20. makhluk lain

Arka bersiap masuk ke lorong itu dengan senter di tangannya. Aku mengikutinya dari belakang. Ada sebuah tangga kayu yang cukup panjang menuju ke bawah. Namun ada juga jalan lurus yang cukup sempit. Jadi kami harus merangkak untuk bisa melewatinya. Sepertinya ini adalah lubang angin yang sengaja dibuat.

.

"Kita berpencar aja!" usulku saat melihat Arka ragu, apakah harus lurus atau turun ke bawah.

.

Arka menatapku tajam.

"ENGGAK! Mana mungkin aku bisa pisah sama kamu! Nanti kalau kamu kenapa napa gimana coba?" tukas Arka serius.

.

"Tapi, Ka. Buat mempersingkat waktu. Biar aku lurus. Kamu ke bawah. Gimana? Kita terus saling kasih kabar," kutunjukan ponsel.

.

Arka diam beberapa saat, aku segera meraih ponselnya dan melakukan panggilan.

.

"Udah, kan? Sekarang kita lanjutin misi ini." kataku lalu hendak merangkak ke lorong didepanku.

Arka menahan tanganku lalu dengan cepat menangkupkan tangannya diwajahku.

.

Cup!

.

Sebuah benda kenyal menempel dikeningku. Lembut. Basah. Dan wajahku menghangat.

.

"Kamu jaga diri, kalau ada yang aneh, langsung balik lagi. Jangan nekat!" pesan Arka.

.

Wajahnya yang kini sangat dekat dengan wajahku membuat tubuhku kaku. Kini wajah Arka makin dekat dan semakin dekat. Hingga nafasnya dapat dengan mudah kurasakan. Kini bukan hanya nafas kami yang saling bertautan, bibir kami pun berpagutan. Dia menciumku lembut. Dan aku pun ikut larut dalam suasana ini.

.

'Yasmin, bego!'

.

Seketika kulepaskan ciuman Arka. Dan mengerutkan kening menatapnya. Dia malah tersenyum lalu membelai kepalaku lembut.

.

"Kamu ih!" ungkapku sedikit kesal.

Kesal dan eum... Senang sih. Astaga!

Yasmin bego!

.

"Maaf, Yas. Ya udah aku jalan dulu. Kamu hati-hati." Arka mulai turun perlahan ke bawah. Ponsel ada ditangan kirinya sementara senter ditangan kanannya.

.

Aku pun bangkit dari lamunan panjang yang sedikit memabukkan barusan. Lalu merangkak ke lorong di depanku. Berkali kali aku menggeleng gelengkan kepala jika bayangan Arka menciumku barusan muncul dikepalaku. Dan berkali kali juga kupukul kepalaku dengan senter.

.

"Yas, jangan mukul mukul gitu. Sakit ih," ucap Arka dari balik telepon.

.

"Is... Auk akh. Kamu nemuin apa?" bisikku sambil fokus melihat sekeliling, yang sekarang aku berhenti dia depan sebuah pintu.

.

'Ini pintu kemana yah?' gumamku.

.

"Pintu?" tanya Arka.

.

"Iya, Ka. Pintu. Sebentar," kuamati sekitarku dan sepertinya ini kamar Mama dan Papa.

.

Kriiieeet.

.

Saat kubuka, rupanya ini lemari pakaian Mama. Kusempatkan mengintip ke dalam. Hening. Kedua orang tuaku belum juga kembali.

.

"Yas ...." panggil Arka.

.

"Kenapa, Ka?" tanyaku heran. Dan saat itu juga, pintu kamar Mama terbuka.

.

Kututup mulu rapat rapat sembari melihat orang itu masuk.

Bu Lastri? Ngapain?

Bu Lastri mengamati seluruh ruangan lalu matanya terhenti padaku! Aku mundur dan keluar dari lemari dan kembali ke lorong tadi.

.

Kraatak Krataaak!

.

Di samping kiriku, terlihat bayangan seseorang merangkak mendekat. Oh tidak! Aku tidak tau apa itu. Karena sekarang dia merayap didinding dan terus berputar di sepanjang lorong gelap ini. Senterku tidak mampu melihat jelas siapakah sosok di depan.

.

"Ka ... Arka, itu apa?" gumamku dengan terus membulatkan mata sambil menahan nafas.

.

