Di tempat kerja Igor. Dia masih sibuk berkecamuk dengan barang antik. Mengukir tulisan di atas guci dan beberapa pot bunga mewah lainnya.
Dia menggunakan sarung tangan hitam serta masker yang menutupinya dari percikan debu kecil.
Mengelas besi dengan alat las, dan mengukir dengan besi panas, dan mencetak tulisan lainnya dengan lava yang mendidih.
Pekerjaan Igor sangat sesuai dengan sikapnya yang dingin, tapi berbanding terbalik dengan fisik yang dimilikinya.
Dengan tinggi badan yang mencapai 188 cm, dan otot kekar di seluruh tubuhnya yang menonjol saat dia hanya menggunakan kaos.
Secara fisik, Igor lebih pantas menjadi seorang Algojo dan petarung underground, bahkan menjadi seorang pembunuh bayaran berdarah dingin.
Akan tetapi, dia memilih untuk menjadi seorang pengrajin logam dan pengukir kayu biasa, dengan bayaran yang cukup tinggi daripada upah pekerja pegawai negeri rata-rata.
“Halo, selamat pagi!” Seorang pelanggan datang ke tempat Igor pagi itu. Ternyata dia adalah Roy.
“Selamat pagi! Kau bebas melihat-lihat dahulu,” ucap Igor yang masih sibuk mengelas dan menggergaji sesuatu di tempatnya.
Setelah masuk, Roy langsung berkeliling dan melihat-lihat semua karya dan pesanan yang terpajang di tempat Igor.
“Permisi, apa kau bisa memperbaiki barang yang terbuat dari perak? Seseorang telah merekomendasikan tempat ini padaku. Omong-omong, apa direktur Igor ada di dalam?”
Igor melepas sarung tangan dan masker, beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri Roy.
“Siapa yang merekomendasikan padamu?” tanya Igor.
Mereka berdua sama terkejutnya saat melihat satu sama lain. Ruang kerja Igor hening dan mereka berdua saling menatap satu sama lain.
“Arthur?” tanya Roy. “Mungkinkah kau…”
“Maafkan kami, sepertinya kami lebih tutup awal pagi ini.” Igor berbalik dan mengalihkan pembicaraan.
“Hei, Arthur! Bukankah itu kau? Apa kau tak mengingatku? Aku Roy, teman sekampung mu dahulu.” Roy berjalan perlahan mendekati Igor.
Arthur, itulah nama asli dari Igor. Dia sengaja mengganti namanya setelah beberapa tahun menghilang dan diadopsi oleh orang tuanya yang saat ini.
Dia sengaja mengganti namanya karena memiliki masalah yang berkaitan tentang pembunuh berantai yang terjadi pada sepuluh tahun lalu yang belum terpecahkan hingga saat ini.
Arthur sengaja mengganti namanya dengan Igor, dan menyembunyikan semua identitas aslinya sebelum dia menikah dengan Eva.
Igor sangat terkejut saat itu. Dia tak menyangka akan bertemu dengan Roy, teman lamanya sendiri, setelah dia menghilang dan mengganti semua identitasnya.
Igor menghela nafas panjang, berbalik, dan menatap Roy.
“Wah, itu benar kau, Arthur,” ucap Roy yang juga tak menyangka akan bertemu.
Sepuluh tahun lalu, saat pertama kalinya Roy menjadi seorang wartawan sekaligus reporter, dia juga mengangkat berita atas kasus yang belum terpecahkan itu.
Roy masih mengira bahwa Arthur/Igor lah pembunuh berantai yang melakukan pembunuhan 10 tahun yang lalu.
“Lalu? Apa yang akan kau lakukan? Apa kau ingin melaporkanku, bahwa aku terkait dengan pembunuhan 10 tahun yang lalu?” tanya Igor menatap Roy.
“Tidak. Aku hanya terkejut. Aku juga tidak bilang akan melakukan apapun,” ucap Roy ketakutan. “Aku hanya datang kemari untuk menemui Igor, suami Detektif Eva. Apa dia tak ada?”
Roy tak mengetahui bahwa dia lah Igor yang sudah mengganti namanya dari Arthur. Dia juga tak berpikir bahwa orang yang di depannya itu adalah suami dari Eva.
“Kau mengenal dia? Apa kau dan Detektif Eva saling mengenal satu sama lain?”
“Ya, tentu. Kami saling mengenal. Aku selalu bertemu dengannya saat dia bekerja di luar kantor,” jawab Roy.
Igor tersenyum kecil dan, “Kau ingin kopi? Aku punya kopi premium yang sangat enak. Duduklah dahulu. Aku akan membuatkanmu kopi.”
Dengan berat hati, Roy harus duduk di meja sembari menunggu Igor membuatkan kopi untuknya.
Kaki Roy bergetar dan terus merasa was-was berada di meja tamu Igor. Dia masih ketakutan jika Igor akan berbuat sesuatu padanya.
Hanya Roy dan kedua orang tua Igor lah yang mengetahui identitas asli Igor.
“Astaga, Arthur. Kau tak perlu repot-repot seperti ini. Nyaris saja aku tidak mengenalmu tadi.”
“Tak apa. Akhirnya, kau juga mengenalku sendiri.”
‘Ya, kau benar. Itu karena kita pernah tinggal di lingkungan yang sama. Kau sudah banyak berubah sejak itu.”
Roy terus merasa tak nyaman dan gelisah saat berada di ruang Igor. Matanya celingukkan melihat ke setiap sudut ruangan. Berharap suasana disana akan segera mencair..
“Minumlah! Kopi itu sangat enak.” Igor mengangkat cangkir dan menyeruput kopi.
“Astaga. Hari sangat panas, bukan? Aku mengeluarkan banyak keringat. Apa hanya aku yang merasa gerah?”
Di kepala Roy, masih banyak pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Igor. Dahinya mengeluarkan banyak keringat yang menetes ke pipi dan leher.
Roy terlihat bagi kuli bangunan yang sedang bekerja mengangkat beban berat dari suatu tempat ke tempat lain, hanya karena terus merasa gelisah.
“Benarkah? Sepertinya aku baik-baik saja,” sahut Igor yang dapat membaca pikiran Roy.
“Suhu tubuhmu dapat naik kalau kau menahan hal yang ingin kau katakan. Katakan saja, Roy! Ajukan semua pertanyaan yang muncul dari dalam benakmu, selagi kau bertemu denganku.”
“Wah. Tidak ada. Apa kau cenayang? Tidak ada hal seperti itu di dalam benakku,” jawab Roy tersipu. Roy menyeruput sedikit kopi yang telah dibuat, lalu segera berpamitan.
“Baiklah. Sepertinya aku harus pergi. Aku sudah ada janji sore ini dengan seseorang,”
“Apa kau tak penasaran? Aku yakin kau pasti penasaran. Kau adalah seorang reporter sekaligus wartawan. Tanya saja padaku. Aku akan menjawab semua pertanyaan dan rasa penasaranmu.”
Roy berdiam diri sejenak, dan mengurungkan niatnya untuk pergi dari sana. Dia sangatlah labil dan plin plan.
Di satu sisi dia merasa ketakutan, tapi dia juga ingin menghilangkan rasa penasarannya dan mendapatkan berita untuk kasus pembunuhan 10 tahun yang lalu, yang masih belum terpecahkan hingga saat ini.
“Kau… Aku tak akan mempercayai siapapun atau apapun yang tidak dikonfirmasi dengan data dan fakta, dan kau pun tahu itu. Rumor mu yang beredar selama ini, hanyalah sebuah novel bagiku.”
“Benarkah?” tanya Igor.
“Aku tak tahu pasti, kau tahu atau tidak, tapi 15 tahun yang lalu…. Telah terjadi pembunuhan, saat kau menghilang dari kota. Seorang petani, terbunuh di sawahnya sendiri saat itu.”
“Lalu?” tanya Igor.
“Apa kau terlibat dengan itu? Mungkinkah kau menjadi kaki tangan dari seorang pembunuh aslinya?”
Igor menegakkan tubuhnya, menyandarkan pada kursi, menjawab pertanyaan Roy.
“Apa untungnya bagiku, jika aku bilang, aku tak ada hubungan dengan itu? Semua orang masih akan mempercayai bahwa aku adalah tersangka karena membunuh petani itu.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments