12. Haiku (puisi cinta)

Taehyung tersenyum dengan senang, ia masih mengingat mengahabiskan waktunya dengan Megumi di rumahnya. Taehyung juga sangat senang saat mendengar Megumi memanggil namanya.

"Apa Taehyung tidak ikut makan malam? " tanya Ayahnya saat ibunya tidak memanggil Taehyung untuk makan malam.

"Sore tadi Taehyung sudah makan banyak. Taehyung membawa temannya kemari." Jawah ibunya Taehyung.

"Benarkah? aku senang akhirnya Taehyung sudah mulai terbiasa di sini." Tuan Kim merasa senang karena putranya bisa adaptasi dengan baik di Jepang.

"Temannya Taehyung yeoja (yeoja sebutan teman perempuan Korea). Maksudku Kanojo (sebutan teman perempuan di Jepang )." Ibu Taehyung membenarkan bahasanya karena suaminya menyuruh anak dan istrinya memakai bahasa Jepang meskipun berada di dalam rumah.

"Sungguh? Tapi itu hal yang wajar, karena putra kita juga tampan." Tuan Kim memuji anaknya. Taehyung memang tampan tapi satu tahun akhir -akhir ini putranya tampak murung, dan itu membuatnya khawatir.

"Teman Taehyung sangat cantik, mereka memasak bersama. Aku rasa Taehyung sangat menyukai masakan temannya. Aku harap keluarga kita bisa menetap untuk waktu yang lama. " ungkap Ibunya Taehyung, karena dirinya juga ingin kebahagiaan Taehyung berlangsung lama.

"Aku akan mengusahakannya." Balas tuan Kim.

Keesokan harinya Taehyung dengan bersemangat sudah berangkat sekolah. Dengan memasang earphone di telinganya Taehyung membaca buku bahasa Jepang, dirinya masih harus belajar untuk berbahasa Jepang dengan baik.

Ia merasa terkejut saat salah satu earphon miliknya dilepas.

"Ohayougozaimasu (selamat pagi) Ta Tae." Ucap Megumi dengan mengambil earphone milik Taehyung.

"Ohayaou (selamat pagi). Megumi chan mengingat namaku? " Balas Taehyung dengan tersenyum senang. Akhirnya Megumi mengingat namanya.

"Sepertinya begitu. Apa yang sedang kau baca? " tanya Megumi yang penasaran.

"Bahasa Jepang." Jawab Taehyung dan menunjukkan cover buku yang ia baca.

"Begitukah, kalau begitu silahkan lanjutkan." Megumi kemudian duduk di bangkunya, ia juga mulai membuka buku gambarnya dan melanjutkan.

"Ohayou." Sapa Hiroaki yang baru datang dan langsung menghampiri Taehyung.

"Ohayou, Hiroaki aku sudah menyelesaikan formulirnya." Taehyung memberikan selembar kertas pada temannya.

"Eh kau ikut club futsall? " Ucap Hiroaki dan Taehyung mengangguk.

"Keren...! Selamat bergabung !!" Junta yang saat itu mendengar langsung mendekat kearahnya.

"Kau ini membuatku kaget saja." Hiroaki mengelus dadanya karena merasa Junta seperti muncul tiba-tiba.

"Hey Kim Taehyung datanglah sepulang sekolah di lapangan. Aku senang sekali akhirnya kau tertarik pada club futsall. " Junta menepuk punggung Taehyung kemudian duduk di bangkunya.

"Apa kau tak tertarik pada club basket?" tanya Hiroaki lalu memasukkan formulir milik Taehyung ke dalam tasnya.

"Aku juga tertarik, tapi aku lebih tertarik untuk bermain futsall." Jawab Taehyung.

"Wakarimasu (aku mengerti). "

Pelajaran sastra Jepang dimulai, semua murid segera duduk di bangkunya masing-masing. Taehyung masih memperhatikan Megumi, gadis itu terlihat sedang asik menggambar padahal pelajaran Masahiro Sensei. Apakah Megumi tidak menyukai pelajaran sastra batin Taehyung.

"Kim Taehyung bagaiman menurutmu tentang 'Horete kayoeba senri mo ichiri ' (sastra Jepang tahun 1655)" Masahiro Sensei bertanya kepada Taehyung.

"Itu... Aku tidak mengerti sama sekali. " Jawaban dari Taehyung membuat seisi kelas tertawa.

Ia juga tak mengerti kenapa Masahiro Sensei menanyakan padanya, sudah jelas Taehyung tak akan mengerti jawabannya.

"Baiklah, bagaimana menurutmu Saibara Megumi." Masahiro Sensei memberikan pertanyaan itu untuk Megumi.

"Megumi, apa kali ini kau melupakan namamu lagi? Atau orang lain yang sedang ada di tubuhmu." Ucap Masahiro sensei kembali saat Megumi benar-benar tak menghiraukannya.

Meskipun semua murid menertawakan Megumi, tapi Megumi sepertinya benar-benar tak menyadarinya. Masahiro sensei kemudian menghampiri tempat duduk Megumi.

"Keren sekali gambaranmu, apa kau sangat mirip dengan Kim Taehyung. " Ucap Masahiro Sensei saat merebut gambaran milik Megumi.

"Aku tidak menggambarnya, ini adalah karakter anime favorit ku." Megumi mencoba mengambil buku gambarnya kembali, tapi apalah dayanya tinggi badannya jauh lebih mungil karena Masahiro sensei sangat tinggi.

"Alasan saja, semua karakter anime mempunyai nama. Jika bukan Kim siapa nama anime favoritmu?" Masahiro memberikan pertanyaan.

"Nama... Namanya Ta Taehyung." Jawab Megumi dengan terbata-bata.

Masahiro hanya tertawa kecil melihat kelakuan muridnya yang bisa dikatakan aneh. Sedangkan Taehyung hanya melirik kearah Megumi merasa kasihan karena ditertawakan seisi kelas.

Jika Megumi ingin membela diri kenapa ia tak mengatakan jika karakter animenya bernama Takumi. Bukankah sebelumnya namanya memang Takumi.

"Sudahlah jangan banyak alasan, baca halaman 207 puisi cinta atau haiku dari Katayama Kiyoshi tahun 1655." Masahiro tak ingin membiarkan masalah berlarut, ia mulai fokus pada pelajaran.

"Horete kayoeba senri mo ichiri, siapa yang bepergian untuk mencari cinta akan menemukan jika seribu mil tak lebih panjang dari satu mil." Megumi mulai membacanya dan Masahiro Sensei menyuruhnya untuk menjelaskan isi dari puisi tersebut.

"Kemenangan cinta bisa menembus batas ruang, batas waktu, ataupun batas usia. Tak perlu menyatakan atau mengungkapkan, karena membuktikan adalah yang paling penting. Itulah yang dimaksud mengapa seribu mil tak lebih panjang dari satu mil. Karena mereka memilih membuktikannya dari pada harus menyatakannya." Megumi menjelaskan berapa kata dari haiku.

Semua teman-temannya yang semula mmenertawakan Megumi mendadak kagum. Karena penjelasan dari Megumi sudah cukup lebih baik menerangkan apa maksud dari isi dari Haiku (puisi cinta) tersebut.

" Hey Megumi. Kenapa kau tak menjadi guru sastra Jepang. " Ucap Masahiro sensei yang sebenarnya sangat takjub pada Megumi. Penjelasan dari Megumi hampir sama dengan sastrawan lainnya. Dan Masahiro juga mempunyai jawaban yang serupa.

"Aku tak ingin jadi menyebalkan seperti Masahiro Sensei." Jawab Megumi dengan spontan dan tentu saja mengundang gelak tawa seisi kelas.

"Baiklah, kerjakan Haiku abad ke 12. Sampai jumpa di pertemuan akan datang. " Masahiro menyudahi kelasnya karena bel sudah berbunyi. Ia kemudian keluar dari kelasnya.

"Sensei... " Taehyung berlari menghampiri Masahiro.

"Ada apa Kim?" Masahiro berbalik ketika Taehyung memanggilnya.

"Anoo, mengenai Megumi. Yang digambar memang bukan aku. Megumi sudah menyukai karakter itu jauh sebelum bertemu denganku. Aku hanya ingin Sensei tidak salah paham." Taehyung mencoba menjelaskan pada gurunya. Karena ia merasa kasihan melihat Megumi seperti dipermalukan.

"Aku mengerti, Megumi memang seperti itu. Entah mengapa dia sepertinya ingin membenci sasra. Mungkin ini karma buatku. Jika kau peduli padanya lindungi saja. Jaa ne (sampai jumpa). " Masahiro menepuk pundak Taehyung lalu akhirnya pergi meninggalkan sendiri.

"Kau membuat kesalahan terbesar?" suara Rikako tiba-tiba dan sudah ada di belakang Taehyung.

"Apa maksudmu?" tanya Taehyung karena tak mengerti.

"Hey aku tahu anime yang digambar Megumi sebenarnya bukan bernama Taehyung. Megumi sempat memberi nama pada karekter favoritnya dan aku rasa bukan Taehyung. " Rikako menjelaskan maksud perkataannya.

"Itu benar. Nama karakternya adalah Takumi dan aku menggantinya dengan namaku. Aku ingin Megumi mengingat namaku saat bertemu." balas Taehyung seakan mempunyai rasa bersalah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!