13. Anime yang hidup

"Itu benar. Nama karakternya adalah Takumi dan aku menggantinya dengan namaku. Aku ingin Megumi mengingat namaku saat bertemu." balas Taehyung seakan mempunyai rasa bersalah.

Rikako perlahan mendekati Taehyung ia mengajak Taehyung ke suatu tempat agar Megumi tidak mendengarnya.

"Itu curang. Hey Taehyung kau tahu Megumi memang sering melupakan nama seseorang, tapi tindakanmu sangat curang." Ucap Rikako saat berada di ruang olahraga.

"Aku hanya ingin Megumi mengingat namaku. Apa kau pikir ini tidak aneh? Megumi hanya mengingat namamu saja, aku berkali-kali menyebut namaku padanya. Tapi dia selalu lupa esok harinya." Kali ini Taehyung mengungkapkan apa yang selalu mengganjal di hatinya.

"Hiroaki pun juga."

"Ehh..." Mulut Taehyung hanya membuka karena terkejut.

"Hiroaki kun sudah menyukai Megumi saat SMP, dia juga masuk ke sekolah yang sama karena ingin melindungi Megumi. Selama ini Megumi selalu melupakan namanya. Hey Taehyung bagaimana rasanya jika orang yang kau cintai tidak bisa mengingat namamu? Itulah yang dirasakan oleh Hiroaki, dan perbuatanmu menurutku sangatlah curang." Rikako menjelaskan perasaan Hiroaki pada Taehyung. Sedangkan Taehyung hanya mematung mendengar setiap setahunya yang dikatakan Rikako.

" Kau hanya mirip dengan karakter yang digambar Megumi, bukan berarti kau bisa seenaknya saja padanya. Hiroaki kun tak pernah melakukan hal yang seperti itu. Menurutku itu tak adil, jika suatu saat Megumi bisa mengingat nama seseorang. Yang dia ingat harusnya Hiroaki bukan dirimu. " ucap Rikako sekali lagi kemudian pergi meninggalkan Taehyung sendirian di ruang oalahraga.

Taehyung hanya diam menatap lantai. Pernyataan Rikako membuat hatinya sedikit sakit. Hiroaki menyukai Megumi lalu apalah dirinya tak menyukai Megumi. Benar yang dikatakan Rikako, dirinya sudah curang jika harus bersaing dengan Hiroaki.

"Taehyung... hey apa yang kau lakukan disini?" Hiroaki menghampiri Taehung yang sedang duduk di tengah-tengah lapangan basket.

"iie desuka (tidak ada). " jawab Taehyung dengan pelan, dirinya tak bergeser dari tempatnya.

"Ini, Megumi membagi bekalnya padamu. Dia bilang jika kau menyukai inari sushi. " Hiroaki meberikan kotak bekal pada Taehyung.

"Makanlah, anggap saja makanan gratis kau tak perlu membeli makan siang di kantin." ucap Hiroaki sekali lagi saat melihat Taehung hanya memandangi kotak bekal dari Megumi.

"Apa Hiroaki menyukai Megumi? "

Pertanyaan dari Taehyung tentu saja membuat Hiroaki terkejut. Ia tak menyangka jika teman barunya ternyata sudah mengetahuinya.

"Ehh.. Dari mana kau tau tentang itu? " Jawab Hiroaki dengan gugup.

"Aku hanya menebak kok."

"Aku menyukainya sejak SMP. Tapi saat kelas tiga Megumi berubah, dia mulai melupakan semuanya. Saat itu aku terasa sangat canggung jika berada di dekat Megumi, karena Megumi selalu melupakan namaku." ucap Hiroaki memberi penjelasan kepada Taehyung meskipun sebenarnya Taehyung tak butuh itu.

Taehyung masih mengingat perkataan Rikako jika dirinya tak pantas untuk Megumi.

Rikako lebih memilih Megumi mengingat Hiroaki dari pada dirinya.

.

.

.

"Kau hanya mirip dengan karakter yang digambar Megumi... "

.

.

.

'" Jika suatu saat Megumi bisa mengingat nama seseorang. Yang dia ingat harusnya Hiroaki bukan dirimu..."

Perkataan Rikako bagaikan belati untuk Taehyung. Ia tak percaya jika Rikako akan mengatakan seperti itu padanya. Mungkin Rikako ingin membela Hiroaki yang memang terlebih lama berada di samping Megumi.

"Itu karena ada seseorang yang disukai Megumi saat SMP ,jadi aku seakan tak memiliki ruang di hatinya. " Hiroaki lagi-lagi menceritakannya. Mendengar ada seseorang yang disukai Megumi, membuat tertarik untuk bertanya.

"Memangnya siapa? " tanya Taehyung.

"Kau pasti tahu sendiri. Megumi juga tak pernah melupakan namanya.

Ayo pergi, sebentar lagi kelas akan dimulai." Ajak Hiroaki.

"Kau duluan, aku akan kesana lima menit lagi." Jawab Taehyung dan membiarkan temannya untuk pergi.

Taehyung masih menebak siapa orang yang disukai Megumi. Seingatnya hanya Rikako yang dekat dengan Megumi, dan nama Rikako tak pernah dilupakan.

Masahiro Sensei??? "

Megumi bisa mengingat dan mengatakan dengan jelas nama Masahiro sensei.

Tapi mana mungkin, Masahiro sensei adalah wali kelasnya. Jadi sudah wajar jika Megumi mengingat namanya.

"O bento, Arigatou (terimakasih bekalnya)." Taehyung memberikan kotak bekal yang kosong pada Megumi.

"Tidak masalah. Ta Tae, aku dengar kau mengikuti club futsall."

"Humm. "

"Selamat..! Temanmu merasa kesal karena kau tak ikut clubnya. Tapi melihat mu bermain futsall pasti akan seperti anime yang ku gambar." Megumi menunjukkan gambarannya. Dia mengambar karakternya sedang bermain bola.

Mata Taehyung hanya bisa terbuka lebar, karena tak percaya jika Megumi menggambarnya. Meski bukan gambar dirinya, tapi Taehyung merasa jika itu adalah dirinya.

Sesuai dengan kegiatan, Taehyung berangkat menuju lapangan futsall dan Hiroaki menuju lapangan basket. Hari ini merupakan pertama kalinya Taehyung mengikuti club sejak SMP. Teman-temannya di club menyambut Taehyung dengan baik.

"Megumi, ayo...!" Rikako mengajak Megumi yang berhenti saat di lapangan sepak bola. Ia mengajaknya di club memanah.

Megumi hanya menunggu Rikako sedangkan dirinya masih sibuk menyelesaikan gambarannya. Ia mengingat bahwa Taehyung pernah berkuda, jadi saat gambarnya sudah selesai ia ingin memberikan pada Taehyung.

"Panasnya...." Ucap Junta yang mengeluh kepanasan setelah bermain bola.

"Benar juga, hey apakah musim panas di Jepang serasa terbakar." balas Taehyung dengan mengipaskan handuknya ke tubuhnya.

"Tentu saja memang seperti ini. Hey aku tau tempat yang dingin. Ayo. " Junta menyeret baju Taehyung supaya mengikutinya. Dan Taehyung hanya pasrah saja mengikuti kemauan Junta.

"Dinginnya... " ucap Junta saat sampai di suatu tempat. Ia mengajak Taehyung pergi di ruang musik karena AC nya menayala kencang.

"Apa yang kalian lakukan di sini? "suara perempuan terdengar tiba-tiba di ruang musik.

"Ohhh Saibara, kau mengagetkan saja." Junta merasa terkejut karena ia pikir ruang musik sedang tidak ada orang.

"Kamu...? "

"Watanabe Junta. Aku dan Taehyung ikut mendinginkan bada di sini. Lagipula tujuanmu juga sama berada di sini. " ucap Junta pada Megumi. Ia juga memberitahu namanya, karena sudah tahu jika Megumi orang yang tetarik pada orang lain.

Megumi membiarkan dua orang temannya duduk di bawah AC, sedangkan ia tertarik pada piano dan mulai memainkannya. Perlahan ia menekan tuts piano dan mulailah dengan sebuah lagu.

Taehyung mendengar alunan musik yang dimainkan Megumi, ia merasa musik itu sangat familiar baginya.

"Flower dance.. " ucap Taehyung dengan pelan tapi Megumi bisa mendengarnya.

"Kau tau lagu ini? Aku suka memainkannya tapi aku lupa not saat di pertengahan." balas Megumi dan menghentikan permainannya.

Taehyung langsung mendekat kearah piano, tangannya perlahan memainkannya. Megumi langsung menggeser duduknya karena tau Taehyung akan bermaim piano. Tapi Taehyung memilih bermain dengan berdiri, membiarkan Megumi yang menginjak pedalnya.

Perlahan Taehyung menekan tuts dan mulai memainkannya dan Megumi juga mengikutinya. Lagu ini dulu sering dimainkan oleh Taehyung.

"Woah... Sugoi (keren). Sepertinya Kim Taehyung berbakat dalam segala hal." Puji Junta dan memberikan tepuk tangan pada kedua temannya yang sedang bermain piano.

Tangan Taehyung masih memainkan piano dan mulai masuk kedalam alunan musiknya. Flower dance selalu ia mainkan bersama hyung nya (kakak laki-laki dalam bahasa korea) saat di Korea.

"Eh Doshite? (kenapa)." tanya Megumi saat Taehyung berhenti memainkan pianonya.

"iie desuka (tidak). Junta ayo kembali ke lapangan." Taehyung langsung membawa tasnya dan mengajak Junta kembali ke lapangan. Junta hanya menurut mengikuti Taehyung tapi sebelumnya ia berpamitan pada Megumi.

Sejujurnya saat bermain piano Taehyung mengingat kakaknya. Dulu ia sering bermain piano dan menyanyi bersama kakak laki-laki nya Yoongi. Ia benar-benar merindukan kota kelahirannya.

Megumi masih berdiam diri melihat kepergian Taehyung dan Junta. Ia melihat kearah tangannya, air mata Taehyung yang jatuh di tangannya.

Meskipun dirinya tak mengenal baik Taehyung tapi melihatnya bersedih membuat perasaan Megumi juga ikut sedih. Ia kemudian mengambil buku gambarnya lagi, membuat sketsa karater favoritnya sedang bermain piano. Megumi sudah menganggap Taehyung adalah karakter animenya yang hidup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!