"Yasmin! Balik ke kamar sekarang!" teriak Arka.

.

"Ii... Iya ...." sahutku ragu.

.

Aku segera bergerak dan merangkak kembali ke kamar. Suara nafas makhluk itu terdengar jelas di belakangku. Kupercepat gerakanku tapi tiba- tiba, rambutku dijambak kasar. Hingga aku terjungkal ke belakang. Makhluk itu kini ada diatasku. Tetesan liurnya membasahi tubuh dan wajahku. Menjijikan.

Sekilas aku melihat wajahnya, dia manusia hanya saja seluruh tubuhnya dipenuhi luka dan benjolan. Penampilannya berantakan. Rambut putih panjang dengan keriput ditubuhnya. Benjolan itu seperti nanah. Kini dia turun dan duduk diatasku. Nafasku hampir habis karena dia mencekik leherku. Tapi tiba tiba... Dia mengerang kesakitan lalu merangkak menjauhiku dan hilang diujung lorong gelap sana. Sekilas ada sebuah anak panah menancap di punggungnya.

.

Saat aku melihat ke depan, rupanya ada seseorang dengan posisi jongkok sedang menggenggam busur panah. Senyum dinginnya yang khas mampu membuatku bernafas lega.

.

"Arkana ...."

.

Kakiku ditarik olehnya, dan aku pasrah dengan memejamkan mata. Badanku lemas sekali.

.

Hingga saat kubuka mata, aku sudah ada di ranjang dengan, Arka di sampingku.

.

"Kamu nggak apa apa, Yas?" tanya Arka gugup. Dia terus menggenggam tanganku lalu membelai kepalaku lembut. Di belakangnya ada Joe sedang menyilangkan tangannya didepan.

.

"Aku kenapa?"

.

"Kamu pingsan di lorong tadi. Kamu ngeliat apa?" tanya Arka cemas.

.

.

Aku diam sambil menatap Arka dan Joe bergantian. Lalu kuceritakan semua yang kualami tadi.

.

"Pasti ruangan dibawah tadi sarangnya!" tutur Arka serius.

.

"Sarang?" kutatap Arka dan Joe bergantian.

.

"Aku nggak tau, yang kita hadapi sekarang, manusia atau bukan. Tapi, memang sarangnya di bawah." ungkap Joe dingin.

.

"Kok Joe ke sini?" tanyaku dengan menatap Arka.

.

"Tadi aku kabarin dia, karena aku pikir di rumah kami ada setannya. Dia kan pakar setan!"

.

Plaaak!

.

Kepala Arka dipukul Joe. Joe mendekat lalu duduk dipinggir ranjangku.

.

"Kamu tau, gimana bentuk makhluk yang kamu lihat tadi, Yas?"

.

"Hm ... Aku pikir dia monster, Joe."

.

"Mungkin dia perpaduan setan sama orang kali?" sahut Arka santai.

.

Joe meliriknya sinis.

"Sementara, kamu jangan disini. Kalaupun kamu disini, kita harus temani." tutur Joe.

.

"Eh Nita gimana?" tanyaku karena seketika mengingatnya

.

"Udah mendingan, besok balik kok. Mamanya yang nunggu di Rumah sakit," kata Joe lebih santai.

.

"Eh, mungkin gak sih, Bu Lastri ada hubungannya ?" celetuk Arka.

.

Aku pun langsung teringat saat didalam lemari baju Mama. Bu Lastri masuk kamar Mama dan seperti mencari sesuatu hingga matanya tertuju padaku. Dia seolah menyadari aku ada didalam lemari.

.

"Bu Lastri emang aneh. Sejak aku pindah, aku kurang suka sama dia. Dia mengerikan," ungkapku.

.

"Dan, lebih baik, kamu ke kantor polisi untuk melaporkan orang tua kamu yang hilang, " kata Joe.

.

"Ngapain sih, Joe!"

.

"Mungkin aja, emang orang tua kamu bukan terjebak di rumah ini, tapi ditempat lain?" kata Joe.

.

"Tapi," kataku ragu.

.

"Kita juga harus bikin alibi, Yas. Aku yakin Bu Lastri tau apa yang terjadi. Tapi, kita harus meyakinkan dia kalau kita belum menyadari hal ini. Sambil kita selidiki dia pelan pelan." kata Joe yakin.

.

