3. Teman baru

"Yuk ...." ajak Nita lalu segera menyeretku agar mengikutinya. Beberapa kali orang-orang berlalu lalang melewati kami dengan tatapan kagum. Nita memang cantik. Jadi tak heran banyak mata memandanginya tanpa kedip. #pengen muntah sebenernya, Mak. Ngetik ini. Kagak rela. 🤢

"Ke ruang guru dulu nyok, Beb." ajaknya. Sebenarnya bukan sebuah ajakan tapi pemaksaan. Dia seenaknya saja menarik tanganku kesana kemari. Tapi, kali ini aku menurut saja, karena aku memang tidak tau harus apa dan bagaimana sebagai siswi baru.

Kami sampai di depan sebuah ruangan yang cukup besar, ada papan berbentuk persegi panjang kecil diatas pintu, 'KANTOR GURU'

"Eh ... Mih. Aku cariin juga. Kemana sih?" tanya seorang siswa ke Nita.

Wajahnya lumayan sih, tapi kok songong banget ya rasanya ni cowok.

"Ini aku nganterin temen yang kemaren aku ceritain loh, Pih." jawab Nita santai.

Wait! Pih? Mih?

Bujug buset, masih SMA manggilnya udah begitu. Ah, sepertinya ini pacar Nita, yang sering dia ceritakan padaku.

Laki-laki itu menoleh padaku.

"Oh elu ya, yang anak baru itu? Kenalin gue Irfan, pacar sahabat elu." jelasnya sambil merangkul Nita.

"Gue, Yasmin."

Lalu ...

Bug!

Rangkulan Irfan terlepas karena seseorang menabrak mereka berdua dengan kasar.

"KALAU MAU PACARAN, JANGAN DISINI!!" bentaknya kasar.

"ELU RESE YAH! " sahut Irfan tak kalah emosi.

"Arka, udah Ka ... Udah. Yuk," kata seorang pria berkaca mata di sampingnya sambil mencoba melerai mereka. Namun, sekilas kulihat dia melirik ke Nita.

"APA LOE?!" teriak Arka ke Irfan.

Aku tidak tau, ada masalah apa diantara mereka berdua. Pria berkaca mata itu terus menarik Arka menjauh.

"Elu sirik aja kan sama gue. Halah ... Ngaku aja!" ujar Irfan saat Arka sudah agak jauh. Rupanya, Arka mendengar perkataan Irfan lalu dia menoleh ke Irfan dan segera menghampirinya.

"ARKA!! WOI!! WADUH!" ucap pria berkaca mata tadi sambil mengacak acak rambutnya karena Arka terlepas dari genggamannya, dan sekarang berjalan mendekati Irfan.

Bug!

Satu pukulan telak mengenai rahang Irfan. Nita berteriak histeris. Irfan yang mencoba membalas malah kembali terkena pukulan bertubi- tubi dari Arka.

"Joe!! Tolongin dong!!" mohon Nita ke pria berkaca mata itu.

'Oh jadi namanya Joe' batinku.

Joe berlari mendekat dan berusaha melerai mereka. Dan, alhasil guru- guru yang berada di dalam ruangan berbondong - bondong keluar karena keributan ini.

\=\=\=\=\=\=\=\=

Kini, kami berlima ada di ruang kepala sekolah. Aku duduk di samping Nita, di sebelah kananku ada Arka dan Joe, di sebelah kiri Nita ada Irfan. Arka dan Irfan sama sama memegangi wajah mereka yang lebam karena perkelahian tadi.

"Kalian itu maunya apa? Berantem terus! Nggak bosen? Mau jadi apa kalian ... Bla bla bla." nasihat pria berambut putih berpenampilan rapi dan terlihat berwibawa.

"Dan, KAMU ARKA! MAU JADI APA KAMU? BIKIN MALU AJA!" Bentak nya ke Arka. Arka hanya diam dan melihat ke luar jendela seolah tidak menggubris perkataan Bapak Kepala sekolah tadi.

"Kamu!" tunjuk Pak Heri padaku.

"Eh, iya Pak." jawabku agak terkejut.

"Anak baru ya?" kata Pak Heri lagi.

"Hooh, Pak." jawabku agak bingung.

"Nama kamu siapa?" tanya Pak Heri sambil mengambil sebuah map biru dari mejanya.

"Yasmin, Pak."

Arka berdiri dan akan bersiap keluar ruangan.

"Eh ... Tunggu Arka! Siapa yang suruh kamu pergi! Duduk lagi!" kata Pak Heri tegas.

Dengan malas-malasan Arka kembali duduk sambil mendengus sebal.

"Ya sudah, kalian balik ke kelas sana ... Itu, Irfan beresin dulu mukanya ya, Nit. Obatin." suruh Pak Heri.

Nita lalu keluar bersama Irfan. Joe menatap nanar mereka berdua. Lalu pamit ke Pak Heri untuk kembali ke kelasnya. Pak Heri beralih ke Arka yang bersikap malas malasan.

"Yasmin, kamu satu kelas sama Arka. Nanti bareng dia aja ya, biar dia tunjukin kelas nya."

"Ck ... Ya udah yuk ah, balik kelas!" ajak Arka lalu menarik tanganku keluar tanpa memperdulikan Pak Heri yang geleng geleng kepala.

Arka terus menggandengku keluar melewati koridor sekolah. Suasana sekolah sudah sepi. Sepertinya mata pelajaran pertama sudah dimulai.

"Pindahan dari mana?" tanya Arka datar.

"Jawa."

"Oh. " jawabnya sambil memegangi pipinya yang lebam.

"Tunggu!" kataku sambil menahan tangan nya yang sedari tadi menggandengku.

Arka berhenti lalu menoleh dengan malas malasan. "Apa?"

"Bentar!" kukeluarkan tissue basah dari dalam tasku. Lalu kutarik tangannya agar duduk di kursi panjang yang ada di koridor.

"Ngapain sih?" tanyanya ketus.

"Bersihin dulu tuh muka. Kotor, kena debu, kena darah. Nanti infeksi!" kata ku sambil mengelap wajahnya perlahan.

Dia diam dan pasrah saja. Saat aku membersihkan wajahnya, aku merasa Arka sedang terus menatapku. Aku meliriknya, reaksinya lucu menurutku.

"Hah? Apa?" tanyanya sambil menaikan alisnya keatas.

"Lah kamu, ngeliatin mulu. Kenapa?"

"Pede amat sih? Ayuk ah!" dia lalu beranjak dan berjalan agak cepat.

"Arkaaaaaa! Tungguiiiin." rengekku sambil kepayahan mengejarnya.

Arka terus berjalan cepat menuju kelas dan aku pun mengikutinya. Tapi Arka mendadak hilang di ujung koridor.

"Haduh, mana yah kelasnya. Arka cepet banget sih jalannya. "Gumamku.

Disamping kananku ada seorang siswi yang sedang duduk sendirian dengan buku pelajaran dipangkuannya.

"Maaf mba, kelas 2-5 dimana yah? " tanyaku berusaha sopan.

Di menunjuk ke arah samping kanannya dengan wajah tetap tertunduk.

"Oh di sana? Makasih ... " ucapku lalu berjalan ke arah yang dia tuju.

Hingga sampai di ujung koridor, aku hanya menemui gudang kotor. Aku pun celingukan kesana kemari.

"Loh, Mba ...." ku toleh ke tempat perempuan tadi duduk, karena letak gudang searah dengan dia tadi. Namun, tidak ada siapapun disana. Mungkin sudah masuk kelas, pikirku.

Sepertinya aku dikerjai olehnya. Hingga aku tersesat begini.

Dug

Dug

Dug

"Tolong ...." rinting seseorang dari dalam gudang.

Karena penasaran aku mendekati gudang dan melongok ke jendela. Tapi karena sulit terjangkau, aku tidak bisa memeriksa ke dalam. Ku putar handle pintu untuk membukanya.

Klek!

Aneh. Kenapa mudah sekali terbuka. Lalu kenapa orang tadi minta tolong.

