11. ruang rawat inap

Nita sibuk menelpon dengan Irfan dengan sedikit menjauh dariku. Nada bicara Nita yang kadang sedikit meninggi membuatku berfikir, kalau mereka sedang ada masalah. Jadi lebih baik kubiarkan saja. Rumah Sakit ini cukup ramai oleh pengunjung yang berlalu lalang. Kursi yang kududuki hanya ada beberapa orang Ibu- ibu yang sedang beristirahat sambil mengobrol dengan sesama pengunjung karena mungkin bosan berada di dalam ruang inap dimana sanak saudara mereka dirawat. Ku alihkan pandanganku menatap layar ponsel milikku.

'Arka? Dimana? Kita udah sampe, lagi nunggu Joe sholat dulu. '

Begitulah pesan singkat yang baru saja kuketik untuk Arka.

Sambil membuka beberapa sosial media milikku, aku sesekali terkekeh kecil melihat postingan teman- temanku yang lucu dan aneh.

Hingga suara berisik dari anak anak kecil di sekitarku membuatku terganggu.

Anak siapa sih? Main lari- latian di rumah sakit. Nggak ada yang negur lagi.

Tapi, tidak ada satupun anak kecil yang sedang bermain seperti ku pikirkan tadi. Bahkan keadaan lebih sunyi dari sebelumnya. Hanya ada Nita diujung koridor masih sambil memegang benda pipih di telinganya.

Dan Ibu ibu di sekitarku pun hanya tinggal 3 orang.

Dreeeeet!

Dreeeet!

Ponselku bergetar, dan ternyata Arka membalas pesanku.

'Oke, Yas. Langsung kesini aja ya. Joe udah tau kok tempatnya. Aku nggak bisa nyusul. '

'Oke, Arka. Bentar yah'

Kembali suara berisik anak anak kecil terdengar. Kira- kira ada 2 anak yang sedang berlarian di sekelilingku. Dengan gerakan cepat aku menoleh. Dan lagi- lagi, kudapati suasana hening.

Kali ini, perasaanku mulai tidak enak. Bulu kudukku merinding. Entah mendapat instruksi dari mana, aku pejamkan mataku. Anehnya saat mataku terpejam, suara anak anak itu kembali terdengar. Bahkan aku seperti bisa melihat keadaan sekitarku hanya dengan memejamkan mata. Bagaimana kedua anak itu bermain, saling kejar kejaran. Dengan boneka di pelukan mereka.

Eh, TUNGGU! Anak itu? TIDAK MUNGKIN!

Ku buka mataku dan menatap sekitarku dengan rasa takut. Dan lagi- lagi anak anak itu tidak ada di sekitarku. Kembali kupejamkan mata dan kembali suara itu terdengar. Dan saat kubuka mata, mereka hilang.

"Yas? " Suara Joe tiba tiba terdengar tepat disamping telingaku.

"Joe! " ucapku kaget.

"Kenapa?" tanya Joe sambil memperhatikanku dengan teliti.

"Itu ... Anak ... Itu tadi. " ucapku dengan tergagap.

"Yasmin? Kenapa sih? " timpal Nita yang terlihat khawatir melihatku.

"Nggak apa apa kok. Hehe. Emang aku kenapa?" tanyaku mencoba bersikap biasa saja walau pikiran dan hatiku kalut.

"Loe dari tadi diem aja loh, Beb. Kayak orang kesambet. Hampir 15 menit kita panggilin elo! " tutur Nita serius.

"Kamu liat apa, Yas?" tanya Joe.

"Nggak apa apa kok, yuk... Arka udah nunggu kita. ajak kuak lalu berjalan lebih dulu. Mereka berdua pun menyusulku.

Ruang rawat inap Mama Arka lebih jauh kedalam. Jadi kami masih berjalan makin masuk melewati beberapa poli kesehatan lain. Suasana Rumah sakit agak lenggang. Aku dan Nita berjalan beriringan dengan Joe. Beberapa kali aku menoleh kebelakang. Suara mereka sungguh mengganggu. Yah, anak kecil itu. Anak yang kulihat bersembunyi di balik korden kamarku saat pertama kali aku pindah ke rumahku. Kenapa dia bisa ada disini? Lalu siapa anak kecil yang bermain bersamanya. Kenapa mereka menggangguku. Kenapa anak itu mengikutiku.

"Kenapa sih, Yas?" tanya Nita heran.

Aku memang lebih pendiam karena sangat terusik oleh gangguan mereka.

Joe memperhatikanku lalu ikut menoleh kebelakang sepertiku.

"Biarin aja, Yas. " ujarnya.

Aku hanya menatapnya dingin. Lalu mengangguk dan kembali fokus ke depan.

Hingga sampai disebuah ruangan, Joe masuk lebih dahulu.

Ruang Kamboja.

Saat memasuki ruang Kamboja ini, udara di sekitarku terasa sedikit panas. Aku sangat tidak nyaman entah karena apa. Beberapa kali ku Raba tengkuk ku sambil tengak- tengok kesana kemari. Nita sudah mendekat dan berbincang dengan Arka dan Joe.

Aneh!

Ada yang aneh dengan tempat ini. Tapi apa yah?

"Yas.., " panggil Nita.

Sontak aku menoleh ke arahnya dan ternyata mereka bertiga sedang menatapku dengan tatapan aneh.

"Kenapa, Yas?" tanya Arka penuh selidik.

"Hm? " aku menggeleng lalu memaksakan senyum di bibirku. Kemudian mendekat. "Mama kamu gimana? " tanyaku basa- basi.

"Udah stabil kok. Cuma masih diliat perkembangannya. " tutur Arka sambil memandangi wajah Ibunda nya dengan tatapan nanar. Ku tepuk pundak Arka, sebagai ungkapan kepedulianku. Dan Arka mengangguk dengan senyum di bibirnya. Hatiku sejuk melihat senyum Arka.

Sejuk?

Ponsel Joe berbunyi, karena tidak ingin mengganggu Mama Arka, Joe pergi keluar.

"Haduh! Aku lupa dompetku ketinggalan di mobil. Aku ambil bentar ya. " ungkap Nita.

"Nanti aja kenapa sih, Beb. Mau beli apa emangnya? " tanyaku Heran.

"Kartu nama produser rekaman di dompet. Irfan lagi minta nih. Harus sekarang. Bentar ya. " ujarnya lalu keluar ruangan. Tinggal aku dan Arka saja disini, menemani Mama nya. Arka banyak diam dan terus menatap wajah Ibu nya yang terlihat tidak berdaya. "Yas ...," panggil Arka.

"Iya, Ka? "

"Aku ke kantin bentar nggak apa- apa? Belum makan dari tadi. Cacing udah demo nih. " kata nya sambil menunjuk perutnya sendiri.

"Hehe. Oke deh. Biar aku jagain Mama kamu. Bentar lagi juga yang lain balik paling. " tuturku.

Arka mengangguk lalu berlalu keluar kamar. Sunyi. Hanya terdengar bunyi alat bantu yang menempel di tubuh Mama Arka. Aku tidak tau apa namanya. Kudekati perlahan dan duduk di kursi samping bed pasien. Entah kenapa ruangan ini terasa lebih dingin. Padahal sudah kupastikan AC kumatikan sejak tadi.

Kreeeteeek

Kutoleh ke belakang, kanan, dan kiri ku, namun tidak kutemui hal yang aneh. Tapi, aku tetap merasa ada yang aneh. Hingga lemari yang ada didekat jendela bergerak. Seolah ada seseorang didalamnya. Hmm ... Atau sesuatu?

Gerakan didalam lemari makin kuat. Aku takut. Tapi penasaran. Perlahan kudekati lemari itu. Langkah pelan, dengan tubuh gemetar seakan - akan mengingatkan ku akan ... Lemari kamarku. Kujulurkan tangan kananku dan berhasil memegang gagang pintu lemari ini. Tidak terkunci. Kutarik pelan. Dan ...

"HWAAAAAAAA! " Teriakku kencang.

Kepalaku terantuk tembok hingga aku mengaduh dengan mata terpejam. Rasanya aku tidak sanggup melihat makhluk yang baru saja keluar dari lemari ini. Sekilas wajahnya sudah pasti buruk. Aku terus merengek sambil menutupi wajah dengan kedua tanganku. Menangis sejadi - jadinya. Sekalipun pandangan mataku tertutup rapat, tapi aku bisa merasakan sosok itu mendekat dan ada di depanku. Terasa dari bau nafasnya yang busuk. Bahkan aku sampai mual dibuatnya.

Dahiku terasa pedih, seperti ada benda tajam menyentuhnya. Jemari tanganku terasa basah. Kuintip sedikit dari celah- celah jariku, dan ternyata kuku panjang milik seseorang di depanku lah yang membuat cairan kental berwarna merah menetes perlahan dari dahiku.

Dia makin mendekat, tiba- tiba kedua tanganku terhempas kesamping dan terasa kaku. Otomatis kini tidak ada lagi penghalang antara aku dan wanita ini. Aku berteriak, namun suaraku seperti tertahan di tenggorokanku. Dia menaikan telunjuk kirinya didepan bibirnya yang hitam dan retak. Menyuruhku diam. Bukannya aku diam, malah aku semakin histeris karena kini matanya yang sebagian besar berwarna putih, hanya menyisakan setitik warna hitam ditengahnya, melotot tajam ke arahku yang hanya berjarak beberapa centi darinya.

Terpopuler

Comments

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Q kalau jadi Yasmin nangis juga pasti,ngeri2 sedap ya Yas😖😖

2024-04-30

0

🌜𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙🌛

🌜𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙🌛

ya ampun Yasmin gak henti 2nya diteror

2023-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 1. Rumah Baru
2 2. Sekolah Baru
3 3. Teman baru
4 4. Kesurupan
5 5. Sri
6 6. Keributan di sekolah
7 7. Keanehan di rumah
8 8. Teror
9 9. nenek
10 10. rumah sakit
11 11. ruang rawat inap
12 12. Arkana
13 13. mulai terbiasa
14 14 . sosok wanita berbaju merah
15 15. Sakit hati Nita
16 16. Rumah di tengah hutan.
17 17. Amarah Nita
18 18. Ada apa dengan nita
19 19. lorong rahasia
20 20. makhluk lain
21 21. pintu rahasia lagi
22 22. tumbal
23 23. Pertarungan
24 akhir kisah rumah hantu
25 Mirror : death note
26 2 Ramon
27 3. telepon dari rangga
28 4. penghuni rumah rangga
29 5. apartemen
30 6. teror
31 7. Bang cen
32 8. teror wanita penghuni apartemen
33 9 dibalik tabir
34 10. psikopat
35 11. pemilik apartemen baru
36 12 apartemen baru
37 13. pemakaman aidil
38 14. live streaming horor
39 15. Desi
40 16. teror yang dialami oma
41 17 keanehan
42 18 koh rudi
43 19.pov koh rudi
44 20. pengakuan raja
45 21. serangan
46 22. Raja
47 23. bang cen datang
48 24. teman lama
49 25. menjenguk ramon
50 26. tragedi di rumah sakit
51 27. tim pemburu hantu
52 28 selamat tinggal
53 29 tempat kerja baru
54 30. misteri kematian antonio
55 31. petunjuk baru
56 32. siapa kah Lee?
57 33. kehidupan Lee
58 34. rumah baru Daniel
59 35. penculikan Yuna
60 36. cermin aneh
61 37. dalam cermin
62 38. Papa
63 39. rumah
64 40. gangguan di kamar
65 41. rencana liburan
66 42. tetangga samping
67 43. teror ular
68 44. ratu ular
69 45. i still love you
70 46. jalan jalan
71 47. Haris
72 48 sarang kuntilanak.
73 49. pulang
74 50 dunia sebelah
75 51. kebersamaan
76 52. hari pertama kerja
77 53 musuh lama
78 54. hotel
79 55 serangan lagi
80 56 Lee
81 57. Papaku mantan gangster
82 58 wanita bunuh diri
83 59. Gladis
84 60. Nida ke apartemen Rangga
85 61 bukan manusia
86 62 teror di rumah
87 63. Nasib rizal
88 64. aku dilamar
89 65. Awal hidup baru
90 Rosi Rangga Tamat
91 ILove You My Bos
92 1. Ari
93 2. kecelakaan
94 3. apartemen Adit
95 4. Ngikut
96 5. Bertemu Dani
97 6. Lapas
98 7 teror
99 8. Jadian
100 9. Dani pulang
101 10. Teror kembali
102 11. Rumah xxx
103 12. Putus
104 13. Balikan
105 14. Rumah adit
106 15 Last Part
Episodes

Updated 106 Episodes

1
1. Rumah Baru
2
2. Sekolah Baru
3
3. Teman baru
4
4. Kesurupan
5
5. Sri
6
6. Keributan di sekolah
7
7. Keanehan di rumah
8
8. Teror
9
9. nenek
10
10. rumah sakit
11
11. ruang rawat inap
12
12. Arkana
13
13. mulai terbiasa
14
14 . sosok wanita berbaju merah
15
15. Sakit hati Nita
16
16. Rumah di tengah hutan.
17
17. Amarah Nita
18
18. Ada apa dengan nita
19
19. lorong rahasia
20
20. makhluk lain
21
21. pintu rahasia lagi
22
22. tumbal
23
23. Pertarungan
24
akhir kisah rumah hantu
25
Mirror : death note
26
2 Ramon
27
3. telepon dari rangga
28
4. penghuni rumah rangga
29
5. apartemen
30
6. teror
31
7. Bang cen
32
8. teror wanita penghuni apartemen
33
9 dibalik tabir
34
10. psikopat
35
11. pemilik apartemen baru
36
12 apartemen baru
37
13. pemakaman aidil
38
14. live streaming horor
39
15. Desi
40
16. teror yang dialami oma
41
17 keanehan
42
18 koh rudi
43
19.pov koh rudi
44
20. pengakuan raja
45
21. serangan
46
22. Raja
47
23. bang cen datang
48
24. teman lama
49
25. menjenguk ramon
50
26. tragedi di rumah sakit
51
27. tim pemburu hantu
52
28 selamat tinggal
53
29 tempat kerja baru
54
30. misteri kematian antonio
55
31. petunjuk baru
56
32. siapa kah Lee?
57
33. kehidupan Lee
58
34. rumah baru Daniel
59
35. penculikan Yuna
60
36. cermin aneh
61
37. dalam cermin
62
38. Papa
63
39. rumah
64
40. gangguan di kamar
65
41. rencana liburan
66
42. tetangga samping
67
43. teror ular
68
44. ratu ular
69
45. i still love you
70
46. jalan jalan
71
47. Haris
72
48 sarang kuntilanak.
73
49. pulang
74
50 dunia sebelah
75
51. kebersamaan
76
52. hari pertama kerja
77
53 musuh lama
78
54. hotel
79
55 serangan lagi
80
56 Lee
81
57. Papaku mantan gangster
82
58 wanita bunuh diri
83
59. Gladis
84
60. Nida ke apartemen Rangga
85
61 bukan manusia
86
62 teror di rumah
87
63. Nasib rizal
88
64. aku dilamar
89
65. Awal hidup baru
90
Rosi Rangga Tamat
91
ILove You My Bos
92
1. Ari
93
2. kecelakaan
94
3. apartemen Adit
95
4. Ngikut
96
5. Bertemu Dani
97
6. Lapas
98
7 teror
99
8. Jadian
100
9. Dani pulang
101
10. Teror kembali
102
11. Rumah xxx
103
12. Putus
104
13. Balikan
105
14. Rumah adit
106
15 Last Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!