17. Amarah Nita

"Loe yakin ini tempatnya, Nit? " tanya Joe sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling kami.

Saat ini kami ada di pelataran parkiran sebuah mall.

"Iya, ini bener! " sahut Nita antusias sambil menatap layar pipih ditangannya. Rupanya dia melacak keberadaan Irfan dengan aplikasi yang aku tidak tau apa. Dan petunjuk itu berakhir disini.

"Masuk! " seru Nita dengan menaikan kaca mata hitam yang bertengger di hidungnya.

Kami mengikutinya masuk. Ramai. Yang kami lakukan, hanya mengikuti kemana Nita berjalan. Hingga sampai disebuah panggung dengan beberapa wanita yang memakai gaun - gaun cantik.

'Ini para modelnya nih. Cakep- cakep bener ya Allah' gumamku dalam hati.

"Itu dia! KAMPRET!!! " umpat Nita dengan nafas memburu dan tatapan tajam menuju ke ujung sana.

"MAK!! Kemana? " teriakku karena kini Nita berjalan cepat ke arah seseorang yang familiar bagi kami.

IRFAN!

"Gawat! Ngamuk si Nita! " ungkap Arka lalu menyeret Joe agar mengikutinya.

Aku pun mengekor mereka karena pasti Nita akan membuat keonaran disini.

Plaaaaak!

Sebuah tamparan keras melayang di pipi Irfan.

"BRENGSEK LOE YA! ENAK - ENAKAN PACARAN DISINI! " teriak Nita.

"Mih, dengerin dulu! " bela Irfan sambil memegangi tangan Nita.

Namun berkali- kali ditepisnya tangan itu. Air mata Nita sudah mengalir deras. Aku, Joe dan Arka hanya bisa diam sambil berusaha menenangkan Nita yang sudah diliputi emosi menggebu- gebu.

"ELO!! CEWEK GAK TAU MALU! NGAPAIN LOE DEKET-DEKET COWOK GUE! DIA INI .... " tunjuk Nita ke arah Irfan, "DIA COWOK GUE! NGERTI LOE! " teriak Nita dengan suara melengking hingga menarik perhatian semua orang di tempat ini.

"Beb ... Udah ih, " bujukku dengan memegangi Nita yang terus maju mendekati wanita berpakaian merah maroon itu.

"Lepasin, Beb! Biar gue cakar tu jablay! " maki Nita makin kemana mana umpatannya.

Wanita bernama Renika itu, hanya diam sambil menyunggingkan sebelah bibirnya ke atas. Bibirnya komat-kamit. Aneh. Lalu sekilas mata sesekali berubah menjadi hitam. Bola matanya!

Beberapa kali ku kedipkan mata, berfikir aku salah lihat. Tapi memang benar, bola matanya, beberapa kali berganti hitam, jika berkedip lagi, berubah kembali putih.

"Kerasukan!" gumam Joe pelan, namun dapat kudengar jelas.

"Kerasukan?" tanyaku memperjelas ucapan Joe.

Joe mengangguk yakin. Nita makin mendekat, tangan kanan nya dilayangkan ke arah Renita. Namun, ditahan nya oleh Renika dengan senyuman licik. Nita mengerang kesakitan.

"Aw! Panas! " erangnya lalu melepaskan tangannya dari Renika.

Renika tersenyum puas.

"Mih! Kenapa! " Irfan mendekat dengan wajah cemas.

"Sayang .... " gumam Renika manja.

Seketika Irfan berbalik ke Renika dan membiarkan Nita begitu saja. Renika bergelayut manja pada lengan Irfan lalu mengajaknya pergi.

Dan saat Renika berbalik, kulihat lagi matanya berubah hitam dalam hitungan detik kembali putih. Aku bergidik ngeri. Kutarik tangan Nita dan segera keluar dari tempat ini.

"Udah lah, Beb. Nggak usah diurusin lagi tuh cowok kamvret! Heran deh, Gue! Apa Bagus nya sih dia? Jelas- jelas ada yang lebih Bagus segala- galanya! " omelku mondar mandir didepan Nita yang masih menangis.

Seketika dia mendongak, "maksud loe? Siapa? " tanyanya polos.

"Pea! " umpatku lalu kutinggalkan dia bersama dua pria itu.

Masuk ke sebuah minimarket pinggir jalan membeli beberapa minuman dingin dan cemilan.

Kulihat dari kejauhan Joe berusaha menenangkan Nita. Tangisnya pun makin reda. Meninggalkan hidung merah dan mata sembab.

"Ini aja, Mba? " tanya petugas kasir dihadapanku.

"Oh iya, mba. Itu aja, " sahutku agak terkejut karena aku sedikit melamun tadi.

Petugas kasir itu mulai men-scan barang- barang yang kubeli. Sambil menunggu, kuedarkan pandanganku ke sekeliling minimarket ini. Kebetulan pengunjung sedang sedikit. Beberapa rak dihadapanku mampu mengalihkan perhatianku. Terutama rak paling kanan.

'******? ' batinku sambil terkekeh.

Deg!

Tawa ku terhenti saat melihat seseorang disampingku. Kakinya agak pucat. Basah. Terdapat beberapa kulit yang mengelupas. Dan tanpa alas kaki.

Glek!

Beberapa kali kutelan ludahku sendiri. Badanku gemetaran. Ku fokuskan melihat petugas kasir saja. Dan anehnya, petugas kasir didepanku masih tenang dan santai dengan pekerjaannya. Seolah tidak terganggu dengan sosok disampingku.

'Mba ... Pembalut nya ada? ' tanyanya tanpa intonasi alias datar.

Petugas kasir itu terus diam, dia tidak mendengar rupanya. Kulirik ke sosok itu. Kini pandangan ku terus menyusuri nya. Hingga sampai ke lutut, kulihat darah mengalir dari kedua kakinya. Menetes deras dan semakin deras. Kepalaku pusing. Hingga perpegangan pada rak mainan anak didepanku.

"Mba, nggak apa- apa? " tanya petugas kasir itu cemas.

Ku tekan kepalaku dan tersenyum tipis sambil mengangguk.

Tanganku dipegang, "Yas? " suara seseorang disampingku membuatku sedikit terkejut.

"Arka? " tanyaku dan pandangan ku gelap seketika.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Malam ini aku menginap di rumah Nita. Karena insiden kemarin, mood nya sekarang kacau balau. Entah sudah berapa plastik makanan dia habiskan. Tissue berserakan dimana mana, bekas air mata dan ingusnya. Kamarnya bukan mirip kapal pecah lagi, lebih mirip kandang gorila. Ku usap punggungnya untuk memberikan semangat walau aku tau, itu percuma. Tangis Nita lebih kencang dari suaraku. Yah, setidaknya aku mengawasinya malam ini, agar dia tidak bertindak aneh-aneh.

Rumah Nita sepi, kedua orang tua nya sedang pergi keluar kota. Dan itu sudah biasa terjadi. Ayahnya seorang anggota dewan, jadi benar- benar super sibuk. Ibu nya juga pasti selalu menemani kemana pun ayah Nita pergi. Itulah tugas Ibu negara, biasanya begitu. 🙄 Seperti pepatah, 'dibalik pria sukses, pasti ada wanita kuat dibelakangnya. '

Pukul 22.30

Kami memutuskan akan menonton film di ruang tengah. Hobi kami adalah menonton film horor. Tengah malam adalah saat yang tepat menonton nya. Berbekal capucino latte dan beberapa cemilan, kami fokus menonton. Kadang berteriak, kaget, dan saling memeluk adalah reaksi kami akibat tontonan didepan.

"Beb, tissue dong," pintanya tanpa menoleh ke arahku. Hanya tangan kanan nya yang menjulur padaku, sedangkan tangan kiri nya memegangi hidungnya.

"Nih! " sodorku padanya.

"Makasih, Beb. "

Saat aku menoleh padanya, "MASYA ALLAH, BEB!! " pekik ku kaget.

Darah menetes dari hidungnya. Nita yang baru sadar mimisan lalu agak panik.

"Kok gue mimisan? " ujarnya heran.

"Pusing kagak? Sakit ya? Ya udah tidur aja, Beb." kataku agak panik.

"Sssshhh ... Kepala gue sakit, Beb. " erangnya sambil mencengkram kepalanya kencang.

Dia terjatuh kelantai dan berteriak kesakitan. Kemudian tak lama terdengar bunyi ledakan cukup keras diatap rumah. Seperti kembang api.

'Apa itu? ' batinku sambil memegangi Nita yang terus berteriak.

Aku panik. Nita kini memegangi perutnya. Sambil berteriak kesakitan. Lalu dia muntah. Memuntahkan cairan hitam dan beberapa benda aneh. Kasar. Aku tidak tau apa dan tidak berniat memeriksanya.

"Haduh! Ni anak kenapa sih? "

Terpopuler

Comments

🌜𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙🌛

🌜𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙🌛

rupanya Renika pake pelet dan sekarang ngerjain Nita pake santet

2023-04-03

0

imah

imah

waduh kena santet kah

2023-04-02

0

lihat semua
Episodes
1 1. Rumah Baru
2 2. Sekolah Baru
3 3. Teman baru
4 4. Kesurupan
5 5. Sri
6 6. Keributan di sekolah
7 7. Keanehan di rumah
8 8. Teror
9 9. nenek
10 10. rumah sakit
11 11. ruang rawat inap
12 12. Arkana
13 13. mulai terbiasa
14 14 . sosok wanita berbaju merah
15 15. Sakit hati Nita
16 16. Rumah di tengah hutan.
17 17. Amarah Nita
18 18. Ada apa dengan nita
19 19. lorong rahasia
20 20. makhluk lain
21 21. pintu rahasia lagi
22 22. tumbal
23 23. Pertarungan
24 akhir kisah rumah hantu
25 Mirror : death note
26 2 Ramon
27 3. telepon dari rangga
28 4. penghuni rumah rangga
29 5. apartemen
30 6. teror
31 7. Bang cen
32 8. teror wanita penghuni apartemen
33 9 dibalik tabir
34 10. psikopat
35 11. pemilik apartemen baru
36 12 apartemen baru
37 13. pemakaman aidil
38 14. live streaming horor
39 15. Desi
40 16. teror yang dialami oma
41 17 keanehan
42 18 koh rudi
43 19.pov koh rudi
44 20. pengakuan raja
45 21. serangan
46 22. Raja
47 23. bang cen datang
48 24. teman lama
49 25. menjenguk ramon
50 26. tragedi di rumah sakit
51 27. tim pemburu hantu
52 28 selamat tinggal
53 29 tempat kerja baru
54 30. misteri kematian antonio
55 31. petunjuk baru
56 32. siapa kah Lee?
57 33. kehidupan Lee
58 34. rumah baru Daniel
59 35. penculikan Yuna
60 36. cermin aneh
61 37. dalam cermin
62 38. Papa
63 39. rumah
64 40. gangguan di kamar
65 41. rencana liburan
66 42. tetangga samping
67 43. teror ular
68 44. ratu ular
69 45. i still love you
70 46. jalan jalan
71 47. Haris
72 48 sarang kuntilanak.
73 49. pulang
74 50 dunia sebelah
75 51. kebersamaan
76 52. hari pertama kerja
77 53 musuh lama
78 54. hotel
79 55 serangan lagi
80 56 Lee
81 57. Papaku mantan gangster
82 58 wanita bunuh diri
83 59. Gladis
84 60. Nida ke apartemen Rangga
85 61 bukan manusia
86 62 teror di rumah
87 63. Nasib rizal
88 64. aku dilamar
89 65. Awal hidup baru
90 Rosi Rangga Tamat
91 ILove You My Bos
92 1. Ari
93 2. kecelakaan
94 3. apartemen Adit
95 4. Ngikut
96 5. Bertemu Dani
97 6. Lapas
98 7 teror
99 8. Jadian
100 9. Dani pulang
101 10. Teror kembali
102 11. Rumah xxx
103 12. Putus
104 13. Balikan
105 14. Rumah adit
106 15 Last Part
Episodes

Updated 106 Episodes

1
1. Rumah Baru
2
2. Sekolah Baru
3
3. Teman baru
4
4. Kesurupan
5
5. Sri
6
6. Keributan di sekolah
7
7. Keanehan di rumah
8
8. Teror
9
9. nenek
10
10. rumah sakit
11
11. ruang rawat inap
12
12. Arkana
13
13. mulai terbiasa
14
14 . sosok wanita berbaju merah
15
15. Sakit hati Nita
16
16. Rumah di tengah hutan.
17
17. Amarah Nita
18
18. Ada apa dengan nita
19
19. lorong rahasia
20
20. makhluk lain
21
21. pintu rahasia lagi
22
22. tumbal
23
23. Pertarungan
24
akhir kisah rumah hantu
25
Mirror : death note
26
2 Ramon
27
3. telepon dari rangga
28
4. penghuni rumah rangga
29
5. apartemen
30
6. teror
31
7. Bang cen
32
8. teror wanita penghuni apartemen
33
9 dibalik tabir
34
10. psikopat
35
11. pemilik apartemen baru
36
12 apartemen baru
37
13. pemakaman aidil
38
14. live streaming horor
39
15. Desi
40
16. teror yang dialami oma
41
17 keanehan
42
18 koh rudi
43
19.pov koh rudi
44
20. pengakuan raja
45
21. serangan
46
22. Raja
47
23. bang cen datang
48
24. teman lama
49
25. menjenguk ramon
50
26. tragedi di rumah sakit
51
27. tim pemburu hantu
52
28 selamat tinggal
53
29 tempat kerja baru
54
30. misteri kematian antonio
55
31. petunjuk baru
56
32. siapa kah Lee?
57
33. kehidupan Lee
58
34. rumah baru Daniel
59
35. penculikan Yuna
60
36. cermin aneh
61
37. dalam cermin
62
38. Papa
63
39. rumah
64
40. gangguan di kamar
65
41. rencana liburan
66
42. tetangga samping
67
43. teror ular
68
44. ratu ular
69
45. i still love you
70
46. jalan jalan
71
47. Haris
72
48 sarang kuntilanak.
73
49. pulang
74
50 dunia sebelah
75
51. kebersamaan
76
52. hari pertama kerja
77
53 musuh lama
78
54. hotel
79
55 serangan lagi
80
56 Lee
81
57. Papaku mantan gangster
82
58 wanita bunuh diri
83
59. Gladis
84
60. Nida ke apartemen Rangga
85
61 bukan manusia
86
62 teror di rumah
87
63. Nasib rizal
88
64. aku dilamar
89
65. Awal hidup baru
90
Rosi Rangga Tamat
91
ILove You My Bos
92
1. Ari
93
2. kecelakaan
94
3. apartemen Adit
95
4. Ngikut
96
5. Bertemu Dani
97
6. Lapas
98
7 teror
99
8. Jadian
100
9. Dani pulang
101
10. Teror kembali
102
11. Rumah xxx
103
12. Putus
104
13. Balikan
105
14. Rumah adit
106
15 Last Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!