"Permisi ...." sapaku masih di depan pintu.

"Tolong ...." suara ini lagi.

"Siapa ya? Kamu dimana?" tanyaku lalu mulai melangkahkan kakiku masuk kedalam.

Lalu seseorang menepuk bahuku.

"Elu ngapain disini sih? Gue cariin juga! Ayok ke kelas!" kata Arka mengagetkanku.

"Eh itu, Ka." kataku sambil menunjuk ke dalam gudang.

"Apaan?"

"Ada orang didalem."

"Hah? Orang? Yakin? Ngigo ah. Yuk balik kelas." ajak Arka sambil menarik tanganku.

"Eh, tunggu! Ada orang minta tolong! Liat dulu dong Arka. Kasian." pintaku.

Arka menarik nafas panjang lalu menoleh ke dalam gudang.

"Siapa sih di dalem? Jangan ngerjain ya! Keluar ga Lo!" kata Arka.

Bug!

"Aduh ... Sakit! Apaan sih elu!" omel Arka karena kusikut perutnya.

"Jangan kasar kasar napa sih jadi orang!" omelku balik.

"Bawel lu! Lagian mana ada orang di sini. Ngaco deh. Setan kali!" katanya ngasal.

Braaak!

Kursi yang ada di dalam mendadak jatuh. Kami saling pandang. Arka langsung menarik tanganku pergi.

"Gila! Setan! " makinya lalu sedikit berlari kecil.

"Setan?" tanyaku.

Dia diam saja sambil terus menggandengku sampai ke kelas.

Terpopuler

Comments

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Si Arka Sok2'an tapi takut juga sama Saiton,cemen kamu Arka🤣🤣

2024-04-29

0

🌜𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙🌛

🌜𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙🌛

Arka saingan keknya nih sama Irfan,

2023-04-02

0

🌜𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙🌛

🌜𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙🌛

😅😅😅

2023-04-02

0

lihat semua
Episodes
1 1. Rumah Baru
2 2. Sekolah Baru
3 3. Teman baru
4 4. Kesurupan
5 5. Sri
6 6. Keributan di sekolah
7 7. Keanehan di rumah
8 8. Teror
9 9. nenek
10 10. rumah sakit
11 11. ruang rawat inap
12 12. Arkana
13 13. mulai terbiasa
14 14 . sosok wanita berbaju merah
15 15. Sakit hati Nita
16 16. Rumah di tengah hutan.
17 17. Amarah Nita
18 18. Ada apa dengan nita
19 19. lorong rahasia
20 20. makhluk lain
21 21. pintu rahasia lagi
22 22. tumbal
23 23. Pertarungan
24 akhir kisah rumah hantu
25 Mirror : death note
26 2 Ramon
27 3. telepon dari rangga
28 4. penghuni rumah rangga
29 5. apartemen
30 6. teror
31 7. Bang cen
32 8. teror wanita penghuni apartemen
33 9 dibalik tabir
34 10. psikopat
35 11. pemilik apartemen baru
36 12 apartemen baru
37 13. pemakaman aidil
38 14. live streaming horor
39 15. Desi
40 16. teror yang dialami oma
41 17 keanehan
42 18 koh rudi
43 19.pov koh rudi
44 20. pengakuan raja
45 21. serangan
46 22. Raja
47 23. bang cen datang
48 24. teman lama
49 25. menjenguk ramon
50 26. tragedi di rumah sakit
51 27. tim pemburu hantu
52 28 selamat tinggal
53 29 tempat kerja baru
54 30. misteri kematian antonio
55 31. petunjuk baru
56 32. siapa kah Lee?
57 33. kehidupan Lee
58 34. rumah baru Daniel
59 35. penculikan Yuna
60 36. cermin aneh
61 37. dalam cermin
62 38. Papa
63 39. rumah
64 40. gangguan di kamar
65 41. rencana liburan
66 42. tetangga samping
67 43. teror ular
68 44. ratu ular
69 45. i still love you
70 46. jalan jalan
71 47. Haris
72 48 sarang kuntilanak.
73 49. pulang
74 50 dunia sebelah
75 51. kebersamaan
76 52. hari pertama kerja
77 53 musuh lama
78 54. hotel
79 55 serangan lagi
80 56 Lee
81 57. Papaku mantan gangster
82 58 wanita bunuh diri
83 59. Gladis
84 60. Nida ke apartemen Rangga
85 61 bukan manusia
86 62 teror di rumah
87 63. Nasib rizal
88 64. aku dilamar
89 65. Awal hidup baru
90 Rosi Rangga Tamat
91 ILove You My Bos
92 1. Ari
93 2. kecelakaan
94 3. apartemen Adit
95 4. Ngikut
96 5. Bertemu Dani
97 6. Lapas
98 7 teror
99 8. Jadian
100 9. Dani pulang
101 10. Teror kembali
102 11. Rumah xxx
103 12. Putus
104 13. Balikan
105 14. Rumah adit
106 15 Last Part
Episodes

Updated 106 Episodes

1
1. Rumah Baru
2
2. Sekolah Baru
3
3. Teman baru
4
4. Kesurupan
5
5. Sri
6
6. Keributan di sekolah
7
7. Keanehan di rumah
8
8. Teror
9
9. nenek
10
10. rumah sakit
11
11. ruang rawat inap
12
12. Arkana
13
13. mulai terbiasa
14
14 . sosok wanita berbaju merah
15
15. Sakit hati Nita
16
16. Rumah di tengah hutan.
17
17. Amarah Nita
18
18. Ada apa dengan nita
19
19. lorong rahasia
20
20. makhluk lain
21
21. pintu rahasia lagi
22
22. tumbal
23
23. Pertarungan
24
akhir kisah rumah hantu
25
Mirror : death note
26
2 Ramon
27
3. telepon dari rangga
28
4. penghuni rumah rangga
29
5. apartemen
30
6. teror
31
7. Bang cen
32
8. teror wanita penghuni apartemen
33
9 dibalik tabir
34
10. psikopat
35
11. pemilik apartemen baru
36
12 apartemen baru
37
13. pemakaman aidil
38
14. live streaming horor
39
15. Desi
40
16. teror yang dialami oma
41
17 keanehan
42
18 koh rudi
43
19.pov koh rudi
44
20. pengakuan raja
45
21. serangan
46
22. Raja
47
23. bang cen datang
48
24. teman lama
49
25. menjenguk ramon
50
26. tragedi di rumah sakit
51
27. tim pemburu hantu
52
28 selamat tinggal
53
29 tempat kerja baru
54
30. misteri kematian antonio
55
31. petunjuk baru
56
32. siapa kah Lee?
57
33. kehidupan Lee
58
34. rumah baru Daniel
59
35. penculikan Yuna
60
36. cermin aneh
61
37. dalam cermin
62
38. Papa
63
39. rumah
64
40. gangguan di kamar
65
41. rencana liburan
66
42. tetangga samping
67
43. teror ular
68
44. ratu ular
69
45. i still love you
70
46. jalan jalan
71
47. Haris
72
48 sarang kuntilanak.
73
49. pulang
74
50 dunia sebelah
75
51. kebersamaan
76
52. hari pertama kerja
77
53 musuh lama
78
54. hotel
79
55 serangan lagi
80
56 Lee
81
57. Papaku mantan gangster
82
58 wanita bunuh diri
83
59. Gladis
84
60. Nida ke apartemen Rangga
85
61 bukan manusia
86
62 teror di rumah
87
63. Nasib rizal
88
64. aku dilamar
89
65. Awal hidup baru
90
Rosi Rangga Tamat
91
ILove You My Bos
92
1. Ari
93
2. kecelakaan
94
3. apartemen Adit
95
4. Ngikut
96
5. Bertemu Dani
97
6. Lapas
98
7 teror
99
8. Jadian
100
9. Dani pulang
101
10. Teror kembali
102
11. Rumah xxx
103
12. Putus
104
13. Balikan
105
14. Rumah adit
106
15 Last Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!