhirnya...

.

.

.

.

."Yossshhhhh." Taehyung berhasil memasukkan bola ke dalam net dan mendapakan nilai 3 poin.

"Sugoi.....(keren). Hey bergabunglah di club basket. " Ajak Hiroaki dan Taehyung hanya tersenyum.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!