"Ya udah, nanti malem aku tidur sini. " kata Arka semangat.

.

"Aku juga!" sahut Joe.

.

Arka meliriknya tajam, sementara Joe dengan santainya pergi ke balkon sambil meletakan ponsel di telinganya.

.

"Hallo ...."

.

'Tunggu! Arkana mana?'

.

Kuedarkan pandanganku ke sekitar, namun tidak kulihat dan kurasakan. Akhirnya aku berjalan menuju ruang pakaianku. Mataku terus mencari keberadaannya. Barang kali dia ada di sudut kamarku yang lain.

.

Kosong.

.

Aku yakin tadi itu Arkana yang menolongku.

"Yas," bahuku ditepuk Arka.

.

Aku menoleh dan menatap kosong padanya.

"Kamu nyari apa?"

.

"Hm, nggak ada kok, yuk balik. Aku laper, " kataku lalu menggandengnya keluar.

.

Joe baru saja selesai menelpon lalu menatap kami sambil mengulum bibirnya.

.

"Napa lu!" tanya Arka risih ditatap begitu oleh sahabatnya.

.

"Kayaknya ada hal yang terlewat deh, yang nggak kalian ceritain," sindir Joe yang seolah olah tau sesuatu.

.

"Apaan! Sok tau lu," tukas Arka sambil memakai jaketnya.

.

"Yakin?" sindir Joe terus terusan.

.

"Tau ah! Gue mau cari makan, Yasmin laper!" ketusnya lalu keluar dari kamar. Dan menutup pintu rapat rapat.

.

Joe tertawa lalu menatapku yang terkesan meledek seperti Arka barusan.

.

"Apa sih, Joe?" tanyaku pura pura tidak paham.

.

Pintu kembali dibuka, menampilkan kepala Arka dibaliknya.

"Yas, bentar ya, tunggu. Ada Joe inih," ucapnya lalu kembali menutup pintu.

.

"Cieee ...." ledek Joe kembali.

.

"Is ...." kutenggelamkan tubuh serta wajahku dibalik selimut. Sementara Joe duduk disofa sambil memainkan laptopnya.

.

Kusentuh bibirku, lalu tertawa tertahan.

Astaga, Yasmin gila.

.

Terpopuler

Comments

🌜𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙🌛

🌜𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙🌛

kamu sudah terlewat banyak Joe

2023-04-03

1

🌜𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙🌛

🌜𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙🌛

jangan2 ini Arkana lagi

2023-04-03

1

lihat semua
Episodes
1 1. Rumah Baru
2 2. Sekolah Baru
3 3. Teman baru
4 4. Kesurupan
5 5. Sri
6 6. Keributan di sekolah
7 7. Keanehan di rumah
8 8. Teror
9 9. nenek
10 10. rumah sakit
11 11. ruang rawat inap
12 12. Arkana
13 13. mulai terbiasa
14 14 . sosok wanita berbaju merah
15 15. Sakit hati Nita
16 16. Rumah di tengah hutan.
17 17. Amarah Nita
18 18. Ada apa dengan nita
19 19. lorong rahasia
20 20. makhluk lain
21 21. pintu rahasia lagi
22 22. tumbal
23 23. Pertarungan
24 akhir kisah rumah hantu
25 Mirror : death note
26 2 Ramon
27 3. telepon dari rangga
28 4. penghuni rumah rangga
29 5. apartemen
30 6. teror
31 7. Bang cen
32 8. teror wanita penghuni apartemen
33 9 dibalik tabir
34 10. psikopat
35 11. pemilik apartemen baru
36 12 apartemen baru
37 13. pemakaman aidil
38 14. live streaming horor
39 15. Desi
40 16. teror yang dialami oma
41 17 keanehan
42 18 koh rudi
43 19.pov koh rudi
44 20. pengakuan raja
45 21. serangan
46 22. Raja
47 23. bang cen datang
48 24. teman lama
49 25. menjenguk ramon
50 26. tragedi di rumah sakit
51 27. tim pemburu hantu
52 28 selamat tinggal
53 29 tempat kerja baru
54 30. misteri kematian antonio
55 31. petunjuk baru
56 32. siapa kah Lee?
57 33. kehidupan Lee
58 34. rumah baru Daniel
59 35. penculikan Yuna
60 36. cermin aneh
61 37. dalam cermin
62 38. Papa
63 39. rumah
64 40. gangguan di kamar
65 41. rencana liburan
66 42. tetangga samping
67 43. teror ular
68 44. ratu ular
69 45. i still love you
70 46. jalan jalan
71 47. Haris
72 48 sarang kuntilanak.
73 49. pulang
74 50 dunia sebelah
75 51. kebersamaan
76 52. hari pertama kerja
77 53 musuh lama
78 54. hotel
79 55 serangan lagi
80 56 Lee
81 57. Papaku mantan gangster
82 58 wanita bunuh diri
83 59. Gladis
84 60. Nida ke apartemen Rangga
85 61 bukan manusia
86 62 teror di rumah
87 63. Nasib rizal
88 64. aku dilamar
89 65. Awal hidup baru
90 Rosi Rangga Tamat
91 ILove You My Bos
92 1. Ari
93 2. kecelakaan
94 3. apartemen Adit
95 4. Ngikut
96 5. Bertemu Dani
97 6. Lapas
98 7 teror
99 8. Jadian
100 9. Dani pulang
101 10. Teror kembali
102 11. Rumah xxx
103 12. Putus
104 13. Balikan
105 14. Rumah adit
106 15 Last Part
Episodes

