...." Bunga yang ku tanam ternyata berhasil tumbuh dengan baik. Seperti perasaanku yang perlahan tumbuh seiring berjalannya waktu. Hey... Apa kau mengingatku.."
(Kim Taehyung)
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Ayo..." Ia juga menggandeng tangan Taehyung mengajaknya menemui gadis kecil. Senyum Megumi terasa hangat bagi Taehyung.
Megumi mengajak Taehyung bermain dengan anak-anak kecil yang berada di taman. Ia mengatakan jika mereka semua adalah teman-temannya. Mereka berlari saling mengejar dan menutup mata untuk menebak nama satu sama lain.
"Bagaimana jika saat ini giliran Onichan." ucap salah satu anak kecil yang bernama Kouta pada Megumi. Ia memberikan syal warna hitam untuk menutup mata Megumi.
"Baiklah... Bersiaplah kalian semua." Megumi memulai permainan dan semuanya mulai berlari menjauh. Taehyung juga ikut menikmati permainan itu.
"Mei chan... Kau adalah Mei... " Tebak Megumi saat berhasil memegang anak kecil yang ada di depannya.
"Hey Onichan, kau salah orang aku tidak ada di sana. " Mei yang berada jauh di belakang Megumi mengatakannya.
Kemudian Megumi berbalik dan mencari sosok suara yang ada di belakangnya. Mata Megumi masih tertutup rapat, tangannya berusaha meraba untuk mencari seseorang. Megumi mendekat kearah Taehyung, tapi ia sengaja tidak menghindar. Membiarkan Megumi menemukannya meskipun Kouta memperingatkannya untuk segera sembunyi.
Sosok laki-laki yang tinggi dan hanya diam saja. Megumi masih meraba rambut milik Taehyung berusaha mengenali siapa laki-laki yang ada di depannya, karena matanya masih tertutup oleh kain.
"Ta Tae... " Ucap Megumi menyebut nama Taehyung.
" Akhirnya..... Akhirnya kau memanggil namaku. Setelah sekian lama aku menunggunya. Megumi, apa kau bisa mengingat pertama kita bertemu." Taehyung bergumam dalam hati sembari tersenyum senang. Dirinya sangat bahagia karena Megumi mengingat namanya.
"Benar....! Kau yang jaga. " Ucap Megumi setengah berteriak saat membuka penutup matanya. Megumi segera memasangkan penutup mata pada Taehyung karena permainan masih berlanjut.
Taehyung menurutinya, ia juga bersenang-senang malam ini. Ternyata bermain dengan anak kecil sangat menyenangkan itulah yang ada di pikirannya. Berulang kali Taehyung berhasil menangkap seseorang tapi selalu salah menyebut namanya.
Megumi hanya tertawa karena berkali-kali Taehyung tidak berhasil.
Malam hari yang penuh bintang seakan terasa hangat, begitu juga dengan Taehyung yang merasa hangat saat berada bersama Megumi.
"Ne moshi-moshi (halo). Baiklah, sampai jumpa." Megumi mengangkat telepon dari Ayahnya. Sepertinya malam ini ayahnya tidak bisa pulang karena lembur. Ia juga harus pulang sendiri.
Semua anak-anak kecil sudah pulang sedari tadi. Tinggal Megumi dan Taehyung yang masih berada di taman.
"Ayahku mengatakan jika lembur bekerja, dia juga menyuruhku untuk pulang jangan larut malam. Ta tae, mata ashita (sampai jumpa)." Megumi berpamitan untuk pergi dahulu.
"Tunggu sebentar, aku akan mengantarmu."
"Ehhh tidak perlu, aku bisa pulang sendiri." Tolak Megumi karena dirinya sudah biasa pulang sendiri. Sejak kecil Megumi memang sudah diajarkan mandiri oleh kedua orangtuanya.
" Aku tidak menerima kata tidak. Ayo pergi.."
Taehyung berjalan ke arah stasiun, hari sudah malam mana mungkin ia tega membiarkan Megumi pulang sendiri. Ini juga pertama kalinya bagi Taehyung mengantar seorang perempuan.
Keduanya berjalan bersama menuju stasiun dan hanya butuh waktu tak lebih dari sepuluh menit mereka sampai di tempat tujuan.
Taehyung membiarkan Megumi berjalan di depannya karena sedari tadi ia menolak untuk diantar sampai rumah, mungkin karena ia seorang laki-laki. Dan mungkin saja orang tua Megumi tidak mengizinkannya untuk pacaran.
.
.
.
