​EPISODE 007

Sebuah perumahan di pinggir kota Vladivostok. Beberapa opsir kepolisian membalut rumah itu dengan pita kuning.

Mengaitkan pita kuning itu dari pohon yang besar, menuju ke tiang listrik yang berada di samping rumah, lalu memutari rumah itu dan terus membalutnya beberapa kali putaran.

Seorang pria paruh baya telah tewas di dalam rumahnya sendiri. Beberapa petugas kepolisian lainnya mengamankan beberapa orang yang hendak melihat kejadian itu.

Petugas dari badan forensik mulai berdatangan untuk memeriksa lebih lanjut.

Tangisan anak dari pria paruh baya yang mati itu tak dapat dihindarkan lagi. Menangis dan berteriak memanggil ayahnya yang telah tak bernyawa.

Eva, Mike, dan Inspektur Han. Mereka sudah berada di TKP untuk menindak lanjuti kejadian itu.

Han sudah bosan dengan masalah yang terus dihadapinya itu. Selalu saja tentang pembunuhan.

Untungnya, dia sudah lagi tak berharap untuk menyelidiki kasus yang berkaitan langsung dengan para mafia besar.

Eva berjongkok dan memeriksa mayat pria paruh baya yang tergeletak di lantai.

Menggunakan sarung tangan dan melihat lebih lebih lanjut. Kedua jari tengah pria itu telah dipotong, persis seperti pembunuhan berantai yang terjadi 15 tahun yang lalu.

Mike yang mengetahui hal itu pertama kalinya langsung mengatakan serupa pada Eva dan Han.

“Pembunuh berantai 15 tahun yang lalu,” ucap Mike.

“Apa maksudmu?” tanya Han masih tak menyadari.

“Lihat itu!” Mike menunjuk pada kedua jari tengah korban yang telah tiada. “Kedua jari tengah yang menghilang. Itu metode yang sama persis dilakukan dengan pembunuh berantai 15 tahun lalu.”

“Totalnya ada 15 orang. Semua Jari Tengah mereka menghilang.”

“Wah, kau benar. Kenapa aku baru mengingatnya. Sepertinya aku sudah mulai tua,” ucap Han.

“Apa maksudmu? Apa ini yang pernah dikatakan oleh Reporter Roy saat itu?” tanya Eva penasaran.

“Ya, itu dia,” jawab Mike.

“Kasus itu sudah lama ditutup. Banyak orang yang sudah mulai melupakan kejadian itu, karena tersangka utamanya telah mati,” jelas Han.

“Maksudmu, ada seseorang yang saat ini meniru kasus pembunuhan yang terjadi pada 15 tahun lalu?” tanya Eva.

“Ya, begitulah kurang lebih,” jawab Han.

Mereka bertiga langsung bergegas untuk kembali ke kantor dan membicarakan hal itu lebih lanjut disana.

Di kantor polisi pusat, semua orang langsung menyebar melakukan tugasnya masing-masing.

Han menginterogasi seorang wanita yang telah melaporkan kejadian itu. Wanita muda itu mulai memberikan penjelasan kepada Han.

Fely, nama wanita yang menjadi saksi mata sekaligus pelapor pertama dalam kasus itu.

Dia seorang pekerja yang bekerja dalam sebuah yayasan yang ada. Pagi itu, Fely berniat mendatangi rumah pria paruh baya untuk menanyakan sesuatu.

Diketahui, pria paruh baya itu akan menyumbangkan uang yang cukup besar pada yayasan, tempat Feli bekerja. Saat itulah Feli yang bertugas untuk mengurus donasi mendatangi rumah korban.

Akan tetapi, sesampainya Fely di rumah korban, dia melihat pria paruh  baya itu sudah tergeletak tak bernyawa dan berlumur dengan darah. Begitulah penjelasan dari Fely kepada Han.

Selesai menginterogasi saksi, Han menuju diskusi untuk bergabung bersama para detektif lainnya.

Di dalam sebuah ruangan yang tertutup, para petinggi kepolisian, dan semua detektif yang bekerja di lapangan dan di kantor sedang berkumpul, termasuk Eva yang terus aktif di dalam organisasi itu.

Layar proyektor dinyalakan, menampilkan bukti dan pembunuhan berantai yang terjadi pada 15 tahun yang lalu.

Beberapa foto dari korban dengan metode sama yang telah digunakan pada setiap korbannya, kini terulang kembali.

Alex, seorang pembunuh berantai, psikopat gila 15 tahun yang lalu. Alex telah membunuh sebanyak 30 korban dan menggunakan metode yang sama persis di setiap korbannya.

Alex sendiri telah dinyatakan meninggal dengan bunuh diri setelah membunuh korban terakhirnya.

Akhirnya, kasus yang telah lama itupun ditutup karena pelaku telah mati, dan kini harus kembali mengulang karena telah terjadi hal yang sama, setelah sekian lama.

Beberapa petinggi lainnya mengatakan mungkin kasus yang terjadi dilakukan oleh orang yang berbeda, tapi menggunakan cara yang sama seperti 15 tahun silam.

Beberapa detektif lain juga mengatakan bahwa Ales memiliki kaki tangan yang masih berkeliaran, dan melakukan semua pembunuhan yang terjadi.

Mereka semua saling berdebat dan mengutarakan pendapatnya satu sama lain dengan fakta dan beberapa bukti yang telah didapat.

***

Percikan las berdecit kencang. Membuat lubang dan ukiran yang indah dari logam dan besi.

Tangan Igor sangat lihat dan terlatih untuk membuat semua ukiran dan kerajinan itu. Persis seperti leonel messi yang menggiring bola dengan kaki kirinya.

Sejenak Igor meninggalkan semua pekerjaannya itu. Dia melepass celemek dan mematikan mesin las, menutup tokonnya sejenak.

Sebuah keramik lantai dilepas olehnya. Terdapat sebuah pintu dari balik lantai itu.

Pintu yang menuju ke ruang basement, tempat Igor menyandera Roy.

Dia menuruni anak tangga dan melihat Roy yang terikat di lantai.

Hong-hang-hong heng. Roy terus berusaha berbicara dengan kondisi mulut yang disumpal saat melihat Igor datang.

Igor mengambil sebuah kursi dan duduk di depan Roy.

“Arthur. Hei.. Apa kau gila? Kenapa kau melakukan ini padaku? Kau sudah melewati batas. Kau sedang melakukan tindakan kejahatan. Apa kau tak tahu?”

Roy langsung mengoceh ketakutan saat Igor membuka lakban yang menutup mulut Roy.

“Apa kau tak ingat? 15 tahun yang lalu, aku sedang ada diposisimu, sedangkan kau berada diposisiku sekarang,” ucap Igor.

Seketika Roy terdiam saat itu.

Kala itu, saat mereka masih duduk di bangku SMA, Roy dan bersama kedua temannya sedang membuli Igor. Mereka bersekongkol untuk mengikat Igor dan memukulinya bersama.

Mereka melakukan itu karena Igor adalah seorang pendiam yang terus menyendiri. Dia masih menjadi Arthur dan belum mengganti namanya saat itu.

Roy dan teman-temannya telah bersekongkol untuk memukuli Arthur kecil saat itu. Roy tahu, bahwa dia tak sanggup jika harus melawan Arthur sendirian.

Semenjak kelas 1 SMA, Arthur sudah memiliki tinggi badan 179 cm, dengan tubuh gempal, yang tak mungkin bagi Roy untuk memukulinya sendiri.

Roy dan teman-temannya memukuli Arthur kecil dan menghinanya, mencibir bahwa Arthur adalah seorang anak kandung dari pembunuh berantai.

Rumor bahwa Arthur adalah anak kandung seorang pembunuh berantai sudah tersebar luas, hingga Roy dan teman-temannya terus mencibir Arthur kecil.

Dia adalah Alex, ayah kandung Arthur. Seorang pembunuh berantai pada 15 tahun silam.

Arthur sengaja mengganti namanya sejak itu, karena dia tak ingin dianggap anak pembunuh ataupun menjadi kaki tangannya ayah kandungnya sendiri sejak itu.

Berpapasan dengan korban terakhir, seorang petani yang meninggal di sawahnya sendiri, Arthur kecil menghilang dan diadopsi oleh orang tua angkatnya saat ini, hingga dia tumbuh menjadi pria dewasa.

Arthur berusaha menutup semua masa lalunya itu dan menjalani hidup yang baru dengan nama Igor.

Dia tak ingin membuat Istri dan anaknya mengetahui masa lalunya yang kelam, dan bahkan tak ingin membuat Eva tahu, jika ayah kandungnya adalah pembunuh berantai yang sangat fenomenal pada 15 tahun silam.

Igor terpaksa menyekap Roy kali ini, agar dia tak membuka mulutnya yang lebar seperti toa, membicarakan tentang identitas aslinya. Igor tak ingin hal itu terjadi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!