Updated 106 Episodes

1
1. Rumah Baru
2
2. Sekolah Baru
3
3. Teman baru
4
4. Kesurupan
5
5. Sri
6
6. Keributan di sekolah
7
7. Keanehan di rumah
8
8. Teror
9
9. nenek
10
10. rumah sakit
11
11. ruang rawat inap
12
12. Arkana
13
13. mulai terbiasa
14
14 . sosok wanita berbaju merah
15
15. Sakit hati Nita
16
16. Rumah di tengah hutan.
17
17. Amarah Nita
18
18. Ada apa dengan nita
19
19. lorong rahasia
20
20. makhluk lain
21
21. pintu rahasia lagi
22
22. tumbal
23
23. Pertarungan
24
akhir kisah rumah hantu
25
Mirror : death note
26
2 Ramon
27
3. telepon dari rangga
28
4. penghuni rumah rangga
29
5. apartemen
30
6. teror
31
7. Bang cen
32
8. teror wanita penghuni apartemen
33
9 dibalik tabir
34
10. psikopat
35
11. pemilik apartemen baru
36
12 apartemen baru
37
13. pemakaman aidil
38
14. live streaming horor
39
15. Desi
40
16. teror yang dialami oma
41
17 keanehan
42
18 koh rudi
43
19.pov koh rudi
44
20. pengakuan raja
45
21. serangan
46
22. Raja
47
23. bang cen datang
48
24. teman lama
49
25. menjenguk ramon
50
26. tragedi di rumah sakit
51
27. tim pemburu hantu
52
28 selamat tinggal
53
29 tempat kerja baru
54
30. misteri kematian antonio
55
31. petunjuk baru
56
32. siapa kah Lee?
57
33. kehidupan Lee
58
34. rumah baru Daniel
59
35. penculikan Yuna
60
36. cermin aneh
61
37. dalam cermin
62
38. Papa
63
39. rumah
64
40. gangguan di kamar
65
41. rencana liburan
66
42. tetangga samping
67
43. teror ular
68
44. ratu ular
69
45. i still love you
70
46. jalan jalan
71
47. Haris
72
48 sarang kuntilanak.
73
49. pulang
74
50 dunia sebelah
75
51. kebersamaan
76
52. hari pertama kerja
77
53 musuh lama
78
54. hotel
79
55 serangan lagi
80
56 Lee
81
57. Papaku mantan gangster
82
58 wanita bunuh diri
83
59. Gladis
84
60. Nida ke apartemen Rangga
85
61 bukan manusia
86
62 teror di rumah
87
63. Nasib rizal
88
64. aku dilamar
89
65. Awal hidup baru
90
Rosi Rangga Tamat
91
ILove You My Bos
92
1. Ari
93
2. kecelakaan
94
3. apartemen Adit
95
4. Ngikut
96
5. Bertemu Dani
97
6. Lapas
98
7 teror
99
8. Jadian
100
9. Dani pulang
101
10. Teror kembali
102
11. Rumah xxx
103
12. Putus
104
13. Balikan
105
14. Rumah adit
106
15 Last Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!