PYARRRRR......
.
.
.
Sebuah batu yang terlempar mengenai Megumi. Keningnya berdarah karena tidak sempat menghindar. Lalu tak lama kemudian datang seorang perempuan yang menyiramnya dengan air.
.
.
.
"Dasar anak pembunuh,!!!"
"ENYAHLAH...!!!! " ucap perempuan itu dengan lantang lalu menjambak rambut Megumi lalu pergi karena melihat seseorang.
Taehyung terlambat menolongnya. Saat perempuan itu menyiram tubuh Megumi, dirinya sedang membenarkan tali sepatu yang terlepas.
"Megumi.... !" teriak Taehyung dan berlari kearah Megumi.
"Pergilah.... !!!! Jangan mendekat , pergilah..."
Megumi berteriak keras lalu berlari sangat cepat membiarkan Taehyung sendiri. Matanya sudah sembab, ia tak ingin melibatkan Taehyung dalam situasi ini.
"Matte (tunggu). Megumi kau ada dimana?"
Taehyung masih meneriaki nama Megumi dan berlari berputar mencari keberadaannya. Ia telah kehilangan Megumi, larinya sangat cepat saat masuk kedalam gang.
"Apa yang sebenarnya terjadi."
"Megumi di manakah kau, apa kau baik-baik saja. " Guman Taehyung dengan menarik-narik rambutnya. Ia masih berlari mengelilingi kompleks perumahan dan mencari sosok Megumi.
Kejadian itu tepat di depan matanya. Ia melihat dengan jelas saat Megumi terjatuh kemudian ada seseorang yang sengaja menyiramnya dengan air. Lalu kenapa Megumi menyuruhnya pergi ???
Apa yang sebenarnya terjadi??
Selama satu jam Taehyung masih berputar-putar mengelilingi perumahan. Ia tidak berhasil menemukan Megumi. Andai saja ia punya nomor telepon Megumi, pasti segera menghubunginya dan menanyakan apakah dia baik-baik saja. Taehyung memutuskan untuk pulang ke rumah karena tak ingin ketinggalan kereta terakhir.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Langit sudah berganti menjadi warna biru, dan matahari sudah mulai meninggi. Taehyung membuka matanya, ia langsung terhenyak dari tempat tidurnya dan berlari ke kamar mandi untuk bersiap ke sekolah.
"Aku berangkat.... " ucap Taehyung saat melihat kedua orangtuanya sudah ada di ruang tamu. Taehyung segera memakai sepatu dan berlari keluar.
"Matte (tunggu), kau tidak sarapan? " tanya ibunya setengah berteriak tapi putranya sudah pergi jauh.
"Apa yang terjadi padanya, bukankah masih jam 7 pagi? " tanya tuan Kim kepada istrinya.
"Entahlah, sepertinya dia buru-buru. Kopi milikmu segera minum. " Jawab ibu Taehyung dan memberikan secangkir kopi pada suaminya.
Taehyung berlari dengan cepat menuju sekolahnya. Ia mengingat kejadian semalam, dan dirinya harus segera memastikan jika Megumi baik-baik saja.
"Aaahhhh..... "
Taehyung terjatuh saat mengijak tali sepatunya sendiri. Ia segera membenarkan talinya dan segera berlari. Setidaknya jika terjadi sesuatu pada Megumi ia tidak terlambat jika melaporkan ke polisi.
"Ohayou (selamat pagi) Kim Taehyung." Sapa Hiroaki yang melihatnya. Tapi Taehyung masih berlari menghiraukan sapaan temannya.
"Matte (tunggu)." Hiroaki menyusul langkah Taehyung dan berhasil meraih baju Kim Taehyung.
"Aa... " ucapan Kim Taehyung terpotong, ia merasa lega saat melihat Megumi berjalan dengan Rikako agak jauh di depannya.
"Lihatlah lututmu terluka, bajumu juga kotor. Apa kau terjatuh?" Tanya Hiroaki sedangkan Taehyung hanya melihat kearah Megumi.
"Ayo ikut aku, biar ku obati lukamu."
"Ayo cepatlah. " Hiroaki menyeret Taehyung agar menurut padanya. Dirinya menyerah ketika di seret oleh temannya menuju ruang kesehatan.
Saat ia terjatuh memang ada luka gores di lututnya sehingga membuat celananya berlubang. Taehyung tak merasakannya karena khawatir dengan Megumi, tapi sekarang dirinya bernafas lega karena sudah mdlihat Megumi masuk sekolah dan tertawa bersama Rikako.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments