EPISODE 013

Beberapa gerombolan orang telah berada di depan toko emas dan mengerumuninya di pagi itu.

Lagi-lagi terjadi sebuah pembunuhan di tempat itu. Seorang pemilik toko emas. Dia adalah Fredrik.

Dia terbunuh di toko miliknya sendiri saat malam tiba, setelah menelpon Roy pada siang hari kemarin.

Pita kuning pembatas TKP telah dipasang, agar para masyarakat tidak dapat melihatnya lebih dekat lagi dan mengganggu proses penyelidikan di TKP.

Begitupun dengan Eva, Mike, dan Inspektur Han. Mereka baru tiba di TKP setelah mendapat laporan.

Beberapa opsir kepolisian berdiri tegak dan memberikan hormat saat mereka lewat.

Eva mengernyitkan dahi, begitupun dengan Mike. Lagi-lagi pembunuhan itu menggunakan metode yang sama seperti pembunuh berantai 15 tahun lalu.

Fredrik tergantung di atap tokonya sendiri dengan kedua jari tengah yang sudah tak ada.

Mike melihat sekitar toko dan mencari barang yang bisa dijadikan untuk bukti.

Sementara Eva, dia melihat sebuah kamera CCTV yang ada pada toko itu. Tak berpikir lama, Eva berinisiatif untuk mengambil rekaman CCTV itu.

***

Di kantor polisi pusat, semua para petinggi kepolisian berkumpul di dalam satu ruangan untuk melihat rekaman kamera CCTV yang telah didapat oleh Eva.

Laptop dinyalakan oleh Mike, dan menyambungkannya pada layar proyektor, agar semua orang dapat melihat rekaman itu dengan jelas.

Pembunuhan itu terjadi pada malam hari, saat hujan turun dengan deras. Saat itu, Fredrik sedang duduk sendirian dan menghitung jumlah uang yang ada di kasirnya.

Tak lama kemudian, seorang pria bertubuh tegap dan tinggi masuk secara paksa ke dalam toko emas milik Fredrik.

Pria itu memakai jas hujan hitam berbentuk jubah, dan membawa palu berukuran besar di tangannya.

Terlihat Fredrik sempat untuk mengambil ponselnya dan mencoba untuk menghubungi seseorang,

Belum sempat Fredrik untuk kabur, palu besar itu melayang mengenai kepala belakang Fredrik.

Fredrik masih berusaha untuk kabur dengan mengesot di lantai. Akan tetapi, nasib sial menjemputnya.

Si Pembunuh mengambil palu miliknya dan memukuli kepala Fredrik berkali-kali, hingga benar-benar hancur.

Setelah memastikan Fredrik benar-benar mati, Si Pembunuh itu memotong kedua jari tangan Fredrik dan menggantungnya dengan tali dadung yang ditali di atap toko.

Kepala Polisi marah dan mengomeli semua anggotanya yang berkumpul di tempat itu. Dia bertanya-tanya, kenapa ada orang yang menggunakan metode yang sama seperti yang digunakan oleh Alex, 15 tahun silam.

Semua orang mulai berdebat dan mengutarakan pendapatnya masing-masing, begitupun dengan Eva.

Kali ini Si Pembunuh benar-benar ingin menunjukkan sebuah kemiripan dengan apa yang dilakukan oleh Alex, saat dia membunuh semua korbannya.

Beberapa dari detektif berkata, tali dan alat yang digunakan untuk membunuh adalah alat dan tali yang sama seperti yang digunakan oleh Alex.

Hal itu hanya diketahui oleh beberapa orang dari detektif senior saja, dan juga karena hal itu tidak diungkapkan ke pers saat itu terjadi.

Beberapa detektif lain menyimpulkan bahwa itu sudah pasti pembunuhan berantai, dan beberapa lainnya tidak setuju dengan itu, menganggap itu hanya pembunuhan biasa yang dilakukan oleh seseorang yang meniru Alex.

Inspektur Han mengusulkan dirinya sendiri akan mencari pembunuh itu bersama Eva dan Mike, serta beberapa bantuan dari opsir lainnya.

Perkumpulan itu berlangsung cepat, setelah Inspektur Han bersedia untuk menangani kasus itu.

Dia langsung membagi beberapa tugas untuk timnya. Mencari keluarga Fredrik, memeriksa ponselnya, dan mencari tahu, siapa orang terakhir yang ditemui olehnya.

Salah satu opsir telah berhasil memeriksa ponsel milik Fredrik dan melaporkannya pada Inspektur.

Dari daftar panggilan di ponselnya, Roy adalah orang terakhir yang menelepon dan berbicara dengan korban.

Mengetahui hal itu, Inspektur membagi tugas. Eva dan Mike ditugaskan untuk mencari keberadaan Roy.

Sedangkan beberapa opsir lain akan memeriksa semua CCTV yang berada di dekat TKP.

***

Di sebuah gedung apartemen yang memiliki 5 lantai. Igor berada di lantai 3 dan melihat pintu satu persatu, memastikan satu ruang apartemen milik Roy.

Dia ingin mencari tahu apa yang sedang disembunyikan oleh Roy, setelah membaca artikel semalaman.

Rata-rata apartemen di kota itu sudah tertera nama pemiliknya, tepat diatas pintu masuk, jadi, sangat mudah untuk mencari keberadaan seseorang yang tinggal disana.

Beberapa kamar apartemen juga sudah menggunakan keamanan ganda. Tak hanya menggunakan kunci, pemilik apartemen juga dapat menggunakan sidik jari ataupun sensor wajah, jika dia lupa ataupun kehilangan kuncinya.

Apartemen 315. Tertulis di atas pintu kamar itu dengan nama lengkap Roy sebagai pemilik.

Menggunakan sebuah kawat dari logam yang telah dibentuk dengan kunci, Igor pun dapat membuka pintu apartemen milik Roy.

Di dalam apartemen Roy, terdapat banyak sekali penghargaan yang didapat Roy selama dia berkarir sebagai seorang reporter dan wartawan.

Beberapa penghargaan itu di pajang di dinding dan beberapa lainnya yang diletakkan di atas meja ruang tamu.

Igor langsung menggeledah setiap sudut di apartemen itu termasuk kamar Roy.

10 menit dia menggeledah, tapi dia tak berhasil menemukan apapun. Hanya ada beberapa kamera dan video perekam yang tak berisi memory card.

*PYAR!!!!

Sebuah vas bunga terjatuh dan pecah karena Igor tak sengaja menyenggolnya.

Serpihan vas menyebar di seluruh ruang tamu Roy. Saat akan membersihkan serpihan itu, Igor melihat sebuah memory card yang sudah usang. Sepertinya memory itu sudah lama tak terpakai.

Selesai membersihkan semua pecahan vas, Igor langsung memeriksa isi dari memory card yang ditemukannya menggunakan laptop milik Roy yang berada di ruang tamu.

Kebetulan sekali laptop Roy juga tak diberi password. Akan lebih mudah bagi Igor dengan itu.

Igor sangat terkejut saat melihat isi dari memory card itu. Di dalamnya hanya berisi satu file video.

Video itu menampilkan sesuatu yang merupakan aib bagi Roy sendiri. Roy tak sengaja membunuh wanita yang merupakan kekasihnya sendiri saat itu.

Karena lupa mematikan kamera, akhirnya perbuatan Roy pun tertangkap oleh kamera yang sedang dibawa olehnya sendiri.

Terpopuler

Comments

Chandra Dollores

Chandra Dollores

waspada.. siaga...
ceritanya mulai rumit

2023-04-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!